JAKARTA, KOMPAS.TV - Israel dan Iran saling klaim kemenangan, usai gencatan senjata dilakukan. Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendeklarasikan kemenangan bersejarah melawan Iran, meskipun laporan intelijen Amerika Serikat menyimpulkan bahwa serangan AS gagal menghancurkan program nuklir Teheran dan hanya menghambat beberapa bulan saja.
Pengamat politik luar negeri, Pitan Daslani mengatakan pernyataan tersebut belum ada buktinya sampai sekarang. Menurutnya, ada yang berbohong.
"Ini ada yang berbohong. Siapa yang berdusta? Karena Trump setelah membom itu dia katakan sudah selesai membom, sekarang waktu untuk berdamai. Sama seperti tempeleng orang, lalu habis itu jabat tangan. Lah, Iran kan enggak mau. Masa begitu permainannya. Setelah itu ada serangan susulan. Iran tembak ke pangkalan udara Al Udeid milik AS di Qatar," katanya.
Netanyahu juga menekankan bahwa Israel berhasil menghilangkan dua ancaman eksistensial bahaya yang mengancam yang ditimbulkan oleh program senjata nuklir Iran dan ancaman 20.000 rudal Balistik yang sedang dikembangkan secara aktif oleh Teheran. "Bangunan boleh rusak, tapi kan barangnya itu tidak mungkin di situ. Iran tidak mungkin tidak tahu bahwa Israel akan serang. Intelijennya kan sudah bekerja," kata Pitan lagi.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
https://youtu.be/hUTszCzsnh4?si=H9hFF_1hwD0Xj1Ul
#trump #iran #israel
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/602164/israel-klaim-kemenangan-atas-iran-pengamat-ada-yang-bohong-rosi