- 3 bulan yang lalu
- #dpr
- #rayrangkuti
- #demodpr
JAKARTA, KOMPASTV - Massa demo penuhi gerbang DPR dan gerbang Pancasila di kompleks Senayan, Senin (25/8/2025).
Petugas berjaga dan kerahkan barikade polisi hingga beton untuk menghalau massa.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengkritik pembubaran awal pada massa demo.
Menurutnya aksi demo di DPR seperti mendapat tekanan dari institusi kepolisian.
"Apakah karena para demonstrain ini satu misalnya tidak mengirimkan surat pemberitahuan sebelumnya gitu ya. Yang kedua misalnya menghambat jalan dengan menutup semua jalan," kata Ray dalam dialog dengan Host KompasTV.
Terkait tunjangan anggota DPR dilihat sebagai tunjangan yang terlalu berlebihan.
"Baik kepada anggota DPRnya maupun kepada pemerintah. Karena kepada anggota DPRnya kok rakyat yang mau meminta supaya anggota DPRnya peduli pada isu mereka malah dibubarkan paksa seperti yang kita lihat saat ini. Dan ini juga berhubungan dengan pemerintahan Pak Prabowo," kata Ray.
Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Aqshal
#dpr #rayrangkuti #demodpr
Baca Juga Demo di DPR, Polisi Dorong Mundur Massa hingga Semprot Water Cannon di https://www.kompas.tv/nasional/613600/demo-di-dpr-polisi-dorong-mundur-massa-hingga-semprot-water-cannon
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/613602/demo-tolak-tunjangan-fantastis-dpr-begini-kata-pengamat-politik-ray-rangkuti
Petugas berjaga dan kerahkan barikade polisi hingga beton untuk menghalau massa.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengkritik pembubaran awal pada massa demo.
Menurutnya aksi demo di DPR seperti mendapat tekanan dari institusi kepolisian.
"Apakah karena para demonstrain ini satu misalnya tidak mengirimkan surat pemberitahuan sebelumnya gitu ya. Yang kedua misalnya menghambat jalan dengan menutup semua jalan," kata Ray dalam dialog dengan Host KompasTV.
Terkait tunjangan anggota DPR dilihat sebagai tunjangan yang terlalu berlebihan.
"Baik kepada anggota DPRnya maupun kepada pemerintah. Karena kepada anggota DPRnya kok rakyat yang mau meminta supaya anggota DPRnya peduli pada isu mereka malah dibubarkan paksa seperti yang kita lihat saat ini. Dan ini juga berhubungan dengan pemerintahan Pak Prabowo," kata Ray.
Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Aqshal
#dpr #rayrangkuti #demodpr
Baca Juga Demo di DPR, Polisi Dorong Mundur Massa hingga Semprot Water Cannon di https://www.kompas.tv/nasional/613600/demo-di-dpr-polisi-dorong-mundur-massa-hingga-semprot-water-cannon
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/613602/demo-tolak-tunjangan-fantastis-dpr-begini-kata-pengamat-politik-ray-rangkuti
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Mas Rai Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani.
00:05Selamat siang, Bung Rai.
00:07Selamat siang, Bung.
00:09Ya, Bung ini unjuk rasa dilakukan oleh sejumlah masa
00:14dan telah terjadi aksi di mana keprihatinan dan juga protes terkait dengan situasi saat ini
00:23adanya protes tunjangan fantastis dari anggota DPR.
00:28Menurut Anda seperti apa aksi ujuk rasa ini dan bagaimana dengan aksi yang terus berlanjut
00:34semenjak adanya aksi ujuk rasa terdahulu yakni di Pati pada 13 Agustus lalu?
00:43Ya, ini kalau dengan Pati dengan ini kan dua isu yang berbeda ya.
00:47Kalau Pati itu lebih mengarah kepada eksekutif dan juga berskala lokal ya, yaitu di Pati Jawa Tengah.
00:55Kalau yang DPR ini kelegislatif, tapi memang isunya isu nasional, isu keprihatinan gitu.
01:02Nah, kalau dilihat dari aspek politik, isu yang dibawa oleh kawan-kawan yang pada hari ini demonstrasi di DPR,
01:11sebenarnya bukan isu yang sensitif ya.
01:14Dalam pengertian, nggak sampai pada level menghujat ya, nggak sampai pada level misalnya menuntut penurunan
01:23apa namanya itu, presiden dan sebagainya dan sebagainya dan atau ketua DPR dan sebagainya dan sebagainya gitu.
01:31Maka jika aksi hari ini seperti mendapat tekanannya dari institusi kepolisian,
01:40seperti yang dilihat sekarang di layar televisi kita gitu ya,
01:44saya juga jadi bertanya-tanya gitu.
01:46Sebab, satu ya, apakah dasar dari pembubaran ini dilakukan oleh pihak kepolisian gitu?
01:56Apakah karena para demonstrasi ini, satu, misalnya tidak mengirimkan surat pemberitahuan sebelumnya gitu ya?
02:05Yang kedua, misalnya menghambat jalan dengan menutup semua jalan dari apa namanya itu,
02:14dari arah katakanlah dalam hal ini tentu semanggi ke arah kebenjuruk gitu atau ke arah palmerah dan sebagainya gitu.
02:23Nah, yang ketiga, saya kira saya, apakah ada semacam isu-isu yang potensial apa namanya itu ya,
02:35membuat semacam krisis politik dan sebagainya dan sebagainya gitu.
02:40Jadi, kalau tiga hal pertanyaan ini tidak terjawab oleh atau tidak disampaikan oleh DPR,
02:48saya kira ya perlu pertanyaan mengapa sampai demonstrasi ini begitu cepat dibubarkan oleh pihak kepolisian
02:57dengan cara pembubaran juga yang terlihat justru membuat kericuhan yang tidak diharapkan gitu ya.
03:04Nah, oleh karena itulah, apa namanya itu ya, demonstrasi yang dilakukan hari ini kan sebetulnya
03:12isunya justru isu yang semuanya di, apa namanya itu ya, di, saya kira itu sangat didukung oleh masyarakat Indonesia
03:21karena seperti kita ketahui, isu ini menyitap perhatian seluruh rakyat Indonesia
03:28karena berhubungan dengan semacam tidak transparannya ya, kenaikan tunjangan kepada anggota DPR
03:35dan yang kedua, tunjangan itu dilihat sebagai tunjangan yang terlalu berlebihan
03:42di tengah, apa namanya, situasi ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat kita hari ini gitu.
03:48Nah, oleh karena itu juga mungkin perlu tuh dikasih tahu ya oleh kepolisian
03:54apakah memang ada permintaan juga dari anggota DPR
03:58agar segera, apa namanya itu ya, membubarkan aksi ini atau tidak gitu ya.
04:05Nah, kalau enggak ya saya kira lagi-lagi perlu dipertanyakan
04:08mengapa pihak kepolisian melakukan pembubaran dini ya.
04:12Saya sebut pembubaran dini ini kan karena baru, sekarang baru jam 1 nih
04:16iji, biasanya izin demonstrasi itu kan berlangsung sampai jam 5 sore kan gitu
04:23dan saya tidak tahu persis dari awal apakah mereka itu tadi melakukan semacam pemblokiran jalan ya
04:30atau membuat semacam kerusuhan terhadap, apa namanya itu ya, gedung DPR dan sebagainya gitu.
04:38Nah, cuma kan kalau dilihat dari masanya, sulit bagi saya membayangkan
04:43mereka melakukan semacam pemblokiran itu gitu
04:46atau melakukan semacam perusahaan aset DPR-nya gitu
04:51dengan jumlah masa yang ini untuk ukuran demonstrasi-demonstrasi di DPR ini
04:58kayaknya cuma, apa namanya, 10-15 persen gitu.
05:02Kan udah terbiasa DPR itu menampung bahkan bisa 10-20 ribu demonstran ya gitu ya.
05:09Jadi kalau dilihat dari jumlah masa ini, saya kira 10-20 persen dari total demonstrasi yang biasa sekarang datang ke DPR itu gitu.
05:18Jadi ini cukup mengerankan bagi saya, mudah-mudahan polisi segera bisa memberitahu kepada publik
05:25ya mengapa langkah ini dilakukan oleh polisi gitu.
05:29Karena isunya ini menurut saya isu yang sebetulnya ya, menjadi perhatian publik secara menyeluruh gitu ya.
05:36Nah, itu kira-kira.
05:38Ya, padahal ini Pak, kalau kita melihat bahwa izin untuk melakukan demonstrasi pukul 10 dan kemudian pada pukul 12
05:46artinya dalam rentang 2 jam upaya untuk persuasif tampaknya tidak menemui solusi
05:54dan akhirnya aparat bertindak represif dan ini yang cukup disesalkan dalam hal ini ya.
06:00Tunggu sebentar dulu, saya mau tanya, apakah demonstrasi ini menghambat jalan ya?
06:06Untuk saat ini tampak menghambat satu arah menuju
06:12Sebelumnya, apakah para demonstrasi ini misalnya melakukan pemblokiran jalan?
06:20Ini yang belum kami dapatkan informasinya, namun polisi telah menutup akses
06:24dari jalan Gatuh Subroto menuju Selipi, Bung Rai.
06:28Namun yang kita melihat bahwa aspirasi umumnya, pendemo ini tentunya ingin menyampaikan aspirasi
06:36di depan gedung wakil rakyat dan kemudian ini tampaknya belum terjadi komunikasi
06:44dan aparat telah berupaya untuk menghalau masa dan kita tidak mengetahui secara pasti
06:48apa yang terjadi. Namun, Bung Rai menyesalkan aparat yang bertindak represif
06:53terutama terkait dengan usul perhatian ini ya.
06:59Pertama, saya menyesalkan. Tapi yang kedua juga saya berharap polisi bisa menjelaskan
07:05mengapa dalam rentang hanya dua jam ini polisi sudah melakukan semacam pemblokiran
07:12semacam tindakan untuk membatalkan aksi ini gitu. Nah itu perlu karena
07:21kalau mereka sudah mengirimkan surat pemberitahuan gitu ya, lalu mereka juga tertib misalnya
07:28melakukan aksi unjuk rasanya gitu, kan jadi pertanyaan kepada kita mengapa tindakan ini
07:34dilakukan oleh pihak kepolisian gitu. Itu satu. Nah yang kedua, saya kira juga anggota DPR
07:39perlu segera untuk menyikapi ini juga ya. Karena belum apa-apa sudah di
07:44apa istilahnya itu ya, dibubarkan seperti yang sekarang. Alih-alih yang terjadi
07:50pembubaran yang ada adalah ya itu makin membuat jalan lalu lintas itu tertutupkan gitu.
07:57Nah ini yang ketiga juga penting karena ini akan menimbulkan persepsi yang
08:01apa namanya itu ya, tidak baik juga. Baik kepada anggota DPR-nya maupun kepada
08:06pemerintah gitu ya. Karena kepada anggota DPR-nya loh kok rakyat yang mau meminta
08:13supaya anggota DPR-nya peduli pada isu mereka malah dibubarkan paksa seperti yang
08:18kita lihat saat ini gitu ya. Dan ini juga berhubungan dengan apa namanya itu ya
08:24pemerintahan Pak Prabowo. Nanti orang akan melihat loh kok demonstrasinya isunya
08:30begini aja udah dibubarin. Nguburannya dengan cara yang kayak begini gitu.
08:34Artinya orang akan membuat apa namanya itu apa istilahnya itu ya menarik-narik bahwa
08:42seolah-olah tidak ada kebebasan berpendapat nih di eranya Pak Prabowo gitu. Nah oleh
08:48karena itulah ya bukan hanya kita menurut saya baik DPR-nya mungkin baik pemerintahnya
08:53sendiri juga perlu kiranya untuk mencari tahu ya mengapa aksi yang isunya ini
09:00sebenarnya bukan isu politik lah sebut begitu ya. Tapi ini ya isu-isu soal
09:07kerakyatan, soal tunjangan fasilitas dan sebagainya itu dari masalah apa dari
09:13anggota DPR loh kok malah mendapatkan perlakuan apa namanya pihak keamanan
09:18seperti yang kita lihat di layar televisi hari ini gitu.
09:22Bung Reh saya masuk ke substansi bahwa ini juga dalam hal ini tunjangan naik dan
09:29kalau dari harian kompas juga dalam headline-nya atau halam utamanya penghasilan
09:33anggota DPR itu tembus 230 juta per bulan dan ini belum termasuk tunjangan rumah yang
09:39bernilai 50 juta rupiah per bulan. Artinya di sini ada komunikasi atau kesenjangan
09:46komunikasi antara masyarakat yang saat ini tengah dalam kondisi terbebani dengan
09:52ekonomi dan juga daya beli yang terus melemah dan namun tampaknya anggota
09:57parlamen atau wakil rakyat ini tidak memberikan penjelasan terkait dengan
10:01tunjangan-tunjangan yang begitu besar yang mereka peroleh.
10:05Iya bukan hanya kesenjangan apa tadi komunikasi tapi ini sudah terjadi kesenjangan
10:16sosial gitu ya antara rakyat dengan wakil mereka di DPR gitu. Nah kalau misalnya umumnya
10:24masyarakat umum dengan pengusaha ya kesenjangan sosial ekonomi itu bisa dipahami
10:28mereka pengusaha gitu. Tapi kalau rakyat dengan wakil rakyatnya terjadi kesenjangan
10:33sosial dan ekonomi ya itu pasti akan melahirkan kritik seperti yang sekarang kok bisa-bisa
10:40rakyatnya beda sama kita gitu. Wakil rakyatnya kok beda dengan rakyatnya secara umum
10:45gitu. Nah ini menurut saya persoalan pentingnya persoalan yang harus dijawab oleh
10:50para politisi ya karena wakil rakyat khususnya kan adalah orang yang pertama
10:56merasakan denyut persoalan yang hidup di tengah masyarakat itu gitu. Nah dengan
11:01gaya hidup mereka yang seperti yang sekarang gitu ya tunjangan-tunjangan yang begitu
11:05besar lalu demonstrasi seperti sekarang malah dihalau dengan tindakan keras dari
11:11pihak kepolisian lalu pertanyaannya mereka ini sebetulnya wakil siapa? Wakil rakyat
11:17atau wakil siapa gitu. Jadi mestinya bukan di dihalau seperti sekarang
11:22bukan di ini seperti sekarang tetapi mereka harus tunjukkan bahwa mereka ini
11:27wakil rakyat gitu. Nah sebagai kewakil rakyat mereka lah mestinya orang yang pertama
11:32merasakan denyut persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Mereka mestinya orang
11:37yang pertama merasakan kegelisahan masyarakat ya. Mereka juga orang yang pertama
11:42merasakan bahwa masyarakat kita ini hidupnya kayak begini loh kok saya hidupnya
11:47beda sama masyarakat yang saya wakili gitu. Nah ini problem mendasar. Jadi saya
11:53nggak mau bicara angka-angka itu ya. Karena angka-angka itu bisa kita temukan
11:57bisa kita buat bisa macam-macam. Dan kalau angka-angka itu kemudian kita
12:01bicarakan selalu ada basis rasionalitasnya gitu. Tapi kalau Anda berbicara
12:06soal prinsipnya dari wakil rakyat. Namanya wakil rakyat itu ya mestinya
12:10nggak berjarak dari rakyat. Baik perilakunya, baik sikap politiknya, baik gaya hidupnya gitu.
12:17Nah di kita ini kan tiga-tiganya seperti berjarak ya. Apa perilakunya berjarak
12:23dengan rakyat ya. Sikap politiknya juga berjarak dengan rakyat. Dan gaya hidupnya
12:28juga berjarak dengan rakyat gitu. Kan sudah lama kan kita lihat misalnya DPR itu
12:34dipenuhi dengan istilah orang showroom gitu ya. Mobil-mobil mewah misalnya
12:39begitu gitu. Nah saya kira ada yang jauh lebih mendasar problem kita
12:45dibandingkan dengan angka-angka yang mau kita sebutkan itu tadi. Sebab angka-angka
12:49itu misalnya 50 juta itu bakal ada penjelasannya. Ini Anda pelan. Tapi
12:55bahwa Anda berjarak begitu besar dengan rakyat yang Anda wakili itu gimana
13:00menjelaskannya. Berjarak secara ekonomi ya kan. Berjarak secara
13:04politik dan berjarak juga secara apa namanya itu ya. Sikap hidup gitu. Nah ini
13:10persoalan gitu. Persoalan yang menurut saya akan terjadi begini terus-menerus
13:15dimana elit apa namanya para politisinya jalan sendiri-sendiri gitu ya.
13:21Bahwa bergerak sendiri-sendiri gitu ya. Rakyat dianggap beban gitu ya.
13:25Bahkan ketika mereka menyebut diri mereka sebagai wakil rakyat itu gitu.
13:30Nah ini persoalan meskipun saya melihat ada satu penjelasnya ya mungkin
13:36penjelasnya bisa yang lain itu adalah apa gitu. Karena kita melihat anggota DPR
13:41kita ini sekarang mungkin tidak terlalu banyak sebetulnya yang lahir
13:46benar-benar dari rumpun rakyat itu gitu. Kan umumnya kan kalau kita lihat
13:52anggota DPR kita yang sekarang ini merupakan apa namanya
13:57anak dari si Anung ya kan. Menantu dari si Anung. Ipar dari si Anung.
14:03Ya orang tua dari si Anung gitu. Jadi jejaring yang sebetulnya memang
14:07dari sananya mereka sudah elit gitu. Nah oleh karena itu ketika mereka duduk
14:11di DPR ya perasaan yang sebetul-betulnya tumbuh di tengah
14:16masyarakat itu ya saya kira hanya ada di dalam pembicaraan dan mungkin
14:22pikiran mereka. Tidak di dalam laku mereka sehari-hari gitu. Tidak di dalam
14:27yang saya mau katakan nggak sampai kepada empati. Itu hanya sampai kepada
14:32risan. Tapi nggak sampai kepada empati. Nah oleh karena itu begitu mereka
14:36masuk ke DPR itu gaya hidup mereka nggak diubah. Standar hidup mereka nggak bisa
14:40diubah gitu. Standar hidupnya udah begitu dari dulu. Mewah ya. Apa namanya
14:45jet set gitu ya. Di daerahnya masing-masing ya dan sebagainya
14:50itu. Jadi mereka nggak sampai ke satu level yang sepenuhnya mereka
14:56betul-betul menggambarkan bahwa mereka ini wakil rakyat gitu. Baik yang saya
15:00sebut tadi. Baik gaya hidupnya ya baik standar kesejahteraannya gitu ya
15:05maupun soal sifat politiknya dan sebagainya. Ini menurut saya yang paling
15:10mendasar itu. Dari sekadar angka-angka yang kita
15:13perbincangkan. Sebab angka-angka itu ya bisa kita rasionalisasi juga
15:19pada tingkat tertentu. Tapi bahwa mereka merasa berbeda dengan rakyat
15:23mereka. Mereka merasa gaya hidup mereka tidak boleh sesuai dengan
15:28standar rakyat umum itu masalah penting di dalam kultur politik kita
15:33itu gitu. Iya tentunya jarak dan juga kepekaan untuk selalu dapat menyerap
15:40aspirasi ini menjadi krusial karena pada intinya tadi Bung Rai menyatakan bahwa
15:45ini agar tidak terjadi kesenjangan baik kesenjangan sosial komunikasi dan ini
15:50aspirasi yang patut didengar dan menjadi evaluasi bersama. Bung Rai tahan sampai
15:55disini dulu. Kita akan jeda sejenak dan kita akan terus melanjutkan informasi
16:02terkait dengan pantauan terkini unjuk rasa di depan gedung DPR dan juga
16:05pembahasan kami terkait dengan aksi unjuk rasa siang hari ini di DPR.
16:10Breaking News Kompas TV akan kami lanjutkan setelah jeda dan akan dibawakan oleh
16:15rekan saya Ian Rahman. Saya Arjuna Pramundito pamit undur diri. Terima kasih.
16:19Breaking News Kompas TV kita jeda sejenak.
16:32Ini hebatnya no drop anti panas. Selain anti panas dan anti bocor juga anti rembes.
16:40Stop bocor dari tetangga. No drop anti panas. No panas panas. No bocor bocor.
16:45Percaya af yang berhas. Tambah umur. Makin prima. Makin cinta. Karena hidup kita balance.
16:52Minum si doa muncul natural balance setiap hari. Life is balance.
16:57Female balance buatku. Male balance buat aku.
17:02Pas aku coba Le Mineral, seger banget gak bikin anak sama sekali.
17:06Benar. Karena Le Mineral dari pegunungan terpilih.
17:09Setiap tetesnya melewati lapisan batuan alami.
17:12Membuat airnya lebih sehat, lebih segar.
17:15Kayak ada manis-manisnya.
17:16Le Mineral.
17:17Kamu masih single? Please deh. Hari gini, double dong.
17:22Top Mocha Cina Double Shot baru.
17:25Double Shot pertama di Indonesia dalam saset.
17:28Yang double shot pasti Top Mocha Cina.
17:31Bayangin aja. Espresonya double.
17:33Ditambah coklat dan susu.
17:35Top Mocha Cina.
17:36Rasa koping ya.
17:38Double sensasinya.
17:39Top Mocha Cina Double Shot.
17:41Menaknya double-licious.
17:44Move on to Top Mocha Cina Double Shot dari Wings Food.
17:47Makan apa, Pak?
17:48Eh, gigi palsuku.
17:50Mau nasi uduk?
17:50Kacang dan ikan terinya keras.
17:52Tanpa Poliden gak bisa.
17:53Poliden berekat gigi palsu.
17:55Gigitan dan daya rekat kuat hingga 12 jam.
17:57Dan mencegahkan selipnya sisa makanan.
17:59Kalau mulut bisa ngomong, pasti minta Poliden.
18:02Pas aku coba Le Mineral, seger banget gak bikin anak sama sekali.
18:06Benar, karena Le Mineral dari pegunungan terpilih.
18:09Setiap tetesnya melewati lapisan batuan alami.
18:12Membuat airnya lebih sehat, lebih segar.
18:15Kayak ada manis-manisnya.
18:16Le Mineral.
18:17Kamu masih single?
18:18Hari gini, double dong.
18:21Top Mocha Cina.
18:22Double Shot pertama dalam saset.
18:24Espresonya double.
18:26Tambah coklat dan susu.
18:27Top Mocha Cina.
18:28Enaknya double-licious.
18:30Move on to Top Mocha Cina Double Shot dari Wings Food.
18:32Mama Lime Green.
18:33Mencuci piring dari tubuhan 100% food grade dengan Natura Plain Essence.
18:37Mama Lime Green.
18:38Efektif angkat lemak piring bersih kesat.
18:40Tangan tetap lembut.
18:41Juga efektif bersihkan kotoran dan bakteri di buah sayur.
18:44Mama Lime Green.
18:45Pencuci piring dari tumbuhan.
18:47Layo.
18:48Kenapa gigi kita harus kuat, Pak?
18:50Gigi kuat itu penting.
18:52Kayak gigi keluarga kita.
18:54Bisa makan apa aja.
18:56Pakai Cipta Den Maxi 12 Plus.
18:58Dengan 3 keunggulan baru.
18:59Cegah gigi berlubang.
19:01Aktif fluoride.
19:03Enamelog plus antibakteria.
19:05Gigi 12 kali lebih kuat.
19:07Rusi sehat.
19:08Rongga mulut.
19:08Terlindung dari bakteri.
19:09Penyebab gigi berlubang.
19:11Cing cing.
19:13Cipta Den Maxi 12 Plus.
19:15Gigi kuat gigi Cipta Den.
19:16Layo.
19:18Sebuah penelusuran jurnalistik.
19:20Investigasi untuk mencari bukti.
19:29Dan peristiwa-peristiwa yang mengundang polemi.
19:32Diputasi untuk mencari bukti.
19:34Diputasi investasi setiap Senin pukul setengah sembilan malam di Kompas.
19:41Jurnalistik.
19:42Jurnalistik.
19:42Jurnalistik.
19:42Yang didikung oleh.
19:43Kompas Malam
20:13Kompas Malam
20:43Kompas Malam
20:45Kompas Malam
20:47Kompas Malam
20:49Kompas Malam
20:51Kompas Malam
20:53Kompas Malam
20:55Kompas Malam
20:57Kompas Malam
20:59Kompas Malam
21:01Kompas Malam
21:03Kompas Malam
21:05Kompas Malam
21:07Kompas Malam
21:09Kompas Malam
21:11Kompas Malam
21:13Kompas Malam
21:15Kompas Malam
21:17Kompas Malam
21:19Kompas Malam
21:21Kompas Malam
21:23Kompas Malam
21:25Kompas Malam
21:27Kompas Malam
21:29Kompas Malam
21:31Kompas Malam
21:33Kompas Malam
21:35Kompas Malam
21:37Kompas Malam
21:39Kompas Malam
21:41Kompas Malam
21:43Kompas Malam
21:45ke kawasan GBK, Jonah
21:47ya Ramaz, kalau bisa saya gambarkan
21:53posisi saya sekarang persis di depan
21:56Mall Senayan Park atau SPAD
21:57ini sekitar pukul 13.44
21:59ini sudah mulai bisa dilintasi lagi
22:02khususnya jalannya ada
22:03dan untuk masa ini memang sudah
22:05sedikit berkurang
22:08tapi ada beberapa yang masih
22:09duduk-duduk atau mungkin mereka masih stand by
22:11khususnya di area samping di Senayan Park ini
22:13jadi untuk polisi sendiri
22:15ini sudah kembali lagi ke arah
22:17DPR, jadi untuk
22:19barrikade atau mungkin water cannon
22:22dan kendaraan lain ini sudah
22:23ke arah Slippi lagi, jadi untuk kondisi
22:26ini nanti beberapa saat lagi
22:27mungkin antara 15 menit atau 20 menit lagi
22:29nanti sudah mulai membuka khususnya yang
22:32arah dari arah Semangi
22:33menuju ke arah Slippi atau
22:35depan gedung DPR, nah untuk kondisi
22:38tadi khususnya
22:40ketika masa berhasil dipukul mundur
22:42ini memang
22:42ada kurang lebih
22:45sekitar 30 menitan
22:47dan ini sudah berhasil
22:48steril
22:49jalan, jadi tadi memang
22:50kami melihat ada beberapa
22:52insiden, mulai dari
22:53polisi kena lempar batu
22:54dan juga tadi ada
22:56sempat ada bentrok
22:57atau polisi sempat
22:58melindungi diri
23:00atau mungkin sempat tadi juga
23:00membukul
23:01pada demonstran, dikarakan mungkin
23:03berkata-kata cukup kasar
23:06atau begitu semacamnya
23:07nah, terkait dengan
23:08kondisi tadi
23:09memang kalau kita lihat
23:10batu
23:12bambu, kayu
23:14dan juga tadi dari
23:15potongan serpihan-serpihan
23:17dari
23:17pembatas
23:18ke arah
23:19pembatas basuh itu tadi
23:20memang dilemparkan ke arah
23:22kepolisian
23:22dan tadi polisi pun
23:23meskipun sudah menggunakan
23:24tameng
23:25ataupun dari
23:25menggunakan penutup
23:27atau penutup kepala
23:29tapi masih juga terkena
23:30dikarakan memang
23:31lempar batu ini dari
23:32banyak sisi ya
23:33atau dari banyak arah
23:34nah, untuk kondisi sekarang
23:35ini kalau kita lihat
23:36ini memang masih cukup banyak
23:37masa
23:38atau mungkin sekitar
23:3950 orang masa
23:40yang mereka
23:41masih duduk
23:42di sekitar area
23:44stand park
23:44apakah mereka akan
23:45bergerak lagi
23:45menuju arah
23:46depan atau tidak
23:47tadi saya sempat menanyakan
23:48mereka sendiri
23:49tidak mau menjawab
23:50karena mungkin
23:51mereka akan kembali lagi
23:53atau semacam itu
23:53nah, untuk situasi
23:55khususnya situasi
23:56pasca
23:57tapi masa menerong
23:59kami juga tadi
24:00sempat melihat
24:01mobil dari
24:01pengelola tol
24:03dari jasa marga
24:04juga sempat mengecek
24:05adanya kerusakan beberapa
24:06yang ada di sisi areal
24:08di grup DPR
24:09ya, dari tugas polisi
24:10yang juga masih ada
24:11yang stand by
24:11atau mungkin
24:12bersiaga
24:13adanya kemungkinan
24:14atau eskalasi
24:15demo kembali muncul
24:17Ian?
24:18ya, Jonah
24:19sebetulnya jalan
24:21yang ditutup ini
24:22terjadi
24:24karena memang ada
24:25kericuhan
24:25yang terjadi
24:27tadi
24:27pada siang hari
24:28atau memang
24:29sebelumnya
24:30jalan sudah ditutup
24:31dan juga dialihkan
24:32menuju ke arah
24:33Nayan Park
24:34ya, untuk jalan ditutup
24:40sendiri itu tadi
24:41kurang lebih
24:41sekitar pukul
24:42sembilan
24:44itu sudah mulai
24:45diseterilkan
24:45ditutup
24:46dikarenakan
24:46masa sudah
24:47mulai padat
24:48dan juga dari
24:49pihak polisian
24:50sudah membentuk
24:51barikade ya
24:51barikade dua arah
24:53mulai dari arah
24:54Semanggi
24:55dan juga dari arah
24:56Slippi
24:57jadi memang
24:57ini sudah dilakukan
24:58penyekatan
24:59atau dilakukan penutupan
25:00jadi masa ini
25:01bisa dibilang
25:02disekat
25:03dari arah utara pun
25:04area selatan
25:05nah, terkait dengan
25:06adanya eskalasi rusuh
25:08atau mungkin tadi
25:09sekitar ada gesekan
25:10memang
25:10kalau kita lihat
25:11dari
25:12pendemonstran pun
25:15tadi memang sudah
25:15berusaha untuk
25:16masuk gerung DPR
25:17mereka berusaha
25:18untuk memanjat
25:18atau menaik
25:19tapi memang
25:19cukup kesulitan
25:20dikarenakan
25:21pagarnya pun
25:22itu tadi
25:22dilumuri dengan oli
25:24itu memang tujuannya
25:24agar mereka pun
25:25kesulitan
25:26untuk bisa
25:26masuk ke dalam
25:28gerung DPR sendiri
25:28jadi memang
25:29dari masa pun
25:30mereka
25:31menyuarakan tuntutannya
25:32mulai dari mereka meminta
25:33agar DPR bubar
25:34dan juga mereka
25:35mempertanyakan
25:36soal tujuan
25:37atau tujuan yang
25:37dilihat terlalu berlebihan
25:38atau terlalu tinggi
25:39dan mereka pun
25:40memaksa ingin
25:41masuk ke dalam DPR
25:41dan alhasil memang
25:42kurang lebih
25:44sekitar pukul 13
25:45atau pukul 1
25:45akhirnya
25:46pihak kepolisian
25:48atau petugas
25:48langsung
25:49memukul mundur
25:50yang diawali dengan
25:51Kapol Jakarta Pusat
25:52yang langsung memimpin
25:53mengomando
25:54pendemo
25:55tadi ada yang menggunakan
25:56barikade
25:56dan juga beberapa petugas
25:58yang menggunakan
25:58tameng
25:59dan maju
26:00perlahan demi perlahan
26:00ketika ada perlawanan
26:01tadi langsung disemprot
26:02dengan water cannon
26:03dan geser mata
26:04dan langsung difokuskan
26:05kepada salah satu
26:06atau dua pihak
26:07yang terlihat cukup vokal
26:08sehingga jatuh
26:09dan ketika mereka
26:10melakukan perlawanan
26:11atau misalkan
26:11seperti melepar batu
26:12dan sebagainya
26:13memang dari
26:14tegas pulis
26:14sempat berhenti
26:15tapi akhirnya
26:16bisa maju
26:17perlahan demi perlahan
26:18hingga akhirnya
26:19masa bisa dipul mundur
26:20hingga
26:21ke sisi dari
26:22selain park
26:23atau spark
26:23yang persis ada
26:24berada di
26:25samping kanan
26:26samping kiri
26:27layar kaca ini
26:28Baik, nanti kita akan
26:31menghubungi Anda kembali
26:32Jonah Hamonangan
26:33Jurnalis Kompas TV
26:33untuk memantau
26:35bagaimana situasi terkini
26:36karena berhubung saat ini
26:38waktu masih menunjukkan
26:39pukul 13
26:40lewat 49 menit
26:41berarti ada kemungkinan
26:43masa akan datang
26:44lebih banyak
26:44dan juga kita lihat
26:46apakah akan bergerak
26:47kembali ke depan
26:48gerbang gedung DPRM-PR RI
26:49terima kasih Jonah
26:51hati-hati selalu
26:52dan saudara
26:53kita lanjutkan
26:55dialog
26:56dengan
26:56Direktur Eksekutif
26:58Lingkar Madani
27:00Rai Rangkuti
27:01Bung Rai
27:01selamat siang
27:02siap
27:06siap
27:06oke
27:06Bung Rai
27:08halo
27:10Bung Rai
27:11ini
27:12demonstrasi
27:13yang terjadi
27:14pada hari ini
27:15terkait dengan
27:15tolak tunjangan
27:16fantastis anggota DPR
27:17kalau kita lihat
27:18sejarah mengenai
27:20demonstrasi yang terjadi
27:22akhir-akhir ini
27:23memang kita
27:24agak jarang
27:24begitu ya
27:25mendengar ada
27:26demonstrasi
27:27apalagi di depan
27:27gedung DPR
27:28yang di luar
27:29profesi tertentu
27:30paling yang kita dengar
27:30adalah misalkan
27:31demo OJOL
27:32dan lain-lain
27:33ini sepertinya
27:34masif sekali
27:35dan juga ada gerakan
27:36di media sosial
27:37untuk mengajak
27:38warga berdemonstrasi
27:40pada hari ini
27:41tanggal 25
27:41menurut Anda
27:43ini sebuah
27:44fenomena
27:44kemarahan publik
27:46atau seperti apa?
27:47ya ini juga
27:50sebetulnya
27:50menandai
27:51adakan
27:52landainya
27:52oposisi
27:53di dalam
27:54politik kita
27:55jadi saya
27:56sering menyebut
27:57oposisi itu
27:58terdiri dari
28:00tiga lapisannya
28:01lapisan pertama
28:02yang oposisi formal
28:03yang kedua
28:04adalah oposisi
28:05non-formal
28:06dan yang ketiga
28:06adalah oposisi
28:07apa namanya
28:08itu independen
28:09nah
28:10oposisi formal itu
28:14misalnya
28:15lalu ini
28:16PDI Perjuangan
28:17kan
28:18sudah menyatakan
28:20bahwa mereka
28:21tidak akan
28:21menjadi oposisi
28:23gitu ya
28:23oposisi
28:24non-formal
28:25saya kira juga
28:26belum terlihat lagi
28:27non-formal
28:28yang mungkin
28:29diwakili oleh
28:30apa namanya
28:31itu
28:31para peserta
28:32pemilu yang kemarin
28:33tapi tidak masuk
28:34dalam kekuasaan
28:35juga
28:35tidak
28:36belum melakukan
28:37aktivitas-aktivitas
28:38yang
28:38dapat
28:40mengkanalisasi
28:41keresahan publik
28:42nah
28:43oleh karena itu
28:43sekarang
28:44terjadilah
28:44oposisi yang disebut
28:45yang oposisi
28:46independen
28:47yaitu
28:48oposisi yang langsung
28:49dilakukan oleh rakyat
28:51nah
28:52peristiwa yang kita
28:53lihat di Pati
28:54gitu ya
28:54kemudian sebelumnya
28:55dimana itu juga
28:56ya
28:57ada demonstrasi
28:58yang menolak
28:58kenaikan pajak
29:00nah sekarang
29:00kita melihat
29:02demonstrasi
29:03di DPR
29:03nah ini
29:05menunjukkan
29:06apa namanya itu
29:07bergeraknya
29:09oposisi
29:11yang saya sebut tadi
29:11oposisi
29:12independen itu
29:13dan ini
29:14sebetulnya
29:15melompat
29:15nah mestinya
29:16kan yang
29:17kalau mau
29:18agak
29:19konstruktif
29:20gitu ya
29:21perjalanan
29:22kritiknya
29:24kan dimulai dari
29:24oposisi formal dulu
29:25nih
29:26di DPR
29:27ada nggak sih
29:27yang menolak
29:28rencana kenaikan ini
29:29gitu
29:30di DPR
29:31ada nggak ya
29:31kelompok
29:32atau
29:33sebagian
29:34anggota DPR
29:35itu yang menyuarakan
29:35tentang kerisian
29:36kerisahan
29:38penolakan
29:39kritik publik
29:40akan kenaikan-kenaikan
29:42tunjangan yang
29:42didapatkan
29:43anggota DPR
29:44itu gitu
29:44nah itu
29:45sampai sekarang
29:46kan kita nggak temukan
29:47umumnya
29:48anggota DPR itu
29:48setuju-setuju saja
29:50gitu ya
29:50bahkan
29:51sebagiannya
29:52maju ke depan
29:53untuk menjelaskan
29:53mengapa tunjangan itu
29:54harus mereka dapatkan
29:55gitu ya
29:56dan begitu juga
29:57toko-toko formal
29:58yang saya sebut tadi
29:59oposisi non formal itu
30:01kan belum juga
30:01bersuara tentang
30:02situasi yang seperti sekarang
30:03nah muncullah
30:05ya
30:05oposisi ketiga
30:07itu oposisi
30:08rakyat
30:09oposisi independen
30:10nah oposisi rakyat
30:11oposisi independen
30:13ya mekanismenya
30:14kelanan
30:14nggak ada yang lain
30:15nah itu yang kita lihat
30:16ya baik di Pati
30:18maupun hari ini
30:18di DPR
30:19dan mungkin nanti
30:20di banyak tempat
30:21karena dua yang lainnya ini
30:23dua
30:23dua apa namanya itu ya
30:25kelompok oposisi lain ini
30:27agak landai gitu
30:28nah kalau sekiranya
30:30di DPRnya sendiri
30:31terjadi perdebatan
30:32apakah mereka layak
30:33menerima
30:34dan mendapatkan
30:35tunjangan
30:36di tengah situasi
30:37yang seperti yang sekarang
30:38saya kira
30:39boleh jadi
30:39demonstrasinya
30:40nggak seperti sekarang gitu
30:41nah sekarang ini kan
30:42kita melihat ya Bungnya
30:44nggak ada itu
30:45waro-waro yang terlalu lama
30:47sehingga tiba-tiba
30:48masanya udah kumpul
30:49banyak gitu
30:51ini mungkin
30:51waro-waronya
30:52sehari dua hari
30:53mungkin ya
30:53karena saya nggak tahu juga
30:55bagaimana prosesnya
30:56terjadi gitu
30:56tapi tiba-tiba
30:57bisa masanya sedemikian besar
30:59saya sendiri ya
31:00agak terkejut
31:02ngeliat masa ini
31:03lo kok bisa banyak
31:04biasanya isu yang kayak begini
31:05ini nggak terlalu diminati
31:07oleh publik kan
31:07nggak terlalu ada orang yang mau
31:09terlibat di dalam
31:11isu yang kayak begini gitu
31:12tapi kalau lihat di gambar
31:14di layar TV kita nih sekarang nih
31:16saya juga jadi heran
31:17lo kok bisa
31:18isu yang kayak begini
31:20bisa mengumpulkan banyak orang itu
31:23nah
31:23itu yang saya sebutkan tadi
31:25jangan-jangan
31:26yang terjadi ini sekarang adalah
31:28gerakan oposisi independen itu
31:30dan kalau gerakan oposisi independen itu
31:32terjadi dan membesar
31:34ya kita akan menemukan
31:35hal-hal yang seperti ini
31:36mungkin di hari-hari yang akan mendatang nih
31:39oke apakah
31:39oposisi independen
31:41ataupun oposisi rakyat ini
31:43artinya menunjukkan
31:45ketidaksehatan dalam demokrasi
31:46dalam konteks keterwakilan
31:48Bung Rai
31:49namun jangan dijawab dulu
31:50tetaplah bersama kami
31:51di Breaking News Kompas TV
31:52dan sampai jumpa di video selanjutnya
31:55selamat menikmati
31:57Terima kasih sudah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar