Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
DEPOK, KOMPAS.TV Akademisi Rocky Gerung menyebut dirinya mengkritik Menteri Keuangan Purbaya Yudhi bukan sebagai pribadi, melainkan sebagai pembuat narasi.

"Saya kritik Pak Purbaya bukan sebagai person, tapi sebagai pembuat narasi yang tidak peduli pada kehidupan rakyat," ujar Rocky saat berbicara dalam acara Depok Literacy Fest, dikutip dari YouTube Pemkot Depok pada Rabu (5/11/2025).

"Tentu Pak Purbaya punya alasan, kepala daerah itu uang dari pusat disimpan di perbankan untuk dapat bunga. Iya, hukum kepala daerahnya, bukan rakyatnya yang dibawa terlantar," lanjutnya.

Rocky juga menyebut kesalahan Menkeu Purbaya adalah menganggap kemampuan daerah-daerah di Indonesia sama.

Baca Juga [FULL] Ekonom Ramal Ekonomi Tumbuh Tak Setinggi Asa Menkeu Purbaya | SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/ekonomi/628135/full-ekonom-ramal-ekonomi-tumbuh-tak-setinggi-asa-menkeu-purbaya-sapa-pagi

#rockygerung #menkeu #purbayayudhisadewa

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/628428/rocky-gerung-kritik-menkeu-purbaya-singgung-soal-dana-daerah-pembuat-narasi-yang-tidak-peduli
Transkrip
00:00Saya kritik Pak Purwaya, bukan sebagai person, tapi sebagai pembuat narasi yang tidak peduli pada kehidupan rakyat.
00:09Narasi sosialisme diucapkan oleh Presiden Prabowo.
00:12Tapi pertanyaannya, apakah menteri-menteri ini paham tentang narasi sosialisme, termasuk menteri keuangan?
00:19Paham nggak?
00:20Menahan anggaran daerah itu, itu bertentangan dengan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
00:28Saya kritik Pak Purwaya, bukan sebagai person, tapi sebagai pembuat narasi yang tidak peduli pada kehidupan rakyat.
00:38Tentu Pak Purwaya punya alasan.
00:41Kepala daerah itu, uang dari pusat disimpan di perbankan untuk dapat bunga.
00:48Iya, hukum kepala daerahnya bukan rakyatnya yang dibuat terlantar.
00:54Kan logikanya begitu.
00:56Uang yang tiba di pemerintah pusat adalah kumpulan dari uang rakyat daerah.
01:04Kalau kebijakannya salah, perbaiki kebijakannya.
01:07Bukan memotong anggaran itu.
01:11Sekarang coba kita lihat, narasi daerah itu adalah mau berontak pada pemerintah pusat,
01:15karena anggaran tidak turun.
01:16Berapa jumlah kabupaten kota, berapa?
01:21300, 400 kabupaten kota.
01:26Yang mampu berdiri di atas kaki sendiri berdasarkan pendapatan hasil daerah,
01:30cuma ada 4 kabupaten.
01:31Dua di Bali.
01:35Gianyar sama Badung.
01:37Satu, Banyuwangi.
01:39Tiga adalah Bekasi.
01:40Cuma 4 kabupaten itu yang bisa hidup dengan PAD-nya.
01:44Selidiknya, mesti ada transfer.
01:45Jadi kesalahan Pak Purbaya adalah menganggap semua itu sama.
01:50Enggak, cuma 4 yang mampu untuk mandiri.
01:53Itu artinya ada narasi yang tidak dipahami oleh Menteri Keuangan,
01:57itu hak rakyat daerah.
02:00Hak rakyat daerah terhadap keuangan pusat yang diambil dari pendapatan-pendapatan korporasi daerah, pajak daerah,
02:09kan itu intinya.
02:10Jadi narasi keadilan, literasi keadilan, kena kita kuatkan.
02:15Dalam isu-isu yang menyangkut isu publik.
02:18Terima kasih.
02:19Terima kasih.
02:49Terima kasih.
02:51Saya Radisa Putra.
02:52Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
02:59Kompas TV, independen, terpercaya.

Dianjurkan