Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi XII DPR Fraksi Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto mengatakan saat ini stigma negatif terhadap DPR masih lekat.

Hal ini dirasa menjadi autokritik dan diterima sebagai sebuah koreksi. Meski ia menyebut tidak semua anggota dewan melakukan apa yang seperti dilabelkan.

Menanggapi hal itu, Founder #LawanButaPolitik Virdian Aurellio menyebut dalam 17 8 Tuntutan Rakyat adalah harapan bagi para anggota dewan untuk fokus pada tuntutan reformatif.

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI membacakan putusan terhadap lima anggota dewan nonaktif, yakni Adies Kadir, Nafa Urbach, Surya Utama, Eko Hendro Purnomo, dan Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).


Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/VgPKIgrDWTI?si=AVXhXbE1rUs9_lig



#dpr #mkd #nasdem



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/628921/tanggapi-putusan-mkd-ini-kritik-dan-harapan-bagi-dpr-rosi
Transkrip
00:00Stigma terhadap DPR masih terasa berat memang.
00:03Jadi segala sesuatu aktivitas itu masih tertutupi dengan stigma-stigma yang dianggap DPR itu malaslah orang marah.
00:11Bagaimana tadi kritik, semua menjadi otokritik bagi kami.
00:16Tetapi bahwa orang per orang setidaknya juga tidak melakukan apa yang dituduhkan yang distikmakan oleh masyarakat.
00:22Masih dengan stigma-stigma tertentu itu kita terima sebagai sebuah koreksi.
00:26Nah koreksi ini seperti apa yang ingin dilihat oleh Firdian dan kawan-kawan agar apa yang dilakukan DPR, problem solvingnya itu betul-betul terlihat?
00:37Saya pengen bilang harusnya penyelenggara negara Indonesia, mau itu pemerintah, DPR, aparat penegak hukum, bersyukur.
00:46Saya pengen bilang tuntutan yang kemudian dianggap dikabulkan ini bukan hadiah dari penyelenggara negara.
00:52Ini adalah perjuangan kami.
00:53Dan harusnya bersyukur. Kenapa bersyukur?
00:55Kita tidak seperti Nepal. Kita memilih tidak seperti Nepal.
00:59Kalau publik pengen kita panas-panasin, bakar seluruh anggota Dewan.
01:02Itu tidak mungkin, itu salah.
01:04Tapi itu salah. Kita tidak lakukan kan?
01:06Kita tidak lakukan.
01:08Kita memilih jalur untuk punya tuntutan yang jelas.
01:11Ada deadline-nya tuh, Mbak, 17.8 itu kan?
01:14Dan kita memilih untuk berdiplomasi.
01:18Bahkan ada yang masuk ke audiensi dengan DPR.
01:19Makanya ketika hari ini kami melihat stigma terhadap DPR, ini bukan tentang stigma, ini tentang harapan.
01:28Makanya kami berharap DPR itu bukan hanya fokus pada anggota-anggota Dewan bermasalah ini.
01:35Tapi juga fokus pada tuntutan reformatif yang kami inginkan.
01:40Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan