Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 4 bulan yang lalu
TPA Lubuk Kamal Kalianda Terbengkalai, Warga Jadi Korban!

Alih-alih jadi solusi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lubuk Kamal di Kalianda justru jadi ancaman. Limbah cair merembes ke lahan pertanian, bau menyengat sampai ke rumah warga, lalat tak terhitung jumlahnya.

Yang lebih miris keluhan warga diabaikan, bahkan nomor WhatsApp mereka diblokir oleh pejabat terkait!

Sampah menumpuk, alat pengelolaan rusak, dan instansi terkait… diam seribu bahasa. Sampai kapan warga harus menanggung dampak dari pembiaran ini?

Saatnya suara warga didengar. Jangan biarkan lingkungan dan masa depan rusak karena kelalaian!

Reporter: Isma Alaih J

---
Content by | Tiga Pena Indonesia

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Baik Sobat Pena, saat ini kita berada di TPA Kalianda atau di Lubuk Kamal
00:04dan kita akan menunjuk lokasi kebun warga yang terkena dampak sampah nih.
00:10Ayo kita ke lokasi.
00:16TPA Wailubuk di Desa Tajemalela, Kecamatan Kalian, Dalampung Selatan, kini memprihatinkan.
00:23Fasilitas pengelolaan nimbah seperti alat pemilah, mesin daur ulang,
00:28dan instalasi pengelolaan lumpur tinja terbengkalai dan karatan.
00:33Bahkan, kolam pemisah bersemak liar, tanda mati totalnya upaya penanganan nimbah cair.
00:41Akibatnya, aliran air nimbah mengalir tanpa disaring, merembas ke sawah dan kebun warga.
00:48Bau menyengat, hamparan genangan hitam dan nelat berkerumun menimbulkan ancaman lingkungan serius.
00:55Warga seperti Solihin dari Dusun Kudu Panglima Desa Canggu telah berkali-kali mengadu.
01:04Namun menurutnya, respon dari DLH Lampung Selatan nihil, bahkan nomor WA-nya diblokir oleh pejabat setempat.
01:13Padahal, semasa pengelolaan berjalan, kondisi belum separah sekarang.
01:20Kini, gunungan sampah secinggi 2-3 meter hanya ditumpuk tanpa pemilahan, pengeringan, atau daur ulang.
01:29Pepe Awai Lubu kini bukan sekedar tempat pembuangan, melainkan bom waktu lingkungan.
01:37Warga menuntut segera aktifnya pengelolaan nimbah, agar kampung dan pertanian mereka tak terus diracuni.

Dianjurkan