00:00Beda pendidikan Gusti Purbaya dan KGPH Mangkubumi dalam perebutan Tata Solo.
00:05Konflik suksesi keraton Kasunanan Surakarta kembali menguat setelah wafatnya Paku Buwono 13 pada November 2025.
00:14Dua kandidat utama muncul yaitu Gusti Purbaya dan KGPH Mangkubumi yang sama-sama dikaitkan dengan legitimasi adat dan garis keturunan.
00:23Perbedaan latar belakang pendidikan keduanya ikut menjadi sorotan publik karena dianggap mencerminkan arah kepemimpinan keraton antara pendekatan modern dan tradisional.
00:34Gusti Purbaya diketahui menempuh pendidikan formal sejak SD Muhammadiyah hingga sekolah bilingual di Semarang,
00:41lalu melanjutkan studi hukum di Universitas Ipunegore dan program magister di UGM.
00:47Latar akademis ini membuatnya dianggap lebih siap menghadapi tuntutan era baru.
00:51Sementara KGPH Mangkubumi lebih dikenal melalui pengalaman adat sebagai pengagam kesentanan dan pengagam musium suaka budaya.
01:00Sehingga publik menilai bahwa kekuatannya terletak pada pemahaman tradisi dan struktur internal keraton.
01:06Perbedaan pendidikan inilah yang kemudian menjadi salah satu pilar dukungan di antara dua kubu.
01:11Sebelum akhirnya keraton menetapkan Gusti Purbaya sebagai Pakubu No.14 melalui upacara Jumenangan pada 15 November 2025.
01:20Dalam prosesi itu, ia menerima nama Tata Sahandap Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinun Pakubu No Senopati Ing Alaga Abdurrahman Syahidin Panatogamo yang jumeneng ke-14 di Surakarta, Hadi Ningrat.