00:00Sosoknya Almarhum Arya Daru itu seperti apa Pak Ito?
00:04Ya memang Mbak Friska ya saat itu kan Almarhum belum menikah ya.
00:09Dia tuh memang ya atletis lah ya.
00:13Orangnya senang olahraga, pendiam ya.
00:16Kemudian Almarhum itu memang dia senang gadget.
00:21Sehingga di kamarnya karena sekarang masih ada satu temannya yang masih di Yangon ya.
00:26Masih berdinas sana seorang temannya itu teman kamarnya.
00:30Di kamarnya itu dia sering membuat semacam movie ya.
00:33Untuk apa namanya apa dengan film-film yang untuk bisa studio-studio kecil.
00:41Kemudian yang bersangkutan itu juga ya memang kalau kita lihat dari segi penampilannya sangat menarik lah ya.
00:49Cuman waktu itu setelah dia pulang untuk mengikuti sekolah Sekdilu untuk menjadi diplomat.
00:53Diplomat pada saat pernikahan kita juga tahu tapi karena gak diundang kita gak datang.
00:58Nah jadi pada saat itu memang baru perpisah apa namanya pergantian antara Dube Selama Almarhum Pak Sebastianus Masono dengan saya.
01:09Tapi orang yang paling dekat dengan Arya Daru ini pun sekarang kan diplomat ya di satu negara Afrika.
01:16Apa katanya?
01:16Beliau itu sangat tahu lah banyak dikatakan kepada kita ya bagaimana etos kerjanya dia memang dia orangnya yang betul-betul sangat apa namanya tekun ya.
01:28Makanya dia kan ditempatkan di TPPO.
01:31Dengan profil tersebut apa mungkin ada orang yang berniat ingin menghilangkan nyawa Arya Daru?
01:37Ada dua hal.
01:38Dari resiko ya kalau setiap diplomat itu tergantung daerah penugasannya.
01:44Myanmar ini bukan daerah yang aman ya.
01:46Karena disana masih tempat gejolak ya.
01:48Artinya ada resiko pekerjaan juga disana?
01:50Ya resiko pekerjaan ada tetapi kan sekarang memang yang saya dengar ya Almarhum itu kan memang LDR ya.
01:58Karena memang mungkin keterbatasan daripada apa kesejahteraan sosial ya tentunya ini kan.
02:04Ya kita juga tidak tahu apa yang terjadi tetapi kalau pengalaman saya anak ini baik.
02:09Anak ini baik ibadahnya juga rajin ya Arya Daru itu ya.
02:14Kemudian juga tidak mempunyai musuh pada saat itu.
02:17Setelah itu saya lepas kontak.
02:20Yang sangat tahu kehidupan keseharian mereka adalah bekas teman-temannya dia waktu di KBRI.
02:25Kan lama dia disana.
02:27Nah yang bekas teman-temannya di KBRI itu sekarang ada di Kemlu ya.
02:30Pasti dia akan bisa tahu sekali bagaimana membandingkan kehidupannya pada saat dulu.
02:35Belum berkeluarga, sekarang sudah keluarga, sekarang sudah berdinas.
02:38Ya termasuk juga kemungkinan bunuh diri dengan profil yang Anda sangat kenal mungkin atau tidak?
02:44Saya menanyakan dari teman-temannya itu katakanlah dari 6 orang ya itu semua tidak ada yang yakin bahwa dia ini.
02:52Karena tidak ada dari dulu bicaranya dia teman sekamarnya masih ada sekarang ya.
02:57Itu sekarang masih dinas di KBRI Myanmar ya.
03:00Itu sama sekali tidak pernah dia menyampaikan hal-hal yang sifatnya ingin bunuh diri.
03:05Tapi kan kembali pada manusia, kita enggak tahu ya.
03:09Sekarang kita akan mengatap satu peristiwa ini.
03:12Nah ini tentunya bagaimana beratnya tugas penyelidik untuk bisa membuktikan.
03:17Nah jadi kalau menurut Anda sekarang benar-benar di penyelidik.
03:19Dan kalau dari profilnya almarhum, Anda semakin yakin bahwa tidak mungkin almarhum ini menghilangkan nyawa sendiri.
03:26Tidak mungkin atas keinginan sendiri.
03:29Dan saya lebih yakin lagi ini ada hubungannya dengan keterlibatan orang lain.
03:33Nah siapa orang lainnya itu?
03:36Siapa orang lainnya itu yang memang harus kita selidiki dan harus kita cari dengan keseriusan.
03:43Dan saya yakin penyelidik itu kan bukan cuma satu.
03:48Dan pimpinan penyelidik itu kan bukan cuma satu.
03:50Saya yakin banyak yang juga terbeban moralnya ingin mengungkap kasus ini.
03:56Karena kasus ini hanya bisa diungkap kalau ada keseriusan dan niat dari setiap penegak hukum.
04:03Khususnya penegak hukum yang diberikan keundangan oleh KUHAP.
04:06Sayangnya advokat tidak bisa melakukan penyelidikan dan penyelidikan.
04:09Karena KUHAP tidak memberikan keundangan itu kepada kita.
04:11Tapi setidaknya tadi Anda ada kemungkinan yang dibaca.
04:15Tiga kemungkinan tadi ya.
04:16Satu terkait dengan lingkungan tinggal.
04:19Yang kedua terkait pekerjaan.
04:20Yang ketiga hubungan pribadi.
04:22Mana yang paling possible menurut Anda?
04:23Keyakinan keluarga maupun keyakinan kuasa hukum.
04:27Saya punya batasan dalam membuat satu pendapat.
04:32Tapi yakinlah Mbak Friska.
04:33Mbak Friska pasti tahu apa yang saya yakini.
04:37Saya tidak tahu juga apa yang Anda yakini.
04:38Karena itu bukan kuasa hukum.
04:39Oke kalau gitu nanti di belakang layar aja.
04:40Tapi yang jelas dari tiga kemungkinan itu harus diselidiki oleh polisi.
04:44Ya dan apapun itu kita sudah punya komitmen dengan seluruh tim penasihat hukum.
04:50Dan kita juga sudah punya komitmen dengan keluarga.
04:52Harus dibuka seterang beneran.
04:54Gak boleh ada yang ditutupi.
04:56Dan tidak ada alasan untuk tidak naik ke penyelidikan.
04:58Kalau ada unsur peristiwa pidana yang diyakini kemungkinan adil sana.
05:00Sudah ada yang meninggal.
05:02Berarti kan sudah ada satu korban.
05:04Korban.
05:05Korban.
05:06Ada peristiwanya.
05:08Ada keterangan saksi.
05:08Ada laporan.
05:10Ini unsur dugaan pidana sudah ada.
05:12Cuma siapa pelakunya atau siapa tersangkanya ini yang memang butuh waktu.
05:17Karena kan tersangka itu adalah seseorang yang diduga keras melakukan suatu perbuatan pidana.
05:22Tapi unsur peristiwa pidana sudah ada.
05:25Tapi semakin ini lama semakin bisa kabur juga alat buktinya.
05:28Jadi tadi Pak Ito juga, Pak Bung Martin mendorong agar segera dituntaskan.
05:34Terima kasih Pak Ito Sumateri.
05:35Terima kasih juga Bung Martin Simanjutak telah bergabung di ROSI.
05:39Terima kasih saudara Anda telah menyaksikan ROSI.
05:41Kita jumpa lagi Kamis depan.
05:42Tetaplah di Kompas TV.
05:44Independent.
05:44Terpercaya.
05:45Terima kasih.