Skip to playerSkip to main content
  • 1 year ago
OCBC kembali mencatatkan kinerja positif di sepanjang kuartal I 2024 dengan capaian laba bersih meningkat 13% menjadi Rp1,17 Triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,03 Triliun.

Sementara itu, kinerja positif OCBC di 9 bulan pertama tahun ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 6% year on year dan penurunan beban cadangan kerugian sekitar 96 persen year on year seiring dengan membaiknya kualitas aset akibat pulihnya aktivitas ekonomi.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Halo Pemirsa, sedang sekali Women's Talk kembali hadir menemani Anda.
00:23Kali ini Rosalind Ciu akan mengajak Anda berbincang dengan Presiden Direktur OCBC, Parwati Surya Udaya.
00:30Halo Ibu Parwati, halo Mbak Ocha.
00:33Baik, selamat datang di OCBC.
00:35Terima kasih banyak Ibu, sudah disambut di OCBC dari IDX Channel.
00:39Senang banget Ibu dari lantai bawah sampai atas tadi kita lihat semuanya rapih pakai batik merah cantik.
00:45Nah ini boleh nggak sih Ibu, saya juga pengen punya batik cantik kayak gini Ibu.
00:50Jadi memang setiap Selasa kita menggunakan seragam dengan logo OCBC di batik kami.
00:55Ini logo OCBC sebetulnya Ibu ya?
00:57Betul.
00:58Baik, menarik sekali.
00:59Nah, tapi Ibu saya dari IDX Channel, kita datang kemarin Ibu ingin menanyakan, ngobrol-ngobrol lebih lanjut nih seputar kinerja OCBC
01:06dan juga kepemimpinan Ibu sebagai seorang wanita di OCBC.
01:09Boleh Ibu ngobrol-ngobrol lebih lanjut?
01:11Dengan santang hati, kehormatan untuk kami.
01:13Kita masuk sebentar dulu ya.
01:15Terima kasih banyak Ibu.
01:20OCBC kembali mencatatkan kinerja positif di sepanjang kuartal 1 2024
01:26dengan capaian laba bersih yang meningkat 13 persen menjadi 1,17 triliun rupiah
01:32dibandingkan perada yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,03 triliun rupiah.
01:38Sementara itu, kinerja positif OCBC di 3 bulan pertama tahun ini
01:43didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 6 persen year on year
01:48dan penurunan beban cadangan kerugian sekitar 96 persen year on year
01:53seiring dengan membaiknya kualitas aset akibat pulihnya aktivitas ekonomi.
01:59Lantas seperti apa strategi OCBC dalam menjaga momentum positif kinerja
02:04di sepanjang tahun 2024?
02:06Simak perbincangan Rosalind Chiu bersama dengan Presiden Direktur OCBC
02:11Parwati Surya Udaya hanya di Women's Talk.
02:18Dalam pemirsa Women's Talk saat ini saya sudah bersama dengan seorang wanita inspiratif
02:22salah seorang wanita hebat yang memberikan terobosan terhadap woman leadership
02:27di industri perbankan di tanah air
02:29siapa lagi kalau bukan Presiden Direktur dari OCBC Ibu Parwati Surya Udaya.
02:34Halo Ibu apa kabar? Terima kasih banyak untuk waktunya Ibu.
02:37Baik, selamat untuk kami Mbak Ocha.
02:40Sudah bersama Ibu Parwati, terima kasih banyak Ibu untuk waktu dan juga energi positif
02:45yang selalu diberikan kepada orang-orang di sekitar Ibu.
02:47Ibu Parwati, untuk laporan dari OCBC sendiri ini terakhir kali kembali mencatatkan
02:53kinerja ataupun tren yang positif ya Ibu dengan laba bersih yang naik 13% di kuartal pertama di tahun 2024.
03:00Mungkin secara keseluruhan kinerja dari OCBC di kuartal pertama
03:04atau mungkin sepanjang tahun ini targetnya akan seperti apa Ibu?
03:07Terima kasih, jadi memang kami syukuri juga ya untuk kuartal pertama 2024 ini
03:13kinerjanya tadi positif, bukan hanya pertumbuhan labanya 13%
03:18itu juga mencapai return on equity sekitar 13% juga.
03:22Dan kalau kita melihat dari sisi bisnis volume, misalnya pinjaman itu pun tumbuh sekitar 11% year on yearnya
03:32dan untuk sisi dana, kalau kita melihat dana tumbuh sekitar 7%an
03:38sehingga kasar ratio kami itu bisa mencapai sekitar 57%
03:42dan ini pun kami terus juga jaga dari sisi kualitas aktifa, kualitas asetnya ya
03:49terutama sehingga NPL pun terjaga di level, kalau gross NPL itu di sekitar 1,8%
03:55dan untuk net NPL itu sekitar 0,6%.
03:59Tapi memang kami juga bukan hanya melihat dari sisi tadi ya, ukuran keuangannya
04:03tapi juga dari volume transaksinya, jadi kami itu bersyukur dari misalnya transaksi channel kami
04:10tumbuh year on year itu sekitar 58%an, jadi kami terus melihat ternyata positif sama kuartal pertama ini.
04:21Baik, berarti di era digital ini OCBC membuktikan begitu ya, selain menggencarkan literasi digital
04:27juga bahwa pengguna dari internet banking ataupun transaksi melalui electronic channel ya
04:32menggunakan OCBC ini meningkat cukup signifikan ya Bu Parwati.
04:36Baik, terkait dengan penyaluran kredit ya Bu Parwati, di kuartal pertama ini juga meningkat cukup baik
04:42begitu 11%, tanggapannya ini seperti apa Bu?
04:45Jadi memang kalau dilihat barangkali 11% ini dari segmen mana, itu dari keduanya, segmen retail maupun segmen bisnis.
04:54Lihat segmen retail itu, utamanya salah satunya adalah dari pertumbuhan KPR, itu hampir 16% pertumbuhannya
05:03dan kami melihat memang ada dua produk yang relatif unggulan ya, yang membantu pertumbuhan yang positif ini.
05:09Jadi ada KPR kita sebut dengan KPR easy start, jadi ini lebih untuk KPR untuk para pemula.
05:17Jadi first jobber punya keterbatasan untuk melakukan cicilan di awalnya, nah ini bisa secara bertahap ditingkatkan terus ke depannya.
05:26Dan ada lagi KPR kendali, dimana KPR kendali itu lebih untuk orang yang perlu KPR tapi dia sebetulnya punya dana,
05:33sehingga rate-nya bisa optimal, suku bunganya, nah itu makanya bisa tumbuh 16%.
05:40Sedangkan untuk UKM-nya sendiri, untuk tujuan produktif itu tumbuh sekitar 9%-an.
05:47Dan ini salah satu produknya adalah kita sebut dengan KYITB Women Warrior, jadi ini khusus pinjaman untuk UKM perempuan.
05:55Jadi itu pun tumbuh dengan baik, nah untuk sisi korporasi ini juga tumbuh sekitar 10% year on year.
06:04Jadi ini segmen korporasi yang besar maupun yang segmen komersial.
06:09Tapi kami pun memang menyadari kondisi saat ini cukup banyak tantangan,
06:13apakah kondisi geopolitik, kondisi suku bunga, dan sebagainya.
06:17Sehingga kami pun terus memastikan penerapan, mesti perhatian-perhatian ya dalam menjalankan pinjaman-pinjaman ini.
06:23Nah untuk rencana dari OCBC sendiri bu, ke depannya terhadap UMKM, akan seperti apa bu?
06:30Karena saya baca-baca juga nih OCBC ini banyak membuat program yang membantu UMKM,
06:34salah satunya adalah kreatif hub ya bu ya, kreatif hub betul untuk UMKM.
06:39Sebetulnya industri perbankan hari-hari ini seberapa penting sih bu memberikan support untuk UMKM sebagai tonggak perekonomian kita?
06:46Memang kalau untuk PT Bank OCBC, NSP, TBK ini yang usianya di atas 83 tahun mbak,
06:53segmen UKM ini memang sudah menjadi core segmen kami.
06:58Jadi secara kapasitas, secara kemampuan memang UKM ini merupakan salah satu fokus kami ya.
07:06Nah dan ini pun sangat sejalan dengan tentunya tadi disampaikan juga ya,
07:11bahwa perekonomian Indonesia itu sangat-sangatlah ditunjang oleh UMKM.
07:15Jadi secara potensi, kemudian secara kemampuan kami melihat memang UKM ini segmen yang kami tetap terus ingin tekuni.
07:24Dan kalau bicara dari faktor risiko tentu juga ini kan bicara diversifikasi risiko dan sebagainya,
07:30segmen UKM ini pun akan menjadi sangat harus kami jaga.
07:34Nah terkait dengan literasi keuangan ataupun literasi digital terhadap UMKM sendiri,
07:40menurut ibu penilaian ibu sejauh ini sudah seperti apa bu?
07:43Apakah industri perbankan perlu terlibat lebih jauh untuk itu bu?
07:46Rasanya kami sebagai lembaga keuangan punya tanggung jawab sosial juga ya,
07:52punya tujuan keberadaan kami juga tentunya bukan hanya mengambil dana atau memberikan pinjaman,
07:59tapi juga tentunya harus bisa meningkatkan literasi keuangan.
08:03Kalau tahun sebelumnya kami hanya fokus pada individu, tahun lalu kita sudah juga lakukan survei untuk UKM.
08:10Jadi bagaimana kemampuan literasi keuangan mereka, bagaimana mereka bisa mengelola,
08:17bagaimana supaya bisa lebih baik lagi, terutama untuk UMKM.
08:20Jadi kami sangat menunjang itu bu.
08:22Baik menarik bu.
08:23Parwati berikutnya yang ingin saya soroti juga adalah kerjasama antara OCBC dengan International Finance Corporation atau IFC sejak tahun 2018.
08:32Tapi pemirsa Women's Talk akan kita bahas usai jadwal berikut ini.
08:35Tetaplah bersama kami.
08:36Dalam Mobiles of Women's Talk kita masih bersama dengan Ibu Parwati Suryaudaya, Presiden Direktur dari OCBC.
08:52Baik Bu Parwati, OCBC ini telah melakukan kerjasama dengan International Finance Corporation sejak tahun 2018 ya bu,
09:01khususnya untuk Green Bonds dan juga Gender Bonds.
09:04Nah saya penasaran Ibu untuk Gender Bonds sendiri, sebetulnya kerjasama yang dilakukan ini mungkin secara teknis atau pendanaan itu seperti apa?
09:12Oke kalau boleh agak mundur sedikit.
09:14Jadi memang kami dengan IFC ini banyak pertamanya.
09:19Jadi sebetulnya hubungannya itu dari tahun 1998 bahkan ya.
09:23Jadi kami waktu itu merupakan bank pertama yang menerima obligasi dari IFC.
09:27Kemudian 2001 kami merupakan bank pertama di mana IFC menjadi pemegang saham.
09:33Kemudian 2018 kami mendapatkan Gender Bond dari IFC.
09:39Kemudian 2020 kami menjadi bank pertama di Indonesia dan bank kedua di Asia yang mendapatkan Gender Bond.
09:47Jadi memang waktu yang Gender Bond ini Februari 2020 itu, pas sebelum Covid soalnya ingat ya,
09:55itu kami melakukan penandatanganan untuk fasilitas di mana diberikan sekitar 200 juta US waktu itu.
10:03Dan ini untuk diberikan kepada Sosial dan Green waktu itu ya.
10:10Jadi yang untuk Sosialnya itu kita sebut dengan Gender Bond.
10:13Gender Bond itu sekitar jadi 1,375 triliun.
10:19Itu disalurkan untuk penyaluran kredit kepada UMKM tapi yang dimiliki atau dikewala oleh perempuan.
10:27Jadi misalnya harus 50% dimiliki oleh perempuan atau lebih dari 30% pengawalannya adalah perempuan.
10:37Jadi itu salah satu kriteriannya.
10:39Nah kemudian tentunya kami melihat juga ini suatu hal yang baik ya.
10:43Sangat setara juga dengan program-program pemerintah.
10:46Dan untuk yang Gender Bond itu kami pun dibantu oleh, tidak salah namanya itu Women Entrepreneur Finance Initiative.
10:54Dan untuk yang Green Bond itu khusus untuk pembiayaan berbebasan lingkungan yang untuk konstruksi.
11:03Jadi seperti KPR tapi KPR hijau.
11:06Jadi itu pun dana-dananya sudah kami full salurkan untuk baik yang untuk UMKM perempuan dan juga maupun untuk yang berbebasan lingkungan.
11:17Baik, hari-hari ini tuh seberapa menarik sih Bu untuk berinvestasi di obligasi mungkin yang bisa kita sebut memiliki kontribusi terhadap tanggung jawab sosial ya Bu ya.
11:26Apakah mungkin imbal hasilnya ini semenarik obligasi tradisional yang biasanya investor beli begitu Bu?
11:32Oke, saya tidak punya data untuk persisnya yang kalau kita menanamkan dalam obligasi.
11:38Tapi kalau misalnya kami melihat dari sudut sebagai penerima ya, itu sebetulnya harus diakui sekarang belum banyak, belum ada pembedaan harganya.
11:48Jadi kalau misalnya Jena Sabah kan suka bertanya, jadi kalau saya punya Green Project apakah saya punya preference pricing?
11:57Itu tidak, masyarakatnya belum terdifferentiasi seperti itu.
12:00Dia memang lebih banyak kesadaran dan juga jangka panjangnya harusnya lebih bagus untuk bisnisnya.
12:06Baik, tapi untuk awareness masyarakat sendiri terkait dengan investasi di obligasi yang memiliki benefit atau tanggung jawab sosial ini apakah menurut Ibu sudah cukup luas Bu?
12:17Rasanya semakin hari semakin terus meningkat ya, bahkan mungkin boleh dikatakan mungkin pilihannya belum terlalu banyak.
12:25Jadi harusnya semakin banyak pilihan, marketnya semakin teredukasi harusnya lebih baik lagi.
12:29Baik, tetapi terkait dengan penyaluran dana ataupun produk-produk gender financing yang terkait dengan gender bonds ini Bu biasanya proyek-proyek atau program yang seperti apa Bu yang termasuk ini?
12:39Oke, jadi tadi ini tuh syaratnya adalah untuk usaha kecil menengah yang dikelola perempuan.
12:49Misalnya 51 persen minimal harus dimiliki oleh perempuan atau oh hanya 20 persen yang dimiliki oleh perempuan tapi dikelola oleh misalnya Presiden Direkturnya perempuan atau minimal 30 persen dari manajemennya itu perempuan.
13:06Jadi itu bisa diberikan fasilitas ini yang mana tidak hanya fasilitas keuangan persis.
13:13Jadi ada juga solusi lain yang untuk membantu mengembangkan usaha dan juga si pribadi perempuan wira suasananya sendiri.
13:22Baik, tapi ada kendala tersendiri enggak Bu dalam implementasi penyaluran dana terhadap UMKM ataupun usaha yang dimiliki oleh wanita sejauh ini seperti apa Bu?
13:32Pasti challenge pasti ada ya, yang kami ini sebenarnya jadi salah dikonfirmasi oleh survei juga.
13:39Jadi kalau misalnya pengusaha perempuan itu cenderung tantangan terbesarnya adalah di pengelolaan keuangannya.
13:45Jadi kurang rasa percaya diri atau lebih terbatas pengetahuan dan kemampuannya untuk mengembangkan usahanya.
13:52Jadi ada hal-hal seperti itu yang mana ini pun sesuai dengan temuan waktu kami melakukan survei tadi literasi untuk UMKM ini.
14:01Nah melalui program Women Warriors ini kami memberikan solusi tadi lebih dari hanya keuangan.
14:10Tapi kita sebut dengan manage, grow, dan live.
14:14Jadi manage itu apa?
14:15Jadi karena perempuan itu kan dalam kesehariannya tidak hanya butuh pinjaman terus selesai.
14:23Dalam kenyataannya pasti dia tetap punya peran ganda.
14:26Mengelola usahanya sebagai wiraswasa perempuan dan mengelola keuangan keluarganya sebagai pribadi.
14:32Jadi perlu kenyamanan, tadi makanya kita sebut manage.
14:35Apa maksudnya?
14:36Dia bisa mengelola keuangannya dimana saja, kapan saja, dengan mudah dan nyaman mengelalui berbagai channel yang OCBC bisa berikan.
14:48Itu untuk manage.
14:49Dan untuk grow itu seperti apa?
14:51Jadi ada dua, solusi keuangan berupa pinjaman, untuk investasi, untuk modal kerja, dan solusi non keuangan.
14:59Artinya apa?
15:00Tadi kan kita dengar juga bahwa perempuan punya keterbatasan bagaimana bisa mengembangkannya.
15:05Oh tadi barangkali bisa, tadi ada kreatif hub ya?
15:08Betul.
15:09Itu kita membantu UMKM ini untuk bisa lebih berjualan lagi, lebih lancar lagi untuk berjualan.
15:17Itu contoh-contohnya.
15:18Dan yang ketiga tadi live, artinya apa?
15:21Tadi perempuan pun perlu dikembangkan kemampuannya sebagai wilayah swasta.
15:26Perlu komunitas untuk bisa saling support.
15:29Jadi itu holistic approach yang kita gunakan untuk Women Warriors tadi.
15:35Yang pastinya sebagai seorang wanita saya sangat apresiasi dan amazed begitu ya Buya dengan peluncuran Gender Bones ini
15:41yang tentunya pendanaan proyeknya akhirnya support untuk gender equality dan juga women empowerment ya Buya.
15:47Nah terkait dengan kesetaraan gender ya Bu.
15:51Saat ini data menunjukkan bahwa di tahun 2023 ini memang tingkat partisipasi kerja wanita masih jauh lebih rendah ya Buya
15:59kalau dibandingkan dengan laki-laki.
16:00Laki-laki di 86 persen, perempuan masih di 60 persen begitu.
16:05Nah tapi sebetulnya dari secara kapabilitas sendiri,
16:08seberapa yakin sih Bu dengan potensi wanita sebetulnya dalam hal literasi keuangan dan juga digital Bu?
16:15Kalau kita bilang kesetaraan gender itu kan kita tidak pernah mengatakan satu lebih baik dari yang lain.
16:21Perempuan tidak lebih baik dari laki-laki, laki-laki tidak lebih baik dari perempuan.
16:24Jadi kalau tadi sampai sejauh mana sih kemampuan itu pasti tidak kalah.
16:29Sangat tidak kalah.
16:31Cuma lebih ke kesempatankah, keyakinan dirikah, dukungan dari sekitarkah.
16:39Jadi rasanya kami sih sangat yakin ya bahwa tadi kesetaraan gender itu sesuatu hal yang bukan saja baik untuk,
16:48sama sekali bukan hanya untuk individunya, tapi untuk negara juga, untuk organisasi.
16:55Jadi kalau kami melihat, juga kami membaca berbagai studi ya,
16:59yang mengatakan bahwa perusahaan yang dikelola oleh boardnya itu,
17:05lebih dari 30 persen perempuan, itu secara profitabilitas itu lebih baik,
17:11lebih dari 50 persen daripada yang tidak ada female-nya.
17:15Jadi ada studi itu ada beberapa, dan memang apalagi jangka panjangnya kira-kira seperti itu.
17:21Jadi itu untuk organisasinya.
17:24Dan secara untuk negara sendiri, kalau tidak salah ada datanya juga yang mengatakan,
17:31dari UN Women ya, 2024 kalau tidak salah, itu bisa memberikan kontribusi PDB 20 persen lebih tinggi,
17:38kalau ada kesetaraan gender.
17:40Jadi sungguh suatu hal yang sangat kita dukung semua ya.
17:43Betul, betul.
17:44Wah ini temuan yang, atau insights yang luar biasa menarik ya Buya,
17:47bahwa ternyata memang sudah ada studi atau surveinya bahwa keterlibatan perempuan,
17:51bahkan di dalam perusahaan sendiri memberikan profitabilitas yang cukup signifikan begitu ya.
17:56Nah kalau begitu nanti kita akan membahas lebih lanjut,
17:58seberapa besar sih keterlibatan perempuan di dalam industri perbankan.
18:03Akan kita bahas selesai jendela berikut ini tetaplah di Women's Talk.
18:16Baik Pemirsa Women's Talk, kita kembali bersama dengan Ibu Parwati, Presiden Direktur dari OCBC.
18:21Baik tadi Ibu Parwati kita sudah sempat banyak berdiskusi mengenai gender equality,
18:25tapi rasanya mungkin belum afdol ya Buya,
18:27kalau saya belum tahu nih di OCBC sendiri ataupun di industri perbankan ini sebenarnya
18:32seberapa banyak melibatkan wanita begitu ya.
18:35Dan terkait dengan kepemimpinan Ibu sendiri di OCBC sebagai seorang wanita,
18:39apakah ada upaya tertentu Bu dari kepemimpinan para wanita ini untuk menyuarakan
18:44mungkin paham meritokrasi ya Buya,
18:46atau agar kesetaraan gender ini bisa awareness-nya semakin tinggi lagi gitu.
18:51Tadi kalau bilang partisipasi perempuan di perbankan ini,
18:55kalau data kalau tidak salah menunjukkan hanya 19% ya,
18:59dari total direksi perempuan di Indonesia itu yang adalah perempuan.
19:05Tapi sudah maju Mbak, sudah lumayan ya, harapannya lebih dipercepat lagi.
19:09Sedangkan di OCBC sendiri kalau secara karyawan itu sekitar 53% perempuan,
19:15kalau dari direksinya sekitar 38% dan komisarisnya 22%.
19:21Jadi memang kami sudah menerapkan meritokrasi ini,
19:25sudah sejak awal saya join pun ya,
19:28itu saya sangat syukuri juga,
19:30dimana kami selalu memastikan bahwa apakah dari hiring,
19:36apakah dari promosi, apakah dari pengembangan,
19:39semua itu harus berdasarkan meritokrasi.
19:42Jadi betul-betul karena kemampuannya, karena kinerjanya, bukan karena siapa dia.
19:47Terkait dengan leadership di dunia perbankan,
19:50ataupun di industri lainnya menurut Ibu Parwati,
19:53keterlibatan perempuan sebagai seorang leader ini,
19:55apakah memberikan warna tertentu,
19:57ataukah sebetulnya sama saja sebenarnya leader laki-laki ataupun wanita?
20:02Sama dalam arti kata tadi ya, kapasitasnya sama, kemampuannya sama,
20:06ya pasti sama, pasti setara.
20:08Tapi pasti dengan adanya keragaman ini,
20:11ada nuansa persepsi yang semakin lengkap.
20:15Jadi barangkali yang satu lebih teknis, yang satu lebih humanis.
20:19Yang satu lebih short term, yang satu lebih long term.
20:22Yang satu lebih bisa multitasking, yang satu lebih sangat fokus misalnya ya.
20:28Juga ada misalnya anggapan bahwa,
20:30oh mungkin kalau misalnya kepemimpinan perempuan itu bisa lebih adil.
20:35Mungkin kebiasaan di rumah kali ya,
20:37semua harus adil gitu ya, dengan semua anak harus rata sama rasa.
20:40Jadi itu pun juga ada nuansa-nuansa yang berbeda.
20:43Nah justru dari keberagaman itu, dalam mengambil keputusan,
20:48dalam melihat suatu masalah, dalam mengajari suatu masalah,
20:51itu menjadi lebih lengkap ya.
20:53Jadi itu yang saya melihat sungguh nyata seperti itu sih.
20:57Ibu berkarir hampir 3 dekade berarti Bu?
21:00Betul.
21:01Baik, sebagai seorang pemimpin sudah 3 dekade berjalan begitu ya Bu ya.
21:05Sebetulnya di awal Ibu berkarir sebagai seorang wanita sampai hari ini,
21:09mungkin ketika awal berkarir ya Bu ya sebagai seorang wanita,
21:12ada enggak sih Bu stereotip tertentu yang membuat perempuan itu seringkali mungkin
21:16konon katanya harus bekerja 2 kali lipat
21:19untuk membuktikan kapabilitasnya terhadap orang-orang di sekitaru gitu?
21:23Memang, jadi dalam hal ini yang kami melihat,
21:26itu bukan hanya peran perempuan saja untuk kesetaraan gender itu.
21:31Tapi justru keduanya, peran laki-laki pun sangat penting.
21:35Betul.
21:36Jadi apakah kalau peran pemerintah dari polosi dan sebagainya sudah pasti ya.
21:41Dukungan masyarakat sudah pasti.
21:43Tapi dalam keseharian antara laki-laki dan perempuan ini harus betul-betul
21:47sama-sama bisa meyakini bahwa kalau saling melengkapi itu jauh lebih baik.
21:56Tadi itu perusahaan, pengambilan keputusan, mengenalisa masalah dan sebagainya.
22:00Sehingga dengan sama-sama sepakat seperti itu hasilnya pasti akan jauh lebih baik.
22:05Kesamaan pandangan ya Bu ya bahwa kedua belah pihak memiliki kapabilitas yang sama
22:09dan warna yang berbeda tapi begitu ya.
22:12Saling melengkapi, sangat saling melengkapi.
22:15Baik, Ibu Parwati menilai bahwa dalam pandangan-pandangan atau stereotip tertentu terhadap wanita.
22:21Nah ini mungkin tips untuk leader-leader wanita.
22:25Hal-hal apa sih Bu yang harus perempuan tonjolkan dalam rangka meyakinkan
22:29kepercayaan dirinya di hadapan publik nih Bu?
22:33Gak usah over kompensasi juga kali ya.
22:37Tapi yang pasti jangan rendah diri.
22:40Jangan merasa sebagai perempuan itu kita,
22:44jangan even mempertanyakan sebetulnya saya harus kerja atau gak kerja.
22:48Saya layak atau gak.
22:50Maksudnya yakinkan bahwa itu adalah sesuatu yang baik bukan hanya untuk diri.
22:54Bukan hanya untuk diri tapi juga untuk keluarga, untuk masyarakat,
22:57untuk organisasi dan untuk negara gitu loh.
23:00Dengan itu kita lebih percaya diri, menunjukkan kemampuan kita.
23:04Tidak usah over kompensasi, tidak perlu rendah diri.
23:09Ini kalau buat saya sih harusnya biasa saja sih.
23:12Baik, pernahkah Ibu dihadapkan pada sebuah pilihan begitu Bu?
23:16Keluarga atau karir nih Bu?
23:20Saya cukup bersyukur tidak harus memilih seperti itu.
23:23Karena saya dibesarkan oleh orang tua yang sejak kecil selalu sangat meritokrasi juga.
23:29Jadi prinsipnya anak perempuan, anak laki semua harus sama.
23:33Pendidikannya, kesempatan bekerja harus dua-duanya.
23:37Tidak ada istilah anak perempuan di rumah.
23:41Jadi sekolah setinggi-tingginya, berkarir semampu yang kamu bisa mampu.
23:47Jadi dari kecil sudah dibesarkan seperti itu.
23:50Jadi memang selama berkarir pun tidak pernah terpikirkan.
23:55Tapi saya pun sangat menyadari.
23:58Terutama pada saat anak-anak kecil ya.
24:01Anak-anak kecil itu harus agak menahan diri ya.
24:05Karena pada saat itu dan barangkali sekarang juga,
24:09kondisi bahwa ngurus anak itu adalah tugas Ibu.
24:13Itu kan masih sangat-sangat kental.
24:15Jadi kalau anak-anak masih balita itu pasti,
24:17aduh anak sakit, aduh anak harus di dokter.
24:19Itu tuh sangat banyak kekhawatiran.
24:22Sehingga cenderung waktu dan fokus itu agak tidak seperti kalau misalnya anak sudah besar ya.
24:29Itu salah satu harapan saya juga sih.
24:32Makanya kenapa tadi perlu laki-laki dan perempuan,
24:34karena tadi di keluarga pun seharusnya lebih setara lagi ya.
24:39Baik ini berarti dukungan dari keluarga,
24:42baik itu keluarga inti, baik itu pasangan,
24:45ataupun dari anak-anak ini sebenarnya sangat mendukung karir dari seorang wanita itu sendiri ya Bu.
24:50Amat sangat Mbak.
24:52Baik Ibu Parwati, mungkin pesan Anda sebagai seorang pemimpin wanita,
24:56bagi calon pemimpin di luar sana Bu, seperti apa?
25:01Ini sudah bukan zamannya Cinderella atau Snow White,
25:05zamannya sudah Moana atau Mulan ya.
25:08Jadi perempuan itu punya kesempatan yang sama,
25:12untuk berkarir, untuk menjadi pemimpin.
25:15And to be successful as a woman is not a crime.
25:19Gender equality is good for business,
25:22jadi don't do it for yourself,
25:24but actually do it for the family,
25:26do it for the organization,
25:28do it for the society,
25:29do it for the people.
25:30Baik, luar biasa.
25:31Terima kasih banyak Ibu Parwati,
25:33tadi pesan yang kami dapatkan,
25:34bekerja bukan hanya untuk diri sendiri,
25:37kesetaraan gender bukan hanya untuk mengedepankan keuntungan wanita,
25:40tetapi untuk kebaikan bersama ya Bu.
25:43Terima kasih banyak Ibu Parwati Suryaudaya,
25:45untuk waktunya presdir OCBC.
25:48Dan pemirsa Women's Talk semoga inspirasi
25:50ataupun perbincangan kali ini bisa menjadi inspirasi
25:53untuk pemirsa Women's Talk di rumah
25:55dan untuk para pemimpin wanita.
25:57Dan pemirsa Women's Talk,
25:58jangan lupa untuk terus saksikan Women's Talk,
26:00pastinya hanya di IDX Channel,
26:02Your Trustworthy and Comprehensive Investment Reference.
26:04Saya Rosa Wincu, terima kasih.
26:06Sampai jumpa.
26:15Sampai jumpa.
26:45Sampai jumpa.
Be the first to comment
Add your comment

Recommended