Viral! Menteri Abdul Kadir Live TikTok Jual Baju UMKM Milik Eks Pekerja Migran di Cirebon

KompasTV

19/5/2025

CIREBON, KOMPAS.TV - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, mendadak live TikTok menjual dagangan layaknya pegiat UMKM.

Hal ini dilakukan sang menteri saat mengunjungi rumah eks pekerja migran di Cirebon, Jawa Barat.

Inilah momen saat Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, menjual pakaian busana muslim Mawar Fashion secara live di TikTok.

Menteri Abdul Kadir Karding mendadak live TikTok menjajakan dagangan milik seorang eks pekerja migran, Didi Kusnadi.

Didi Kusnadi sebelumnya bekerja sebagai migran di Korea Selatan sejak tahun 2008 dan kembali ke Indonesia pada tahun 2014.

Istri Didi juga berlatar pekerja migran di Taiwan. Keduanya kemudian mengumpulkan modal bersama untuk merintis usaha fesyen dan konveksi di Cirebon.

Awalnya, Didi menjajakan dagangannya di Pasar Sandang Tegal Gubug, Cirebon, namun tak disangka usahanya laris dan berkembang pesat.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, bilang perjalanan Didi dan keluarga selaku eks pekerja migran yang kini sukses membangun UMKM patut dijadikan contoh.

Abdul Kadir menilai, para pelaku UMKM juga perlu aktif beradaptasi dengan kemajuan teknologi sebagai sarana penunjang usaha.

Mawar Fashion kini telah mempekerjakan 8 orang sebagai admin dan menggandeng 15 mitra penjahit untuk mendesain pakaian.

Omzet yang diperoleh setiap bulan pun bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Juga Pengguna KRL Keluhkan Akses Baru Stasiun Tanjung Barat: Jadi Lebih Rumit di https://www.kompas.tv/regional/594236/pengguna-krl-keluhkan-akses-baru-stasiun-tanjung-barat-jadi-lebih-rumit

#menteri #livetiktok #umkm

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/594239/viral-menteri-abdul-kadir-live-tiktok-jual-baju-umkm-milik-eks-pekerja-migran-di-cirebon

Kategori

🗞

Berita

Transkrip

Tampilkan transkrip video lengkap

00:00Saudara Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding

00:04mendadak live TikTok menjual dagangan layaknya pegiat UMKM.

00:09Hal ini dilakukan sang menteri saat mengunjungi rumah ex-pekerja migran di Cirebon, Jawa Barat.

00:16Kadir Karding, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

00:20Ini adalah produk dengan kualitas terbaik dari kurnas.

00:25Inilah momen saat Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding

00:30menjual pakaian busana muslim awar fashion secara live di TikTok.

00:36Menteri Abdul Kadir Karding mendadak live TikTok menjajakan dagangan milik seorang ex-pekerja migran, Didi Kusnadi.

00:43Didi Kusnadi sebelumnya bekerja sebagai migran di Korea Selatan sejak tahun 2008

00:49dan kembali ke Indonesia pada tahun 2014.

00:52Istri Didi juga berlatar pekerja migran di Taiwan.

00:57Keduanya kemudian mengumpulkan modal bersama untuk merintis usaha fashion dan konveksi di Cirebon.

01:04Awalnya Didi menjajakan dagangannya di pasar sandang Tegal Gubuk, Cirebon.

01:10Namun tak disangka, usahanya laris dan berkembang pesat.

01:13Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding bilang

01:18perjalanan Didi dan keluarga selaku ex-pekerja migran yang kini sukses membangun UMKM patut dijadikan contoh.

01:27Abdul Kadir menilai para pelaku UMKM juga perlu aktif beradaptasi dengan kemajuan teknologi

01:33sebagai sarana penunjang usaha.

01:37Tadi Pak Menteri ikut ngerasain live streaming, dan itu salah satu mode atau cara yang banyak dilakukan oleh para UMKM terutama.

01:47Bagaimana Pak Menteri kesannya?

01:48Ya, jadi tadi itu saya memang latihan dan coba-coba, tapi rupanya senang juga.

01:56Tapi lebih dari itu saya berharap bahwa pesannya yang ingin saya sampaikan bahwa

02:02Purna yang berusaha ini harus mengikuti perkembangan zaman.

02:08Sekarang ini dagang, tools utamanya salah satunya adalah teknologi.

02:13Mauer Fashion kini telah mempekerjakan 8 orang sebagai admin dan menggandeng 15 mitra penjahit untuk mendesain pakaian.

02:24Omset yang diperoleh setiap bulan pun tak tanggung-tanggung bisa mencapai ratusan juta rupiah.

02:32Muhammad Syahri Romdon, Kompas TV, Cirebon, Jawa Barat

Dianjurkan