Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 28/6/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Israel dan Iran saling klaim kemenangan, usai gencatan senjata dilakukan. Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendeklarasikan kemenangan bersejarah melawan Iran, meskipun laporan intelijen Amerika Serikat menyimpulkan bahwa serangan AS gagal menghancurkan program nuklir Teheran dan hanya menghambat beberapa bulan saja.

Pengamat politik luar negeri, Pitan Daslani mengatakan pernyataan tersebut belum ada buktinya sampai sekarang. Menurutnya, ada yang berbohong.

"Ini ada yang berbohong. Siapa yang berdusta? Karena Trump setelah membom itu dia katakan sudah selesai membom, sekarang waktu untuk berdamai. Sama seperti tempeleng orang, lalu habis itu jabat tangan. Lah, Iran kan enggak mau. Masa begitu permainannya. Setelah itu ada serangan susulan. Iran tembak ke pangkalan udara Al Udeid milik AS di Qatar," katanya.

Netanyahu juga menekankan bahwa Israel berhasil menghilangkan dua ancaman eksistensial bahaya yang mengancam yang ditimbulkan oleh program senjata nuklir Iran dan ancaman 20.000 rudal Balistik yang sedang dikembangkan secara aktif oleh Teheran.
"Bangunan boleh rusak, tapi kan barangnya itu tidak mungkin di situ. Iran tidak mungkin tidak tahu bahwa Israel akan serang. Intelijennya kan sudah bekerja," kata Pitan lagi.



Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.

https://youtu.be/hUTszCzsnh4?si=H9hFF_1hwD0Xj1Ul



#trump #iran #israel

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/602164/israel-klaim-kemenangan-atas-iran-pengamat-ada-yang-bohong-rosi
Transkrip
00:00Jadi sebenarnya serangan yang diklaim oleh Netanyahu bahwa berhasil melumpuhkan pengayaan uranium oleh Iran tidak terbukti.
00:10Belum ada buktinya, sampai sekarang tidak terbukti.
00:12Iran bisa dikatakan tidak dilemahkan, tidak jadi lemah dengan serangan-serangan Israel.
00:19Bangunannya boleh rusak, tapi kan barangnya itu tidak mungkin Iran membiarkan barang itu disitu ketika dia tahu bahwa Israel akan serang.
00:27Intelijennya kan sudah bekerja ketika dia tahu.
00:30Jadi sebenarnya gencatan senjata yang baru saja dilakukan antara Amerika, antara Iran dan Israel masing-masing mengklaim menang.
00:41Tapi menurut Bung Pitan siapa yang menang dari gencatan senjata itu?
00:44Kalau saya mau melihatnya begini, ini ada yang berdusta ini. Siapa yang berdusta disini?
00:49Kan begitu kan? Karena Trump setelah membom itu dia katakan, oke sudah selesai membom, sekarang waktu untuk berdamai.
00:58Jadi sama seperti tempeleng orang, habis itu jabat tangan sama dia. Kan begitu.
01:02Lah Iran kan nggak mau. Masa begitu permainannya? Kan begitu.
01:06Karena setelah itu kan ada serangan susulan.
01:09Iran tembak ke pangkalan Al-Udeh di Qatar kan?
01:13Ke pangkalan angkaran udara terbesar di Qatar.
01:15Seperti itu.
01:17Yang direspon sebagai cuman slow?
01:20Ya, dia akatan sebagai very weak response.
01:22Very weak response.
01:23Very weak response sebagai itu.
01:25Jadi sebenarnya ini permainan politik dan bisnis.
01:29Lebih daripada fisik, adu, kekuatan. Ini politik dan bisnis ya.
01:33Karena di mana-mana perang itu bisnis.
01:35Di balik perang itu ada kalkulasi bisnis.
01:37Yang harus terjadi. Kan begitu.
01:39Bayangkan kalau tidak ada perang kan tidak ada senjata yang orang beli.
01:42Tidak ada pesawat tempur yang orang beli.
01:44Kalau begitu apa dampaknya untuk Indonesia?
01:46Begini, Indonesia tidak perlu heboh.
01:49Karena ini bukan perang kita.
01:52Ini perang orang, orang lain.
01:54Buktinya mahasiswa-mahasiswa kita justru mau kembali lagi.
01:59Mbak Lani tadi tetap di Iran.
02:02Nggak ada masalah.
02:03Bahkan yang lebih menarik adalah dia katakan
02:05orang Iran, masyarakat Iran tidak merasa sedang bermusuhan dengan masyarakat Israel.
02:10Mereka tidak ada masalah.
02:12Mereka tahu bahwa ini permusuhan antara dua rejim yang berkuasa.
02:16Yang menugaskan angkatan bersenjatanya.
02:18Jadi ini bukan perang antara bangsa Yahudi dan bangsa Persia.
02:22Bangsa Iran. Nggak ada itu.
02:23Perang politik antara rejim dengan rejim.
02:26Nah Indonesia kita untuk apa?
02:28Kita heboh pada bertengkar, beradu, argumentasi.
02:31Nggak ada gunanya.
02:32Karena ini bukan itu.
02:35Ini permainan orang kok.
02:36Buktinya Cina, Buktinya Rusia aja ingin mengambil manfaat ekonominya.
02:41Tidak mau libatkan pasukannya di sana.
02:43Jadi memang poin penting dari pembicaraan kita malam hari ini,
02:48Bung Pitan dan juga kita mendengar langsung dari mahasiswa kita yang tinggal di sana.
02:54Mereka sendiri kalau kita satu nggak mau pulang, satu mau pulang demi menghormati orang tua.
03:01Tapi akan balik lagi dia.
03:02Dan mau balik lagi.
03:04Itu menunjukkan bahwa mereka sendiri merasa bahwa di sana masih tempat yang aman.
03:10Tempat yang aman.
03:10Dan tidak ada kebencian.
03:12Tidak ada kebencian.
03:13Antara bangsa, masyarakat Iran dan masyarakat Yahudi.

Dianjurkan