JAKARTA, KOMPAS.TV Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyoroti dugaan mark up hingga beban politik Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait utang proyek Whoosh yang merupakan warisan era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
"Yang menjadi beban politik itu ada dua hal, yaitu harus ditunjukkan kepada publik soal bagaimana skenario penyelesaian utang," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
"Yang ingin disampaikan oleh publik itu jangan sampai uang rakyat digunakan untuk membayar utang ini," lanjutnya.
#prabowo #jokowi #keretacepat #whoosh
Bola liar utang jumbo kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, menggelinding jauh. Usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak APBN dipakai membayar utang Whoosh, dan belum jelasnya skema penyelesaian lewat Danantara, kini sorotan mengarah ke dugaan markup proyek senilai Rp 118 T itu.
Yang terbaru, KPK tengah melakukan penyelidikan. Sementara, beban kerugian operasional Whoosh terus berjalan, mencapai rata-rata lebih dari Rp 11 M tiap hari. Nilai ini ekuivalen dengan kerugian sekitar Rp 2 T per tahun, yang harus ditanggung PT KAI, sebagai pemegang saham mayoritas di proyek konsorsium Indonesia-China.
Apakah utang jumbo dan dugaan korupsi proyek Whoosh, akan jadi bom waktu ekonomi dan politik bagi pemerintahan Presiden Prabowo?
Simak pembahasannya dalam BOLA LIAR, episode "SENGKARUT WHOOSH, WARISAN JOKOWI KE PRABOWO?" Jumat, 31 Oktober 2025 pukul 20.30 WIB, LIVE di KompasTV.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/627064/utang-whoosh-era-jokowi-jadi-beban-politik-prabowo-ini-kata-pengamat-adi-prayitno-bola-liar