JAKARTA, KOMPAS.TV Salah satu warga di Aceh Tamiang, Yus berjuang bertahan hidup untuk meraih bantuan setelah rumahnya terdampak banjir di Aceh Tamiang.
Hal ini disampaikan Yus saat bertemu Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia di Aceh Tamiang pada Jumat (5/12/2025).
Yus yang mengalami keterbatasan harus berjuang berjalan kaki 1 kilometer untuk meraih bantuan.
Yus juga menceritakan bahwa dirinya belum mendapat bantuan dari pemerintah. Dirinya bertahan hidup dengan bantuan dari relawan maupun warga sekitar.
Video Editor: Laurensius Galih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/635611/perjuangan-warga-disabilitas-meraih-bantuan-terdampak-bencana-di-aceh-tamiang
00:00Tolonglah aset jalan untuk kota lintang ini diperbaiki, biar benahilah, biar kami bisa keluar dengan mencari nafkah ataupun bantuan yang lebih mudah.
00:11Setelah saya sudah berjalan kurang lebih 1 km di bantaran sungai Tamiang yang hancur lulantah, terseret, ataupun terhempas banjir.
00:23Bandang bisa dilihat ya kondisinya.
00:27Seperti ini bantaran sungai dan ini rumahnya.
00:30Hancur.
00:34Saya berjalan tidak sendiri, saya bersama dengan Pak Yus, warga di Aceh Tamiang yang setiap hari harus berjalan kaki untuk mencari bantuan.
00:47Ini salah satu bantuan yang dibawa oleh Pak Yus dan ini adalah Pak Yus, saudara.
00:51Dengan kondisi keterbatasan harus berjalan setiap hari untuk bertahan hidup dan juga mengumpulkan bahan-bahan makanan.
01:07Saya akan coba juga berbincang.
01:10Pak Yus, izin Pak?
01:11Iya, Pak.
01:11Masih jauh, Pak?
01:13Masih, Pak.
01:14Masih jauh ya, oke.
01:15Masih ada sekitar setengah kilo lagi ya, Pak.
01:18Setengah kilo lagi?
01:19Iya, Pak.
01:20Ini Bapak membawa beras ya, Pak, ya tadi ya?
01:21Iya, Pak.
01:22Oke, dan ini bantuan yang juga tadi sudah dibawa.
01:26Saya izin konfirmasi, Bapak setiap hari harus berjalan sejauh ini?
01:30Sejauh ini, Pak.
01:31Setiap pagi saya keluar untuk mencari yang ada, yang ada lah, Pak, ya kan?
01:37Oke.
01:38Tadi Bapak bilang sebenarnya satu kilometer ya, Pak, ya?
01:40Ya, sekitar satu kilo lebih gitu lah, Pak, dari titik tadi, Pak.
01:45Satu kilo lebih Bapak harus berjalan setiap hari?
01:47Iya, Pak.
01:48Mohon maaf dengan kondisi keterbatasan ya, Pak, ya?
01:51Iya, Pak.
01:51Tadi saya juga sudah berbincang, Bapak, menggunakan satu sepatu, bukan sepatu boot, ini juga?
01:56Sepatu jumpa, Pak.
01:57Sepatu dapat ya, Pak, ya?
01:58Iya, Pak.
01:59Oke.
01:59Masih di sana, Pak, rumahnya, Pak?
02:01Masih, Pak. Jauh lagi, Pak.
02:02Oke, ini situasinya ya, ada pemakaman juga.
02:06Kalau baju, Pak, tinggal yang di badan-nya, Pak.
02:08Baju tinggal yang di badan, Pak?
02:09Di badan saja, Pak.
02:11Oke.
02:14Saya ingin tanyakan, bantuan sampai ke titik ini ada?
02:18Kalau bantuan untuk yang masuk gitu kurang muka, Pak.
02:23Cuman ya, bantuan tadi dari kita keluar semua gitu, Pak.
02:26Harus keluar ya, Pak, ya?
02:27Harus keluar, Pak.
02:28Makanya Pak Yus jalan kaki setiap hari?
02:31Siapa yang keluar mungkin ada dapat, Pak.
02:33Kalau yang nggak di luar, ya terima apa-apa gitu lah, Pak, di kampung.
02:36Bisa makan, bisa nggak.
02:37Oke.
02:38Memang harus keluar, Pak.
02:39Dan ini jalannya sudah cukup baik.
02:42Tadi sebelumnya, setelah jadi jembatan, itu kondisinya parah ya, Pak, ya?
02:45Parah, Pak.
02:46Hancur.
02:46Kami warga sini minta supaya jalan lah dibuka dulu, Pak.
02:49Jadi aset bisa keluar masuk kami itu lebih mudah gitu, kan?
02:52Oke.
02:53Berapa hari ini sudah makan, Pak?
02:54Belum, Pak.
02:55Saya belum makan, Pak.
02:58Minum?
02:58Minum udah, Pak.
02:59Minum ada dikasih-kasih yang singgah-singgah, Pak.
03:03Satu hari makan berapa kali?
03:05Dua kali, Pak.
03:07Tiga.
03:07Nggak tentu juga, Pak.
03:08Kadang-kadang memang sudah ada barak-barak kawan-kawan semua, Pak, kan?
03:12Ya, situ saya kadang-kadang nempel di situ, Pak.
03:15Silahkan, Pak.
03:16Kita masih ikuti ya, Pak, ya?
03:19Ini salah satu upaya dari Pak Yus untuk bertahan hidup.
03:24Saya akan coba terus ikuti hingga ke rumah Pak Yus, Saudara.
03:31Saya sudah berjalan kurang lebih setengah jam, Saudara.
03:34Nah, sepertinya lebih dari satu kilometer untuk bersama-sama mengantar Pak Yus ke rumahnya
03:39ataupun rumah tetangganya untuk tinggal.
03:42Ini saya tunjukkan ya.
03:43Ini rumah yang ditempati Pak Yus.
03:46Pada saat banjir, Pak Yus tertahan di lantai kedua dan tinggi airnya hampir menyentuh lantai kedua.
03:54Sementara untuk rumah Pak Yus sendiri, sudah tidak ada, Saudara.
03:59Dan ini Pak Yus selesai beristirahat.
04:02Pak Yus, boleh ngobrol sebentar lagi, Pak?
04:03Tidak bisa, Pak.
04:05Pak Tadi kan kita sudah ngobrol ya, Pak, ya?
04:11Mohon maaf saya tanyakan, artinya belum ada satu bantuan pun mungkin yang datang ke sini?
04:17Belum ada, Pak.
04:17Kalau bantuan dari pemerintah ataupun desa belum ada, Pak.
04:22Cuma bantuan-bantuan yang dari pribadi keluarga masing-masing gitu?
04:26Keluarga masing-masing.
04:27Dari keluarga masing-masing yang punya di sini, itulah Pak yang datang untuk membantu gitu kan?
04:33Lu ambil ke depan.
04:35Tadi Pak Yus juga sempat cerita, kalau Bapak jauh keluar, belum tentu mendapatkan bantuan.
04:41Pulang sering hanya dengan lelah dan keringat, betul, Pak?
04:45Tangan kosong.
04:46Tangan kosong.
04:46Tapi ini hari keluar saya, Alhamdulillah, ada yang dapat, Pak, ya, ini.
04:52Dapat beras, ya, Pak?
04:52Beras, sama air minum.
04:56Selanjutnya, Pak, ini langsung saya pulang.
04:58Oke, dan itu rumahnya, Pak, ya?
05:00Iya, Pak, itu rumah tetangga, ya?
05:01Rumah tetangga yang saya ngelamatkan saya di situ.
05:04Kalau rumah, Pak, itu sudah habis.
05:05Kalau rumah saya sudah tidak ada lagi, Pak, belakang.
05:06Tadi juga Bapak sempat cerita, kalau saat banjir bandang, Bapak bertahan lima hari, Pak?
05:11Lima hari di sini, Pak.
05:12Tanpa makan tiga hari.
05:13Tanpa makan tiga hari kami dengan minum dengan air yang banjir itu,
05:16dengan keruh,
05:17dengan makan pisang yang dibakar.
05:21Pernah tidak makan, mungkin, Pak?
05:22Pernah tidak makan, Pak, kami?
05:23Berapa hari?
05:24Sekitar dua, tiga hari gitu, Pak, yang kami makan, yang kami selamatkan.
05:27Cuman anak-anak.
05:28Ada anak-anak bayi berapa orang, itu yang kami selamatkan.
05:31Kalau anak-anak kan nggak bisa bertahan, Pak.
05:33Kalau kita orang tua, ini kan mungkin bisa selamat, Pak, ya?
05:37Dengan air aja.
05:38Kalau anak-anak kan nggak bisa, Pak.
05:39Oke.
05:40Mohon maaf, Pak, sekali lagi saya tanyakan apa ya?
05:41Dengan kondisi, Bapak, keterbatasan.
05:43Kita pun lelah untuk jalan dengan kontur seperti itu dan jarak sejauh itu.
05:49Bapak tadi juga bilang bahwa bantuan masih sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali kecuali dari relawan.
05:55Itu pun jarang.
05:56Itu pun relawan, Pak, dari saudara-saudara tetangga kita, Pak.
06:00Keluarga berarti?
06:01Keluarga lah.
06:01Dari keluar-keluarga tetangga ini yang di luar-luar, Pak.
06:04Seperti dia mungkin di Dumai, di Malaysia, dari Bandar.
06:09Nah, itulah, Pak, yang membantu, Pak.
06:11Cuman kalau dari Pemda yang biar pembanyak, kami belum ada, Pak, yang masuk ke Kota Lintang untuk kebawah kami, Pak.
06:16Dari Pemda?
06:17Belum ada untuk kebawah nih, Pak.
06:18Yang kebanyakan kami dari saudara-saudara tetangga semua yang ngasih.
06:21Pemerintah pusat mungkin, Pak?
06:23Belum ada, Pak.
06:24Setahu saya, saya pun belum pernah menerima.
06:27Menteri?
06:28Belum ada, Pak.
06:29Kami belum pernah menerima, Pak.
06:30Kalau saya pribadi, saya belum pernah menerima.
06:31Saya dalam pribadi, saya inilah yang dapat saya tadi, karena saya keluar dari di atas titik tadi.
06:36Di depan, KP Goa.
06:40Itulah saya dikasih di KP Goa tadi, Pak.
06:43Saya masuk ke situ.
06:44Terakhir, Pak Yus.
06:45Mungkin pemerintah saat ini kan menyebut bahwa memang Bantuan sudah mengalir,
06:49tapi pada faktanya tidak ada yang Bapak dapat, kecuali dari relawan keluarga.
06:53Apa yang ingin Bapak sampaikan mungkin ke pemerintah, Pak?
06:56Saya menyampaikan kepada pemerintah, tolonglah aset jalan untuk Kota Lintang ini diperbaiki.
07:01Biar benahilah, biar kami bisa keluar dengan mencari nafkah ataupun bantuan yang lebih mudah.
07:08Ini lokasi di Kecamatan Kota Lintang, Bawah Lorong 1, Kabupaten Aceh Tamiah.
07:13Kita doakan semoga bantuan segera datang, Pak.
07:16Amin, amin.
07:18Terima kasih, Pak Yus.
07:19Iya, Pak. Sama-sama, Pak.
07:20Setelah saya dengan tim dipu investigasi akan coba naik ke atas ya.
07:23Pak Yus sudah berada di atas ya.
07:27Tadi naik tangga seperti ini.
07:29Dengan keadaan kondisi keterbatasan, saya akan coba mendekat.
07:35Bisa dilihat ya, ini situasinya seperti ini.
07:38Memang sangat sulit.
07:41Ini kabel listrik, pohon-pohon, dan kira naik ke atas.
07:48Pak, saya izin naik ke atas ya, Pak ya?
07:49Iya, izin, Pak.
07:50Oke, Pak Yus naiknya selalu dari tangga ini?
07:53Dari tangga ini, Pak.
07:55Dan lalu di tangga ini, turun dari sini.
07:57Nggak ada akses lain?
07:58Nggak ada akses lain, Pak.
07:59Oke.
08:00Saya akan coba naik.
08:00Alhamdulillah bisa.
08:03Alhamdulillah bisa ya, Pak ya?
08:04Alhamdulillah, Pak.
08:04Oke, ini nangga ya.
08:14Ini kondisi.
08:18Itu kayu-kayu semua, Pak?
08:19Itu kayu semua, Pak.
08:20Itulah yang ngantam-ngantam rumah-rumah.
08:22Itu yang menghantam?
08:23Rumah-rumah.
08:24Rumah-rumah?
08:25Termasuk rumah apa, Pak?
08:26Saya di belakang, Pak.
08:28Di belakang.
08:28Rumah saya di belakang sana.
08:29Rumah yang di dekat sungai ini berarti terhantam?
08:31Habis dihantam sama balok-balok bandang-bandang itu, Pak.
08:35Oke.
08:37Nanti saya akan ke sana, saudara, tapi itu adalah kayu-kayu, ya?
08:40Kayu-kayu yang menghantam rumah-rumah.
08:42Yang menghantam rumah-rumah warga.
08:43Warga sebenarnya ini tempat tinggal?
08:4625.
08:48Dari Pak Yus.
08:51Setiap hari tinggal di sini, Pak ya?
08:53Setiap hari tinggal di sini, Pak.
08:55Inilah, Pak. Untung ada rumah tetangga kita, Pak.
08:57Oke.
08:57Ini yang mempunyai, Bapak.
08:59Bapak ini yang mempunyai, Pak.
09:00Oke.
09:01Izin ya, Pak, Bu.
09:04Oke.
09:07Sebenarnya saya berada di kota Lintang, Kabupaten Aceh, Tamiang.
09:12Kota Lintang bawah ya.
09:13Saya tunjukkan ini pohon sawit yang dikelilingi oleh tumpukan kayu.
09:20Sebelahnya adalah sungai Tamiang.
09:23Saya bersama dengan saksi mata pada saat banjir bandang terjadi,
09:27yang bertahan hidup di titik ini.
09:30Betul ya, Bang Mansa ya?
09:31Betul.
09:32Saya bertahan di sini, ada tujuh keluarga.
09:34Ini tempat tinggal saya nih.
09:35Oke.
09:36Ini tempat tinggalnya?
09:37Tidak, tempat tinggal untuk bertahan hidup.
09:39Rumah saya.
09:39Itu tempat tinggal waktu banjir bandang datang?
09:42Oke.
09:43Tempat tinggal saya itu rumah sudah hancur.
09:45Oke.
09:46Ini rumah abang?
09:47Iya, itu rumah saya sudah hancur.
09:49Sudah hancur, tersapu banjir dan juga kayu ya?
09:51Iya.
09:52Oke.
09:53Saat itu, cara menyelamatkan bertahan hidup seperti apa, Bang?
09:57Ya, kalau bertahan hidup beranikan diri,
10:00karena kami ada seorang bayi, seorang ibu-ibu.
10:04Beranikan diri dari ke sana, kemari jalan.
10:07Oke.
10:07Titik ini.
10:08Kalau bertahan hidup, tiga hari tiga malam nggak makan.
10:11Tiga hari tiga malam nggak makan?
10:12Iya.
10:13Minum cuma ini aja lah, air sungai yang berlumpur,
10:16dindapkan, diminum.
10:17Itu untuk bertahan hidup.
10:18Oke.
10:19Kami menunggu bantuan untuk evakuasi.
10:21Tadi abang bilang ada bayi yang diselamatkan itu caranya gimana?
10:25Dari rumah itu ke rumah mertua saya,
10:29estapet pakai ember.
10:30Ember bulat, bayi masuk dalam ember,
10:31ikat tali kami tarik.
10:33Oke.
10:33Dari dalam air tuh.
10:34Oke.
10:35Itu lah kami selamatkan.
10:37Hujan itu, air lagi naik-naiknya,
10:38kayu banyak-banyak,
10:39itu lah kami selamatkan.
10:41Insya Allah, Alhamdulillah selamat.
10:43Cuma, kami nggak bertahan lama di rumah itu.
10:45Iya.
10:46Karena empasan kayu ini ngantan terus.
10:48kami takut mematuh terangkat.
10:50Oke.
10:50Semua pasti tiada.
10:52Akhirnya kami beranikan lari dari atas tumpuan kayu ini,
10:54bertinggal di sini.
10:56Tinggal di sini ya.
10:56Kayu ini dari mana bang?
10:58Dari gunung.
11:00Dari gunung.
11:01Jadi gayu luwes lah mungkin.
11:03Dari itulah dari atas gunung.
11:05Oke.
11:05Tapi ini banyak banget ya.
11:07Potongan kayu dipotong atau longsoran?
11:10Emang longsoran ini.
11:11Longsoran.
11:12Karena akar-akarnya terangkat semua.
11:14Akar, pucuk-pucuk kayu semua terangkat.
11:16Pohon apa aja terangkat.
11:17Oke.
11:18Saya juga bersama dengan Najwa ya.
11:21Seorang putri asal Aceh Tamiyang yang juga bertahan hidup di tengah banjir.
11:26Betul ya Najwa ya?
11:26Iya.
11:27Betul.
11:27Saat itu,
11:29mohon maaf,
11:29situasinya seperti apa?
11:31Bagaimana cara bertahan?
11:32Pertama,
11:34kami kan dari rumah.
11:35Pindah ke rumah ibu.
11:36Kedepan itu ada 5 kakak.
11:38Bertahan kami di itu.
11:39Air makin naik.
11:41Tuh.
11:41Di jam 1.
11:42Di tanggal 27.
11:44Kalau nggak salah.
11:45Dah.
11:45Kami rumah ibu itu udah mulai mereng.
11:48Iya.
11:48Udah mulai mereng.
11:49Terus kami minta tolong.
11:50Saut-sautan.
11:51Tolong, tolong, tolong.
11:52Posisi itu nggak ada baterai HP.
11:54Nggak ada lagi.
11:56Lampu udah tidak ada lagi.
11:57Iya.
11:58Nggak tolong-tolongan.
12:00Sampai kami buat rakit.
12:02Di dekat pohon pisang.
12:05Di cucuk-cucuk.
12:06Bertahan di situ cuma ada 4.
12:08Sedangkan kami itu rame.
12:09Iya.
12:09Bertahan.
12:10Ada di atas pohon.
12:11Di atas seng.
12:13Bertahan tuh.
12:14Terus di sawutan ada ato.
12:15Pajar namanya.
12:17Dia bawa sampan.
12:19Dari rumahnya belakang itu putaran air langsung.
12:21Dihantamnya.
12:22Dihantamnya.
12:23Terus kami ditolong.
12:24Itu memang di rakit tuh kami lama.
12:26Kalau itu air naik sikit,
12:28kami mati semua.
12:29Oke.
12:30Karena memang asli kami bergetar di situ.
12:32Cuma minta tolong Allah.
12:34Semoga selamat.
12:35Kami nggak udah menyaksikan rumah kami.
12:37Pertama hancur.
12:38Rumah nenek dah hancur.
12:40Rumah ibu satu tinggal tuh.
12:42Kami bertahan di rakit.
12:43Lalu diangkat sama tuh ke gedung tukar rumah itu tadi.
12:46Iya.
12:46Rumah itu kami bertahan.
12:48Terus jam malam Jum'atnya itu,
12:51langsung air naik lagi makin naik makin naik makin naik.
Jadilah yang pertama berkomentar