Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Roblox merupakan permainan platform gim daring yang diproduksi oleh pengembang gim asal Amerika Serikat.

Popularitas permainan gim Roblox ini sudah populer sejak beberapa tahun terakhir di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

Gim ini memungkinkan pengguna untuk membangun dunia virtual sendiri, dan bahkan di dalam platform tersebut terdapat fitur obrolan yang beragam dengan pengguna lain yang ingin mereka ajak berkomunikasi.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti, meminta orang tua mengontrol anak-anaknya agar tidak terpapar kekerasan di gim daring.

Mendikdasmen juga mewaspadai gim daring yang bisa disusupi konten judi daring.

Pemerintah tak ragu blokir gim Roblox, apalagi jika permainan itu sampai memengaruhi perilaku anak-anak dan terbukti mengandung unsur kekerasan.

Menteri Komdigi, Meutya Hafid, mengatakan belum ada rencana pemerintah memblokir gim Roblox. Kementerian Komdigi akan masih menunggu laporan evaluasi dari Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital terkait gim Roblox sebagai acuan.

Terkait rencana pemblokiran, Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, mengatakan kebijakan yang dibuat pemerintah soal gim daring Roblox harus mengutamakan perlindungan terhadap anak. Regulasi yang dibuat harus berbasis pada digitalisasi yang ramah anak, karena di era sekarang, tidak mudah untuk melepaskan peran digital dalam kehidupan anak-anak.

Rencana kebijakan pemblokiran gim Roblox mendapat reaksi dari para orang tua. Namun demikian, jika Roblox diblokir, masih akan muncul gim serupa lain yang memuat sisi negatif.

Psikolog anak, remaja, dan keluarga, Sani Budiantini Hermawan, dalam wawancaranya di program Kompas Siang, menyebutkan bahwa dampak buruk gim daring membuat anak-anak tidak mau berinteraksi di dunia nyata.

Selain pemerintah, peran orang tua dalam mencegah kecanduan dan paparan konten negatif di dunia digital sangat penting, terutama jumlah waktu dalam mengakses permainan agar tidak menimbulkan kecanduan.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/610159/gim-roblox-terancam-diblokir-begini-pernyataan-komdigi-hingga-psikolog-sapa-malam
Transkrip
00:00Sorotan selanjutnya, game online Roblox kini tengah jadi sorotan setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muhti
00:07melarang siswa untuk bermain Roblox karena banyak adegan kekerasan.
00:11Pemerintah pun tak ragu memblokir permainan Roblox jika terbukti mengandung unsur kekerasan.
00:19Roblox merupakan permainan platform game online yang diproduksi oleh pengembang game asal Amerika Serikat.
00:25Popularitas permainan game Roblox ini sudah populer sejak beberapa tahun terakhir di Indonesia,
00:32terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
00:36Game ini memungkinkan pengguna untuk membangun dunia virtual sendiri,
00:39dan bahkan di dalam platform tersebut terdapat fitur obrolan yang beragam
00:44dengan pengguna lain yang ingin mereka ajak berkomunikasi.
00:49Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muhti meminta orang tua mengontrol anak-anaknya
00:53agar tidak terpapar kekerasan di game online.
00:57Mendik Dasmen juga mewaspadai game online yang bisa disusupi konten judi online.
01:01Kita pandu anak-anak kita ini untuk mereka tidak mengakses informasi-informasi
01:08termasuk game-game yang mengandung kekerasan.
01:11Apalagi, mohon maaf, sebagian dari game itu juga adegan sudah mulai disusupi dengan judi online dan sebagainya,
01:17sehingga karena itu, maka penggunaan dikawai oleh anak-anak ini semaksimal mungkin dibatasi,
01:25kontrol orang tua sangat penting.
01:27Pemerintah tak ragu blokir game Roblox, apalagi jika permainan itu sampai memengaruhi perilaku anak-anak
01:34dan terbukti mengandung unsur kekerasan.
01:37Tidak hanya game Roblox, apapun itu.
01:41Berarti nanti apakah akan dilakukan pemblokiran terhadap game tersebut atau gimana gitu?
01:45Ya kalau memang kita merasa sudah melewati batas,
01:51apa yang ditampilkan di situ mempengaruhi perilaku dari adik-adik kita,
01:59ya tidak menutup kemungkinan.
02:01Kita mau melindungi generasi kita, tidak ragu-ragu juga kita.
02:06Kalau memang itu mengandung unsur-unsur kekerasan, ya kita tutup, tidak ada masalah.
02:12Menteri Komunikasi dan Digital Mutia Hafid mengatakan,
02:15belum ada rencana pemerintah memblokir game Roblox.
02:18Kementerian Komdigi masih menunggu laporan evaluasi dari Direkturat Jenderal Pengawasan Ruang Digital
02:24terkait game Roblox sebagai acuan.
02:27Belum ada rencana, belum ada rencana sampai nanti ada apa namanya kita lihat,
02:32kita evaluasikan ada dirjen ruang pengawasan digital yang terus memantau.
02:37Belum ada penyampaian dari dirjen tersebut, nanti kita lihat.
02:41Terkait rencana pemblokirat,
02:44Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronika Tan mengatakan,
02:49kebijakan yang dibuat pemerintah soal game online Roblox
02:52harus mengutamakan perlindungan terhadap anak.
02:56Regulasi yang dibuat harus berbasis pada digitalisasi yang ramah anak.
03:01Karena di era sekarang,
03:02tidak mudah untuk melepaskan peran digital dalam kehidupan anak-anak.
03:06Kita melarang istilahnya gini, kita tidak bisa menghindari anak dari digital.
03:11Jadi, tapi bagaimana dari regulasi-regulasi yang dibuat
03:16untuk bisa mendukung supaya anak itu ramah di dalam ruang digital.
03:22Ya memang Roblox ini adalah satu platform,
03:24memang banyak sekali seratusan game di situ
03:27dan umurnya tidak tahu yang masuk itu.
03:30Nah, batas-batasnya itulah yang harusnya menjadi sebuah regulasi
03:35dan tentu yang paling penting adalah bagaimana kita menggerakkan
03:38orang tua itu harus mendampingi anak.
03:42Rencana kebijakan pemblokiran game Roblox
03:45mendapat reaksi dari para orang tua.
03:47Namun demikian, jika Roblox diblokir,
03:50masih ada muncul game serupa lain yang memuat sisi negatif.
03:54Tapi belum pernah kayak mencoba untuk menginstall Roblox itu ya, Mas?
03:58Sudah pernah, sudah pernah.
03:59Tapi kembali lagi, anak itu kemudian karena sudah terbiasa bermain game ya,
04:04dia kemudian menginstall ulang
04:06dan meskipun usianya masih SD,
04:11kuah dasar, ternyata mereka sudah terbiasa dengan budget,
04:15sudah terbiasa dengan aplikasi,
04:18sehingga mereka bisa mencari sendiri
04:19kemudian melakukan install ulang sendiri.
04:21Kalau saya setuju, kalau saya setuju.
04:24Salah satu alasannya game itu memberikan sandu yang agak adiktif gitu ya.
04:31Jadi ada level-level tertentu
04:33yang memang levelnya itu sepertinya unlimited,
04:38tidak selesai sampai di hitap itu dan masih ada capaian-capaian.
04:41Itu kadang yang membuat salah satu anak itu jadi ketagihan.
04:50Psikolog anak, remaja dan keluarga,
04:53Sani Budianti Hermawan dalam wawancaranya di program Kompasi Yang menyebutkan
04:57bahwa dampak buruk game online
04:59membuat anak-anak tidak mau berinteraksi di dunia nyata.
05:02Iya, sebenarnya kita tahu ya bahwa permainan games itu
05:06membuat anak bisa jadi ketergantungan.
05:08Itu yang pertama sekali.
05:10Anak menjadi ada attach kepada games,
05:12anak juga tidak bisa menyelesaikan game-nya itu secara pendek,
05:17tapi terus berlanjut.
05:18Dan game ini salah satunya yang memang lagi viral,
05:21di mana semua orang bermain.
05:23Bahkan kalau ada anak yang tidak main,
05:24seakan-akan tidak era kekinian begitu.
05:28Jadi games yang sekarang ini,
05:30itu yang kita khawatirkan ketika berbau kekerasan
05:34dan ada konten juga mengandung seksualitas begitu.
05:38Tapi yang terutama adalah bagaimana anak akhirnya attach
05:40dan kalau sudah ketergantungan,
05:42anak tersendiri tidak mau berinteraksi dengan yang lain.
05:45Dengan dunia luar, dengan belajar misalnya.
05:48Akhirnya konsentrasi pun semakin menurun.
05:50Nah ini yang juga menjadi masalah
05:51karena anak sendiri sudah merasa nyaman di dunia games-nya
05:54dan berinteraksi di dunia games-nya.
05:57Padahal di situ banyak sekali mengandung unsur
06:00yang beresiko atau berbahaya.
06:03Selain pemerintah,
06:04peran orang tua dalam mencegah kecanduan
06:06dan paparan konten negatif di dunia digital sangat penting.
06:10Terutama jumlah waktu dalam mengakses permainan
06:12agar tidak menimbulkan kecanduan.

Dianjurkan