00:00turunan CPO. Dan berikut kita dengarkan konferensi persnya berikut ini.
00:30pelarian kode HS dan sebagainya, tentu itu tidak bisa kita toleransi. Jadi kami akan memperkuat ya kedepannya operasi, sinergi, kerjasama antara Kementerian Rumah Gap.
00:41Kemudian keuntungannya bagi negara penerima barang-barang yang dikirim dari Indonesia, yang tadi saya sampaikan bahwa bagi Indonesia, bagi Pemperin,
00:53opportunity tool saya itu ada di penciptaan nilai tambah. Jadi kalau kita bisa lihat Fatih Mater ini, ini merupakan produk samping dari industri biodiesel.
01:09Nah ini kalau diekspor, dia akan dapat dipergunakan sebagai bahan baku pelarut atau solvent, kemudian juga bahan baku untuk membersih atau sabun,
01:22dan juga bahan baku bagi turunan-turunannya yang merupakan produk-produk, produk-produk chemical lainnya.
01:30Jadi kerugian kita, opportunity tool kita ada di dalam penciptaan nilai tambah.
01:39Baik, apakah ada tambahan?
01:41Bagi tambahan, yang tadi ditanya adalah untuk tersangkanya.
01:50Ini dapat kami sampaikan bahwa tersangka awal adalah PT MMS, dan tentunya ada tiga perusahaan yang terafiliasi terkait dengan kegiatan ini.
02:05Untuk siapa-siapa yang menjadi inisiatornya tentu akan dilakukan pendalaman lebih lanjut.
02:16Terima kasih.
02:16Baik, terima kasih.
02:20Kepada rekan-rekan media, tanpa mengurangi rasa hormat, kami cukupkan untuk sesi tanya-jawab hari ini.
02:25Kita akan segera melaksanakan agenda selanjutnya.
02:28Baik, mohon izin Bapak Ibu yang kami hormati, selanjutnya akan kita laksanakan sesi foto bersama.
02:33Kami mohon kepada narasumber untuk berkenan maju ke meja yang telah disediakan.
02:37Ya, barusan saudara kita mendengarkan sedikit keterangan terkait dengan pengukapan 87 kontainer pelanggaran ekspor produk turunan CPO.
03:00Tadi kita juga mendengarkan bersama bahwa dari keuntungan dan juga apa yang telah disita,
03:08ini merupakan adalah bahan baku yang larut, pembersih, dan juga produk-produk turunannya.
03:14Hingga saat ini, saudara, untuk tersangka lebih detailnya masih terus didalami oleh petugas.
03:19Di mana tersangka awal, yakni PT MMS, dan juga tiga perusahaan yang terafiliasi.
03:27Sesi tanya-jawab kepada teman-teman media juga telah berlangsung.
03:32Dan kali ini, saya juga akan mengajak Anda melihat apa saja memang menjadi barang
03:39yang disita oleh petugas dan Kapolri memimpin penyitaan di Celincing, Jakarta Utara.
03:48Dan ini adalah salah satu contoh sejumlah barang yang disita
04:02dari 87 kontainer pelanggaran ekspor CPO
04:06dan nantinya akan ditujukan kepada rekan-rekan media yang hadir siang hari ini.
04:13Salah satu yang disita, yang ini adalah bahan baku larut, yakni pembersih, dan juga produk-produk turunannya.
04:27Dan kami masih akan terus mengupdate informasi terkait dengan
04:30pengungkapan 87 kontainer pelanggaran ekspor produk turunan CPO.
04:35Dan kita akan melihat bagaimana nantinya
04:42barang bukti dari 87 kontainer pelanggaran ekspor produk turunan CPO ini yang telah disita.
04:51Jadi, Saudara, operasi ini memang menjadi langkah penting
04:55dalam memperkuat sinergi antara Kementerian Keuangan dan juga Polri
05:00untuk menegakkan aturan ekspor dan menjaga potensi penerimaan negara.
05:07Dan dengan dukungan dari Kementerian Perindustrian dan juga Kementerian Perdagangan,
05:13Pemerintah berupaya memastikan praktek ekspor hasil turunan CPO berjalan transparan
05:20dan sesuai regulasi demi stabilitas industri nasional.
05:24Dan saat ini, Saudara, Kapolri beserta
05:40beberapa wakil dari Kementerian Perindustrian dan juga Kementerian Perdagangan
05:45selanjutnya akan mengecek sejumlah kontainer yang telah disita
05:51terkait dengan pelanggaran ekspor produk turunan CPO.
05:56Kita akan melihat bersama juga dan menjadi saksi
05:59dari hasil sitaan kontainer
06:03terkait dengan pelanggaran ekspor CPO berikut ini.
06:21Dan Saudara, untuk menguntungkan informasi terkini,
06:48kita akan coba bergabung dengan jurnalis Kompas TV
06:53Putri Oktaviani yang ada di Cilincing, Jakarta Utara
06:58terkait dengan pengungkapan 87 kontainer pelanggaran ekspor produk turunan CPO.
07:05Selamat siang, Oktav.
07:07Oktav, saat ini Kapolri sedang meninjau dan melihat barang sitaan
07:16dari salah satu dari 87 kontainer yang telah disita
07:20terkait dengan pelanggaran ekspor CPO.
07:21Bisa anda gambarkan seperti apa kondisinya di sana?
07:25Ya, selamat siang, Reza dan juga Saudara.
07:27Saat ini benar sekali setelah tadi melakukan...
07:29Saudara, saat ini benar sekali setelah tadi melakukan konferensi PER.
07:33Saat ini Kapolri bersama dengan pejabat terkait ini
07:37tengah mengecek apa sebetulnya yang menjadi isi dari kontainer
07:40yang saat ini berada di belakang saya.
07:43Yang ini menjadi sumberan bukti yang disita
07:45yang merupakan 87 kontainer
07:49yang sebelumnya dilaporkan.
07:51Ini tidak sesuai.
07:52Jadi dalam pemberitahuan untuk ekspornya ini tidak sesuai.
07:55Sementara yang menjadi atau komoditas yang harusnya diekspor
07:58ini adalah produk turunan CPO.
08:01Reza dan juga Saudara tadi juga sudah disampaikan
08:04dalam konferensi PER bahwa ini didapatkan
08:07dari hasil analisa data dari sejumlah laboratorium
08:11sehingga dalam rangka pencegahan didalami
08:14kemudian ternyata ditemukan adanya temuan yang tidak sesuai.
08:18Jadi pada tanggal 20 Oktober sampai 25 Oktober Reza
08:21ini pihak terkait baik polisi maupun juga Kementerian Keuangan
08:25dan juga Kementerian Perindustrian ini berhasil melakukan pencegahan
08:2887 kontainer milik PT MMS di Pelabuhan Tanjung Periuk.
08:32Jadi yang diberitahukan dengan yang sebetulnya akan diekspor
08:35ini komoditas yang berbeda.
08:38Karena memang Reza untuk komoditas yang dilaporkan
08:41ini memang adalah komoditas yang tidak terkena
08:43atau termasuk dalam larangan pembatasan ekspor.
08:47Sehingga memang ini yang dilakukan atau modus ini yang dilakukan oleh PT MMS
08:51untuk mengelabui atau juga menghindari pembayaran pajak.
08:55Dan tadi Reza dan juga saudara dengan adanya kasus ini
09:00jadi memang ditemukan hampir 278 persen kasus yang serupa
09:06dan juga tadi dikatakan bahwa untuk negara tujuannya
09:10ini salah satunya adalah di Tiongkok.
09:13Sementara yang menjadi kerugian negara
09:16ini tentu saja adalah bagaimana komoditas ini
09:18seharusnya bisa dipergunakan begitu untuk memberikan nilai tambah
09:22seperti dapat digunakan sebagai bahan baku larut, bahan baku pembersih atau sabun
09:27lalu bahan baku produk turunannya produk-produk kemikal begitu.
09:31Kemudian juga siapa-siapa saja yang nantinya ditemukan terlibat
09:35selain dari PT MMS ini juga yang masih menjadi pendalaman lebih lanjut
09:41baik oleh polisi dalam hal ini adalah saat kasus optimalisasi
09:45optimalisasi penerimaan negara Polri dan juga di Tiongkok dan juga Kementerian Perindustrian.
09:50Nah Reza dan juga saudara kalau dilihat ini tadi baru saja
09:52Menteri Perindustrian ya ini Agus Gumang Kartasasmita
09:55kemudian juga Kapolri General Sosigit Prabowo tadi melihat dan juga mengecek
09:59seperti apa isi dari kontainer yang memang ini dikatakan
10:03atau dilaporkannya ini adalah fatty matter begitu
10:07dan kemudian yang sebetulnya menjadi isi dari kontainer ini adalah CPO
10:13tentunya kita nantikan bersama seperti apa hasil dari pendalaman
10:16karena sampai dengan saat ini Reza informasi soal siapa saja yang terlibat
10:20kemudian juga akan diapakan nantinya isi dari kontainer-kontainer ini
10:25ini nantikan kita nantikan bersama baik dari tim Satgasus
10:28maupun juga dari Kementerian Keuangan. Reza?
10:31Ya Orta, ini ada satu kontainer yang telah dibuka oleh Kapolri
10:35dan juga Menteri Perindustrian dan Jajarannya
10:37selanjutnya apakah nantinya juga akan kembali dibuka
10:40salah satu kontainer lagi untuk ditunjukkan kepada rekan-rekan media
10:44atau seperti apa selanjutnya agendanya?
10:49Ya Reza dan juga Saudara, jadi memang kalau dari keterangan yang disampaikan
10:54dalam konferensi PIRS tadi, untuk komoditas yang dikelabui
10:58begitu yang seharusnya ini diekspor adalah turunan produk-turunan CPO
11:02tapi ternyata dikelabui menjadi fatty matter
11:04karena tadi untuk komoditasnya sendiri ini setengah ditunjukkan Reza
11:07jadi memang ini adalah komoditas yang dikatakan sebagai fatty matter
11:12tetapi ternyata adalah produk turunan CPO
11:15nah ini yang tentu disayangkan dan apakah nantinya akan dibuka lagi yang lainnya
11:18ini yang nanti kita masih akan pantau bersama Reza
11:20karena tadi kalau komoditas yang disebutkan ini adalah fatty matter saja
11:23jadi memang tidak terdapat atau sampai dengan saat ini
11:28untuk hasil pendalaman adalah yang ditemukan adalah produk turunan CPO
11:31tetapi memang dikelabui atau namanya jadi fatty matter
11:34oke kita tahan sebentar, oke selanjutnya kita akan mendengarkan keterangan dari Kapolri berikut ini Saudara
11:39apakah itu tipe kor, apakah kasus yang lain
11:44tentunya akan kita rapatkan untuk kita lakukan negara hukum
11:48dan yang utamanya tentunya kita ingin agar kebocoran-kebocoran yang sudah terjadi
11:55ini bisa kita kembalikan untuk negara
11:58apakah saat ini ada target Pak yang akan
12:02ya ada beberapa perusahaan
12:04lagi tadi satu yang baru disebutkan yang lain juga ada
12:07tentunya nanti secara pentahap akan dilakukan ke dalam
12:14berarti tersangkanya korporasi ya Pak dan penyidikannya
12:17sejauh ini ada berapa perusahaan Pak yang lagi dipantau
12:20tadi Pak Menteri bilangnya ada 290
12:24khusus yang diduga terjadi lonjakan kaitannya dengan eksporosetimeter
12:44bagaimana ada peningkatan 268 persen
12:50dan di dalamnya setelah kita cek isinya
12:52ternyata bukan golongan yang bisa tidak dikenakan panjang
12:59jadi dari keuntungan itu dan potensi keuntungan
13:02ini belum selesai
13:08kalau sudah melalui proses pengadilan
13:17tentunya nanti ada proses ketika barang itu sudah dikuasai oleh negara
13:21pasti ada proses selanjutnya
13:24apakah itu dilelang atau diberi
13:27itu sudah tergantung