Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 22/5/2025
Transkrip
00:00Bapak ibu saudara ku sekalian yang kekasih, Tuhan Yesus berkata aku datang untuk memberi hidup
00:14supaya mereka memiliki hidup itu dalam segala kelimpahan.
00:22Sejak remaja, muda, dewasa muda dan tua seperti hari ini saya berulang-ulang mendengar ayat itu.
00:37Sampai satu titik saya mempersoalkan di mana kelimpahan tersebut.
00:44Apa bentuk kelimpahan tersebut? Siapa orang yang pernah memiliki kelimpahan tersebut?
01:02Kalau di gereja tentu kita mencari orang yang mengalami memperoleh kelimpahan itu
01:13dan kita bisa mencontoh dan bertanya bagaimana memiliki kelimpahan tersebut.
01:21Tentu sebagai seorang yang ada di lingkungan pelayanan gereja, lingkungan sinode, lingkungan perguruan tinggi,
01:33keagamaan Kristen atau lingkungan STT, mata saya melihat kanan kiri.
01:40Tidak bermaksud mau mencari-cari tetapi secara otomatis saya merekam semua yang saya lihat saudaraku.
01:56Saya melihat bahwa ayat itu sering hanya menjadi teori yang mengisi pikiran termasuk diri saya sendiri saudara.
02:08Karenanya saya memperkarakan atau mempersoalkan bagaimana orang memiliki kelimpahan tersebut dalam bentuk apa.
02:20Bagi mereka yang menganut teologi kemakmuran dan sebagian besar orang Kristen menganut teologi kemakmuran.
02:29Entah teologi kemakmuran penuh atau setengah atau sebagian.
02:36Mempercayai bahwa kelimpahan tersebut artinya di dalam hidup ini tidak berkekurangan, paling tidak pas, tidak kurang.
02:46Lalu mati atau meninggal dunia nanti masuk surga.
02:53Itu absurd saudaraku, itu kacau, itu tidak jelas.
02:59Tetapi setelah melalui pengembaraan panjang pergumulan hidup akhirnya saya memahami.
03:10Dan inilah yang saya kemukakan saudara, saya mau kemukakan kepada saudara setelah saya berdoa kepada Tuhan.
03:22Setelah saya memperkarakan hal ini di hadapan Tuhan.
03:29Kelimpahan itu hanya dialami oleh orang yang bisa mendengar suara Tuhan.
03:38Kalau kita membaca Yohanes pasal 10 dimana termuat ayat itu.
03:45Yohanes 10 ayat 10.
03:49Aku datang supaya mereka mempunyai zoe hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
03:58Artinya memiliki hidup atau zoe itu dalam segala kelimpahan, perison atau perisos.
04:09Artinya sangat tinggi kualitasnya, sangat tinggi dalam kualitas.
04:17Itu tidak bisa dipisahkan dari ayat sebelumnya.
04:25Ayat yang keempat.
04:30Jika semua dombanya telah dibawanya keluar ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia.
04:41Karena mereka mengenal suaranya.
04:45Mengikuti Tuhan karena mengenal suara gembala itu.
04:51Tetapi orang asing pasti tidak mereka ikuti malah mereka lari daripadanya.
04:57Karena suara orang-orang asing itu tidak mereka kenal.
05:04Kita perlu bertanya kepada diri kita masing-masing.
05:09Selama ini kita mengikut siapa?
05:12Suara siapa yang kita dengar?
05:19Banyak orang Kristen termasuk kita pernah sesat atau sekarang banyak orang Kristen yang masih sesat.
05:29Kalau menjadi Kristen, kalau sudah kegerja apalagi aktif dalam pelayanan terlebih lagi menjadi pendeta.
05:39Itu merasa sudah mengikut Tuhan.
05:43Apalagi kalau dulu dari agama A menjadi Kristen sebelumnya hidup dalam pelanggaran moral lalu jadi orang baik itu merasa sudah ikut Tuhan.
05:58Padahal mengikut Tuhan Yesus itu tidak sesederhana itu saudara.
06:07Ikut Tuhan berarti ikut jejaknya.
06:11Dan untuk ikut jejaknya berarti harus mendengar suaranya.
06:18Dan Tuhan Yesus itu tetap bersuara di dalam diri kita melalui roh kudus.
06:25Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan saudaraku.
06:29Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa
06:33Ia akan mengutus roh kudus.
06:38Yaitu roh kebenaran.
06:41Yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada kita.
06:52Roh kudus yang disebut parakletos.
06:55Jangan salah bukan perikletos.
06:59Karena ada orang-orang yang mengatakan bahwa ada seorang nabi yang memenuhi janji Tuhan itu.
07:11Janji Tuhan itu dipenuhi oleh hadirnya atau datangnya parakletos bukan perikletos.
07:23Sedikit permainan kata tapi bahaya saudaraku.
07:27Sama seperti setan kalau disebutkan berulang-ulang salah-salah kan terbalik.
07:33Setan, setan.
07:35Atau maksudnya salah bukan setan, hantu.
07:38Tuhan, Tuhan, Tuhan.
07:43Terbalik sedikit jadi salah.
07:46Tuhan, Tuhan, Tuhan.
07:49Jadi hantu.
07:52Apabila ia datang, yaitu roh kebenaran, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
08:02Sebab ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri.
08:06Tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya.
08:12Dan ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
08:17Jadi roh kudus pasti bicara kepada kita, saudaraku.
08:25Tapi dalam kegaduhan hidup ini, kita sering tidak mendengar suara itu.
08:35Jangan marah ya.
08:38Dan yang paling membuat para teolog budeg itu, teologi itu.
08:47Teologi tidak salah, tetapi kalau teologi tanpa roh kudus itu membuat telinga kita jadi tulik.
09:01Karena mengandalkan pikiran berdasarkan format-format teologi.
09:06Saya tidak anti teologi, saudaraku, sama sekali tidak.
09:10Tapi ini bahaya sekali.
09:13Semakin cakep berteologi, semakin tidak mendengar suara roh.
09:21Karena semua diformatkan dalam penalaran sistematika pikiran.
09:29Oke, sementara itu yang bingung nanti saya jelaskan kalau waktu masih tersedia dan roh kudus memberi saya pengertian.
09:49Jadi kita harus memberi ruangan seluas-luasnya untuk berkomunikasi dengan roh kudus.
09:56Ini tidak bisa lewat bangku sekolah.
09:59Tidak bisa lewat literatur.
10:04Ini bersifat supranatural.
10:08Memang subjektif.
10:11Ini adikodrati.
10:13Tetapi di lingkungan sekolah teologi, ruangan ini hampir-hampir tidak ada.
10:19Bahkan dicurigai.
10:25Kita tidak boleh begitu.
10:27Jadi kita harus memberi ruangan seluas-luasnya roh kudus bekerja.
10:34Roh kudus bekerja.
10:40Kalau orang dari pagi sampai sore bisa di perpostakaan,
10:44kenapa tidak dari pagi sampai sore duduk diam di kaki Tuhan di ruangan,
10:48seperti yang Tuhan Yesus katakan, pintu dikunci ditutup.
10:52Kalau sampai masuk kamar pintu dikunci itu bukan lima menit, katakan amin.
10:58Kalau Yesus pagi bangun berdoa pasti bukan lima menit.
11:03Kalau Alkitab mengatakan semalam malaman itu tentu bukan sepuluh menit.
11:10Ayo dimana ruangan itu?
11:13Makanya tidak heran banyak orang Kristen, pendeta tidak sanggup duduk diam.
11:21Tidak sanggup.
11:26Karena menggantikan perjumpaan dengan Tuhan untuk mendengar suara Tuhan itu dengan pengetahuan.
11:36Bukan pengetahuan, salah loh.
11:39Harus punya pengetahuan, tetapi tanpa pimpinan roh kudus, percuma.
11:46Bahkan ekstrimnya, orang tidak memiliki pengetahuan secara akademis,
11:51dia berjalan dengan roh kudus, dia cakap.
11:57Biasanya orang yang betul-betul mencari kebenaran,
12:01akan dipertemukan orang yang mengerti teologi yang benar.
12:06Yang juga memiliki keseimbangan.
12:11Memiliki keseimbangan.
12:15Jadi antara pengetahuan secara kognitif dengan nalar,
12:21dan pengalaman pribadi dengan Tuhan, ini mistisis, ini rasionalis,
12:28itu bisa dipertemukan, baru terbang.
12:32Oke, sekarang saya teruskan dulu.
12:37Kelimpahan itu bisa dialami seseorang kalau dia ikut Tuhan.
12:46Dan kita harus memahami bahwa ikut Tuhan itu tidak cukup menjadi orang Kristen,
12:53menjadi aktivis, bahkan menjadi pendeta, belum cukup.
12:57Dia harus ikut Tuhan Yesus.
13:01Dan setiap pribadi, setiap individu, itu punya pengalaman yang berbeda.
13:07Karena setiap orang itu memiliki keberadaan yang berbeda.
13:12Keberadaan, latar belakang keluarga, latar belakang suku,
13:16latar belakang tempat, lalu situasi hidup,
13:21personality-nya atau kepribadian-nya berbeda.
13:25Tapi roh kudus akan menuntun orang tersebut bagaimana hidup seperti yang dijalani oleh Yesus.
13:39Bagaimana Tuhan Yesus menjalani hidup di dalam daging.
13:47Bagaimana Yesus menjalani hidup di dalam daging.
13:57Tentu tidak ada yang bisa persis seperti Yesus, tidak mungkin.
14:03Bahkan tidak akan pernah.
14:08Betul-betul spesifik, betul-betul khas.
14:13Anak Maria ini putra Yusuf, ini pasti khas.
14:19Dengan keadaan situasi hidup pada zaman itu khas.
14:23Tetapi prinsip-prinsip dasarnya harus juga bisa dikenakan oleh setiap orang
14:33dengan latar belakang keadaan yang berbeda dan personality atau kepribadian yang berbeda.
14:41Dan roh kudus akan menuntun, roh kudus akan menuntun.
14:48Bagaimana si A, si B, si C, si D dengan latar belakang keluarga, suku dan lain sebagainya.
14:58Yang khas itu masing-masing hidup di dalam pengikutan kepada Yesus.
15:06Nah, sampai di sini paham?
15:10Di sini paham?
15:14Tetapi kenyataannya sangat sedikit orang yang benar-benar ikut Yesus dan mendengar suaranya.
15:20Sedikit.
15:27Karena memang tidak mudah saudaraku.
15:31Roh kudus itu lembut, tidak memaksa.
15:37Jadi kalau seseorang dari muda hidup dalam penurutan, benar-benar ya dalam penurutan, itu bertahap.
15:47Dia bisa mendengar suara roh itu jelas dan makin jelas.
15:56Makin jelas, makin jelas.
16:00Tetapi kebanyakan kita mendengar suara dunia.
16:04Dengan segala filosofinya yang melahirkan, menelorkan, membuahkan, menciptakan gairah.
16:17Menciptakan selera.
16:23Nah, ini pasti dia tidak bisa mendengar suara roh dengan baik.
16:29Yang dia dengar itu tentu suara dari dunia.
16:34Dia lebih sensitif terhadap suara dunia dan selera-seleranya.
16:41Nah, puji Tuhan saudara.
16:44Kita ini orang-orang yang memang pernah tersesat seperti domba yang tersesat.
16:50Lalu Tuhan panggil kita melalui berbagai peristiwa hidup.
16:55Lalu kita mengambil keputusan ikut Tuhan Yesus dan Tuhan memberikan kita firman.
17:03Kita juga menyediakan diri menghampiri Tuhan dalam doa.
17:08Di situ Tuhan mau mengubah kita.
17:14Nah, di dalam proses itulah saya menemukan bagaimana kembali kepada jalur track yang benar.
17:26Dan inilah yang saya mau sampaikan kepada saudara.
17:32Sudah dan sedang saya sampaikan dan akan saya sampaikan.
17:36Ternyata untuk bisa mendengar suara Tuhan saudara dan mengikut jejak Tuhan Yesus.
17:45Kita harus berani mematikan semua keinginan.
17:57Kita harus berani mematikan semua keinginan.
18:01Nah, inilah yang membuat orang curiga terhadap ajaran seperti ini.
18:07Karena dianggap menyalahi kodrat kehidupan.
18:11Namanya juga manusia punya keinginan, bahasa yang sering kita dengar.
18:18Padahal ketika kita ditebus oleh darah Tuhan Yesus, kita bukan milik kita sendiri.
18:24Padahal ketika kita ditebus oleh darah Tuhan Yesus, kita bukan milik kita sendiri.
18:30Kamu bukan milik kamu sendiri.
18:37Jadi Paulus bisa mengatakan itu dan menulis di kalimat-kalimat lain yang mengarah ke situ.
18:46Seperti begini.
18:48Hidupku bukan aku lagi, tapi Kristus yang hidup dalam aku.
18:53Bagiku hidup adalah Kristus dan mati keuntungan.
18:58Kalau dia sudah mati bagi kita, kita semua sudah mati.
19:02Kalau kita hidup, kita hidup untuk dia.
19:05Berarti enggak punya kesenangan dari diri sendiri.
19:11Sampai di sini paham?
19:14Bisa diteruskan kutbah ini?
19:18Kalau keberatan saya pulang.
19:22Inilah yang sedang saya gumuli.
19:32Ini yang membuat saya berdoa berjam-jam.
19:36Inilah yang membuat saya berkata, Tuhan aku berhenti dalam belapuhanku.
19:46Aku berhenti, Tuhan.
19:48Saya tahu bahwa mata saya ini masih mata yang memuat atau mengandung selera masa lalu.
20:00Dagingku juga, jiwaku juga.
20:03Masih.
20:05Tetapi aku mengambil keputusan untuk memilih Tuhan.
20:10Aku mengambil keputusan tidak punya keinginan.
20:14Kalau ada keinginan di dalam diriku harus saya persoalkan dengan Tuhan.
20:20Tuhan mengingininya atau tidak.
20:27Percaya orang, percaya kalau saudara berani melakukan itu, hidupmu menjadi limpah.
20:34Kau bisa menikmati apa saja dan engkau tidak akan dipermalukan.
20:38Engkau menjadi bagian dari Tuhan.
20:45Bagian dari Tuhan.
20:48Tuhan membela saudara tanpa batas.
20:51Karena saudara juga memberi hidup saudara tanpa batas kepada Tuhan.
20:55Saudara bisa berkata, apapun yang kau kehendaki aku lakukan, Tuhan.
20:59Aku mematikan semua keinginan, aku hanya melihat apa yang kau kehendaki untuk aku lakukan.
21:05Dan saya ingat kalimat yang saya tulis di lagu saya ini.
21:10Mestinya tak lagi ku ingini, apapun juga segenap diriku telah kau miliki.
21:25Ku perhatikan petunjukmu, ku nantikan suaramu, keinginan Bapak segalanya bagiku mestinya.
21:41Mestinya tak lagi ku ingini, apapun juga segenap diriku telah kau miliki.
21:57Ku perhatikan petunjukmu, ku nantikan suaramu, keinginan Bapak segalanya bagiku.
22:12Taukah saudara bahwa puncak dari pertobatan seseorang itu,
22:17dari pertobatan, pertobatan, pertobatan yang dalam bahasa Yunani,
22:21metanoia, metanoia, metanoia atau perubahan pikiran, perubahan pikiran, perubahan pikiran.
22:28Itu ujungnya adalah hidup hanya untuk melakukan kehendak Bapak.
22:35Ketika pola berpikir kita diubah.
22:42Pola berpikir kita diubah selera, jiwa kita berubah.
22:52Kita benar-benar hidup hanya untuk mengerti kehendak Bapak dan melakukan kehendak Bapak.
23:00Nah orang-orang seperti inilah orang-orang yang memenuhi Yohanes 20 dan 21.
23:09Tuhan tinggal di dalam dia, dia tinggal di dalam Tuhan.
23:14Tuhan betul-betul tidak mengingini diduakan.
23:19Kamu tak dapat mengabdi kepada dua Tuhan.
23:22Tuhan saja atau tidak usah sama sekali.
23:2599 persen pun tidak cukup, harus 100 persen.
23:30Ini kalau anak muda ya, tadi saya sudah mikir di tempat duduk saya mikirnya.
23:37Walaupun ketika saya dimimbar saya tidak tahu dari mana mulai bicara.
23:42Kalau anak muda ya, dia Tuhan berkata begini, Tuhan aku tidak mengingini apapun.
23:49Pacar tidak, gadget tidak, kalau punya syukur nggak punya ya sudah.
23:55Kalau laptop ya untuk belajar aku perlu, tapi kalau nggak punya ya aku pakai apa yang ada.
24:02Pacar tidak, aku hanya mengingini engkau berkenan di hadapanmu.
24:08Saya jamin ya, kalau saya boleh katakan saya jamin, saya garansi.
24:12Kamu tidak mungkin dapat jodoh yang salah.
24:15Tidak mungkin.
24:18Kamu tidak mungkin jadi orang miskin yang diperlukan oleh Tuhan.
24:22Kamu tidak mungkin jadi orang miskin yang diperlukan dan menyusahkan orang.
24:27Tidak mungkin.
24:29Kamu akan dibawa Tuhan kepada kehidupan yang memberkati orang, bukan menyusahkan orang.
24:39Tuhan akan menghentar kamu ke pendidikan yang baik, nanti ketemu orang, kamu bisa memaksimalkan potensi.
24:46Tentu ada proses ya, itu luar biasa.
24:50Tidak ada kata limpah di luar Tuhan, nggak ada.
24:54Katakan amin.
24:56Tidak ada, tidak ada, tidak ada.
25:01Kok bisa ya, limpah itu diartikan hidup tidak punya masalah, paling tidak cukup.
25:07Nanti masalah-masalah hidup, kebutuhan semua ada, kalau ada masalah cepat selesai, lalu nanti mati masuk surga.
25:16Nggak ada itu.
25:17Keliatannya benar, nggak ada begitu, salah itu.
25:22Kelimpahan itu ketika seseorang hanya mengingini Tuhan saja.
25:31Baru bisa ikut Tuhan Yesus.
25:34Jadi Kristen yang saya ajarkan dulu itu, banci.
25:39Walaupun saya termasuk militan sebenarnya, tapi itu masih banci itu.
25:45Lana nggak, veto nggak.
25:49Kristen yang benar itu seperti ini.
25:53Tidak berhak memiliki diri sendiri, tidak berhak punya keinginan.
26:01Di abam yang tadi saya jawab ya, akan rilis dari apa.
26:06Dia bertanya tentang temannya yang tidak mau bertobat, tapi nunggu nanti kalau sudah mau mati, dia akan bertobat.
26:17Saya jawab, dia tidak mungkin bisa bertobat.
26:20Apalagi di dunia kita sekarang yang jahat, orang terbentuk menjadi manusia yang keras hati.
26:26Dia tidak mungkin bisa bertobat.
26:29Tidak mungkin kalau orang bisa dalam waktu singkat jadi baik, bertobat dengan benar.
26:34Tidak mungkin bertobatan, bertobatan, bertobatan, metanoia, metanoia, metanoia.
26:41Sampai titik dimana dia mempersembahkan hidupnya untuk Tuhan.
26:45Tidak bisa mendadak.
26:48Tidak mungkin.
26:51Nah saya menantang kamu orang-orang muda.
26:54Kamu pasti ingin sukses kan?
26:56Tuhan tidak mengendali kamu gagal nak.
26:59Tuhan mau keadaanmu baik-baik.
27:01Apa yang Allah sediakan kamu miliki.
27:04Hari ini jangan mengingini apa-apa, ingini Tuhan saja.
27:08Kamu limpah.
27:15Dulu waktu saya muda, saya tidak pernah mendengar khutbah seperti ini.
27:20Ini gila ini.
27:23Ini tidak wajar.
27:25Namanya manusia punya keinginan.
27:27Tidak usah.
27:28Tidak usah.
27:30Jadi kalau misalnya umur 36 belum menikah, 37 lalu.
27:34Kalau saya tidak menikah bagaimana?
27:36Kamu mengecilkan arti Tuhan.
27:39Kamu tidak menikah pun tidak masalah.
27:41Tidak punya anak tidak masalah.
27:44Aduh saya ini Pak kontrak terus nanti sampai tua siapa yang jaga saya.
27:49Rumah dimana.
27:51Itu begitu menghina Tuhan.
27:53Tuhan itu seperti miskin gitu loh.
27:55Bahwa dia kaya punya segala kemuliaan dan kekayaan.
27:59Kok bisa loh.
28:01Saudara berkata begitu.
28:08Masih bersama saya enggak?
28:10Mau dengar yang lebih ngeri.
28:14Teruskan ya.
28:16Berani enggak?
28:18Mem berani enggak?
28:20Harus berani.
28:24Kalau pendeta ya.
28:26Masih mengingini sesuatu.
28:28Nanti gereja ku begini, gereja ku begini.
28:31Waduh kalau punya gereja sendiri tidak kontrak.
28:33Tidak perlu jalani saja.
28:35Senangkan hati Tuhan.
28:37Kita tuh sering, saya sering nanya gini.
28:39Tuhan apa yang buat engkau senang?
28:41Apa yang buat engkau bahagia Tuhan?
28:43Saya tanya.
28:45Apa yang masih kupertahankan Tuhan?
28:47Apa yang masih kupertahankan Tuhan?
28:52Amba Tuhan yang keinginannya dimatikan itu pikirannya jadi pikiran Allah.
28:58Apa yang dia katakan itu murni firman Tuhan.
29:02Benar loh saudara.
29:04Jadi apa yang saya ajarkan dulu walaupun itu baik ya termasuk militan.
29:09Saya kan dikenal sebagai pembicara keras dari dulu.
29:12Padahal bukannya keras, kasar.
29:15Kadang impolite, tidak sopan.
29:19Sekarang saya tahu bahwa dulu belum, belum murni, belum lengkap.
29:28Masih bansi.
29:32Jadi kalian yang muda-muda, waktu saya muda saya belum mendengar khutbah seperti ini.
29:40Ini jalan diberkati Tuhan.
29:41Kamu tidak akan dipermalukan, tidak akan jadi orang miskin, terluntar-luntar menyusahkan orang.
29:49Tidak mungkin, tidak mungkin.
29:52Allah terlalu besar.
29:56Saya bukan teori nak, saya dulu lebih miskin dari kamu.
30:01Enggak ada yang memperhatikan saya.
30:03Kamu masih diperhatikan nak.
30:06Kamu masih diperhatikan.
30:07Kamu masih diperhatikan.
30:10Makan nggak makan naik kendaraan, numpang, pegang alkitab yang besar itu.
30:17Sangat miskin.
30:20Tapi dari dulu saya sudah punya feeling kayaknya saya mesti all out ya.
30:25Saya lawan daging saya.
30:27Karena waktu saya muda, waktu cinta pertama saya pernah bersumpah.
30:32Saya tidak akan menikah.
30:33Itu bentuk cinta saya dari dulu.
30:36Saya tidak akan menikah.
30:38Tapi akhirnya saya menikah.
30:41Enggak maksud saya.
30:45Janji atau sumpah itu menunjukkan betapa militannya saya waktu muda.
30:51Jadi ke waktu saya menjadi ketua pemuda, ketua remaja,
30:55banyak gadis cantik-cantik tapi saya tidak berani menyentuh.
30:58Saya bilang saya tidak akan nikah kok.
31:04Jadi kalau teman-teman waktu itu ngomong, wah kita onani lah.
31:08Onani, masturbasi.
31:09Saya bilang, saya berkata gini, kalau saya sih sudah enggak.
31:12Wah, bohong.
31:14Emang benar?
31:15Sampai nggak percaya mereka.
31:17Karena saya bertekad tidak menikah waktu itu.
31:22Ya memang akhirnya menikah.
31:25Saya juga tidak tanya Tuhan menikah atau tidak.
31:29Kalau saya tidak menikah kan nggak ada Stephanie.
31:33Huss.
31:43Sudara tau nggak kalau kita lihat kemuliaan Tuhan.
31:47Apa yang kita lepaskan hari ini nggak ada artinya.
31:50Tidak sebanding dengan kemuliaan Tuhan.
31:57Jadi apa yang kita ingini itu harus berguna untuk pekerjaan Tuhan.
32:02Misalnya saya mengingini baju batik.
32:04Ya supaya saya bisa tampil proporsional.
32:07Bukan mosok.
32:08Nggak, nggak boleh.
32:11Kalau sudara punya mobil, sudah mokok-mokok, yaudah beli.
32:14Belum mokok-mokok, udah beli.
32:16Supaya bagus, pewah.
32:18Hmm, capek.
32:19Yaudah, nggak bisa ngomong.
32:22Sekarang ini saya baru belajar, sudara.
32:26Karena dulu saya tidak tahu.
32:28Karena saya merasa berat punya sesuatu.
32:31Berat punya keinginan.
32:33Berat menikmati apa yang saya rasa itu menyenangkan.
32:37Tapi kalau sekarang saya mengerti,
32:39dia memiliki seluruh hidupku.
32:42Aku tidak berat punya kesenangan.
32:45Apa yang menyenangkan majikanku, itu yang ku senangi.
32:49Buddha kan begitu.
32:51Dia tidak berat atas dirinya sendiri.
32:53Bahkan, dia tidak punya martabat.
32:57Martabatnya itu martabat majikannya.
33:00Dia membela martabat majikannya.
33:02Bukan martabatnya sendiri.
33:05Prinsip-prinsip ini tidak kita lakukan.
33:08Kita terlalu toleransi.
33:16Makanya perlu perjumpaan dengan Tuhan,
33:19sampai kita bisa memahami hal ini.
33:21Saya bisa dipepet di pojok,
33:24sampai bisa memahami ini.
33:27Dan sekarang saya sedang menjalannya.
33:30Itu karena saya duduk diam di kaki Tuhan.
33:33Itu tidak bisa diajar oleh dosen manapun.
33:36Itu harus Tuhan sendiri,
33:38ya itu roh kudus.
33:40Dan bersyukur pendeta-pendeta yang masih muda-muda ini,
33:43saudara belum setua saya,
33:45sudah mendengar,
33:47kamu bisa ikuti saya.
33:49Mengerti tidak?
33:51Halo, jangan ada kebanggaan apa-apa.
33:54Orang lain terkenal,
33:56kamu tidak terkenal, tenang saja.
33:58Senangkan hati Tuhan.
34:02Saya sering juga lihat ya,
34:04kalau orang suka menilai orang di facebook gitu.
34:09Menilai orang,
34:11tanpa sadar dia mengangkat dirinya.
34:13Ngerti tidak maksud saya?
34:15Kita jangan begitu, dulu kita juga begitu.
34:18Sekarang jangan, tidak usah.
34:21Nangkep tidak ya?
34:24Menilai orang lain,
34:26pendeta itu, pendeta itu, tidak usah.
34:29Kita diam saja.
34:34Makanya kalau sampai kita berbuat dosa itu sudah keterlaluan.
34:37Tidak berbuat salah secara hukum,
34:41secara moral umum saja,
34:43itu belum memenuhi standar Allah.
34:45Apalagi sampai kita melanggar.
34:48Wah itu sudah jauh banget saudara.
34:51Mengerti tidak ya?
34:53Amin.
34:55Kita bukan hanya tidak melakukan kesalahan,
35:00tapi kita mau masuk di hati Tuhan dan
35:06merogoh hatinya,
35:08apa yang dia ingini,
35:10yang itu kita kenakan dalam hidup kita.
35:16Kata kalimat lagu tadi.
35:19Mestinya tak lagi ku ingini,
35:23apapun juga segenap diriku telah kau miliki.
35:33Amin.
35:35Ku perhatikan petunjukmu,
35:39ku nantikan suaramu,
35:43keinginan Bapak,
35:45segalanya bagiku.
35:51Tuhan tahu kita bukan monyet,
35:53Tuhan tahu kita senang dengan keluarga,
35:56dengan anak,
35:57nanti pergi jalan-jalan juga,
35:59dan kebutuhan ini, kebutuhan itu.
36:01Saya tidak kekurangan.
36:03Mungkin keluarga saya, anak,
36:05masa istri, anak-anak saya, bingung loh.
36:08Gimana ya Bapak bisa punya uang?
36:10Itu bingung dia.
36:11Lu bingung kan?
36:13Gua juga bingung.
36:15Jangankan kamu, saya juga bingung.
36:17Tapi banyak burung gagak yang bisa mencukupi saya.
36:20Saya seperti Elia, anak.
36:23Saya tidak ada matinya, anak.
36:25Cucu saya mau beli hadiah apa, saya bisa belikan.
36:32Tuhan cukupi.
36:35Tapi saya juga mengasihi setiap orang ini,
36:37dengan tulus juga.
36:41Tuhan terlalu kaya.
36:43Terlalu besar.
36:46Semalam saya baru berkata kepada Pak Johnny Gilapong,
36:48dia pasti ikut saya.
36:49Dia selalu ikut, denger-ikut Pak.
36:51Pak, ini sudah dibuka tuh,
36:53Sekolah Menengah Kejuruan.
36:55Udah Pak, saya udah pasang,
36:56saya liat iklannya.
36:57Ruangannya ada enggak? Belum.
36:59Lu belum punya ruangan dan vokasi itu.
37:03Dia ngomong-ngomong kepada saya,
37:05mungkin saya tidak tahu,
37:06mungkin saya tidak tahu.
37:09Dia ngomong-ngomong kepada saya,
37:11mungkin malu,
37:12karena saya baru bangun gedungnya dia sebelumnya.
37:16Saya bilang, bangun, bangun gedung.
37:19Bikin tiga kelas,
37:22tiga ruangan guru,
37:23laboratorium, halaman,
37:25lalu bikin tempat workshopnya,
37:29pertaniannya, apa bikin.
37:31Hari ini saya paksa,
37:32tadi pagi saya telpon lagi,
37:33kau bikin hari ini.
37:36Kamu bilang sama kontraktornya,
37:38ini enggak utang,
37:39ini bayar,
37:40sebelumnya utang.
37:42Karena belum ada uang,
37:43kita bayar belakang.
37:44Kali ini ada,
37:46saya punya,
37:47pokoknya kamu bilang sama dia,
37:49saya bayar,
37:50kalau belum uang mukanya dulu.
37:52Sampai gitu.
37:54Dia diem-diem,
37:55sudah pasang iklan,
37:57bikin Seolah Kejuruan Pertanian dan Peternakan,
37:59belum ada gedungnya.
38:01Orang gila enggak itu?
38:02Karena dia ikut saya gila,
38:03dia ikut gila.
38:05Pak Johnny,
38:11bangun gedung untuk sebuah sekolah,
38:15karena gubernur juga sudah tahu,
38:17didukung oleh bagian pendidikan di situ,
38:21malu nanti.
38:23Kamu sudah bikin iklan,
38:24gedung enggak ada.
38:25Itu hanya orang tidak waras yang berani begitu.
38:28Sudah pasang iklan Sekolah Kejuruan,
38:30tapi gedung enggak jelas.
38:31Mungkin mau digabung untuk STT,
38:33digabung pakai gedung STT,
38:35enggak bisa.
38:36Bangun,
38:38kasih tahu kepada si kontraktor yang biasa bangun,
38:40kali ini saya bayar.
38:43Sebelumnya kita nyuci 50-100,
38:45sampai juga itu kontraktor.
38:49Saya telepon begini,
38:50Pak bisa bangun?
38:52Kan dia percaya saya dong Pak Eras,
38:54enggak mungkin bong.
38:55Saya cici nanti Pak,
38:56oh baik Pak, boleh Pak.
38:57Tapi dia kan Amsyong juga.
39:01Kali ini saya bayar,
39:03kalau perlu uang bukanya saya taruh dulu.
39:05Siapa ya?
39:06Bikin gedung sekolah kelas-kelasnya,
39:08pelaboratorium,
39:09workshopnya pertanian,
39:11kandang ayam,
39:12kandang babi,
39:13itu kira-kira bikin.
39:15Tanahnya hampir satu hektare kan,
39:17yang baru kita beli dulu.
39:19Itu pun saya cicil,
39:20mau selesai.
39:21Wah kita mah berani,
39:23kan Allah kaya.
39:25Tapi ternyata nyicil Pak kaya,
39:27kalau saya bisa bayar cash saya rusak.
39:29Ngerti enggak?
39:30Supaya saya bergantung,
39:31supaya saya begini nih.
39:34Pegang tanganku,
39:38utang belum dipayar Tuhan,
39:39pegang tanganku,
39:41tapi enggak ada.
39:44Aduh,
39:45oh percaya Allah itu ajaib,
39:47kastadian,
39:48penjaga,
39:49banyak penjaga-penjaga di sekitar saya juga.
39:51Lihoranenoshahimos.
39:54Kamu ikuti jalan saya ini,
39:57jangan ikut jalan orang.
39:59Hallelujah.
40:03Jadi kalau kita ikut Yesus,
40:06Yesus itu ya ucapannya di Yones 4 ayat 34,
40:09Makananku melakukan gendap Bapak.
40:12Makananku rezekiku.
40:14Dalam bahasa Inggris solid food.
40:16Solid food.
40:17Itu makan utama gitu,
40:19bukan snek.
40:23Bukan snek.
40:25Thank you.
40:27Makanan utamanya.
40:29Jadi kalau enggak makan mati,
40:31enggak sehat.
40:33Makananku melakukan gendap Bapak
40:35dan menyelesaikan pekerjaannya.
40:37Nah saudara kita,
40:39makanan kita apa?
40:44Ya makanan kita sendiri.
40:46Keinginan kita,
40:47kesenangan kita,
40:48yang itu adalah pengaruh dunia di sekitar kita.
40:53Rusak kan kita?
40:55Ikut siapa kalau begitu?
40:58Saya tahu mengatakan ini,
41:00saya akan dituntut orang.
41:02Saya tahu orang di sekitar saya akan menilai.
41:04Ini juga ada orang-orang yang tajam,
41:07kritis.
41:08Jangan berkata orang di sekitar Pak Eras,
41:11mulutnya dibungkam,
41:13menghina.
41:17Enggak apa-apa.
41:19Enggak apa-apa,
41:20tunggu di pengadilan Tuhan nanti.
41:25Makananku,
41:29my solid food,
41:30makanan utama,
41:32bukan snack.
41:35Ini yang buat sehat,
41:36bertumbuh,
41:37benar hidup,
41:38dan bisa menjalani hidup.
41:41Melakukan gendap Bapak.
41:47Sejak saat ini,
41:49saudara mendengar suara Tuhan ini,
41:53berjuanglah untuk mulai menanggalkan,
41:56merontokkan,
41:57meluruhkan,
41:58segala keinginan
42:00yang tidak sesuai dengan keendah Allah.
42:05Robah selera hidupmu.
42:08Robah.
42:12Kalau kemarin saya khutbah itu,
42:14pasti saya ingat,
42:15baru kemarin yang saya mengatakan,
42:18Tuhan satu-satunya duniaku.
42:21Waduh saudara,
42:23baru kita bisa dipisahkan dari dunia ini saudara.
42:29Mestinya dari dulu kita tahu ini,
42:32coba kalau orang tua,
42:35sejak muda ya Bapak Ibu,
42:37pasangan suami istri,
42:39filosofinya atau prinsip hidupnya,
42:42seperti yang sekarang saya ajarkan,
42:45anak-anak tidak mungkin,
42:48kebawa kemana-mana,
42:49pasti kebawa orang tua.
42:53Nah kalau orang tuanya sibuk nonton film,
42:57sibuk nonton film,
43:01film seri gitu ya,
43:04anaknya pasti kebawa.
43:07Tapi kalau orang tua yang dibicarakan hanya,
43:11bagaimana hidup berkenan,
43:12langit baru,
43:13bumi baru,
43:14pelayanan,
43:15pekerjaan Tuhan,
43:16anaknya kebawa loh.
43:20Dia melihat model hidup,
43:22orang yang terpisah dari dunia.
43:26Kita tidak memiliki hidup yang jelas seperti itu,
43:29saudaraku.
43:31Saya bersyukur kalau anak-anak saya,
43:33terbawa saya,
43:35walaupun saya waktu itu masih bansi,
43:39tidak setegas hari ini,
43:41saya bersyukur.
43:42Saya kira itu belas kasihan Tuhan,
43:44saudaraku.
43:45Karena ada pekerjaan Tuhan di depan saya ini,
43:48yang harus saya tunaikan,
43:49maka Tuhan menjagai saya dengan,
43:52anak-anak saya bisa mengikut saya,
43:57saudaraku,
43:58mengarang lagu,
43:59kadang-kadang saya diam-diam kagum,
44:01cuma gak bilang aja,
44:03bisa ya anak-anak ini nulis lagu,
44:05lagu bagus-bagus begini.
44:07Benar-benar,
44:08bagus bukan karena anak saya,
44:10yang kemarin saya berkata,
44:12setiap bapak,
44:14setiap hari,
44:17kalimatnya gimana?
44:21Adalah
44:25Coba terus, ada kalimat bagus.
44:34Terus.
44:42KALIMAT BABAK 3
44:50Coba kalimat ini kan gak main-main,
44:52ini pasti ikut-ikut bapaknya ini.
44:57Hari ini
45:05ku memilih engkau
45:09hanya
45:13Sorenaga Mustaz
45:16Hirolama Syakata-Syakata
45:29Hari ini
45:38ku mengikat janji
45:43melayarimu saja
45:46Coba, terus.
45:48Walau sunga
45:52Walau bernafas
45:56Amin
45:58tetaplah
46:00kau yang ku cinta
46:04Ada lagu yang dikarang anak saya,
46:06Steven, yang pulang gitu,
46:08mana yang pulang-pulang gitu.
46:10Ini masih muda, ingin pulang.
46:13Kalau bukan ketularan bapaknya,
46:15ketularan siapa?
46:20Pulang, gimana pulang?
46:22Ayo nyanyikan.
46:40Berusaha berhati
46:44Bila membenuhkan
46:49Tak ada yang dapat
46:53Mengusahakan kita selamanya
47:00Amin
47:04Saya menantang kalian yang muda-muda,
47:06jangan nunggu tua,
47:08baru mengerti.
47:10Kamu masih muda, kamu mengerti.
47:12Ayo kamu, Abraham.
47:14Kamu mesti melayani Tuhan.
47:16Kamu cakep,
47:18kamu cerdas,
47:20nyanyinyamu bagus,
47:22mau apa kamu?
47:24Cuma satu, belum punya pacar ya?
47:26Saya punya banyak anak di STTE.
47:31Bukan.
47:32Kalau kau pilih mereka, awas.
47:34Ijin dulu.
47:37Banyak, cakep-cakep.
47:39Pasti orangnya baik-baik.
47:41Ibu jangan takut,
47:43anak saya terpilih.
47:48Kamu boleh pilih lah.
47:50Tanya Tuhan tapi.
47:54Kalau tadi saya sebut dua anak kandung saya,
47:56kamu bukan anak kandung,
47:58tapi kamu juga anak-anak saya.
48:00Saya tidak bisa perhatikan kamu
48:02secara khusus, tetapi
48:04pasti kamu saya perhatikan,
48:06saya lindungi semaksimal
48:08saya bisa lakukan.
48:10Kamu harus mewarisi apa yang Pak Eras
48:12miliki.
48:14Amin.
48:16Kamu tidak akan menyesal
48:18mengikuti jalan ini.
48:20Amin, nak.
48:22Kamu serius?
48:24Berani?
48:26Berani gak kamu tidak punya keinginan?
48:28Agak-agak mikir ya?
48:34Kamu anaknya Pak Eras gak?
48:36Kamu berani gak ikuti bapakmu?
48:38Ikuti, nak.
48:40Amin.
48:44Ini laki, kamu perempuan.
48:46Wakili perempuan.
48:50Kamu anaknya Pak Eras gak?
48:52Katakan tegas, ya gak?
48:54Kamu berani gak ikut jejak Pak Eras?
48:58Gak mikir pacar dulu?
49:00Bener, berani ya?
49:02Yang laki-laki diam.
49:04Ini milik Tuhan,
49:06bukan milikmu, enak aja.
49:12Bayangkan kalau anak-anak muda ini
49:14mulai sekarang
49:16tidak mengingini apa-apa kecuali Tuhan.
49:18Kamu akan dibuat Tuhan,
49:20diberkati, nak.
49:22Kamu jangan mikir Tuhan itu
49:24memperlakukan kamu seperti orang yang
49:26bukan seperti manusia. Kamu manusia, kamu bukan monyet.
49:28Tuhan tahu kamu butuh duit.
49:30Tuhan tahu kamu ingin membalas
49:32kebaikan orang tua.
49:34Tuhan tahu kamu pengen lihat saudara-saudaramu juga
49:36tidak berkekurangan.
49:38Kamu jadi saluran berkat.
49:40Uang itu masalah kecil.
49:42Percaya, uang itu masalah kecil
49:44bagi Tuhan. Tidak ada artinya
49:46masalah besar itu watakmu,
49:48karaktermu.
49:50Beri tepuk tangan.
49:56Bersyukur ya kita jadi orang tua punya anak-anak
49:58seperti ini. Coba kalau tidak seperti ini.
50:00Ibu nangis pun tidak bisa
50:02membayar harga penyesalan.
50:04Paham? Apalagi anak
50:06cuma satu.
50:08Jadi yang dapat kamu bersyukur
50:10mewarisi kekayaan mama papamu
50:12yang banyak.
50:14Tetapi mewarisi imannya
50:16itu yang penting. Karena setiap kali
50:18duduk di sini, ini udah kayak
50:20couplingnya dia aja.
50:24Itu luar biasa.
50:28Terima kasih untuk kepercayaannya
50:30Bu. You trust me.
50:32Right?
50:34Bapak ibu
50:36saudara sekalian mulai hari ini
50:38berjuanglah
50:40untuk tidak punya keinginan
50:42di luar kehendak Tuhan. Jangan punya.
50:44Jadi semua yang kita
50:46ingini sesuai dengan kehendak
50:48Tuhan.
50:50Kita kan bisa mendengar
50:52suara gembala itu.
50:54Bagaimana kita menyelenggarakan
50:56hidup sesuai dengan
50:58kehendak Allah.
51:02Kita bisa mendengar
51:04Roh Kudus bicara.
51:06Jadi kita bisa
51:08tahu mengapa Tuhan berkata.
51:10Kita bisa mengerti mengapa Tuhan berkata.
51:12Kalau kamu tidak melepaskan
51:14dirimu dari segala milikmu,
51:16kamu tak dapat jadi muridku.
51:18Kamu tidak bisa kuubah.
51:22Jadi sebenarnya ini
51:24konsekuensi anugerah.
51:26Beri tepuk tangan.
51:30Jangan berpikir anugerah
51:32membuat hidup kita mudah.
51:34Masuk surga mudah, dapat berkat mudah,
51:36mengalami mujizat mudah.
51:38Keliru.
51:40Konsekuensi anugerah.
51:42Saudara harus ikut jejak Tuhan.
51:44Karena anugerah itu diberikan
51:46supaya kita bisa
51:48mengikuti jejak anak Allah.
51:50Agar kita menjadi anak Allah
51:52yang berkualitas anak Allah.
51:58Saudara jangan pikir saya tidak punya rasa ketakutan.
52:00Ada.
52:02Saya sering mengucapkan janji-janji
52:04di hadapan Tuhan.
52:06Nangis di hadapan Allah.
52:08Tapi di hati kecil saya ada takutnya.
52:10Ini benar gak sih?
52:12Berani saya meninggalkan kesenangan dunia.
52:14Tidak punya keinginan apa-apa.
52:16Nanti kalau
52:18meleset gimana?
52:20Suara manusia lama saya itu
52:22mencoba untuk
52:24menggagalkan, membatalkannya.
52:26Saya tahu ini suara manusia lama.
52:28Saya harus kalahkan.
52:32Masih bisa bersama dengan saya?
52:34Sudah mendengar apa yang saya katakan?
52:38Tidak ada pilihan lain.
52:40Kalau Anda mau dimiliki Tuhan,
52:42jangan memiliki apa-apa kecuali Tuhan.
52:44Haleluya.
52:46Haleluya.
52:48Haleluya.
52:50Hanya kalau Anda tidak mengingini
52:52apa pun, Anda hanya mengingini
52:54Tuhan, Anda bisa memiliki Dia.
52:56Dan Dia memiliki Anda.
52:58Tapi kalau Anda masih punya
53:00kesenangan apalagi dosa,
53:02Anda tidak bisa dimiliki Tuhan.
53:06Apa yang saya katakan
53:08ini benar sekali.
53:10Ini Kristen yang murni, Kristen yang sejati.
53:12Ini Kristen yang benar.
53:14Tidak beri ruangan
53:16kepada siapapun kecuali Tuhan
53:18dalam hidup kita.
53:20Berat, tapi kalau sudah bisa
53:22melakukan
53:24tahap demi tahap Anda menemukan
53:26kelimpahan itu.
53:28Kelimpahan yang sesungguhnya.
53:32Tidak akan kekurangan.
53:34Bukan soal duitnya dulu,
53:36tapi Tuhan tidak akan membuat Anda kekurangan.
53:38Sebab Tuhan
53:40menempatkan Anda
53:42untuk menjadi berkat,
53:44untuk mengawal pekerjaan Tuhan,
53:46untuk mengawal kerjanya.
53:48Sebab Tuhan Yesus berkata,
53:50seperti Bapak mengutus aku,
53:52aku mengutus kamu.
54:00Seperti Bapak
54:02mengutus aku, aku mengutus kamu.
54:04Yohanes 20 ayat 26-21
54:08Sedangkan
54:10tadi waktu engkau tinggal dalam aku,
54:12Yohanes 17 ayat 20-21
54:18Ini kelimpahan.
54:20Tidak ada kelimpahan di luar Tuhan.
54:22Hanya di dalam Tuhan ada kelimpahan.
54:24Amin.

Dianjurkan