Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kebutuhan energi bersih Kota Jakarta terus meningkat seiring dengan memburuknya kualitas udara, emisi karbon, dan temuan mikroplastik dalam air hujan.

Terkait hal itu, Gubernur menerbitkan Perda Nomor 5 Tahun 2023 tentang Rencana Umum Energi Daerah Tahun 20232050 demi terpenuhinya target pemakaian energi baru terbarukan yang terdiri atas tenaga surya, tenaga bayu, bioenergi, sampah, bahan bakar nabati, dan hidrogen, paling sedikit sebesar 0,67 million tonnes of oil equivalent (MTOE) pada tahun 2025 atau sebesar 4,4 persen dari total bauran energi primer.

Pembangunan PLTSA di beberapa wilayah Jakarta diharapkan bisa memenuhi kebutuhan energi bersih.

Proyek ini juga bertujuan mengolah 69,9 juta ton sampah per tahun, yang 60 persen di antaranya belum terkelola menjadi energi listrik dengan kapasitas 20 megawatt (MW) per kota. Emisi metana di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah diharapkan bisa berkurang.

Amri Restu Rianto, Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Sampah, menjelaskan pihaknya telah menjalankan proyek sesuai dengan prosedur keamanan lingkungan.

Amri menambahkan, PLTSA Merah Putih dapat menghasilkan 700 kWh yang hanya bisa memenuhi kebutuhan listrik internal PLTSA.

Sementara itu, Pramono Anung, Gubernur Jakarta, menyebut bahwa kebutuhan energi bersih dapat terpenuhi melalui proyek PLTSA.

Ia menambahkan, penggunaan teknologi baru akan mempermudah berjalannya pemanfaatan sampah kota, apalagi dengan adanya dukungan dana dan Perpres Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Terkait hal itu, Bun Joi Phiau, anggota DPRD Jakarta Komisi D, turut memastikan pihaknya akan menjadi pengawas terhadap kelangsungan proyek PLTSA.

Bun menambahkan, selama kajian terhadap masyarakat dan lingkungan dapat berjalan beriringan, pihaknya akan mendukung dan menyatakan proyek tersebut legal.

#pltsa #ujicobardf #jakarta

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/628411/jalan-terjal-proyek-pembangunan-pembangkit-listrik-tenaga-sampah-di-jakarta-kompas-siang
Transkrip
00:00Saudara pemerintah Provinsi Jakarta bakal mengoperasikan pembangkit listrik tenaga sampah dengan kapasitas 35 MW pada tahun 2050.
00:08Lalu, akankah rencana itu dapat tercapai tanpa menimbulkan permasalahan baru?
00:13Saudara liputan ini didukung program Fellowship Transisi Energi Berkeadilan oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara.
00:20Kebutuhan energi bersih kota Jakarta terus meningkat seiring dengan memburuknya kualitas udara, emisi karbon, dan temuan mikroplastik dalam air hujan.
00:33Terkait itu, Gubernur Jakarta menerbitkan Perda No. 5 Tahun 2023 tentang Rencana Umum Energi Daerah Tahun 2023 hingga 2050
00:43demi terpenuhinya target pemakaian energi baru terbarukan.
00:47Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di beberapa wilayah Jakarta diharapkan bisa memenuhi kebutuhan energi bersih.
00:55Proyek ini juga bertujuan mengolah 69,9 juta ton sampah per tahun yang 60 persen diantaranya belum terkelola menjadi energi listrik dengan kapasitas 20 MW per kota.
01:08Emisi metana di TPA sampah juga diharapkan bisa berkurang.
01:12Berdasarkan data SIPSN, timbulan sampah di Jakarta terus meningkat.
01:17Dari 2 juta ton per tahun pada 2019 menjadi 3 juta seratus ton di tahun 2024.
01:25Yuyun Ismawati, pendiri Next Street Foundation, menanggapi RUED PEMPROF Jakarta dalam memenuhi kebutuhan energi baru terbarukan melalui proyek PLTSA, masih ada hal yang harus diperhatikan.
01:36Fly ash dan bottom ash dari hasil pembakaran sampah atau dari insinerator, ataukah dari tungku bakar yang sekarang banyak digunakan, sebetulnya sangat toksik.
01:49Lalu kami bandingkan faba dari PLTSA Merah Putih dengan tungku-tungku bakar yang ada di berbagai kota di Indonesia.
01:56Tapi sebetulnya ini adalah disaster yang akan jadi masalah kesehatan kita semua.
02:05Pakar teknik lingkungan Universitas Trisakti menanggapi terkait cikal bakal dari pembangunan PLTSA Merah Putih, akankah dapat menuntaskan problemanya?
02:15Yang PLTSA juga menyebabkan itu kan baru pilot kerja biasanya, karena memang dia sudah menyelesaikan masalah sampahnya Jakarta itu sendiri,
02:27rasanya itu kan perlu di ekspansi lagi untuk Jakarta sendiri untuk kita menyatakan bahwa bisa direplikasi di kota lain.
02:36Tapi itu bisa menjadi contoh, kalau direplikasi bukan direplikasi 100%, harus tidak lagi kondisi di masing-masing kotanya.
02:47Dalam pilot proses itu tetap pasti ada temuan-temuan, ada kesalahannya ada di mana, kekurangannya di mana, kekurangannya di mana, itu yang tidak boleh direplikasi di kota lain.
02:57Di lain pihak, Wahyu Purwanta, peneliti BRIN mengungkapkan, dalam mengimplementasikan peraturan Presiden nomor 35
03:07tentang percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan di kota-kota berkembang,
03:15masih menemui banyak kendala dan harus memperhatikan amdal.
03:19Untuk bidang persampahan, itu yang wajib amdal itu adalah jika dia mengelola sampah di atas 50 ton per hari, gitu.
03:29Nah, Bantar Gepang kebetulan kan 100 ton per hari.
03:33Selain itu, isu utamanya apa sih PLTS ini kan emisi, ya kan?
03:38Karena membakar sesuatu itu pasti mengajarkan emisi.
03:41Nah, tentu di dalam amdal juga sudah dibahas tentang itu.
03:43Kami beranjak mengunjungi PLTS Amera Putih di Bantar Gepang Bekasi, Jawa Barat
03:49untuk mencermati bagaimana proses pengolahan sampah menjadi energi.
03:54Amri Resturyanto, Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Sampah, menjelaskan
03:58pihaknya telah menjalankan proyek sesuai dengan prosedur keamanan lingkungan.
04:04Sampah yang kita proses adalah sampah rumah tangga,
04:08yang berusaha dari sampah dari Jakarta.
04:11Nah, sampah tersebut kita proses dulu di area free treatment.
04:17Jadi, free treatment ini berfungsi untuk melakukan pemilahan sampah
04:24yang sudah terpilah di free treatment tadi, akan masuk ke area banker.
04:29Nah, kemudian dari banker tersebut, dengan kapasitas olah,
04:35kemampuan olah kita 100 ton per hari tadi,
04:37sampah yang sudah terpilah atau yang sudah memang terpilah plastiknya tadi,
04:46akan dikirim ke area pemakaran furnis.
04:50Amri menambahkan, PLTS Amera Putih dapat menghasilkan 700 kilowatt
04:55yang hanya bisa memenuhi kebutuhan listrik di PLTS A.
04:58Sementara itu, Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta,
05:02menyebut bahwa kebutuhan energi dapat terpenuhi melalui proyek PLTS A.
05:06Di Jakarta ini hampir setiap hari ada sampah baru yang kurang lebih 7.700 ton setiap harinya.
05:16Kemudian di Bantar Gebang sendiri ada 55 juta ton sampah yang ada di Bantar Gebang.
05:22Yang terproblemnya adalah karena pres lama nomor 35 tahun 2018
05:27yang mengatur mengenai pembangkit listrik tenaga dari sampah,
05:34masih menggunakan cara yang lama,
05:36beraja dari pengalaman di negara-negara lain termasuk di Singapura,
05:40kemudian di Vietnam, Bangkok, Thailand, dan sebagainya.
05:43Sekarang ini sampah bukan lagi menjadi persoalan yang menjadi bebat,
05:48tapi sampah menjadi harta karu.
05:51Yang menambahkan, penggunaan teknologi baru akan mempermudah berjalannya pemanfaatan sampah kota.
05:57Apalagi ada dukungan Danantara dan Perpres nomor 109 tahun 2025
06:02tentang penanganan sampah perkotaan melalui pengelolaan sampah
06:06menjadi energi baru terbarukan berbasis teknologi ramah lingkungan.
06:11Terkait hal ini, anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D turut memastikan
06:16pihaknya akan menjadi pengawas terhadap kelangsungan proyek PLTSA.
06:21DPRD adalah fungsi pengawasan bak ya.
06:25Kami akan tetap mengawasi proses itu semua.
06:29Sesuai dengan peraturan presiden yang baru keluar tahun 2025,
06:34kalau tidak salah nomor 109 ya.
06:37Bun menambahkan, selama kajian terhadap masyarakat dan lingkungan
06:43dapat berjalan beriringan, pihaknya akan memberi dukungan.
06:47Sementara itu, masyarakat di sekitar pilot proyek PLTSA Merah Putih
06:51punya pengalaman beragam soal dampak kesehatan PLTSA.
06:55Kalau bau sih keganggu, cuman ya karena udah biasa mungkin.
06:59Jadi ya biasa aja.
07:02Ada nggak sih gangguan kesehatan?
07:05Ya kemungkinan sih ada, kayak diare, napas kan, gangguan napas.
07:11Itu bantuan dari itu DKI-nya, uang bau, 300 mungkin ya berubah juga kan.
07:18Kalau saya berdatang, baru dari bulan Januari aja tinggal disini.
07:21Mana nih tinggal di sekitar?
07:25Untuk pertama-tama mungkin baru beradaptasi ya sama bau dan lingkungan yang baru.
07:29Cuma berjalan yang waktu udah biasa aja sih dengan bau.
07:33Untuk kesehatan, kita kan tidak tahu faktor nantinya ya.
07:37Kalau saat ini kan semuanya kondisi sehat.
07:40Cuman terkadang kalau dari uapnya sampah itu, kita nggak tahu.
07:45Ya semoga saja semuanya keadaannya baik-baik saja warganya.
07:48Jakarta punya rencana buat energi baru.
07:53Tentang masalah ke depan, siapa yang tahu?
07:55Selama tak bermasalah, ya jalan dulu.
07:58Tapi pastikan, langit Jakarta tetap biru.
08:01Glenis Oktania, Kompas TV, Jakarta.

Dianjurkan