Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabareskrim 2009-2011, Komjen (Purn.) Ito Sumardi adalah mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar dari tanggal 24 Desember 2013 hingga 20 Februari 2018. Ia mengenal almarhum Arya Daru saat bertugas di sana.

Menurutnya, sosok diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru adalah orang yang pendiam, tekun, rajin ibadah, dan memiliki etos kerja tinggi.
Saat bertugas, Arya ditempatkan menangani TPPO. Namun, sepengetahuannya saat itu Arya tidak memiliki musuh.

"Apa mungkin ada orang yang berniat ingin menghilangkan nyawa?," tanya Frisca Clarissa.

"Dari risiko ya, kalau setiap diplomat itu tergantung daerah penugasannya. Myanmar ini bukan daerah yang aman ya, karena di sana masih tempat gejolak ya. Risiko pekerjaan ada," ungkap Ito.



Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/E95LNwcOBDw?si=hIoj6ZbuqFGoi3qO



#aryadaru #diplomat #kemlu

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/620898/mantan-dubes-myanmar-ito-sumardi-ungkap-sosok-arya-daru-saat-bertugas-rosi
Transkrip
00:00Sosoknya Almarhum Arya Daru itu seperti apa Pak Ito?
00:04Ya memang Mbak Friska ya saat itu kan Almarhum belum menikah ya.
00:09Dia tuh memang ya atletis lah ya.
00:13Orangnya senang olahraga, pendiam ya.
00:16Kemudian Almarhum itu memang dia senang gadget.
00:21Sehingga di kamarnya karena sekarang masih ada satu temannya yang masih di Yangon ya.
00:26Masih berdinas sana seorang temannya itu teman kamarnya.
00:30Di kamarnya itu dia sering membuat semacam movie ya.
00:33Untuk apa namanya apa dengan film-film yang untuk bisa studio-studio kecil.
00:41Kemudian yang bersangkutan itu juga ya memang kalau kita lihat dari segi penampilannya sangat menarik lah ya.
00:49Cuman waktu itu setelah dia pulang untuk mengikuti sekolah Sekdilu untuk menjadi diplomat.
00:53Diplomat pada saat pernikahan kita juga tahu tapi karena gak diundang kita gak datang.
00:58Nah jadi pada saat itu memang baru perpisah apa namanya pergantian antara Dube Selama Almarhum Pak Sebastianus Masono dengan saya.
01:09Tapi orang yang paling dekat dengan Arya Daru ini pun sekarang kan diplomat ya di satu negara Afrika.
01:16Apa katanya?
01:16Beliau itu sangat tahu lah banyak dikatakan kepada kita ya bagaimana etos kerjanya dia memang dia orangnya yang betul-betul sangat apa namanya tekun ya.
01:28Makanya dia kan ditempatkan di TPPO.
01:31Dengan profil tersebut apa mungkin ada orang yang berniat ingin menghilangkan nyawa Arya Daru?
01:37Ada dua hal.
01:38Dari resiko ya kalau setiap diplomat itu tergantung daerah penugasannya.
01:44Myanmar ini bukan daerah yang aman ya.
01:46Karena disana masih tempat gejolak ya.
01:48Artinya ada resiko pekerjaan juga disana?
01:50Ya resiko pekerjaan ada tetapi kan sekarang memang yang saya dengar ya Almarhum itu kan memang LDR ya.
01:58Karena memang mungkin keterbatasan daripada apa kesejahteraan sosial ya tentunya ini kan.
02:04Ya kita juga tidak tahu apa yang terjadi tetapi kalau pengalaman saya anak ini baik.
02:09Anak ini baik ibadahnya juga rajin ya Arya Daru itu ya.
02:14Kemudian juga tidak mempunyai musuh pada saat itu.
02:17Setelah itu saya lepas kontak.
02:20Yang sangat tahu kehidupan keseharian mereka adalah bekas teman-temannya dia waktu di KBRI.
02:25Kan lama dia disana.
02:27Nah yang bekas teman-temannya di KBRI itu sekarang ada di Kemlu ya.
02:30Pasti dia akan bisa tahu sekali bagaimana membandingkan kehidupannya pada saat dulu.
02:35Belum berkeluarga, sekarang sudah keluarga, sekarang sudah berdinas.
02:38Ya termasuk juga kemungkinan bunuh diri dengan profil yang Anda sangat kenal mungkin atau tidak?
02:44Saya menanyakan dari teman-temannya itu katakanlah dari 6 orang ya itu semua tidak ada yang yakin bahwa dia ini.
02:52Karena tidak ada dari dulu bicaranya dia teman sekamarnya masih ada sekarang ya.
02:57Itu sekarang masih dinas di KBRI Myanmar ya.
03:00Itu sama sekali tidak pernah dia menyampaikan hal-hal yang sifatnya ingin bunuh diri.
03:05Tapi kan kembali pada manusia, kita enggak tahu ya.
03:09Sekarang kita akan mengatap satu peristiwa ini.
03:12Nah ini tentunya bagaimana beratnya tugas penyelidik untuk bisa membuktikan.
03:17Nah jadi kalau menurut Anda sekarang benar-benar di penyelidik.
03:19Dan kalau dari profilnya almarhum, Anda semakin yakin bahwa tidak mungkin almarhum ini menghilangkan nyawa sendiri.
03:26Tidak mungkin atas keinginan sendiri.
03:29Dan saya lebih yakin lagi ini ada hubungannya dengan keterlibatan orang lain.
03:33Nah siapa orang lainnya itu?
03:36Siapa orang lainnya itu yang memang harus kita selidiki dan harus kita cari dengan keseriusan.
03:43Dan saya yakin penyelidik itu kan bukan cuma satu.
03:48Dan pimpinan penyelidik itu kan bukan cuma satu.
03:50Saya yakin banyak yang juga terbeban moralnya ingin mengungkap kasus ini.
03:56Karena kasus ini hanya bisa diungkap kalau ada keseriusan dan niat dari setiap penegak hukum.
04:03Khususnya penegak hukum yang diberikan keundangan oleh KUHAP.
04:06Sayangnya advokat tidak bisa melakukan penyelidikan dan penyelidikan.
04:09Karena KUHAP tidak memberikan keundangan itu kepada kita.
04:11Tapi setidaknya tadi Anda ada kemungkinan yang dibaca.
04:15Tiga kemungkinan tadi ya.
04:16Satu terkait dengan lingkungan tinggal.
04:19Yang kedua terkait pekerjaan.
04:20Yang ketiga hubungan pribadi.
04:22Mana yang paling possible menurut Anda?
04:23Keyakinan keluarga maupun keyakinan kuasa hukum.
04:27Saya punya batasan dalam membuat satu pendapat.
04:32Tapi yakinlah Mbak Friska.
04:33Mbak Friska pasti tahu apa yang saya yakini.
04:37Saya tidak tahu juga apa yang Anda yakini.
04:38Karena itu bukan kuasa hukum.
04:39Oke kalau gitu nanti di belakang layar aja.
04:40Tapi yang jelas dari tiga kemungkinan itu harus diselidiki oleh polisi.
04:44Ya dan apapun itu kita sudah punya komitmen dengan seluruh tim penasihat hukum.
04:50Dan kita juga sudah punya komitmen dengan keluarga.
04:52Harus dibuka seterang beneran.
04:54Gak boleh ada yang ditutupi.
04:56Dan tidak ada alasan untuk tidak naik ke penyelidikan.
04:58Kalau ada unsur peristiwa pidana yang diyakini kemungkinan adil sana.
05:00Sudah ada yang meninggal.
05:02Berarti kan sudah ada satu korban.
05:04Korban.
05:05Korban.
05:06Ada peristiwanya.
05:08Ada keterangan saksi.
05:08Ada laporan.
05:10Ini unsur dugaan pidana sudah ada.
05:12Cuma siapa pelakunya atau siapa tersangkanya ini yang memang butuh waktu.
05:17Karena kan tersangka itu adalah seseorang yang diduga keras melakukan suatu perbuatan pidana.
05:22Tapi unsur peristiwa pidana sudah ada.
05:25Tapi semakin ini lama semakin bisa kabur juga alat buktinya.
05:28Jadi tadi Pak Ito juga, Pak Bung Martin mendorong agar segera dituntaskan.
05:34Terima kasih Pak Ito Sumateri.
05:35Terima kasih juga Bung Martin Simanjutak telah bergabung di ROSI.
05:39Terima kasih saudara Anda telah menyaksikan ROSI.
05:41Kita jumpa lagi Kamis depan.
05:42Tetaplah di Kompas TV.
05:44Independent.
05:44Terpercaya.
05:45Terima kasih.

Dianjurkan

2:02
Selanjutnya