Peristiwa bentrokan bersenjata kembali pecah di perbatasan Thailand dan Kamboja pada Jumat, 25 Juli 2025.
Sedikitnya 12 titik konflik dilaporkan aktif di sepanjang garis perbatasan timur laut kedua negara.
Bentrokan melibatkan artileri berat, peluncur roket BM-21, dan serangan udara dari pesawat tempur F-16 milik Angkatan Udara Thailand.
Pemerintah Thailand menyebutkan bahwa hingga Jumat sore, sedikitnya 15 orang tewas akibat konflik ini.
Korban mayoritas adalah warga sipil, termasuk seorang anak berusia delapan tahun.
Di sisi lain, Kamboja melaporkan satu warga sipil meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Lebih dari 130.000 warga Thailand telah dievakuasi dari wilayah terdampak, terutama di Provinsi Ubon Ratchathani, Si Saket, dan Surin.
Pemerintah setempat mendirikan pos pengungsian darurat dan menyiagakan tenaga medis serta bantuan logistik.
Bentrokan ini disebut sebagai yang paling serius dalam satu dekade terakhir. Ketegangan dipicu oleh klaim wilayah tumpang tindih yang belum terselesaikan sejak lama.
PBB telah mengeluarkan pernyataan resmi, menyerukan gencatan senjata segera dan dialog damai antara kedua negara.
Hingga kini, belum ada kesepakatan penghentian tembak-menembak, sementara situasi di lapangan masih sangat dinamis dan rawan eskalasi lebih lanjut.
Jadilah yang pertama berkomentar