Skip to playerSkip to main content
  • 2 years ago
Perekonomian dunia sedang tertatih-tatih karena dua perang yang berlangsung, inflasi serta biaya pinjaman yang tinggi, yang menghambat pemulihan pasca pandemi. Kini potensi sumber Gejolak berikutnya di era polikrisis adalah padatnya kalender Pemilu 2024. Di mana tahun depan akan ada 40 negara yang mengadakan Pemilu nasional.

Category

📺
TV
Transcript
00:00 Pemirsa, perekonomian dunia sedang tertati-tati karena dua perang yang berlangsung,
00:04 inflasi serta biaya pinjaman yang tinggi yang membat pemulihan pasca pandemi.
00:09 Kini potensi sumber gejolak berikutnya di arah poli krisis adalah padatnya kalender pemilu 2024,
00:15 di mana tahun depan akan ada 40 negara yang mengadakan pemilu nasional.
00:19 Perekonomian dunia tertati-tati dari satu guncangan ke guncangan lainnya
00:28 oleh karena dua perang, inflasi tinggi dan biaya pinjaman yang juga tinggi
00:32 yang telah menghambat pemulihan pasca pandemi.
00:34 Sumber gejolak berikutnya di era poli krisis adalah padatnya kalender pemilu 2024,
00:40 melansir Bloomberg setidaknya tahun 2024 akan diadakan 40 pemilu nasional.
00:45 Bloomberg Economic mengitung bahwa pemilih di negara-negara yang mewakili 41% populasi dunia
00:52 dan 42% produk domestik bruto memiliki peluang untuk memilih pemimpin baru tahun depan.
00:58 Negara-negara yang akan mengadakan pemilu pada tahun 2024 mempunyai pengaruh besar,
01:03 mulai dari Taiwan di bulan Januari, Indonesia, Venezuela, Meksiko, Sundan Selatan
01:09 yang tidak stabil secara politik dan titik panas geopolitik seperti Taiwan dan Pakistan.
01:15 Tunisia juga mungkin akan mengadakan pemilihan presiden sekitar bulan Oktober tahun depan.
01:20 Tak sampai di situ pemilihan presiden Amerika Serikat di bulan November
01:23 juga akan memenuhi padatnya kalender pemilu dunia bersama dengan beberapa sekutu tradisional Amerika Serikat di Eropa,
01:30 termasuk Austria, Belgia, dan Inggris.
01:33 Pakar Ekonomi Politik Investasi dan Keuangan Internasional India University, Sarah Birold Denzem,
01:40 mengatakan dalam pemilu apapun banyak hal akan bergantung pada seberapa besar perbedaan yang ada
01:46 antara berbagai partai dalam bidang-bidang sensitif seperti keamanan nasional, perdagangan, dan imigrasi.
01:52 Konsensus mengenai topik-topik itu dapat mengurangi resiko politik.
01:56 Lebih lanjut, menurut Denzem, selain resiko terkait ketidakberlanjutan kebijakan,
02:01 investor juga perlu terus mewaspadai adalah perubahan kepemimpinan
02:05 yang dapat menimbulkan perselisihan baru antar negara atau mengembarkan kembali permusuhan lama.
02:10 Sementara itu, Profesor di Cornell University, Ashward Prasad, mengatakan
02:16 pemilu ini berpotensi memperburuk ketidakpastian dan ketidakstabilan yang telah melanda perekonomian dunia,
02:22 dan berpotensi melemahkan investasi swasta.
02:24 Di sisi lain, mantan pejabat senior kebijakan ekonomi di Departemen Keuangan Amerika Serikat dan Gedung Putih,
02:31 Christopher Smart menilai pergantian pemerintahan tidak serta merta memicu guncangan kebijakan
02:36 yang berdapat menyebabkan negara-negara mengambil jalan yang berbeda saja.
02:40 Berbagai Somber, IDX Channel.
02:42 [Musik]
02:44 [Musik]
02:46 [Musik]
02:48 [Musik]
02:50 [SUARA KOIN]
Be the first to comment
Add your comment

Recommended