Sorbansantri.com Nahdlatul Ulama kembali diuji oleh dinamika di dalam rumah besarnya sendiri. Perbedaan pandangan antara Rais Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU mengingatkan kita bahwa jam’iyah sebesar NU pun tidak lepas dari ikhtiar mencari titik temu. Musyawarah Kubro para kiai sepuh di Pondok Pesantren Lirboyo menghadirkan suara yang meneduhkan: islah. Dalam tradisi pesantren, islah bukan tanda kalah, melainkan jalan kebijaksanaan untuk menjaga persatuan dan marwah jam’iyah. Rais Aam menegaskan pentingnya mekanisme organisasi, sementara Gus Yahya membuka ruang dialog demi persatuan. Para santri berharap, perbedaan ini disikapi dengan adab, musyawarah, dan kejernihan niat. Sebab NU bukan milik satu figur, melainkan amanah sejarah yang harus dirawat bersama.
00:00Nah Datul Ulama kembali diuji oleh dinamika di dalam rumah besarnya sendiri.
00:04Perbedaan pandangan antara Rais Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU mengingatkan kita bahwa Jamia sebesar NU pun tidak lepas dari ikhtiar mencari titik temu.
00:12Musyawara Kubro Parakiai Sepu di pondok pesantren Lirboyo menghadirkan suara yang meneduhkan, Islah.
00:18Dalam tradisi pesantren, Islah bukan tanda kalah, melainkan jalan kebijaksanaan untuk menjaga persatuan dan maruah Jamia.
00:27Sementara Gus Yahya membuka ruang dialog demi persatuan, para santri berharap perbedaan ini disikapi dengan adab, musyawarah, dan kejernihan niat.
00:36Sebab NU bukan milik satu figur, melainkan amanah sejarah yang harus dirawat bersama, sorbansantri.com melaporkan.
Jadilah yang pertama berkomentar