Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
TAPANULI TENGAH, KOMPAS.TV - Jemaat Gereja Kristen Protestan Indonesia Hutanabolon di Kabupaten Tapanuli Tengah mengikuti ibadah Natal yang digelar di tenda darurat. Ibadah Natal digelar di tenda darurat karena gereja mereka masih tertimbun lumpur setinggi hampir satu meter.

Dengan penuh sukacita, jemaat gereja tetap antusias merayakan Natal meskipun di sekeliling mereka masih dipenuhi material sisa banjir dan longsor. Sebagian besar jemaat gereja hingga kini juga masih tinggal di lokasi pengungsian.

Bagaimana warga di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Tapanuli Tengah merayakan Natal kali ini? Telah hadir bersama kita Pendeta Erik Sirait dari Gereja GKPI Hutanabolon, Tapanuli Tengah.

Baca Juga [FULL] Kisah Prajurit TNI Rayakan Natal di Lokasi Bencana Aceh Utara | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/regional/639800/full-kisah-prajurit-tni-rayakan-natal-di-lokasi-bencana-aceh-utara-kompas-petang

#jemaat #natal #korbanbencana #tapanulitengah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/639802/full-gereja-tertimbun-lumpur-jemaat-gkpi-hutanabolon-tapteng-rayakan-natal-di-tenda-darurat
Transkrip
00:00JGKPI Hutana Bolonta, Panuli Tengah.
00:03Selamat petang Pak Pendeta.
00:09Dengan Friska di sini, Pak Pendeta, doa kami teriring di perayaan Natal ini
00:14di tengah keterbatasan bisa dijalani dengan selamat dan penuh damai juga
00:21untuk warga yang merayakan di sana ya Pak Pendeta.
00:26Pak Pendeta, pasti ini sulit sekali.
00:30Bagaimana bisa diceritakan perayaan Natal pada hari ini Pak Pendeta?
00:36Ya, perayaan Natal kali ini bisa dikatakan sama seperti yang lagu-lagu yang pernah pirang.
00:45Karena memang kita merayakan Natal di tenda darurat karena gereja kita masih terendam material
00:55longsor yang terjadi di tanggal 25 November bulan yang lalu.
01:02Namun, tidak mengurangi semangat daripada jemaat untuk berkumpul.
01:07Kita memang cukup kesulitan waktu itu untuk menemukan tempat yang cocok.
01:15Kita koordinasi dengan pemerintah setempat untuk menyediakan tempat.
01:20Kita punya kendala.
01:21Namun, beberapa hari yang lalu, dua hari yang lalu,
01:27kita jumpa dengan rombongan Ibu Bupati yang sedang berkunjung ke Putana Bulun.
01:35Kita berhentikan rombongan itu dan kita minta tolong
01:38supaya kita difasilitasi tenda.
01:42Supaya jemaat di Kepi Putana Bulun bisa tetap merayakan perayaan Natal.
01:49Meskipun kita merayakannya bukan lagi di gereja,
01:53tetapi di tenda darurat yang didirikan oleh BPBD itu sehari sebelum perayaan.
02:01Jadi kemarin sekitar pukul 4 sore mereka mendirikan tenda itu.
02:07Ada berapa jemaat yang merayakan Natal hari ini, Pak?
02:13Iya, jadi dari informasi yang kita dapat dari bonat jua kita,
02:19dari 125 kakak jemaat kita yang hadir itu hampir 90 persen.
02:28Jadi jumlah jiwa yang hadir tadi sekitar 250 sampai 300 orang.
02:36Karena acara yang kita sediakan itu sekitar 250 ekselepar, itu kurang.
02:45Nah, untuk kali ini acaranya seperti apa, Pak?
02:49Karena kan dirayakannya di tengah keterbatasan, di tenda darurat,
02:54berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
02:56Iya, jadi kita untuk tahun ini hanya fokus kepada perayaan Natal,
03:05ibadah Natal umum.
03:07Malam Natal semalam kita tidak bisa melakukannya,
03:11karena situasi juga hujan pada semalam,
03:15baru gereja kita juga belum ada listriknya.
03:18Jadi kalau kita paksakan ibadah di situ,
03:22kayaknya tidak mungkin lah.
03:23Jadi kita sepakat,
03:25kita hanya melakukan ibadah Natal umum pada tanggal 25 Desember.
03:31Dan puji Tuhan, tadi sudah berjalan dengan baik,
03:36meskipun penuh dengan kesederhanaan,
03:38dan diiringi dengan air mata jemaat yang mungkin melihat kondisi gereja
03:44tidak seperti yang mereka bayangkan sebelumnya.
03:49Iya, kami yakin pasti ini di tengah kesulitan ini banyak doa yang tercurah
03:56dengan penuh air mata tadi Pak Pendeta juga ceritakan.
04:00Apa saja doa yang dipajatkan untuk tahun ini, Pak?
04:04Iya, jadi doa yang kita pajatkan untuk tahun ini,
04:09yang pertama kita sehat-sehatlah dulu.
04:12Untuk melewati tahun 2025,
04:17dan kita berharap juga dengan kutbah Natal tadi,
04:22Yesus yang dilahirkan dan ditempatkan di Tandang Lomba,
04:28dan kalau di Basa Bataknya tadi,
04:31di Borhos di Panggagatan, Panggagatan itu juga bisa menyembuhkan roti kehidupan.
04:38Jadi kita berharap dengan perayaan Natal ini,
04:41karena Yesus adalah roti kehidupan,
04:44kita juga berdoa bahwa asalnya kebutuhan jemaat juga nanti
04:48akan terpenuhi dengan baik,
04:51baik sandang ataupun pangan.
04:53Kalau untuk jemaat gereja hingga saat ini,
04:59apa kebutuhan yang masih belum terpenuhi, Pak Pendeta?
05:03Iya, kebutuhan saat ini mungkin
05:05kalau untuk bahan makanan,
05:10kami kira sudah cukup.
05:13Mungkin peralatan untuk dapur atau tika,
05:18itu yang juga belum bisa terpenuhi dengan baik,
05:23apalagi saat ini kan musim hujan,
05:26banyak genangan, banyak nyamuk.
05:29Jadi memang kita cara-bicara kemarin dengan beberapa jemaat,
05:34sarangan nyamuk sudah mulai banyak,
05:37takutnya penyakit juga akan datang.
05:40Kalau bisa, kulang gula.
05:42Juga dipasilitasi untuk jemaat-jemaat kita,
05:47untuk keluarga,
05:48supaya mereka bisa tidur dengan baik.
05:52Jadi tendanya sudah ada,
05:54tapi kelambu,
05:55lalu fasilitas kebersihan untuk hidup bertahan hidup
05:58sementara itu ya, Pak?
05:59Iya, apalagi fasilitas untuk,
06:02apa kamar mandi umum?
06:04Karena kita kan kekurangan air bersih,
06:06apalagi di tenda pengungsian itu,
06:09toiletnya bisa dikatakan masih,
06:12enggak mendukung lah.
06:14Jadi mohon perhatian untuk pihak-pihak terkait,
06:18supaya warga kita bisa sehat di pengungsian.
06:22Ya, amin semoga Bapak Pendeta juga jemaat
06:26semuanya dalam kondisi yang sehat.
06:28Selamat perayakan Natal.
06:30Semoga keadaan segera membaik.
06:31Pak Pendeta Erick Sirait
06:32dari Gereja GKPI Hutana Bulon.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan