Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
BANJAR, KOMPAS.TV - Puluhan pelajar di Banjar, Kalimantan Selatan, dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan makanan bergizi gratis (MBG). Polres Banjar menyebut tengah menyelidiki satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menyediakan makanan tersebut.

Para pelajar dibawa ke RSUD Ratu Zalecha Martapura untuk mendapatkan perawatan. Setelah menjalani observasi, satu per satu siswa diperbolehkan pulang.

Informasi terkini soal kasus dugaan keracunan MBG di Banjar dilaporkan langsung oleh jurnalis Kompas TV, Priscilla Nikola, bersama juru kamera Sayyidah Aisyah.

Baca Juga Terungkap! 130 Siswa Diduga Keracunan, Seluruh Dapur MBG di Banjar Belum Kantongi SLHS |KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/622735/terungkap-130-siswa-diduga-keracunan-seluruh-dapur-mbg-di-banjar-belum-kantongi-slhs-kompas-siang

#makanbergizigratis #mbg #keracunan #banjar

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/622737/terbaru-kondisi-siswa-keracunan-mbg-di-banjar-3-dari-130-orang-masih-dirawat-kompas-siang
Transkrip
00:00Informasi terkini soal keracunan makan bergizi gratis di Banjar, Kalimantan Selatan.
00:05Sudah ada jurnalis Kompas TV, Priscila Nikola, dan juru kamera Saida Aisyah.
00:10Priscila, apakah sudah diketahui pasti apa yang menjadi penyebab pelajar mengalami keracunan di sana?
00:18Selamat siang, Isan dan juga saudara.
00:20Untuk penyebab pasti dari keracunan NBB yang terjadi di Marca Kudaka Bupatan Banjar ini,
00:26kami masih belum mengetahui secara pasti.
00:29Namun, pelaksana Kepala Dinas Kesehatan Kabupatan Banjar sendiri, Nori Pansyah,
00:36menyatakan bahwa dari sampel yang ada, berupa nasi kuning ini memang terkandung adanya kandungan nitrat di dalamnya.
00:44Namun, ia menambahkan bahwa nantinya akan diteliti lebih lanjut di laboratorium di Surabaya
00:53dan juga akan menunggu hasil pernyataan resmi dari ahli lingkungan dan juga penjaman makanan
01:01yang sedang meneliti sampel NBB di Surabaya tersebut.
01:06Priscila, benar 13 dapur yang saat ini sudah beroperasi baru mengajukan pengurusan sertifikat layak higien sanitasi atau SLHS
01:14itu sepekan sebelum terjadinya kasus keracunan.
01:18Ya, betul sekali Isan dan juga Kudara.
01:21Informasi yang kami dapat sendiri dari Kepala Dinas Bapak Nori Pansyah,
01:27menyatakan bahwa memang seluruh dapur penyedia makanan berdiri gratis NBB di Kabupaten Banggar ini
01:35nyatanya belum memiliki SLHS atau sertifikat layak higien sanitasi.
01:41Ini memang benar bahwa seminggu sebelum kejadian keracunan,
01:48sebanyak 13 dapur baru mengajukan SLHS ini.
01:52Mengingat ini merupakan kebijakan baru dari pemerintah pusat
01:57sejak tanggal 28 September lalu,
02:00mengingat respons atas maraknya kasus keracunan NBG yang terjadi di sejumlah DERA.
02:10Ada 130 pelajar yang diduga keracunan.
02:13Hingga saat ini berapa yang masih dirawat, Priscila?
02:15Sehingga pukul 10 pagi, kami dapat mengonservasi bahwa
02:22sudah ada tiga siswa yang masih dirawat di Rumah Saksip Umum Ratu Jaleng Hamar, Tapura.
02:29Dan terpantau kondisi mereka sendiri juga dalam kondisi yang stabil.
02:33Sebelumnya pada Jumat 12 Oktober lalu,
02:36maksud kami hari Minggu 12 Oktober lalu,
02:38sebanyak empat siswa juga sudah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.
02:42Jurnalis Kompas TV, Priscila Nikola melaporkan langsung dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
02:48Terima kasih Priscila.

Dianjurkan