Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPASTV Presiden Prabowo mengatakan Indonesia tak kekurangan orang pintar bahkan tak sedikit profesor dalam negeri bisa berkontribusi untuk bangsa.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Akad Massal KPR & Serah Terima Kunci di Bogor, Senin (29/92/2025).

"Jadi saya minta profesor-profesor yang pintar-pintar, gunakan kepintaranmu untuk kepentingan bangsa rakyat Indonesia. Pelajari, yakini, analisa. Saudara-saudara apalagi yang pintar matematik, lihat data-data, analisa. Masa 25 tahun tidak bisa kita analisa. Lebih banyak uang keluar dari Indonesia. lebih banyak kekayaan kita keluar dari Indonesia daripada tinggal di Indonesia. Ini segera harus kita ubah," kata Presiden.

Ia juga sempat menyapa para menteri hingga Kapolri memastikan jika mereka juga lulusan S3.

"Saya lihat di sini banyak profesor ini banyak S3. Iya kan? Pak Purbaya S3. Siapa lagi? Eh, Pak Ferry S3, Yassierli S3. Siapa lagi itu? AHY. S3. Luar biasa kok. Pak Tito S3. Pak Kapolri S3. Luar biasa itu semua. Begitu banyak S3 kalau tidak bisa memperbaiki sistem kelewatan," kata Prabowo.

Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!

Produser: Yuilyana

Thumbnail Editor: Vila

#prabowo #purbaya #AHY

Baca Juga Presiden Prabowo Wanti-Wanti Dedi Mulyadi hingga Ngaku Yakin: Gubernur Jabar Kebetulan Gerindra di https://www.kompas.tv/nasional/620258/presiden-prabowo-wanti-wanti-dedi-mulyadi-hingga-ngaku-yakin-gubernur-jabar-kebetulan-gerindra



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/620269/prabowo-terkesan-purbaya-ahy-lulusan-s3-kalau-enggak-bisa-perbaiki-sistem-kelewatan
Transkrip
00:00Saya bertekad melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945, saya disumpah untuk itu dan saya bertekad untuk melaksanakan itu dan rekan-rekan saya, saya ajak dan mereka bertekad juga berjuang bersama saya.
00:17Kita tidak akan mundur setapakpun, kita akan melaksanakan sumpah kita kepada bangsa dan rakyat kita.
00:25Sudah-sudah sekalian, dengan kita selamatkan kekayaan kita secara sistemik, jadi saya minta profesor-profesor yang pintar-pintar, gunakan kepintaranmu untuk kepentingan bangsa rakyat Indonesia.
00:55Kita pelajari, yakini, analisa, saudara-saudara apalagi yang pintar matematik, lihat data-data, analisa.
01:08Masa 25 tahun tidak bisa kita analisa lebih banyak uang keluar dari Indonesia, lebih banyak kekayaan kita keluar dari Indonesia daripada tinggal di Indonesia.
01:23Ini segera harus kita ubah, saudara-saudara sekalian.
01:32Saya yakin dan percaya para pakar yang ada di sini akan berhasil.
01:40Saya lihat di sini banyak profesor ini, banyak S3.
01:45Iya kan? Pak Purbaya, S3.
01:53Siapa lagi?
01:55Pak Peri, S3.
01:59Yasiarli, S3.
02:03Siapa lagi itu?
02:06Ahayi, S3.
02:08Luar biasa.
02:09Pak Tito, S3.
02:12Pak Kapolri, S3.
02:15Luar biasa itu semua.
02:19Begitu banyak S3 kalau tidak bisa memperbaiki sistem kelewatan.
02:33Ya, ini adalah salah sistem.
02:38Kenapa?
02:40Karena mungkin bangsa Indonesia adalah bangsa yang terlalu baik.
02:48Jadi, banyak pakar-pakar kita itu sekolahnya di luar negeri.
02:54Sekolahnya di barat.
02:56Dan kita mungkin mengira bahwa di luar negeri, di barat itu yang diajarkan semua yang benar dan yang baik.
03:09Padahal kita lupa.
03:14Barat itu unggul dan jago dalam menjajah bangsa lain.
03:23Mereka unggul dalam imperialisme.
03:27Jadi, kalau kita kesana belajar, ya kita harus waspada.
03:34Enggak semua yang diajarkan kita harus kita laksanakan.
03:40Kelemahan bangsa kita, kalau lihat bangsa asing, langsung kita kagum.
03:47Saudara-saudara, sama sekali saya, berkali-kali saya katakan, saya tidak mengajarkan kita untuk curiga bangsa lain, untuk membenci apalagi.
04:02Saya hanya minta bahwa kita harus mengerti dan faham, jangan mengira bangsa lain kasihan sama kita.
04:12Itu sangat naif.
04:14Dia mikirin diri dia sendiri.
04:20Jangan mengira kita akan dikasihani.
04:25Tidak.
04:28Saudara-saudara, tapi hari ini yang penting adalah, sekali lagi kita buktikan,
04:37kalau pemimpin bekerja dengan ikhlas,
04:41dengan tulus,
04:45kalau pemimpin bekerja satu tim,
04:49kerja sama,
04:51tidak egois,
04:54tidak bersaing negatif.
04:59Demokrasi,
05:01artinya kita harus bersaing.
05:04Tapi bersaingnya itu,
05:06dalam pemilihan.

Dianjurkan