00:00Waktu kita masih belum dewasa, kita tanpa sadar, tidak tulus, munafik, menyimpan perasaan tidak suka, dendam, dan lain sebagainya.
00:23Tuhan bisa toleransi, saudara.
00:25Tetapi kalau hal itu kita lakukan, sementara kita sudah mestinya dewasa dengan usia di atas 50 tahun,
00:40nyata-nyata di depan orang kita berkata, memang kurang ngajar itu orang, setan banget.
00:49Anda tidak menghormati Tuhan.
00:55Pada waktu saya belum matang seperti hari ini, sekarang juga belum sempurna.
01:08Saya sering tidak menghormati Tuhan di mimbar dengan ketidaktulusan, kesombongan yang terselubung, dan lain-lain.
01:19Tetapi setelah saya sadar, saya makin dewasa, saya tahu saya salah.
01:28Dan sering saya meratapi keadaan saya.
01:32Kenapa saya bersikap begitu?
01:34Di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan, di depan jemaat.
01:43Saya tidak mempersiapkan contoh-contoh, saudaraku.
01:47Ini yang muncul secara otomatis di dalam pikiran saya.
01:52Dan ini bisa memberkati, saudara, tentunya.
01:55Kapan kita tidak menghormati Tuhan, pada waktu kita melakukan sesuatu, tidak untuk kesukaan hati Tuhan.
02:11Dua, ketika kita melakukan sesuatu, tidak untuk kepentingannya.
02:17Ini sebenarnya paralel dengan, kalau kita belum sampai sakit menyangkal diri, kita belum bisa melayani pekerjaan Tuhan.
02:31Kalau kita belum mengalami perubahan diri, kita pasti belum bisa merubah orang lain.
02:38Tidak bermaksud menjolimi STT, atau sekolah tinggi teologi.
02:48Tetapi ini penting sekali untuk diketahui banyak orang, khususnya di lingkungan para akademisi STT.
02:58Gelar dokter seseorang tidak membuat ia bisa menghormati Tuhan.
03:03Kenyataannya bisa makin malah menyakiti, menghormati, tidak menghormati.
03:14Dan itu fakta.
03:17Dan menurut saya, di hadapan Tuhan saya katakan dengan tulus, sebagian besar begitu.
03:26Sebagian besar begitu.
03:28Karnanya kita mau mengubah keadaan seperti ini, saudara.
03:37Jadi sekarang kita harus mempertimbangkan bahwa Allah itu maha hadir.
03:45Konsekuensi dari kehadiran Allah.
03:54Segala hal yang kita lakukan itu langsung terkait dengan dia.
04:01Terkait dengan Allah.
04:05Apalagi hari-hari ini tema kita lebih mengerucut pada hidup di hadirat Tuhan.
04:15Mengerikan, saudara.
04:18Bisa hangus kita.
04:20Kalau kita berdosa di dalam kekudusan atau di hadirat kekudusan Allah, saudara.
04:27Waktu saya tulis lagu ini,
04:34Kutaruh Tuhan di matamu.
04:39Kutaruh Tuhan di mataku maksud saya.
04:42Kutaruh Tuhan di mataku.
04:43Saya belum menghayati dengan benar bagaimana seharusnya hidup dalam penghormatan kepada Allah.
04:53Dan ketika saya mengerti hal ini.
05:03Saya menyanyikan lagu ini.
05:12Ada kegentaran di hati saya.
05:15Kita tidak serius berurusan dengan Tuhan.
05:25Kita keluar dari ruangan gereja, kita keluar dari ruang doa kita.
05:32Kita menganggap mata Tuhan tertinggal di gereja atau di ruang doa.
05:37Kita tidak menerapkan serius kebenaran ini.
05:46Sekarang kita harus punya tekat menghayati kehadiran Allah.
05:59Menjaga perasaan Tuhan.
06:03Menghormati dia.
06:06Jangan sembarangan bicara.
06:10Walaupun hanya dua, tiga orang yang mendengar.
06:16Atau satu orang yang mendengar.
06:18Atau bahkan saudara ucapkan sendiri dan tidak ada orang mendengar.
06:23Allah mendengar.
06:27Kalau saya melakukan kesalahan dan saya merasa saya tidak menghormati Tuhan.
06:33Saya benar-benar minta maaf.
06:35Sampai kepada malekat yang menyertai saya, saya minta maaf.
06:40Saya tahu itu hal yang awful, yang rendah, yang menjijikan saudara.
06:48Walaupun itu bukan dosa-dosa yang di hadapan umum merupakan pelanggaran.
06:57Ya jelas kalau melanggar moral secara umum itu tidak menghormati Tuhan, saudara.
07:06Tapi untuk orang Kristen yang dewasa, itu setiap kata kalimatnya harus berunsur menyukakan Tuhan.
07:15Tidak boleh berunsur mendukakan Tuhan.
07:19Jadi makin dewasa tuntutannya makin tinggi.
07:23Ku taruh Tuhan depan mata agar ku tak berdosa padamu.
07:42Yang maha kudus alaku, kau ingin aku kudus sepertimu.
07:58Selalu hidup di hadapanmu, dalam kebenaran yang sejati.
08:16Menghormati kesucianmu, sampai di kerajaanmu nanti.
08:27Terima kasih telah menonton!