00:00Saudara Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan atau BI RIT pada September 2025 sebesar 25 basis point menjadi 4,75%.
00:10Keputusan ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga rendahnya perkiraan inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.
00:18Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16 hingga 17 September 2025 memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI RIT sebesar 25 basis point atau BPS menjadi 4,75%.
00:41Tak hanya BI RIT, BI juga memangkas suku bunga deposit facility sebesar 50 BPS menjadi 3,75% dan lending facility turun 25 BPS menjadi 5,50%.
00:55Sejak September 2024, Bank Indonesia tercatat sudah menurunkan BI RIT sebanyak 6 kali.
01:02Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16 dan 17 September 2025 memutuskan untuk menurunkan BI RIT sebesar 25 basis point menjadi 4,75%.
01:21Suku bunga deposit facility turun sebesar 50 basis point menjadi 3,75% dan suku bunga lending facility turun sebesar 25 basis point menjadi 5,50%.
01:40Keputusan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5% plus minus 1% dan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentannya.
02:07Kedepan, Bank Indonesia akan terus mencermati prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI RIT dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah.
02:24Kebijakan ekspansi likuiditas moneter dan makroprudensial longgar terus diperkuat untuk menurunkan suku bunga, meningkatkan likuiditas, dan mendorong kredit pembayaran bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
02:38Kewijakan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan penguatan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran.
02:52Langkah-langkah bauran kebijakan Indonesia yang ditempu sebagai berikut, penguatan strategi operasi moneter pro-market guna makin memperkuat efektivitas transmisi penurunan suku bunga,
03:05meningkatkan likuiditas, dan mempercepat pendalaman pasar uang dan pasar valuta asing atau falas.
03:11Penguatan strategi stabilisasi nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental melalui intervensi, baik melalui transaksi spot dan domestic non-deliverable forward atau DNDF di pasar luar negeri.
03:29Penguatan publikasi asesmen transparansi suku bunga dasar kredit atau SBDK dengan pendalaman pada suku bunga kredit berdasarkan sektor prioritas yang menjadi capupan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial atau KLM.
03:45Peningkatan akseptasi digital melalui penguatan implementasi kerjasama kris antar negara dan kris tanpa pindai.
03:53Penguatan dan perluasan kerjasama internasional di area kebang sentralan termasuk dengan memperkuat konektivitas sistem pembayaran dan transaksi menggunakan mata uang lokal,
04:04serta memfasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerjasama dengan instansi terkait.
04:12Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan program Astacita Pemerintah.
04:24Selain itu, Bank Indonesia terus mempererat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.