Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 2 bulan yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan BI Rate pada September 2025 sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%.

Keputusan ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga rendahnya prakiraan inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Sejak September 2024, Bank Indonesia tercatat sudah menurunkan BI Rate sebanyak 6 kali.

Kebijakan ekspansi likuiditas moneter dan makroprudensial longgar terus diperkuat untuk menurunkan suku bunga, meningkatkan likuiditas, dan mendorong kredit/pembiayaan bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Kebijakan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan penguatan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran.

Langkah-langkah bauran kebijakan Indonesia yang ditempuh sebagai berikut: penguatan strategi operasi moneter pro market guna makin memperkuat efektivitas transmisi penurunan suku bunga, meningkatkan likuiditas, dan mempercepat pendalaman pasar uang serta pasar valuta asing.

Penguatan strategi stabilisasi nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental melalui intervensi baik melalui transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik maupun transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri.

Penguatan publikasi asesmen transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga kredit berdasarkan sektor prioritas yang menjadi cakupan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM).

Peningkatan akseptasi digital melalui penguatan implementasi kerja sama QRIS antarnegara dan QRIS tanpa pindai.

Penguatan dan perluasan kerja sama internasional di area kebanksentralan, termasuk dengan memperkuat konektivitas sistem pembayaran dan transaksi menggunakan mata uang lokal, serta memfasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/619190/bi-rate-turun-ke-4-75-persen-strategi-bank-indoonesia-dorong-ekonomi-dan-perkuat-rupiah

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Saudara Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan atau BI RIT pada September 2025 sebesar 25 basis point menjadi 4,75%.
00:10Keputusan ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga rendahnya perkiraan inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.
00:18Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16 hingga 17 September 2025 memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI RIT sebesar 25 basis point atau BPS menjadi 4,75%.
00:41Tak hanya BI RIT, BI juga memangkas suku bunga deposit facility sebesar 50 BPS menjadi 3,75% dan lending facility turun 25 BPS menjadi 5,50%.
00:55Sejak September 2024, Bank Indonesia tercatat sudah menurunkan BI RIT sebanyak 6 kali.
01:02Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16 dan 17 September 2025 memutuskan untuk menurunkan BI RIT sebesar 25 basis point menjadi 4,75%.
01:21Suku bunga deposit facility turun sebesar 50 basis point menjadi 3,75% dan suku bunga lending facility turun sebesar 25 basis point menjadi 5,50%.
01:40Keputusan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5% plus minus 1% dan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentannya.
02:07Kedepan, Bank Indonesia akan terus mencermati prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI RIT dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah.
02:24Kebijakan ekspansi likuiditas moneter dan makroprudensial longgar terus diperkuat untuk menurunkan suku bunga, meningkatkan likuiditas, dan mendorong kredit pembayaran bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
02:38Kewijakan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan penguatan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran.
02:52Langkah-langkah bauran kebijakan Indonesia yang ditempu sebagai berikut, penguatan strategi operasi moneter pro-market guna makin memperkuat efektivitas transmisi penurunan suku bunga,
03:05meningkatkan likuiditas, dan mempercepat pendalaman pasar uang dan pasar valuta asing atau falas.
03:11Penguatan strategi stabilisasi nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental melalui intervensi, baik melalui transaksi spot dan domestic non-deliverable forward atau DNDF di pasar luar negeri.
03:29Penguatan publikasi asesmen transparansi suku bunga dasar kredit atau SBDK dengan pendalaman pada suku bunga kredit berdasarkan sektor prioritas yang menjadi capupan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial atau KLM.
03:45Peningkatan akseptasi digital melalui penguatan implementasi kerjasama kris antar negara dan kris tanpa pindai.
03:53Penguatan dan perluasan kerjasama internasional di area kebang sentralan termasuk dengan memperkuat konektivitas sistem pembayaran dan transaksi menggunakan mata uang lokal,
04:04serta memfasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerjasama dengan instansi terkait.
04:12Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan program Astacita Pemerintah.
04:24Selain itu, Bank Indonesia terus mempererat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Dianjurkan