PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga September 2023 diikuti juga kualitas kredit yang terjaga dengan baik pasca krisis ekonomi akibat pandemi covid-19. Hingga Triwulan III-2023, BBRI sukses menurunkan Loan at Risk menjadi sebesar 13,87%.
00:00 Diterolhi dengan informasi pertama pemirsa kinerja positif PT Bank Rakyat Indonesia Persero TBK
00:06 hingga September 2023 diikuti juga kualitas kredit yang terjaga dengan baik
00:11 pasca krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
00:14 Hingga 3 Wulan 3 2023, BBRI sukses menurunkan loan at risk menjadi sebesar 13,87%.
00:26 Kinerja positif PT Emitem BBRI hingga September 2023 diikuti juga kualitas kredit yang terjaga dengan baik
00:33 pasca krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
00:37 Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BBRI Agus Sudiarto
00:43 bahwa hingga Kuartal 3 2023 untuk kinerja bank only, perseroan berhasil menurunkan loan at risk atau LAR menjadi sebesar 13,87%.
00:54 Hal ini menunjukkan perbaikan karena LAR tersebut menurun jika dibandingkan dengan September tahun lalu yang sebesar 19,28%.
01:04 Loan at risk perseroan pada 2018 hanya 9,17% pada tahun berikutnya pun tak berbeda jauh yaitu 9,78%.
01:16 Setelah Indonesia dilanda pandemi pada 2020 LAR BRI melonjak menjadi 28,26%.
01:24 Di 2021 persentasenya turun menjadi 24,11% sementara sepanjang tahun lalu turun menjadi belasan persen yaitu 17,11%.
01:37 Membayangkan LAR diikuti juga dengan kualitas NPL yang terjaga dimana hingga pada akhir September 2023 tercatat NPL BRI sebesar 3,07% lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.
01:51 Penurunan NPL tersebut disebabkan BRI sedang melakukan upaya bersih-bersih portfolio kredit terutama kredit restrukturisasi terdampak COVID sebagai bagian dari soft lending strategy yang diimplementasikan sejak tahun lalu.
02:07 Tentunya upaya ini membutuhkan cadangan risiko kredit yang cukup dimana BRI telah melakukan pembentukan biaya CKPN yang besar selama periode pandemi sampai dengan 2022.
02:19 Dengan meningkatkan rasio loan loss reserve dari 4,4% pada 2019 menjadi 8,21% di 2022.
Be the first to comment