Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyenggol pengurus Badan Investasi Danantara yang dinilai enggan berkeringat karena hanya memutar uang dividen ke surat utang negara. Kapasitas Danantara mengelola uang dari hasil setoran laba atau dividen BUMN disentil Menkeu Purbaya.

Benarkah untuk lembaga super body seperti Danantara, terlalu enggan berkeringat? Kompas Bisnis tanya Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira.

#menkeu #purbaya #celios

Baca Juga [FULL] Satu Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran, Efektifkah Program MBG? Apa yang Harus Dievaluasi? di https://www.kompas.tv/nasional/623658/full-satu-tahun-pemerintahan-prabowo-gibran-efektifkah-program-mbg-apa-yang-harus-dievaluasi



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/623660/full-respons-celios-soal-pernyataan-menkeu-senggol-sbn-danantara-sapa-pagi
Transkrip
00:00Intro
00:00Kita masuk dalam segmen Kompas Bisnis Saudara
00:09Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat dengan Menteri Keuangan Pulubaya Yudi Sadewa
00:14di kediamannya di Kertanegara, Jakarta pada Kamisia
00:17Rapat digelar secara tertutup dari pantauan tim liputan Kompas TV
00:24Beberapa mobil pejabat hilir mudik di Kertanegara
00:27Salah satunya mobil berplat RI19 yang digunakan Menteri Keuangan Pulubaya Yudi Sadewa
00:33Mobil MENKU keluar dari kediaman Presiden bersama mobil Caksa Agung dan Panglima TNI
00:38Menteri Keuangan Pulubaya Yudi Sadewa menyenggol pengurus badan investasi dan antara
00:53yang enggan berkeringat karena memutar uang dividen ke surat utang negara
00:58Sudah saya sampaikan kenapa?
01:01Karena kan dan antara terima dividen dari BUMN kan
01:07hampir 90 triliun, 80 triliun, hampir 90 triliun lah
01:12Itu cukup untuk nutup yang 2 triliun bayaran tahunan untuk KTAP cepat
01:18Dan saya yakin uangnya juga setiap tahun akan lebih banyak disitu
01:22Sekian pulut triliun akan lebih dan sebagian katanya akan ditaruh di obligasi punya saya lagi, pemerintah lagi
01:28Saya tadi sempat dikritik
01:31Kalau Anda taruh obligasi segitu banyak di pemerintah
01:34Keahlian Anda apa?
01:39Tapi mereka bilang ini kan hanya 3 bulan terakhir ini kan enggak sempat kan untuk buat proyek ke depan
01:44Akan mereka perbaiki sehingga yang diobligasi itu akan minim lebih banyak di proyek-proyek yang mendorong pertumbuhan ekonomi
01:51Kapasitas dan antara mengelola uang dari hasil setoran laba atau dividen BUMN di Senggol Menkeu Purubaya
02:00Benarkah untuk lembaga super body seperti dan antara ini terlalu enggan berkeringat?
02:06Kami akan tanyakan kepada Direktur Eksekutif Selios Bima Yudisir yang sudah hadir di studio
02:10Selamat pagi Mas Bima
02:11Mas Bima yang kita soroti pernyataan Pak Menkeu Purubaya ke dan antara
02:17Soal naruh surat utang, disurat utang gitu dividennya
02:21Nah ini kan dibilang kemampuan Anda apa?
02:24Nah ini tuh maksudnya Pak Purubaya tuh buat nyenggol kapasitas memimpinnya
02:27Atau emang uangnya aja yang endang ke orang buat ekspansi ke proyek baru?
02:32Nah itu dua-duanya tuh
02:33Dua-duanya nih?
02:34Jadi Pak Purubaya ini bagus nih
02:36Artinya dia melihat kare-gare dividen BUMN dioper ke dan antara
02:42Enggak masuk ke PNBP
02:43Maka akhir September yang namanya penerima negara bukan pajak itu
02:46Itu salah satunya turun 20%
02:50Jadi Pak Purubaya berhak dong untuk nanya sebagai Menteri Keuangan
02:53Oke gak masuk ke APBN, dividen BUMN
02:56Dan antara ini ngelola dividen 80-90 triliun rupiah itu ditaruh di mana?
03:01Nah jadi 80-90 triliun kalau sebagian besar hanya parkir deposito, parkir di SBN
03:07Ini artinya kan santai-santai dapat bunga 6%
03:12Atau santai-santai dapat bunga deposito 3%
03:15Padahal harapannya dan antara ini kan paling gak ada dua
03:18Yang pertama beresin lah aset-aset dari BUMN konsolidasi
03:22Katanya jumlah anak cucu BUMN udah terlalu banyak tuh seribu lebih anak cucu BUMN mau dirampingkan
03:30Itu juga sampai sekarang belum ada kabarnya
03:32Kemudian dan antara harusnya mengelola proyek-proyek yang strategis yang bisa dapat return atau imbal hasil yang cukup tinggi
03:39Itu juga sampai sekarang belum terlihat nih
03:42Proyeknya sih listnya banyak
03:43Kita tuh dapat sekitar 16 list proyek yang ditawarkan beberapa kementerian
03:48Terutama kementerian SDM ke dan antara
03:50Ini kerjain nih proyek-proyek ini
03:52Tapi sampai sekarang yang betul-betul groundbreaking itu hampir belum ada
03:55Bisa dikatakan gak ada sama sekali
03:57Jadi dan antara ini tentu bukan hanya dari sisi perspektif ya
04:02Misalnya dari ekonom dari luar lapangan
04:04Tapi juga dari Kementerian Keuangan wajib dia menanyakan
04:07Karena sebagai Dewan Pengawas ya di dan antara
04:10Uangnya ini sebenarnya mau dipakai buat proyek apa
04:13Uji kelayakan proyeknya apa
04:15Jadi saya pikir Pak Purbaya ini tepat sekali untuk bilang
04:20Kalau gak benar maka gak semua dividen dari BUMN itu ditarik ke dan antara
04:26Balikin lagi aja ke PNBP
04:28Sebenarnya ada nada-nada seperti itu
04:31Oke tapi sebenarnya kalau misalnya untuk segi uang ya sebenarnya banyak-banyak aja gitu ya
04:35Bisa hampir 80 triliun gitu
04:37Berarti ya kalau misalnya parkir 2-3 bulan ini kalau kita bilang hanya untuk strategi awal gitu mas
04:44Untuk nanti ya sebelum kita nanti ekspansi kita taruh dulu lah gitu buat untungin
04:50Kita tarik untung sedikit gitu
04:51Itu tepat gak sih sebenarnya kalau misalnya kita lihat strategi dana antara seperti itu?
04:56Seingat saya lebih dari 3 bulan ya
04:58Karena dana antara itu kan diluncurkan sekitar bulan Februari ya 2025
05:03Artinya dari Februari ke Oktober udah lebih dari 3 bulan tuh
05:08Jadi kalau hanya diparkir di SBN ya sebenarnya rugi di pemerintah
05:12Udah kehilangan PNBP
05:14Tapi kan SBN ini kan surat utang pemerintah
05:17Jadi kenapa dipegangnya diparkirnya oleh dana antara?
05:22Nah ini juga membuat akhirnya dividen dari BUMN yang harusnya bisa dorong lapangan kerja
05:27Karena sekarang isunya adalah soal ketenaga kerja nih satu tahun Pak Prabowo ini
05:31Ada juga misalnya dana antara diharapkan nanti sumbangan lebih besar ke depan
05:37Dari segi dividen BUMN ataupun aset manajemennya
05:40Dia bisa membantu penerimaan negara secara tidak langsung
05:44Makanya Pak Prabowo kan di pidator nota keuangan pernah bilang tuh
05:48Suatu saat kita akan surplus APBN
05:50Itu sebenarnya berharap dari dana antara
05:52Jadi kalau dana antaranya sudah diharapkan malah parkir dana di SBN surat utang
05:57Ini artinya ada dana yang nggak produktif
05:59Nah jadi saya lihat Pak Purbaya nih sebagai Menteri Keuangan
06:03Dia punya kendali soal fiskal berhak menanyakan
06:06Tapi juga sebagai daun pengawas
06:07Nah kalau perlu nanti di rapat berikutnya spill aja lagi ke jurnalis gitu ya
06:12Ada progres nggak Pak Purbaya nih soal dana antara nih?
06:15Kalau nggak exit strateginya apa?
06:18Apakah kemudian sebagian memang harus disetor kembali kepada APBN?
06:22APBN gitu oke
06:23Tapi kalau kita bisa kasarnya bilang ini kan nggak mau keringetan gitu ya
06:26Udah taruh di yang surat utang lah gitu kan
06:29Kalau saya kalau naruh uang cuma di bank digital aja yang aman-aman aja yang penting dapat di return gitu kan
06:34Nah kalau misalnya seperti itu aja nih peran dana antara cuma ngasih ke surat utang negara
06:40Kemudian perannya buat pertumbuhan ekonomi apa dong?
06:43Ya itu dia
06:44Kalau dana antara hanya parkir di SBN atau deposito perbankan
06:49Ya buat apa ada dana antara?
06:51Karena dana antara itu kalau perencanaannya dari awal sudah oke ya
06:55Itu begitu dia diresmikan meluncur itu langsung melakukan investasi di sektor-sektor yang memang imbal hasilnya akan kelihatan
07:03Mungkin proyeknya akan berjalan tapi kan dividennya udah dipakai untuk beberapa proyek yang ke depan akan menghasilkan keuntungan
07:09Jadi kita contohin lah misalnya tema sack holding ya di Singapur atau Hazana di Malaysia
07:16Mereka tuh jelas tuh bahwa agresifitas dari pengelolaan investasinya selain terukur tentu resikonya ya
07:23Itu dia tahu tuh bahwa saya harus masuk misalnya ke saham-saham misalnya di BUMN
07:29Itu performanya diperbaiki
07:32Tapi juga dia boleh berinvestasi bahkan di luar dari BUMN
07:36Jadi boleh gak misalnya dana antara misalnya ya masukin saham ke bank swasta?
07:41Boleh
07:42Dengan catatan apa?
07:44Dengan catatan uang yang ditanam di bank swasta tadi itu bisa menghasilkan imbal hasil lebih besar
07:48Kalau gak imbal hasil dampak gak langsungnya aja deh
07:51Kalau dia beli saham di swasta ada serapan tenaga kerja gak bisa dilihat
07:56Ada dampak kekonsumsi pertumbuhan kredit gak bisa dilihat
08:00Inilah yang membuat kelihatannya Pak Purbaya harus ambil aksion
08:03Karena satu lagi mas
08:05Jadi saya ingat Pak Purbaya itu kan mengambil dana dari Bank Indonesia
08:09Meskipun punya pemerintah untuk memberikan injeksi 200 triliun
08:13Itu sebenarnya gak perlu dilakukan
08:15Kalau dan antara bisa menggerakkan bank-bank milik negara
08:19Karena ada kredit nganggur 480 triliun rupiah
08:22Yang harusnya itu bisa masuk mau ke program-program strategis itu bisa dari sana
08:27Jadi pertanyaan besarnya sebenarnya dari awal kelihatannya Pak Purbaya udah kesel sama dan antara
08:31Makanya 200 triliun di injeksi
08:33Padahal ada kredit nganggur dari Bank BUMN yang harusnya dan antara urus itu
08:37Nah ini dia kemudian kan kita lihat seperti gebrakan gitu ya
08:40Dan antara selama berdiri sampai sekarang ya lagi-lagi langkahnya cuma dividen ke surat utang
08:46Tapi kemudian ekspansi yang mengebrak apa yang perlu dilakukan
08:49Dan antara mungkin tadi ada sebutkan salah satunya yaudah bolehlah ke saham bank swasta
08:54Apalagi kira-kira mas BUMN yang harus dilakukan?
08:56Kalau dari selios itu dari awal kita mendorong dulu
09:00Dan antara punya list proyek yang disebut sebagai white list
09:04Jadi white list dan black list
09:06Jadi white list itu adalah proyek-proyek yang memang disitu dibutuhkan
09:10Sejalan dengan misi besar Pak Prabowo contohnya
09:13Pak Prabowo itu udah tiga kali seingat saya bilang
09:15Udah lah 100% kita beralih ke energi terbarukan
09:19Nah udah kode tuh kan?
09:20Udah kode keras tuh
09:21Artinya secara politik dapat dukungan dari Prabowo
09:24Tinggal dan antaranya memilih proyek-proyek apa yang masuk list putih tadi
09:28Artinya boleh dijalankan
09:30Ada list-list yang disebut black list nih
09:33List black list ini adalah list-list yang harusnya proyeknya no go
09:36No go zone lah
09:37Atau proyek-proyek yang memang harus
09:39Jangan dulu gitu ya
09:40Jangan dulu
09:41Resikonya terlalu besar
09:42Keuntungannya ke depan kecil
09:44Dampaknya ekonominya juga kecil
09:46Gak berkelanjutan
09:47Apa tuh misalnya kalau black listnya mas?
09:49Salah satunya sih gasifikasi batubara
09:51Oke
09:51Karena gasifikasi batubara atau DME
09:54Itu banyak sekali kajiannya
09:56Ini tidak melalui uji kelayakan yang memadai
10:00Sehingga investor dari Amerika maupun Tiongkok itu gak tertarik membiayai ini
10:04Terus sekarang mau dikasih ke danantara
10:06Itu masukin aja tuh ke keranjang yang tadi
10:08Yang logo tadi
10:09Nah kedua
10:10Kita harapkan memang danantara ini
10:13Masuk ke dua program prioritas presiden
10:15Tadi sudah disebut energi terbarukan itu kan berarti
10:18Ketahanan energi
10:20Satu lagi adalah ketahanan pangan
10:21Nah di ketahanan pangan ini banyak banget yang bisa dikerjakan danantara
10:24Salah satunya ya misalnya smart farming
10:27Smart agriculture
10:29Pakai teknologi
10:30Itu bisa kerjasama dengan berbagai pihak
10:32Tapi jangan e-fisher ya mungkin ya
10:34Aduh
10:35Itu masuk ke kantong yang tadi
10:40Yang nunggul ya
10:42Jadi banyak sekali sebenarnya proyek-proyek yang prioritas
10:46Yang bisa dikerjakan oleh danantara
10:47Tapi kelihatannya danantara ini kan pada waktu awal terburu-buru
10:51Sehingga sampai satu tahun
10:54Pemerintahan Pak Prabowo
10:55Yang diharapkan danantara bisa nendang ke ekonomi
10:57Itu akhirnya sibuk konsolidasi di internal dulu
11:00Bukan internal BUMN ya
11:02Internal danantara
11:03Karena mau ngeberesin di dalam juga masih bingung gitu ya
11:06Apalagi buat mau ekspansi
11:07Mau apa segala macem gitu kan
11:09Tapi yang lagi-lagi kita tunggu
11:10Ya danantara harus bisa ngegeberak
11:13Cuman lagi-lagi perhitungkan resikonya
11:15Jangan sampai malah amsyong gitu ya ketika nanti
11:17Jadi warna MDB
11:18Iya betul sekali
11:19Nah tapi Mas Bima selain danantara kita soroti soal ini nih ya
11:24Ekspansi yang kurang mengeberak gitu ya
11:25Ada juga yang kita soroti bagaimana kemudian BUMN
11:28Sekarang ini bisa dipimpin oleh asing
11:30Tapi jangan beranjak Mas Bima dan juga Saudara
11:32Kita akan bahas sesuai jadwal berikut
11:34Tetap bersama kami di Kopas Bisnis
11:35Terima kasih

Dianjurkan