Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Founder #LawanButaPolitik Virdian Aurellio berharap ada audiensi antara masyarakat dengan Ketua DPR untuk mendengarkan aspirasi secara langsung. Ia juga berharap adanya reformasi pejabat publik kita.

Wakil Ketua Komisi XII DPR Fraksi Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto sepakat bahwa peristiwa demo Agustus September 2025 menjadi pelajaran pahit dan sebagai bahan koreksi. Ia berharap ke depan produktivitas dan kinerja DPR lebih baik.

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI membacakan putusan terhadap lima anggota dewan nonaktif, yakni Adies Kadir, Nafa Urbach, Surya Utama, Eko Hendro Purnomo, dan Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).



Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/VgPKIgrDWTI?si=AVXhXbE1rUs9_lig



#dpr #mkd #nasdem

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/628924/harapan-gen-z-ada-audiensi-masyarakat-dengan-ketua-dpr-rosi
Transkrip
00:00Apa yang saat ini masih jauh panggang dari api?
00:03Ketua Umum DPR-nya undang audiensi.
00:06Ada sensitivitas sebelum ada teriakan dari masyarakat itu yang diinginkan.
00:11Ini jangan sampai terulang lagi, kemarahan yang kemudian dirawat kemudian meledak.
00:15Itulah kenapa kita masih ada, kita masih menginginkan penjelangan negara itu tetap ada.
00:21Tapi di-reform dong.
00:23Ini harus bersyukur nih, orang-orang muda Gen Z ini masih bisa ngelangkan kremnya.
00:28Iya, kita masih peduli.
00:29Oke, apa jawaban untuk gelisahan publik agar tidak terjadi hal demikian lagi?
00:36Tentu ini semuanya dari bahan koreksi terdalam ya.
00:39Ini bukan berarti lip service ya.
00:41Wah itu sekedar itu lantas dengan saya.
00:43Enggak, bagi kami DPR saya kira sepakat bahwa ini pelajaran yang sangat pahit bagi kami.
00:49Artinya apa?
00:50Ekspresi kami yang kadang-kadang tidak empati itu bisa melecut sesuatu
00:55di tengah-tengah ketidakadilan yang sedang dirasakan oleh masyarakat.
01:00Dan kami sangat, ini menjadi bahan koreksi kami.
01:03Tentunya ke depan kita, kami dipastikan harus lebih baik.
01:08Itu harus, tidak ada lagi tawar-menawar.
01:10Dalam hal kinerja dan ada parameter-parameter tingkat produktivitasnya bagaimana misalnya undang-undang secara kuantitatif dan sekaligus kualitatif.
01:20Karena apa? Ya percuma juga undang-undang sebanyak-banyaknya kalau tidak bisa diimplementasikan secara baik
01:26atau justru tidak menjamin bagaimana tujuan pernegara ini tercapai dengan baik dengan undang-undang.
01:31Itu salah juga DPR kalau hanya menghasilkan produktivitas undang-undang tetapi tidak kualitatif.
01:37Yang kita harapkan semoga dialog ini bisa mendudukan soal.
01:41Kita harus terus mengoreksi dan semoga apa yang terjadi bisa jadi koreksi nyata.
01:47Untuk DPR RI kita boleh kesal juga meluapkannya tapi tidak dengan meluapkan secara berlebihan harus sesuai dengan koridor hukum itu kita setuju.
01:53Dan tentunya kita harus tetap punya harapan dan menagih janji anggota DPR RI yang menjadi wakil kita di Senayan.

Dianjurkan