- 3 jam yang lalu
- #gaza
- #trump
- #netanyahu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Trump dan Perdana Menteri Netanyahu, mengumumkan rencana perdamaian.
Dalam kesepakatan gencatan senjata dan masa depan Gaza tanpa senjata, dicantumkan dalam 20 poin paling krusial.
Namun, warga Gaza, meragukan niat baik kedua pemimpin untuk membawa kedamaian di tanah Palestina.
Kesepakatan damai yang dibuat oleh Trump dan Netanyahu, bisa jadi peluang untuk warga Gaza lepas dari krisis kemanusiaan yang telah terjadi.
Namun, apakah kesepakatan ini benar-benar jalan menuju akhir penderitaan? Atau sekadar politisasi kepentingan dua pemimpin dunia?? Adakah jaminan agar warga Gaza benar-benar damai?
Selengkapnya, kita ulas bersama narasumber malam ini dengan Hasibullah Satrawi, Pengamat Timur Tengah dan Syamsu Rizal, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB.
Baca Juga Israel Tutup Jalan, Warga Gaza Kembali Mengungsi Cari Tempat Aman | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/internasional/620850/israel-tutup-jalan-warga-gaza-kembali-mengungsi-cari-tempat-aman-sapa-malam
#gaza #trump #netanyahu
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/620882/rencana-damai-trump-netanyahu-untuk-gaza-solusi-nyata-atau-kepentingan-politik-sapa-malam
Dalam kesepakatan gencatan senjata dan masa depan Gaza tanpa senjata, dicantumkan dalam 20 poin paling krusial.
Namun, warga Gaza, meragukan niat baik kedua pemimpin untuk membawa kedamaian di tanah Palestina.
Kesepakatan damai yang dibuat oleh Trump dan Netanyahu, bisa jadi peluang untuk warga Gaza lepas dari krisis kemanusiaan yang telah terjadi.
Namun, apakah kesepakatan ini benar-benar jalan menuju akhir penderitaan? Atau sekadar politisasi kepentingan dua pemimpin dunia?? Adakah jaminan agar warga Gaza benar-benar damai?
Selengkapnya, kita ulas bersama narasumber malam ini dengan Hasibullah Satrawi, Pengamat Timur Tengah dan Syamsu Rizal, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB.
Baca Juga Israel Tutup Jalan, Warga Gaza Kembali Mengungsi Cari Tempat Aman | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/internasional/620850/israel-tutup-jalan-warga-gaza-kembali-mengungsi-cari-tempat-aman-sapa-malam
#gaza #trump #netanyahu
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/620882/rencana-damai-trump-netanyahu-untuk-gaza-solusi-nyata-atau-kepentingan-politik-sapa-malam
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Anda kembali di Selatan Indonesia Malam,
00:02Saudara Presiden Trump dan Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan rencana perdamaian
00:06dalam kesepakatan, gencatan senjata, dan masa depan Gaza tanpa senjata
00:10dicantumkan dalam 20 poin paling krusial.
00:14Namun, warga Gaza meragukan niat baik kedua pemimpin untuk membawa kedamaian di tanah Palestina.
00:23Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
00:28menyepakati sebuah rencana perdamaian.
00:31Perencanaan damai ini berisi 20 poin yang bertujuan mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan sandera.
00:38Sejumlah poin penting, gencatan senjata segera, pembongkaran militer Hamas,
00:43demilitarisasi Gaza, serta pemerintahan sementara sipil yang bukan di bawah Hamas.
00:49Namun Hamas tengah menelaah dokumen 20 butir proposal perdamaian Gaza yang digagas Trump.
00:55Menurut sumber dekat Hamas, kelompok itu memulai serangkaian konsultasi internal
01:00dengan kepemimpinan politik dan militer, baik di dalam Palestina maupun di luar negeri,
01:05sebelum memberikan jawaban resmi.
01:08Sementara itu, Trump memberikan tenggat selama 3 atau 4 hari
01:11untuk menerima proposal perdamaian di jalur Gaza.
01:14Jika tidak, konsekuensi berat menanti.
01:18Jurubicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid Al-Ansari,
01:21mengonfirmasi selasa waktu setempat, Qatar dan Mesir secara resmi menyampaikan
01:26rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Donald Trump kepada Hamas
01:30dan memastikan bahwa jaminan telah diberikan untuk mencegah terulangnya agresi Israel terhadap Doha.
01:37Qatar yang telah lama menjadi media terutama dalam pembicaraan tidak langsung
01:41antara Israel dan Hamas juga menjelaskan,
01:44Hamas tengah mempelajari proposal tersebut.
01:47Terima kasih telah menonton!
01:47Terima kasih telah menonton!
01:51Terima kasih telah menonton!
02:21dengan skeptisisme dari warga Palestina
02:24yang percaya bahwa Amerika Serikat telah lama kehilangan kredibilitas
02:28dalam membawa perdamaian ke Gaza.
02:31Warga Gaza meragukan dampaknya serta ketulusan dan konsistensi
02:35dalam pengambilan keputusan pemerintahan Trump.
02:38Terima kasih telah menonton!
02:43Meski proposal perdamaian membuka peluang
03:12bagi berdirinya negara Palestina di masa depan.
03:15Namun apakah benar-benar bisa mengakhiri penderitaan
03:18atau hanyalah pertunjukan politik?
03:20Tim Liputan Kompas TV
03:22Ya saudara, kesepakatan damai yang dibuat oleh Trump dan Netanyahu
03:28bisa jadi peluang untuk warga Gaza lepas
03:31dari krisis kemanusiaan yang telah terjadi selama 2 tahun lebih.
03:35Namun apakah kesepakatan ini benar-benar jalan menuju akhir penderitaan
03:39atau sekedar politisasi kepentingan 2 pemimpin dunia?
03:43Adakah jaminan arga-warga Gaza benar-benar damai?
03:47Selengkapnya kita ulas bersama dalam sumber malam ini
03:49dengan Hasibullah Satrawi.
03:51Selamat malam Bang.
03:52Selamat malam.
03:53Selamat Timur Tengah.
03:54Dan saya juga menyapa Bang Samsu Rezal,
03:56anggota Komisi 1 DPR RI fraksi PKB.
03:59Selamat malam.
03:59Selamat malam.
04:00Assalamualaikum.
04:01Selamat malam.
04:02Saya langsung ke Bang Hasbi dulu.
04:03Bang, banyak kesepakatan damai sebelumnya yang sudah disuarakan,
04:07terutama oleh Trump dan saat itu sepakat dengan Netanyahu.
04:11Yang kali ini, apa bedanya?
04:13Benarkah Trump tulus?
04:16Ya, saya rasa semua masyarakat dunia, terutama Palestina,
04:21mengikuti jejak daripada Trump ini yang memang susah untuk dipegang omongannya.
04:26Kadang-kadang ngomong A lalu besok menjadi B.
04:29Tapi kalau kita amatin apa yang disampaikan oleh Trump pada tanggal 23 ini,
04:36proposalnya di depan sebagian pemimpin dunia Islam dan Arab,
04:41maka menurut saya minimal saya bikin tiga catatan.
04:44Yang pertama, betapa Israel itu mendapatkan pendukung sejati seperti Trump,
04:52yang itu tidak dimiliki oleh Palestina.
04:54Saya ingin mengatakan semua yang dilakukan Trump untuk Israel itu betul-betul total.
05:00Termasuk konsep proposal ini, saya yakin karena dia adalah pendukung Trump,
05:04pendukung Israel maksud saya, itu sangat kuat kepentingannya Israel.
05:09Cuman bukan berarti tidak ada listrik, saya ingin nanti di bagian subtansi masuk lagi ke situ.
05:16Ini saya ingin masuk di bagian pertama,
05:18Mestinya Palestina ada orang pendukung seperti Trump,
05:23yang sampai rela menggunakan kepentingan nasionalnya untuk mendukung Palestina.
05:29Ini menjadi kritik bagi negara-negara muslim dan Arab atau bahkan mungkin non-Arab,
05:33karena ini sebenarnya bukan soal identitas,
05:36karena tidak ada yang sampai menggunakan kepentingan nasionalnya.
05:39Kalau Trump dia gunakan kepentingan nasionalnya,
05:41bahkan presiden yang demo itu sudah langsung dicabut visanya,
05:47karena dianggap bela Israel.
05:49Itu contoh-contoh nyata bagaimana dia backup total Israel ini.
05:54Nah yang kedua catatan saya adalah,
05:57tentu karena dia adalah seorang pendukung Israel,
06:01sekali lagi yang dia usulkan pun akan berpihak kepada Israel.
06:05Nah apa yang didapat dari ini secara jangka pendek,
06:09terutama dari tanggal 22,
06:12apa namanya,
06:13PBB,
06:15pertemuan di PBB 23 dan kurang lebih lima hari,
06:19beberapa hari setelah itu,
06:21dampaknya adalah dua menurut saya.
06:22Yang pertama,
06:23dengan proposal ini,
06:25maka Trump berhasil menutup proposal lain yang sebelumnya menggelegar di dunia,
06:30yaitu pada tanggal 22,
06:33konferensi solusi dua negara yang ditualrumai oleh Perancis dan Arab Saudi.
06:38Itu kalau kita ikutin,
06:39saya mengikuti konferensi itu,
06:41kurang lebih 3 jam sampai 17 menit.
06:44Dari sini,
06:45jam kita,
06:46jam 2 sampai kurang lebih pagi,
06:47itu luar biasa.
06:49Bagaimana pimpinan negara,
06:50dari banyak negara,
06:51menyampaikan dukungannya kepada solusi dua negara,
06:54bahkan mengecam Israel.
06:55Tapi,
06:56begitu besoknya,
06:572-3 disampaikan ini,
06:59sampai hari ini dunia tidak lagi bicara tentang forum di PBB pada tanggal 22,
07:03tapi bicara tentang apa yang disampaikan Trump pada tanggal 22.
07:05Kalau saya potong,
07:06artinya Trump serius kali ini dan tulus,
07:09tapi tulusnya itu lebih berat sebelah untuk membela kepentingan Israel?
07:13Sudah pasti,
07:14itu catatan saya yang ketiga.
07:15Oke.
07:16Karena itu,
07:17cara membacanya,
07:18saya melihat apa yang disampaikan oleh Trump ini,
07:21paling jauh menurut saya,
07:22paling jauh itu adalah komposisinya 60-40,
07:2560 untuk kepentingan Israel,
07:2740 untuk kepentingan Palestina.
07:29Malah bisa mundur lagi,
07:3070-30.
07:31Oke.
07:3270 untuk kepentingan Israel,
07:3430 untuk kepentingan Palestina.
07:36Oke.
07:37Sedikit,
07:38bukan berarti ini tidak bagus.
07:40Karena sekali lagi,
07:41dalam suasana kemanusiaan seperti ini,
07:43peluang seperti apapun,
07:45tragedi ini bisa diakhiri,
07:46itu akan baik.
07:47Jadi kalau saya singkat,
07:48ini artinya memang ada harapan,
07:50bahwa akan terjadi perdamaian.
07:52Saya ke Dengis-Dengis.
07:53Sebenarnya posisi kita bagaimana sejauh ini,
07:55apakah ini sebuah kemajuan,
07:56atau justru kemenduran,
07:57untuk perjuangan kemerdekaan bagi Palestina?
07:59Kalau saya secara pribadi melihat,
08:01dan dalam kacamata diplomasi,
08:04ini gula-gula.
08:05Gula-gula?
08:06Iya, gula-gula,
08:07dan ini lebih banyak bikin sengsara,
08:10lebih banyak bikin rontok gigi.
08:11Manisnya sebentar,
08:14tetapi akibatnya panjang.
08:16Kenapa?
08:16Karena proposal ini,
08:18proposal yang tidak mengakomodasi pihak-pihak yang berkepentingan.
08:23Proposal yang mengabaikan aspek yang paling fundamental,
08:26dalam perjanjian damai,
08:28yaitu pertama,
08:28pihak-pihak yang bertikai.
08:30Sementara kita tahu,
08:31kalau Mahmud Abbas itu,
08:32bukan hanya sekadar Presiden Palestina,
08:34yang menguasai semuanya.
08:35Ini Palestina bukan negara yang diakui satu pemimpinnya.
08:40Tetapi banyak pemimpin,
08:42banyak faksi di dalamnya itu,
08:43yang demi kepentingan bersama,
08:45menyerahkan kepada Presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan seri-hari.
08:49Tetapi faktanya yang menguasai militer,
08:52itu bukan cuma Presiden,
08:54ada banyak sayap,
08:55ada banyak faksi.
08:56Bahkan kemarin di komprensi perjanjian Beijing itu,
09:00dari enam belasan faksi itu,
09:01empat belasan sudah bertanda tangan.
09:03Justru itu yang lebih menguasai de-faktunya.
09:05Secara administrasi memang Presiden Palestina.
09:08Jadi dari 20 poin itu,
09:09tidak satupun yang mungkin menggugah kita,
09:12bahwa ini untuk kemarinan Palestina.
09:15Iya, ini kalau Pak Hasib bilang tadi itu 60-40.
09:18Saya bilang ini 50-50,
09:19tetapi 70-30.
09:21Kalau di Mahmud Abbas itu ada.
09:22Istilah kita itu 50-50.
09:24Kita bagi,
09:25tetapi bukan bagi proporsional.
09:29Bagi itu hanya sekadar lip service itu 50-50.
09:32Tetapi faktanya itu bisa jadi 80-20.
09:34Yang penting jangan menjadi 50-50,
09:37yang penting adil ya.
09:37Padahal 70-30.
09:39Di mana adilnya?
09:39Di mana adilnya?
09:40Jadi Anda sendiri sebenarnya tidak yakin dengan apa yang disampaikan oleh Trump,
09:43bahwa akan ada perdamaian.
09:44Ini sama saja dengan janji-janji sebelumnya,
09:46mengatakan,
09:47waktu itu di Juli,
09:48masih ingatkan,
09:49di mana dia mengatakan akan ada genjatan senjata
09:51yang disepakati oleh Netanyahu,
09:52tapi kemudian,
09:54baru diomongin,
09:55langsung menyerang Qatar.
09:56Artinya tidak ada konsistensi.
09:57Menurut Anda yang ini konsisten atau tidak?
09:59Tidak mungkin konsisten.
10:00Tidak mungkin konsisten selama tidak melibatkan semua pihak yang bertikai.
10:05Semua pihak yang terlibat.
10:06Karena yang terlibat ini,
10:08yang di provosional Trump itu,
10:11yang selalu mengikuti Abraham Akkot itu,
10:14bahwa hanya presiden atau pihak yang secara internasional diakui.
10:21Dan itu legitimasinya,
10:22itu adalah presiden Palestine.
10:23Nah, itu mungkin akan kelihatan dari luar bahwa ini,
10:27sudah lah antar dua negara ini lah.
10:29Ini must have solution.
10:31Sudah cocok lah ini.
10:32Tetapi faktanya di lapangan adalah,
10:34bukan cuma itu yang berkuasa,
10:36tetapi banyak yang memegang hal-hal yang lebih subtansial.
10:40Hal ini adalah yang pegang senjata.
10:42Benar.
10:44Sebenarnya kalau saya lanjut,
10:45Bang Saksuddin tadi ya,
10:46kalau kita baca poin demi poin dan peta dukungan,
10:50justru proposal ini didukung oleh kekuatan-kekuatan utama di Timur Tengah,
10:55bahkan di dunia Islam.
10:57Minimalnya G8 Islam itu,
10:59atau dunia Arab dan Islam itu,
11:02itu termasuk Mahmoud Abbas.
11:04Mahmoud Abbas sudah menyatakan,
11:06kami mendukung,
11:06karena kita harus dilibatnya perkembangan satu demi satu.
11:10Mahmoud Abbas ini adalah orang yang sekarang,
11:13hampir tidak diakui oleh kekuatan-kekuatan Timur Tengah maupun global.
11:17Israel nggak mau percaya sama dia,
11:18kemudian Pamas sudah pasti nggak percaya sama dia,
11:22Arab juga.
11:22Jadi kalau gitu oke,
11:23ke kami-kami.
11:24Ke kami aja untuk ngambil data itu.
11:26Nah, maksud saya kalau kita bedah subtansinya,
11:29kenapa 70-30?
11:30Sebenarnya, walaupun ini tidak ideal,
11:34tetap ini sebuah harapan dan peluang
11:35yang mestinya bisa dimanfaatkan oleh kita.
11:38Kenapa?
11:39Satu, kalau kita bedah.
11:41Ini 70-30 karena yang dapat banyak untung adalah Israel.
11:44Misalkan belum apa-apa,
11:46itu sudah meminta agar Hamas menyerahkan senjata.
11:50Ini belum tentu berdiri Palestina,
11:53senjata sudah harus diserahkan.
11:54Jadi itu keperbiakannya kepada Israel.
11:57Nah, tapi sekali lagi juga peluang,
11:59karena di sini ada peluang,
12:00bahwa kalau sudah situasinya mendukung,
12:03solusi dua negara,
12:04antara Israel dengan Palestina,
12:08apalagi ada jaminan bahwa Israel tidak akan menganeksasi Gaza dan tepi barat,
12:12ini menjadi peluang menghidupkan Palestina merdeka.
12:16Jadi walaupun 30,
12:18tetap ada peluang menjadi sebuah solusi permanen bagi dua negara.
12:22Solusi permanen,
12:23apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia?
12:25Kontribusinya seperti apa?
12:26Nanti dijawab, Bang,
12:27dan juga ada yang kami sering kembali,
12:28Saudara, tetap di Sop Indonesia Malam.
12:33Anak kembali di Sop Indonesia Malam,
12:35Saudara, sejumlah kapal kemanusiaan Sommet Flotila,
12:37beserta sukarelawan di Sergap,
12:39dan di tahan militer Israel Rabu Malam.
12:41Kapal yang disergap termasuk yang ditumpangnya aktivis Greta Thunberg.
12:46Sebelum menyergap dan menahan aktivis,
12:48pihak Israel sempat mengirim ancaman melalui radio komunikasi.
12:52Ancaman itu dijawab aktivis,
12:54yang menegaskan bahwa misi Flotila bersifat damai
12:57dan sah secara hukum internasional.
13:00Suasana semakin menegangkan,
13:02saat rombongan sukarelawan di atas kapal lainnya
13:05terlihat mengangkat tangan,
13:08tanda mereka juga turut disergap.
13:10Sementara itu, kapal observer yang ditumpangi sukarelawan Indonesia,
13:15Hussein Gaza, dan rombongan berhasil menjauh
13:18untuk mengumpulkan dan melengkapi bukti-bukti
13:21pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.
13:24Hingga kini, kondisi pererahan laut Mediterania masih mencekam.
13:28Misi kemanusiaan ini diikuti lebih dari 40 kapal dari berbagai negara.
13:33Assalamualaikum, laporan dari Jawa Batu Flotila dari sedepan.
13:42Saat ini sedang terjadi intercept penyergapan secara ilegal oleh Israel
13:47terhadap kapal-kapal terdepan GSF
13:50yang sudah dikonfirmasi tertangkap sejauh ini.
13:53Tiga kapal Sirius, Karma, dan Alma
13:56dan Israel terus dengan gencar melakukan serangan ke kapal-kapal lain.
14:02Dengan demikian, kapal kami Summertime Jong
14:06yang memang sejak awal dipungsikan sebagai kapal observer,
14:11kapal pengamat.
14:11Kita bergerak menuju wilayah yang lebih aman
14:17untuk membawa dokumentasi
14:20serta semua bekas-bekas yang sudah kami tumpulkan
14:24selama membuat sami kapal-kapal ini.
14:28Kementerian Luar Negeri Israel mengunggah rekaman video aktivis Greta Tramberg
14:32sedang diperiksa Angkatan Laut Israel pada Rabu waktu setempat.
14:35Seluruh aktivis dari Armanda Internasional
14:37yang coba menembus blokada Israel
14:39atas wilayah Palestina itu juga ditahan.
14:42Armada global Summertime melibatkan sekitar 45 kapal
14:46yang memboyong politisi hingga aktivis
14:49dengan misi mematahkan blokada Israel
14:51atas wilayah Palestina.
14:53Sebelumnya, Israel telah memberi peringatan
14:55agar Armada Internasional itu
14:57tidak memasuki perairan yang diklaim Israel
15:00di bawah blokada mereka.
15:01Deng Ecal, untuk memeluskan perdamaian yang sudah lebih dari 2 tahun,
15:12terima kasih sekali saudara kita yang ada di Palestina,
15:14apa yang harus dilakukan oleh pemerintah?
15:16Bagaimana kontribusi kita bisa ikut serta
15:19untuk konsisten memberikan kedamaian bagi Palestina?
15:23Yang paling penting adalah Indonesia
15:25mesti mengambil peran untuk mendorong negara-negara
15:28yang selama ini telah memperlihatkan secara lebih jelas
15:31keberpihakan mereka terhadap
15:33two-state solution tadi itu.
15:36Mulai dari Prancis, Inggris, Spanyol, Portugal,
15:39dan beberapa negara-negara yang selama ini memang
15:41hanya melihat dari jauh.
15:43Dan kemarin puncaknya, tanggal 22 kemarin itu,
15:47yang ada konferensi
15:48Solusi Dua Negara, Prancis dan MBS,
15:53kemudian beberapa negara juga sebelumnya,
15:56Beijing sudah mengumpulkan faksi-faksi itu,
15:58dan ini adalah pertanda bahwa
16:00pada dasarnya mereka siap untuk terlibat dalam proses ini.
16:03Oleh karena itu, seharusnya
16:05seperti badan seperti PBB ini
16:07yang menginisiasi untuk melibatkan banyak negara.
16:10Bahkan terakhir Inggris ini sudah merelakan Tony Blair itu
16:12walaupun juga karakter personalnya dia itu
16:15tidak dekat-dekat amat,
16:16bahkan bisa jadi menjadi anti-pales,
16:18tetapi sebagai sebuah representasi internasional
16:21itu patut untuk diberi.
16:24Ya, patut untuk memberi harapan lah.
16:25Nah, ini berarti tandanya adalah
16:28tidak boleh ada negara yang kelihatan dominan,
16:31apalagi yang selama ini Israel-minded,
16:34seperti Amerika Serikat.
16:35Amerika Serikat ini menurut saya
16:37benar-benar hanya lip service ini
16:39untuk mengurangi tekanan
16:41apa yang dilakukan konferensi di New York,
16:45MBS, Arab Saudi dengan Prancis.
16:47Yang ngomongin soal Amerika kan,
16:48sikap dia sudah jelas ya,
16:50sang pro-Israel dan keuntungannya
16:51tapi bagaimana dengan kita Indonesia,
16:54kemudian negara-negara yang tergabung dalam OKE,
16:57kita tetapnya juga tidak kompak.
16:58Semua negara yang merasa memiliki kepentingan,
17:01karena dasarnya semua ini adalah
17:04konflik berbasis kepentingan.
17:06Karena semua negara juga dalam konteks
17:09hubungan antar negara itu
17:11didasari orang kepentingan.
17:12Tidak ada yang tidak ada kepentingannya,
17:14tetapi kalau kemudian dianggap ini adalah
17:17pemicu untuk, ya benar-benar tidak terjadi ya,
17:20Naudzubillahiminzalik,
17:21peran dunia ketiga,
17:22maka semua negara jadinya berkepentingan
17:24untuk meredam konflik ini.
17:26Dan itu berarti beberapa kelompok negara
17:29yang selama ini juga memang telah memberikan perhatian itu
17:31harus bersama-sama untuk mengambil bagian dalam proses ini.
17:35Dan niat baik Amerika ini,
17:37kalau betul niat baik itu,
17:38pasti akan membuka jalan.
17:40Nah, di sini tantanya.
17:41Ya, Bang Asmi,
17:42ada Tony Blair,
17:44ini sendiri juga tadi kita sudah bahas
17:45bahwa orang ini juga sebenarnya
17:47tidak bersih-bersih amat,
17:49yang kita tahu juga dia ada masalah soal Irak waktu itu.
17:53Nah, bagaimana memastikan bahwa sosok ini
17:55bisa menjadi Dewan Perdamaian,
17:57menjadi tim dari Trump,
17:59dalam 20 kesepakatan itu
18:01dituliskan, demikian.
18:02Lalu kemudian,
18:03apakah Indonesia juga turut serta
18:05harusnya bisa memberikan tokoh ke dalam,
18:07sehingga lebih jelas begitu posisi kita?
18:09Ya, saya rasa memang
18:10ini pertanyaan yang sangat strategis
18:12tentang peran kita ke depan.
18:14Dan kalau Tony Blair ditanyakan
18:16kenapa masuk di situ,
18:17sudah pasti bukan karena paling adil,
18:19tapi paling bisa diterima oleh kedua belah pihak.
18:23Dan dalam konteks itu,
18:25walaupun kecil ini ada peluang,
18:27terutama melalui yang disebut sebagai
18:28Dewan Perdamaian,
18:30Andaing, menurut saya justru
18:31ini harus digunakan oleh Pak Prabowo
18:34yang menjadi bintang baru di tingkat PBB
18:37dengan pridatunya yang sangat kuat,
18:39dirujuk oleh banyak orang itu,
18:41untuk meningkatkan peran Indonesia,
18:43yaitu mengusulkan tokoh-tokoh
18:45yang bisa mengisi Dewan Perdamaian ini
18:48untuk bisa memastikan ide
18:50mengenai, apa namanya,
18:52keluarga Ibrahim yang rukun,
18:55ini bisa diperjuangkan lebih lanjut.
18:57Dan menurut saya, kita enggak kekurangan
18:59nama-nama yang punya rekam jejak
19:02tentang ini semua.
19:03Misalkan, kalau di pemerintahan ada
19:04siapa namanya,
19:07SBY, ada Pak JK,
19:08bahkan keluarga Gus Dur yang kita tahu,
19:11sangat diterima di kedua belah pihak.
19:14Entah itu Bunyai Sinta,
19:15atau mungkin putri-putrinya,
19:16atau malah mungkin kalau yang akademisi,
19:19kalau beliau mau menurut saya,
19:20tokoh-tokoh seperti Romo Magnis,
19:23yang kita enggak meragukan bagaimana
19:25beliau berjuang untuk perdamaian dunia,
19:27bisa diterima ke Barat dan Timur,
19:29ini bisa di-endurus menurut saya
19:31oleh Pak Prabowo untuk,
19:33satu, kita sudah makin naik
19:34dukungannya di tingkat global,
19:36dan ini perannya makin strategis.
19:38Sehingga ide mengenai perdamaian dunia itu,
19:41yang sekarang dibuka lewat
19:43proposalnya Trump,
19:44walaupun komposnya 70-30.
19:46Kalau saya potong,
19:47proposal ini masih harus direvisi?
19:49Dan terbuka memang,
19:50mereka enggak mengunci.
19:51Nah, itu catatan saya yang kedua.
19:54Karena ini memang masih terbuka,
19:55menurut saya melihat perkembangan hari ini,
19:58sembilan hari pasca pertemuan di PBB,
20:01Pak Prabowo terutama yang hadir di forum itu,
20:03mestinya memberikan penjelasan lebih lanjut.
20:06Jangan ini menjadi cek kosong,
20:07digunakan oleh Trump dan Netanyahu,
20:09untuk memaksa Hamas menerima poin-poin ini.
20:12Karena ada kecenderungan menurut saya di hari ini,
20:15ini Trump menggunakan pertemuan dengan G8 itu,
20:19untuk menekan Hamas.
20:21Sekarang Hamas enggak punya pilihan.
20:22Dan Hamas tidak punya pilihan?
20:23Enggak punya pilihan.
20:24Karena merasa negara-negara Islam,
20:25Islam dan Timur Tengah sudah mendukung.
20:27Padahal sekali lagi,
20:28ini belum dikunci.
20:30Jadi harus diberikan penjelasan lebih lanjut.
20:32Dan hari ini negara-negara Timur Tengah
20:34sudah melangkah ke sana.
20:36Jadi enggak mau menjadi cek kosong.
20:37Ini harus,
20:38apa yang dimaksud dengan babi bu ini?
20:40Baik.
20:41Dan Ical, Anda sendiri sepakat tidak,
20:43tadi disebutkan bahwa sebenarnya Hamas sendiri
20:46tidak punya lagi posisi tawar.
20:47Begitulah ya,
20:48mereka harus setuju karena negara Islam itu sudah
20:51menyetujui dalam pertemuan saat itu.
20:55Jadi menyetujui untuk solusi dua negara.
21:00Menyetujui untuk damai.
21:02Tetapi kalau mereka melihat 20 poin yang diajukan ini,
21:06tidak akan mungkin setuju.
21:07Tidak akan mungkin setuju dan memberikan effort yang maksimal.
21:11Kenapa?
21:12Karena mereka juga tahu dan kita juga tahu.
21:14Kalau soal pengungsi tidak selesai,
21:17kalau soal kompensasi ekonomi atau badan yang menjamin untuk ada proses rehabilitasi dan recovery,
21:24kemudian kalau faksi-faksi militer tidak dilibatkan,
21:27atau tidak merasa terakomodasi kepentingannya,
21:30tidak bakal ada perdamaian.
21:31Dan Amerika dan data yahoo ini cuma menggunakan momentum ini
21:36untuk menutupi kekalahan diplomatiknya mereka pada sidang PBB.
21:40Karena kekalahan diplomatik ini luar biasa telaknya.
21:43Karena semua orang itu memiliki semua negara,
21:47itu akhirnya punya panggung dan itu menjadi momentum.
21:50Kenapa mereka menjadikan sidang PBB ini sebagai momentum untuk memberikan dukungannya?
21:54Karena desakan internasional, warga negara masing-masing itu sudah mulai terlibat.
21:59Australia nggak pernah bahkan cenderung mendukung Israel.
22:03Karena demonstrasi di kampungnya, di daerahnya, di negaranya,
22:06mereka mau tidak mau, mesti mengikuti keinginan warganya.
22:10Kenapa?
22:10Karena semuanya itu adalah election minding.
22:13Mereka juga punya kepentingan domestik.
22:17Kalau mereka nggak mendukung, bisa dijauhi sama pemilih.
22:20Ini suara Tenggichal sama Bang Asbindi kan agak beda nih.
22:23Tadi mengatakan bahwa agak beda.
22:26Di mana agak beda?
22:27Beda.
22:27Anda optimis dan seberang nggak gitu.
22:30Tapi saya punya pertanyaannya gini.
22:32Kembali ke yang sebelumnya pas genjatan senjata,
22:35seorang Trump tidak bisa mengendalikan Netanyahu.
22:39Bagaimana dia memastikan bahwa perdamaian yang kali ini bisa mengendalikan seorang Netanyahu?
22:43Saya ingin sampaikan begini.
22:45Tiga pihak ini, katakanlah Trump, lalu kemudian Netanyahu, bahkan pimpinan Hamas.
22:51Ini punya karakter yang mirip-mirip.
22:53Ini pejudi kelas berat dalam pengertian, tidak mau terlihat lemah di hadapan lawan.
22:58Sekarang posisinya adalah Netanyahu menggertak Hamas sekeras-kerasnya.
23:02Kalau sampai nggak setuju dengan proposal ini,
23:05jangankan sampai menolak, ngasih catatan saja,
23:07artinya Anda memang menerima untuk diserang lebih parah lagi.
23:11Itu seakan-akan begitu.
23:12Padahal pada waktu yang bersamaan, Netanyahu sangat sadar.
23:15Kita tahu, kalau ini betul-betul diambil,
23:17maka Netanyahu pun bisa amruk pemerintahnya.
23:20Karena orang-orang kanan di belakang tidak mau terjadi yang namanya solusi damai.
23:25Mereka maunya adalah aneksasi total, Gaza diambil,
23:28tepi barat diambil, dan hanya ada namanya Israel.
23:31Tapi sekali lagi, ini cara orang untuk berstrategi.
23:34Nah, Hamas juga sama.
23:35Dia tidak mau untuk kelihatan lemah.
23:37Karena itu, dia menggunakan segala daya untuk tidak terlihat,
23:41ya, sudah perang seperti ini,
23:44kenyataannya nggak ada yang bisa dibebaskan dengan perang oleh Israel.
23:48Semua sandra dibebaskan dengan perundingan.
23:50Nah, ini yang dipertahankan.
23:52Nah, oleh karena itu, menurut saya,
23:54saya selalu sampaikan,
23:55sebenarnya lewat solusi dua negara itu,
23:58yang dimainkan oleh Perancis dan Arab Saudi,
24:01itu membuat panggung baru.
24:03Bahwa hasil lain perang itu menuju kemerdekaan Palestina,
24:07ada jalan lain.
24:08Yaitu lewat pengakuan terhadap dua negara ini.
24:11Cuman sekarang,
24:12dengan proposal terhadap modus saya,
24:13itu peluang terbuka semuanya.
24:16Dan tidak pada tempatnya kita menggugurkan satu sama lain.
24:20Lebih baik kita dorong,
24:21bagaimana peluang yang ada ini bisa mewujud,
24:24walaupun kecil,
24:25untuk perdamaian kedua belah pihak.
24:27Deng Ical,
24:28menurut Anda sendiri,
24:30kenapa seorang Netanyahu,
24:31akhirnya mau mengakui,
24:33mau melakukan perdamaian,
24:34kalau syarat-syaratnya tadi 20 poin itu,
24:36diaminkan oleh Hamas.
24:38Yang kita tahu juga faktanya,
24:39dia mau melakukan perdamaian,
24:41setelah menyerang habis-habisan Gaza,
24:44lalu kemudian kita lihat,
24:45contoh saja,
24:45wilayah tepi barat,
24:46sudah habis diambil oleh Israel.
24:49Yang pertama,
24:52ambil nafas.
24:55Karena tren saat ini,
24:57tidak menguntungkan Israel.
24:59Sehingga ada momentum-momentum yang dikreasi.
25:04Itu yang pertama.
25:06Yang dari ini,
25:06minta tolong lagi sama abangnya.
25:09Sama pendukungnya.
25:10Sama pendukungnya.
25:11Pelindung.
25:11Yang kedua adalah,
25:15proposal ini akan sangat bergantung,
25:18pada apa yang terjadi malam hari ini.
25:20Dengan berbagai misi damai,
25:24ratusan misi kemanusiaan,
25:28dan perahu yang mewakili negara-negara tertentu ini,
25:32dan beberapa negara,
25:33juga sudah mengikutkan angkatan perangnya,
25:36dan ini adalah momentum yang bisa menjadi momentum yang positif untuk perdamaian itu,
25:42bisa jadi juga momentum negatif.
25:44Menurut saya,
25:46PBB yang harusnya mengambil inisiatif.
25:48Kalau bukan PBB,
25:49maka PBB itu menginisiasi untuk membentuk barisan negara-negara yang mengambil bagian.
25:56Tidak boleh Amerika menjadi satu-satunya.
25:58Boleh dominan, silakan.
26:00Tetapi,
26:00harus memberikan peluang kepada negara-negara lain untuk ikut dalam dewan ini.
26:04Sehingga dewan ini,
26:06walaupun juga inisiatornya adalah Amerika misalnya,
26:09tidak masalah.
26:09Karena siapapun inisiatornya,
26:11kalau niatnya baik, tidak apa-apa.
26:12Ada peluang.
26:14Ada peluang.
26:15Selalu ada peluang damai di situ.
26:16Dan peluang damai ini,
26:17mesti komitmen ini diperlihatkan dengan membuka ruang.
26:20Bagi Inggris, Perancis, Indonesia, Beijing misalnya,
26:24untuk ikut juga di dalam situ.
26:26Sehingga proporsi ini akan memberikan...
26:27Jangan ada yang terlalu mendominasi.
26:29Harus punya suara yang tepat.
26:30Sehingga panggung ini diisi oleh panggung perwakilan dari negara manapun.
26:34Terima kasih.
26:35Dan Nginchal, terima kasih.
26:36Bang Sbit telah bergabung di Sapa Indonesia Malam.
26:38Harapan kita bersama.
26:39Jangan ada lagi yang tidak tepat janji.
26:42Amin.
26:42Karena warga Gaza butuh kedamaian.
26:44Terima kasih sekali lagi.
26:45Terima kasih banyak.
26:45Terima kasih banyak.
Dianjurkan
2:02
|
Selanjutnya
13:46
1:48
1:23
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
1:47