JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan kasus sopir Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menabrak guru dan siswa di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut) ke Presiden Prabowo Subianto.
"Saya ingin melaporkan terkait insiden kemarin, ada satu mobil pengantaran yang menabrak pagar dan kemudian masuk di SD Cilincing," kata Dadan dalam Sidang Kabinet Paripurna.
Baca Juga [FULL] Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Bahas Bencana Sumatera hingga Soroti Perubahan Iklim di https://www.kompas.tv/nasional/637654/full-prabowo-pimpin-sidang-kabinet-paripurna-bahas-bencana-sumatera-hingga-soroti-perubahan-iklim
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/637655/full-di-depan-prabowo-kepala-bgn-jelaskan-insiden-mobil-sppg-tabrak-siswa
00:00Untuk nanti berikutnya Pak Mendik Dasmen dan Mendik Ti, Pak Kepala BGN dipersilakan.
00:05Sebelumnya ya, saya mau langsung tanggapi Menteri Kehutanan.
00:09Jadi, sebagaimana yang kemarin kita sudah bicarakan,
00:16segera diverisikasi, diperiksa, diaudit,
00:21semua perusahaan yang memegang konsersi yang tidak mentaati peraturan itu ditindak,
00:37dilihat seberapa besar pelanggarannya dan itu dicabut.
00:44Yang sudah Anda cabut kemarin itu 22 ya?
00:4822 Pak, tapi ini masih bersifat nasional, di Sumatera sendiri 116 ribu Pak.
00:56Yang terkait dengan banjirnya nanti dikoordinasikan dengan Satgas PKH Pak,
01:00tapi tadi mungkin tidak bisa diekspos ke publik pada saat ini,
01:03tapi terus bekerja seperti perintah Bapak Pak.
01:04Oke, jadi jangan ragu-ragu kalau Anda perlu bantuan personel untuk
01:14investigasi, minta saja nanti ke KL lain, ya.
01:21Minta mungkin bantuan Polri, TNI, atau KL lain.
01:28Sekali lagi, siapa yang melanggar, kita langsung tindak, kita cabut.
01:34Kalau tidak salah, sampai hari ini kita sudah cabut 4 juta hektare.
01:38Ini yang 22 itu termasuk 4 juta itu.
01:43Izin Pak Beda itu yang 4,2 itu penertiban sawit dalam kawasan, Bapak.
01:48Ini PBPH Pak, perizinan berusaha di kawasan hutan, Pak.
01:52Oh, sudah cabut 1 juta lagi, berarti.
01:53Sudah jadi 1,5 juta, Pak.
01:55Sudah 5 juta yang kita cabut.
01:57Pokoknya jangan ragu-ragu.
02:00Siapa yang melanggar, langsung kita cabut.
02:03Terima kasih.
02:04Terima kasih, Pak Siskap.
02:09Yang terhormat, Pak Presiden.
02:11Yang terhormat, Bapak Wakil Presiden, Bapak Ibu sekalian, Kabinet Merah Putih.
02:16Izin saya menyampaikan, sampai hari ini sudah ada 17.555 satuan pelayanan penuhan giji
02:24yang sudah melayani 50.390.880 di 38 provinsi, di 509 kabupaten, dan di 7.022 kecamatan.
02:37Dengan sebaran SPPG terbanyak ada di Jawa Barat, itu mencapai 3.996 diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur.
02:47Tetapi kalau lihat presentasi dari kuota SPPG, DI Yogyakarta ini sudah mencapai 87 persen,
02:57diikuti dengan Jawa Tengah 83 persen, dan Lampung 81 persen.
03:01Jawa Barat sendiri meskipun ini tertinggi, baru mencapai 80 persen secara nasional.
03:06SPPG yang sudah terbentuk 59 persen.
03:10Dan kemudian jumlah tenaga kerja yang sudah terlibat langsung di halaman 2,
03:17di SPPG ada 741.985, dengan total supplier mencapai 41.389,
03:27terdiri dari kooperasi ada 5.000 kooperasi, BUMDES 629, kemudian BUMDES 969,
03:35dan UMKM ini terbanyak ada sekitar 19.246, supplier lain ini perorangan itu 16.351,
03:44kooperasi Desa Marah Putih sudah ada 22 yang ikut terlibat menjadi supplier di program makan bergitih gratis.
03:51Kemudian selain kita membangun SPPG di daerah aglomerasi,
03:56kita juga membangun SPPG di daerah terpencil di halaman 4,
04:00itu kami sudah identifikasi ada 36 provinsi yang membutuhkan SPPG terpencil,
04:07dengan total nanti akan didirikan 8.297 untuk melayani penduduk di daerah terpencil kurang lebih 2,4 juta.
04:17Dan kemudian kalau kita lihat halaman 5,
04:24bangunan yang menjadi SPPG itu dari amanah saja,
04:28ternyata setelah kita lihat 4.175 adalah bangunan baru,
04:343.970 mengkonvensi rumah tinggal menjadi SPPG,
04:39kemudian 2.985 berasal dari rumah toko,
04:43kemudian 320 dari rumah kantor,
04:45kemudian ada juga gudang 1.419,
04:49rumah makan ini mencapai 1.084,
04:53hotel ada hotel juga yang berubah menjadi SPPG ada 113,
04:57kemudian ada kantor yang berubah 217,
05:00sarana olahraga ini rata-rata putsal 388,
05:04showroom baik motor maupun mobil ini ada 77,
05:07lainnya masih 1.600 kita masih data,
05:12dan terkait dengan selapan anggaran sampai siang ini kita sudah menyerap 58 triliun atau mencapai 81 persen.
05:23Dan Alhamdulillah surat dari Kementerian Keuangan sudah keluar untuk optimalisasi,
05:29karena ada pagu anggaran yang harus kita alihkan terkait dengan tidak mungkin terselap kalau kita tidak alihkan.
05:36Terima kasih untuk Kementerian Keuangan dan selanjutnya terkait dengan kejadian Pak Presiden di halaman 8,
05:44di grafik yang atas yang warna merah itu adalah total kejadian per bulan yang terjadi pada program makanan bergidi gratis,
05:53di mana mulai September meningkat 67 kejadian,
05:57kemudian Oktober puncaknya 85 dan kemudian menurun drastis di November ke-40 dan sampai hari ini 15 hari di bulan Desember itu hanya terjadi 4 kejadian,
06:13Alhamdulillah sudah jauh menurun dan kita usahakan agar tahun depan tidak ada lagi kejadian,
06:19karena BGN sekarang telah melakukan sertifikasi keamanan tangan sebanyak 3.000 SPPG bekerjasama dengan ID Survei,
06:27dan nanti hasilnya kita akan menghasilkan SPPG yang unggul, sangat baik dan baik.
06:34Mudah-mudahan dengan sertifikasi ini tidak ada lagi kejadian yang akan dialami untuk program makanan bergidi tahun 2026.
06:42Dan kemudian terkait dengan tanggap bencana di halaman 9, Alhamdulillah di Provinsi Aceh ada 109 SPPG,
06:51di Provinsi Sumatera Utara ada 148 SPPG, di Provinsi Sumatera Barat ada 66 SPPG, total 323 SPPG,
07:00yang dikonversi dari melayani penerima manfaat anak sekolah Ibu Hamil yang menyusui,
07:06karena terdampak kemudian menyalayani pengungsi.
07:08Jadi totalnya Alhamdulillah sampai sekarang sudah ada 323, dan kita pastikan seluruh virtual account di daerah bencana,
07:17kita pastikan selalu tersedia uangnya agar bisa tetap melayani pengungsi.
07:22Dan kemudian terakhir saya ingin melaporkan terkait dengan kejadian insiden kemarin,
07:28di mana ada satu mobil pengantaran yang menabrak ke pagar dan kemudian masuk di SD Cilincing,
07:39dan ini disebabkan karena sopir yang utamanya sakit.
07:45Kemudian jam 3 sopir cadangan ditelepon dan kelihatannya dalam kondisi kurang prima,
07:53dan tetap bekerja untuk melayani dan timbul kejadian.
07:58Di halaman berikutnya ada 22 korban yang mengalami cedera.
08:06Di hari yang sama setelah 6 jam diobservasi,
08:10itu ada 10 siswa yang sudah kembali,
08:12kemudian ada 8 siswa dan 1 guru di rumah sakit koja yang dirawat,
08:20dan 3 siswa di rumah sakit Cilincing.
08:23Hari ini tersisa 4 yang dirawat di rumah sakit koja,
08:28dan 1 yang dirawat di Cilincing dalam keadaan baik,
08:321 masih di PCU karena mengalami fraktur di wajah,
08:38tapi sudah dioperasi selama 5 jam 2 hari yang lalu,
08:41sekarang dalam proses pemulihan dan ditangani oleh 3 orang dokter spesialis,
08:46dari dokter spesialis anak, bedah syarab, dan termasuk juga bedah plastik.
08:53Saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan melalui rumah sakit koja dan Cilincing,
09:00kemudian juga Pemda, Dinas Sosial, dan juga Camat,
09:08serta tentu saja dari Kepolisian Pak yang membantu trauma healing untuk anak-anak sampai sekarang masih di Pandu.
09:18Dan terakhir, saya juga ingin menyampaikan bahwa program Makan Bergeji diperkirakan di akhir Desember ini
09:27akan membentuk 19.000 SPPG dan itu menyangkut 70% penerima manfaat,
09:35dan insya Allah akan menggunakan seluruh anggaran yang ada yang sudah diberikan kepada Badan Gini Nasional.
09:44Ada hal yang baik menurut saya terjadi di masyarakat,
09:48salah satu contohnya di Lumajang Pak.
09:50Jadi ketika SPPG harus berdiri dan tidak bisa didirikan karena ada kandang kambing,
09:56akhirnya masyarakat bermusawarah,
10:00ada kandang kambing Pak.
10:03Kandang kambing.
10:04Karena SPPG tidak boleh didirikan di dekat kandang kambing, kandang hewan, dan juga tempat sampah,
10:10masyarakat kemudian berembuk di daerah sekitar itu,
10:14dan kemudian bersedia mengeluarkan biaya untuk memindahkan kandang kambing Pak,
10:18bukan menolak ke SPPG,
10:22karena mereka sudah tahu setiap kali SPPG berdiri,
10:25maka 50 orang akan bekerja di SPPG,
10:28kemudian ada 15 supplier yang bisa memasuk bahan baku,
10:33dan juga tentu saja petani, peternak nelayan akan sangat diuntungkan dengan kehadiran SPPG.
10:39Dan perlu Pak Presiden dan Pak Pak Kekil Presiden ketahui,
10:43sekarang badan gizi bisa menstabilkan harga, Pak.
10:48Jadi kalau permintaan akan telur sama ayam terlalu tinggi,
10:53kami bisa berikan instruksi kepada SPPG agar menggunakan protein lain,
10:58contohnya bulan ini adalah bulan ikan,
11:01maka kita anjurkan agar lebih banyak menggunakan ikan.
11:05Dan kemudian ketika harga kandang turun, petani menjerit,
11:09kami perintahkan kepada SPPG agar satu hari dalam satu minggu memasak kentang.
11:16Alhamdulillah harga kentang mulai naik.
11:18Jadi untuk Bapak-Ibu sekalian,
11:20saya kira nanti di daerah-daerah bagi yang mendapatkan tekanan harga
11:25dan ada yang tidak laku,
11:27tinggal informasikan kepada gizi supaya kita bisa instruksikan kepada SPPG
11:31agar kita bisa stabilkan harga.
11:33Karena kapasitas pembelian SPPG cukup masif, Pak.
11:38Karena satu kali masak itu kan butuh 200 kg beras,
11:44350 kg sayur,
11:48kalau pisang itu 3.000 pisang,
11:50itu artinya 150 sisir,
11:54dan itu artinya 15 tandan,
11:56atau artinya 15 pohon pisang.
11:59Harus ada sekali ngasih makan pisang.
12:01Nah kemudian kalau masak lele itu Pak,
12:05harus ada 3.000 lele,
12:06itu 2 kolam biofog harus tersedia.
12:10Jadi itu betapa masifnya program makan bergizi,
12:13dan saya kira sekarang sudah dirasakan oleh masyarakat,
12:16banyak petani-petani pemuda-pemuda yang sekarang sudah mulai aktif,
12:21beraktifitas di daerah masing-masing,
12:24meningkatkan produktivitas wilayah.
12:25Dan kemudian tadi malam saya didatangi oleh satu ahli dari Amerika terkait dengan carbon trading, Pak.
12:33Saya juga gak nyangka,
12:35ternyata pola yang dikembangkan oleh badan gizi terkait dengan lokality,
12:39dengan ada SPPG,
12:41dan kemudian ada ahli gizi di setiap SPPG,
12:44dan kemudian produknya produk lokal,
12:47kesukaan masyarakat lokal,
12:49rupanya secara ekosistem,
12:52itu dinilai termasuk yang menghasilkan carbon footprint rendah.
12:57Sehingga kemungkinan bisa dimonetize oleh dunia internasional terkait program di badan gizi nasional,
13:03karena lokality-nya tersebut.
13:05Terima kasih, Pak President.
13:06Itu yang 3.000 lele sehari,
13:15itu 3.000 lele di tiap SPPG?
13:18Satu SPPG, Pak.
13:203.000 lele?
13:213.000 lele, itu dua kolam bioflok, Pak.
13:24Berarti satu anak makan satu lele?
13:28Satu lele, Pak.
13:29Satu lele?
13:30Satu lele, betul.
13:31Pak, kalau masak lebih bagus dari waktu saya tentara dulu.
13:38Oh iya, Pak.
13:41Dan lele-lelenya dipotong kecil-kecil.
13:44Nggak, Pak.
13:44Nih, kepalanya saja dibuang,
13:46kemudian satu lele utuh diberikan, Pak.
13:49Luar biasa.
13:50Iya.
13:51Dan kemudian, Pak, kalau masak daging sapi,
13:54masak satu ekor sapi,
13:55satu hari dipotong untuk satu SPPG.
13:58Jadi kalau di akhir tahun ini ada 19.000 SPPG,
14:03maka ada 19.000 sapi dalam satu hari
14:06harus dipotong karena program makan bergiji.
14:09Kalau 4 kali sebulan,
14:11ya tinggal dikalikan, Pak.
14:13Tapi saya sudah konsultasi dengan dirjen peternakan,
14:16katanya cadangan sapi nasional cukup
14:21untuk bisa mengantisipasi kebutuhan program makan bergiji.
Jadilah yang pertama berkomentar