Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 4 bulan yang lalu
Lubuk Kamal, Desa Tajimalela, Kalianda – Warga Terdampak Limbah TPA

Warga Desa Lubuk Kamal, Kalianda, kembali dirugikan akibat meluapnya air limbah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Limbah yang tak tertampung dengan baik menggenangi lahan pertanian milik warga, menyebabkan kerusakan pada kebun warga sekitar.

“Saat musim hujan, kebun kami seperti rawa sampah. Pisang dan kelapa masih bisa tumbuh, tapi banyak juga yang mati karena limbah. Tanaman lain mustahil hidup di sini,” ujar Junaidi, warga Dusun 6 Tajimalela, Selasa (22/7/2025).

Diduga sistem pengelolaan limbah di TPA tersebut tidak maksimal, sehingga saat hujan turun deras, air limbah mengalir bebas ke area pertanian.

Limbah cair ini bukan hanya merusak tanah, tapi juga memunculkan kekhawatiran soal dampak kesehatan jangka panjang.

Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan melakukan perbaikan sistem pengelolaan TPA agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Suara warga harus didengar. Pertanian bukan hanya soal pangan, tapi juga soal kehidupan.

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Nah, pas hari hujan itu, limbah sampah ini, kena diingat ke bendung, mengalir ke tempat kebun kita.
00:09Dan terus rembusan juga dari bawah.
00:13Dan terus mengibatkan tanaman mati, kayak kelapa, pisang, rumput juga mati.
00:22Terus kalau enggak saya siringin, aliran sampah ini bisa ke mana-mana dia.
00:27Bisa melebar, dia meluas, kalau enggak bisa.
00:30Kalau saya, kita cek aja ke bawah, kita lihat itu.
00:33Rembusan air sampah itu masih ada di sana, masih banyak.
00:38Kalau masalah kerugian, ya kita enggak, belum kita hitung-hitung masalah kerugian.
00:43Yang penting tanam kita ini enggak bisa digunain lah.
00:48Karena banyak yang mati, takut apa airnya beracun apa, enggak tahu saya.
00:52Masalahnya dulu pernah saya coba, rembusan air ini.
00:56Kan di sana ada lubang ya, air lubang itu.
01:01Saya lebarin, rencana saya bikin kolam ya.
01:05Terus saya ambilin air, itu apa, ikan.
01:09Ikan gabus, betuk itu ya.
01:12Kalau enggak salah, kira-kira lima menit mati ikannya itu.
01:16Berarti air itu kan beracun.
01:17Dari 2003 lah.
01:212003?
01:222003 sampai 2025.
01:25Ya, sampai sekarang lah.
01:26Ya, dulu pernah kita didatangin sama-sama sini ya.
01:32Terus enggak ada tindakan.
01:33Saya dah pernah juga lapor ke kepala desa kita.
01:38Terus enggak ada tanggapan juga.
01:40Itu tanggapan, Pak.
01:41Tiga Pena Indonesia, inspiration of your life.
01:45TigaPena.com
01:47Selain itu, saya selesai dengan mengenai penggasuh.
01:58TigaPena.com
02:00TigaPena.com
02:01Bagiuna.com
02:03Bagiuna.com
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan