00:00Intro
00:00Kita masuk dalam segmen Kompas Bisnis Saudara
00:09Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat dengan Menteri Keuangan Pulubaya Yudi Sadewa
00:14di kediamannya di Kertanegara, Jakarta pada Kamisia
00:17Rapat digelar secara tertutup dari pantauan tim liputan Kompas TV
00:24Beberapa mobil pejabat hilir mudik di Kertanegara
00:27Salah satunya mobil berplat RI19 yang digunakan Menteri Keuangan Pulubaya Yudi Sadewa
00:33Mobil MENKU keluar dari kediaman Presiden bersama mobil Caksa Agung dan Panglima TNI
00:38Menteri Keuangan Pulubaya Yudi Sadewa menyenggol pengurus badan investasi dan antara
00:53yang enggan berkeringat karena memutar uang dividen ke surat utang negara
00:58Sudah saya sampaikan kenapa?
01:01Karena kan dan antara terima dividen dari BUMN kan
01:07hampir 90 triliun, 80 triliun, hampir 90 triliun lah
01:12Itu cukup untuk nutup yang 2 triliun bayaran tahunan untuk KTAP cepat
01:18Dan saya yakin uangnya juga setiap tahun akan lebih banyak disitu
01:22Sekian pulut triliun akan lebih dan sebagian katanya akan ditaruh di obligasi punya saya lagi, pemerintah lagi
01:28Saya tadi sempat dikritik
01:31Kalau Anda taruh obligasi segitu banyak di pemerintah
01:34Keahlian Anda apa?
01:39Tapi mereka bilang ini kan hanya 3 bulan terakhir ini kan enggak sempat kan untuk buat proyek ke depan
01:44Akan mereka perbaiki sehingga yang diobligasi itu akan minim lebih banyak di proyek-proyek yang mendorong pertumbuhan ekonomi
01:51Kapasitas dan antara mengelola uang dari hasil setoran laba atau dividen BUMN di Senggol Menkeu Purubaya
02:00Benarkah untuk lembaga super body seperti dan antara ini terlalu enggan berkeringat?
02:06Kami akan tanyakan kepada Direktur Eksekutif Selios Bima Yudisir yang sudah hadir di studio
02:10Selamat pagi Mas Bima
02:11Mas Bima yang kita soroti pernyataan Pak Menkeu Purubaya ke dan antara
02:17Soal naruh surat utang, disurat utang gitu dividennya
02:21Nah ini kan dibilang kemampuan Anda apa?
02:24Nah ini tuh maksudnya Pak Purubaya tuh buat nyenggol kapasitas memimpinnya
02:27Atau emang uangnya aja yang endang ke orang buat ekspansi ke proyek baru?
02:32Nah itu dua-duanya tuh
02:33Dua-duanya nih?
02:34Jadi Pak Purubaya ini bagus nih
02:36Artinya dia melihat kare-gare dividen BUMN dioper ke dan antara
02:42Enggak masuk ke PNBP
02:43Maka akhir September yang namanya penerima negara bukan pajak itu
02:46Itu salah satunya turun 20%
02:50Jadi Pak Purubaya berhak dong untuk nanya sebagai Menteri Keuangan
02:53Oke gak masuk ke APBN, dividen BUMN
02:56Dan antara ini ngelola dividen 80-90 triliun rupiah itu ditaruh di mana?
03:01Nah jadi 80-90 triliun kalau sebagian besar hanya parkir deposito, parkir di SBN
03:07Ini artinya kan santai-santai dapat bunga 6%
03:12Atau santai-santai dapat bunga deposito 3%
03:15Padahal harapannya dan antara ini kan paling gak ada dua
03:18Yang pertama beresin lah aset-aset dari BUMN konsolidasi
03:22Katanya jumlah anak cucu BUMN udah terlalu banyak tuh seribu lebih anak cucu BUMN mau dirampingkan
03:30Itu juga sampai sekarang belum ada kabarnya
03:32Kemudian dan antara harusnya mengelola proyek-proyek yang strategis yang bisa dapat return atau imbal hasil yang cukup tinggi
03:39Itu juga sampai sekarang belum terlihat nih
03:42Proyeknya sih listnya banyak
03:43Kita tuh dapat sekitar 16 list proyek yang ditawarkan beberapa kementerian
03:48Terutama kementerian SDM ke dan antara
03:50Ini kerjain nih proyek-proyek ini
03:52Tapi sampai sekarang yang betul-betul groundbreaking itu hampir belum ada
03:55Bisa dikatakan gak ada sama sekali
03:57Jadi dan antara ini tentu bukan hanya dari sisi perspektif ya
04:02Misalnya dari ekonom dari luar lapangan
04:04Tapi juga dari Kementerian Keuangan wajib dia menanyakan
04:07Karena sebagai Dewan Pengawas ya di dan antara
04:10Uangnya ini sebenarnya mau dipakai buat proyek apa
04:13Uji kelayakan proyeknya apa
04:15Jadi saya pikir Pak Purbaya ini tepat sekali untuk bilang
04:20Kalau gak benar maka gak semua dividen dari BUMN itu ditarik ke dan antara
04:26Balikin lagi aja ke PNBP
04:28Sebenarnya ada nada-nada seperti itu
04:31Oke tapi sebenarnya kalau misalnya untuk segi uang ya sebenarnya banyak-banyak aja gitu ya
04:35Bisa hampir 80 triliun gitu
04:37Berarti ya kalau misalnya parkir 2-3 bulan ini kalau kita bilang hanya untuk strategi awal gitu mas
04:44Untuk nanti ya sebelum kita nanti ekspansi kita taruh dulu lah gitu buat untungin
04:50Kita tarik untung sedikit gitu
04:51Itu tepat gak sih sebenarnya kalau misalnya kita lihat strategi dana antara seperti itu?
04:56Seingat saya lebih dari 3 bulan ya
04:58Karena dana antara itu kan diluncurkan sekitar bulan Februari ya 2025
05:03Artinya dari Februari ke Oktober udah lebih dari 3 bulan tuh
05:08Jadi kalau hanya diparkir di SBN ya sebenarnya rugi di pemerintah
05:12Udah kehilangan PNBP
05:14Tapi kan SBN ini kan surat utang pemerintah
05:17Jadi kenapa dipegangnya diparkirnya oleh dana antara?
05:22Nah ini juga membuat akhirnya dividen dari BUMN yang harusnya bisa dorong lapangan kerja
05:27Karena sekarang isunya adalah soal ketenaga kerja nih satu tahun Pak Prabowo ini
05:31Ada juga misalnya dana antara diharapkan nanti sumbangan lebih besar ke depan
05:37Dari segi dividen BUMN ataupun aset manajemennya
05:40Dia bisa membantu penerimaan negara secara tidak langsung
05:44Makanya Pak Prabowo kan di pidator nota keuangan pernah bilang tuh
05:48Suatu saat kita akan surplus APBN
05:50Itu sebenarnya berharap dari dana antara
05:52Jadi kalau dana antaranya sudah diharapkan malah parkir dana di SBN surat utang
05:57Ini artinya ada dana yang nggak produktif
05:59Nah jadi saya lihat Pak Purbaya nih sebagai Menteri Keuangan
06:03Dia punya kendali soal fiskal berhak menanyakan
06:06Tapi juga sebagai daun pengawas
06:07Nah kalau perlu nanti di rapat berikutnya spill aja lagi ke jurnalis gitu ya
06:12Ada progres nggak Pak Purbaya nih soal dana antara nih?
06:15Kalau nggak exit strateginya apa?
06:18Apakah kemudian sebagian memang harus disetor kembali kepada APBN?
06:22APBN gitu oke
06:23Tapi kalau kita bisa kasarnya bilang ini kan nggak mau keringetan gitu ya
06:26Udah taruh di yang surat utang lah gitu kan
06:29Kalau saya kalau naruh uang cuma di bank digital aja yang aman-aman aja yang penting dapat di return gitu kan
06:34Nah kalau misalnya seperti itu aja nih peran dana antara cuma ngasih ke surat utang negara
06:40Kemudian perannya buat pertumbuhan ekonomi apa dong?
06:43Ya itu dia
06:44Kalau dana antara hanya parkir di SBN atau deposito perbankan
06:49Ya buat apa ada dana antara?
06:51Karena dana antara itu kalau perencanaannya dari awal sudah oke ya
06:55Itu begitu dia diresmikan meluncur itu langsung melakukan investasi di sektor-sektor yang memang imbal hasilnya akan kelihatan
07:03Mungkin proyeknya akan berjalan tapi kan dividennya udah dipakai untuk beberapa proyek yang ke depan akan menghasilkan keuntungan
07:09Jadi kita contohin lah misalnya tema sack holding ya di Singapur atau Hazana di Malaysia
07:16Mereka tuh jelas tuh bahwa agresifitas dari pengelolaan investasinya selain terukur tentu resikonya ya
07:23Itu dia tahu tuh bahwa saya harus masuk misalnya ke saham-saham misalnya di BUMN
07:29Itu performanya diperbaiki
07:32Tapi juga dia boleh berinvestasi bahkan di luar dari BUMN
07:36Jadi boleh gak misalnya dana antara misalnya ya masukin saham ke bank swasta?
07:41Boleh
07:42Dengan catatan apa?
07:44Dengan catatan uang yang ditanam di bank swasta tadi itu bisa menghasilkan imbal hasil lebih besar
07:48Kalau gak imbal hasil dampak gak langsungnya aja deh
07:51Kalau dia beli saham di swasta ada serapan tenaga kerja gak bisa dilihat
07:56Ada dampak kekonsumsi pertumbuhan kredit gak bisa dilihat
08:00Inilah yang membuat kelihatannya Pak Purbaya harus ambil aksion
08:03Karena satu lagi mas
08:05Jadi saya ingat Pak Purbaya itu kan mengambil dana dari Bank Indonesia
08:09Meskipun punya pemerintah untuk memberikan injeksi 200 triliun
08:13Itu sebenarnya gak perlu dilakukan
08:15Kalau dan antara bisa menggerakkan bank-bank milik negara
08:19Karena ada kredit nganggur 480 triliun rupiah
08:22Yang harusnya itu bisa masuk mau ke program-program strategis itu bisa dari sana
08:27Jadi pertanyaan besarnya sebenarnya dari awal kelihatannya Pak Purbaya udah kesel sama dan antara
08:31Makanya 200 triliun di injeksi
08:33Padahal ada kredit nganggur dari Bank BUMN yang harusnya dan antara urus itu
08:37Nah ini dia kemudian kan kita lihat seperti gebrakan gitu ya
08:40Dan antara selama berdiri sampai sekarang ya lagi-lagi langkahnya cuma dividen ke surat utang
08:46Tapi kemudian ekspansi yang mengebrak apa yang perlu dilakukan
08:49Dan antara mungkin tadi ada sebutkan salah satunya yaudah bolehlah ke saham bank swasta
08:54Apalagi kira-kira mas BUMN yang harus dilakukan?
08:56Kalau dari selios itu dari awal kita mendorong dulu
09:00Dan antara punya list proyek yang disebut sebagai white list
09:04Jadi white list dan black list
09:06Jadi white list itu adalah proyek-proyek yang memang disitu dibutuhkan
09:10Sejalan dengan misi besar Pak Prabowo contohnya
09:13Pak Prabowo itu udah tiga kali seingat saya bilang
09:15Udah lah 100% kita beralih ke energi terbarukan
09:19Nah udah kode tuh kan?
09:20Udah kode keras tuh
09:21Artinya secara politik dapat dukungan dari Prabowo
09:24Tinggal dan antaranya memilih proyek-proyek apa yang masuk list putih tadi
09:28Artinya boleh dijalankan
09:30Ada list-list yang disebut black list nih
09:33List black list ini adalah list-list yang harusnya proyeknya no go
09:36No go zone lah
09:37Atau proyek-proyek yang memang harus
09:39Jangan dulu gitu ya
09:40Jangan dulu
09:41Resikonya terlalu besar
09:42Keuntungannya ke depan kecil
09:44Dampaknya ekonominya juga kecil
09:46Gak berkelanjutan
09:47Apa tuh misalnya kalau black listnya mas?
09:49Salah satunya sih gasifikasi batubara
09:51Oke
09:51Karena gasifikasi batubara atau DME
09:54Itu banyak sekali kajiannya
09:56Ini tidak melalui uji kelayakan yang memadai
10:00Sehingga investor dari Amerika maupun Tiongkok itu gak tertarik membiayai ini
10:04Terus sekarang mau dikasih ke danantara
10:06Itu masukin aja tuh ke keranjang yang tadi
10:08Yang logo tadi
10:09Nah kedua
10:10Kita harapkan memang danantara ini
10:13Masuk ke dua program prioritas presiden
10:15Tadi sudah disebut energi terbarukan itu kan berarti
10:18Ketahanan energi
10:20Satu lagi adalah ketahanan pangan
10:21Nah di ketahanan pangan ini banyak banget yang bisa dikerjakan danantara
10:24Salah satunya ya misalnya smart farming
10:27Smart agriculture
10:29Pakai teknologi
10:30Itu bisa kerjasama dengan berbagai pihak
10:32Tapi jangan e-fisher ya mungkin ya
10:34Aduh
10:35Itu masuk ke kantong yang tadi
10:40Yang nunggul ya
10:42Jadi banyak sekali sebenarnya proyek-proyek yang prioritas
10:46Yang bisa dikerjakan oleh danantara
10:47Tapi kelihatannya danantara ini kan pada waktu awal terburu-buru
10:51Sehingga sampai satu tahun
10:54Pemerintahan Pak Prabowo
10:55Yang diharapkan danantara bisa nendang ke ekonomi
10:57Itu akhirnya sibuk konsolidasi di internal dulu
11:00Bukan internal BUMN ya
11:02Internal danantara
11:03Karena mau ngeberesin di dalam juga masih bingung gitu ya
11:06Apalagi buat mau ekspansi
11:07Mau apa segala macem gitu kan
11:09Tapi yang lagi-lagi kita tunggu
11:10Ya danantara harus bisa ngegeberak
11:13Cuman lagi-lagi perhitungkan resikonya
11:15Jangan sampai malah amsyong gitu ya ketika nanti
11:17Jadi warna MDB
11:18Iya betul sekali
11:19Nah tapi Mas Bima selain danantara kita soroti soal ini nih ya
11:24Ekspansi yang kurang mengeberak gitu ya
11:25Ada juga yang kita soroti bagaimana kemudian BUMN
11:28Sekarang ini bisa dipimpin oleh asing
11:30Tapi jangan beranjak Mas Bima dan juga Saudara
11:32Kita akan bahas sesuai jadwal berikut
11:34Tetap bersama kami di Kopas Bisnis
11:35Terima kasih