KOMPAS.TV - Di hadapan relawan Projo, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi meminta izin agar ia bisa bergabung ke Partai Gerindra.
Dirinya bilang berniat mendukung partai yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Ia juga sempat menyinggung bahwa pernah ditawari langsung oleh Prabowo dalam sebuah forum.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang juga hadir dalam acara Kongres Projo, menyatakan belum mendengar secara langsung rencana masuknya Budi Arie ke Partai Gerindra.
Dirinya menyambut baik dan akan mempertimbangkan kehadiran dari gelombang Projo yang ingin masuk ke Gerindra.
#budiarie #projo #gerindra
Baca Juga [FULL] Pansus Trap DPDRD Bali Ungkap Aturan yang Dilanggar soal Pembangunan Lift di Klungkung di https://www.kompas.tv/regional/627779/full-pansus-trap-dpdrd-bali-ungkap-aturan-yang-dilanggar-soal-pembangunan-lift-di-klungkung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/627780/full-gerindra-sebut-akan-sambut-baik-soal-budi-arie-merapat-ke-gerindra-ini-respons-sekjen-projo
Dirinya bilang berniat mendukung partai yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Ia juga sempat menyinggung bahwa pernah ditawari langsung oleh Prabowo dalam sebuah forum.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang juga hadir dalam acara Kongres Projo, menyatakan belum mendengar secara langsung rencana masuknya Budi Arie ke Partai Gerindra.
Dirinya menyambut baik dan akan mempertimbangkan kehadiran dari gelombang Projo yang ingin masuk ke Gerindra.
#budiarie #projo #gerindra
Baca Juga [FULL] Pansus Trap DPDRD Bali Ungkap Aturan yang Dilanggar soal Pembangunan Lift di Klungkung di https://www.kompas.tv/regional/627779/full-pansus-trap-dpdrd-bali-ungkap-aturan-yang-dilanggar-soal-pembangunan-lift-di-klungkung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/627780/full-gerindra-sebut-akan-sambut-baik-soal-budi-arie-merapat-ke-gerindra-ini-respons-sekjen-projo
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Masih bersama kami, Saudara Ketua Umum Projo Budi Aristiadi menunjukkan sinyal kuat merapat ke Partai Gerindra.
00:07Hal itu disampaikannya di sela-sela Kongres Ketiga Projo di Hotel Grand Sahid Jaya Sabtu lalu.
00:16Di hadapan relawan Projo, Ketua Umum Projo Budi Aristiadi meminta izin agar ia bisa bergabung ke Partai Gerindra.
00:24Dirinya bilang berniat mendukung partai yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
00:28Ia juga sempat menyinggung bahwa pernah ditawari langsung oleh Prabowo dalam sebuah forum.
00:34Kita akan memperkuat seluruh akhidat politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden.
00:43Jadi memboleh izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya.
00:50Tidak usah ditandai partainya apa.
00:52Karena apa, saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum.
00:57Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasko Ahmad yang juga hadir dalam acara Kongres Projo menyatakan
01:04belum mendengar secara langsung rencana masuknya Budi Ariki Partai Gerindra.
01:09Dirinya menyambut baik dan akan mempertimbangkan kehadiran dari gelombang Projo yang ingin masuk ke Gerindra.
01:15Saya belum dengar langsung, nanti kalau sudah dengar langsung saya tanggepin.
01:21Ya kalau Gerindra siap gelombang besar dari manapun.
01:24Ya kita namanya aspirasi tentu kita akan pertimbangkan untuk diakomodir.
01:31Projo!
01:37Isyarat bergabungnya Budi Ariki ke Partai Gerindra sebenarnya pernah muncul beberapa waktu lalu.
01:42Dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia di Solo pada Juli lalu,
01:47Prabowo sempat menggoda Budi Ariki yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Kooperasi.
01:52Prabowo menggoda Budi Ariki dengan pertanyaan pilihan antara Gerindra atau PSI.
01:59Menteri Kooperasi Saudara Budi Ariki Setiadi.
02:06Masuk PSI ya kok? Bukan.
02:12PSI itu Gerindra kok.
02:20Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menyebut,
02:25langkah Budi Ariki untuk masuk ke Gerindra agar tidak identik dengan Jokowi merupakan langkah yang logis.
02:32Ia menilai jika Projo membuktuhkan backup politik baru, Pusai Jokowi tak lagi menjabat.
02:38Langkah politik yang dilakukan Budi Ariki, Ketua Projo untuk masuk Gerindra dan mengganti logo Projo agar tidak identik dengan Pak Jokowi merupakan langkah pragmatisme politik yang logis dan realistis.
02:57Karena suka atau tidak, Budi Ariki dan Bu Projo butuh backup politik baru pasca Pak Jokowi tak lagi menjabat.
03:07Apalagi serangan demi serangan yang dihadapi Projo sebagai benteng utama Pak Jokowi dan keluarga Solo tak berbuah insentif politik yang maksimal.
03:19Sejumlah langkah yang dilakukan Budi Ariki dan organisasinya memperkuat kesan bahwa orientasi politik mereka mulai bergeser.
03:28Apakah labuan hati Budi Ariki serta Projo akan menetap di lingkar Jokowi atau justru bergeser ke Prabowo Subianto?
03:37Tim Liputan Kompas TV
03:39Sinyal demi sinyal terus ditujukan Ketua Umum Projo, Budi Aristi Adi.
03:48Apakah dengan keinginan Budi Ariki merapat ke Gerindra merupakan sebuah langkah menemukan tambatan politik baru?
03:55Untuk membahasnya saat ini kita sudah bergabung dengan politisi Partai Gerindra Hendar Samarantoko.
04:00Ada juga Handoko selaku Sekretaris Jenderal Projo dan ada Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno.
04:06Selamat malam semuanya.
04:07Selamat malam Sini, selamat malam.
04:10Selamat doku, Mas Adi.
04:12Bu Hendar Sam, ini kan Pak Budi Ariki sudah jelas-jelas minta izin kerelawannya untuk masuk Gerindra.
04:18Nah kalau dari Gerindra sendiri siap membuka pintu selebar-lebar yang untuk Budi Ariki atau masih ada yang harus ditimbang dulu?
04:25Partai Gerindra adalah partai yang terbuka.
04:26Jadi memang untuk setiap warga negara Indonesia termasuk juga Pak Budi Ariki kita menyebut baik untuk
04:34apa nama itu, masuk sebagai anggota partai Gerindra.
04:39Nah karena untuk menjadi anggota partai Gerindra itu memang tidak sulit bahwa hanya syarat ber-KTA saja dan kemudian dia menyerahkan ke KTP dan KTA, kemudian nomor telepon.
04:52Cukup itu saja untuk menjadi anggota.
04:54Nah kemudian tapi Gerindra mempunyai kultur dan struktur yang kuat.
05:01Maka oleh karena itu kan saya pernah menyampaikan bahwa di kasusnya Noel kan contoh ya, kawan kita Noel, bahwa ada anggota partai, ada kader partai, ada pengurus partai.
05:16Nah ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang berbeda ya tentunya dari terminologi dan itunya.
05:22Tapi Pak Menderson, Pak Budi Ariki bilang ya ini kan juga nunggu dulu izin dari yang punya partai dari Pak Prabowo.
05:28Artinya sebenarnya nggak ada yang harus dikhawatirkan untuk bisa masuk Gerindra?
05:33Kita welcome untuk itu sebenarnya, tidak ada ininya.
05:36Kalau memang tidak ada halangan untuk menjadi anggota, tidak ada halangan di ADIRT kita.
05:42Setiap orang bisa menjadi anggota dari partai Gerindra, bergabung dengan partai Gerindra.
05:45Tapi untuk menjadi kader dan pengurus tentunya ada mekanisme yang harus dilalui, kan gitu.
05:51Nah oleh karena itu, apa namanya itu, itu ada di DPP tentunya.
05:58Dalam hal ini Ketua Dewan Pembina dan Ketua Mgita Pak Prabowo.
06:01Oke, kalau gitu ke Bang Hanoko.
06:05Bang Hanoko, kalau tadi mendengar dari pernyataannya Bang Hendarsan, terbuka lebar kok.
06:09Nah ini apakah artinya akan diikuti juga?
06:11Tidak hanya Pak Budi Ariki, tapi anggota relawan projo juga akan masuk Gerindra?
06:15Baik, terima kasih.
06:19Mungkin perlu saya jelaskan ya, dari awal, dari awal berdiri, projo ini kan tentunya kan bukan partai politik ya.
06:28Tetapi, di dalam projo ini banyak kader-kadernya projo ini yang juga menjadi kader partai politik.
06:39Kalau dari itu dari awal sekali, dari awal sekali di 2014 itu ada kader yang dari BD Perjuangan, ada dari BKB, dari macam-macam lah sampai hari ini.
06:52Jadi kalau bagi kami, itu hak politik yang dimiliki oleh kawan Budi Ariki untuk menentukan menjadi kader partai politik tertentu.
07:06Kalau kemarin dia sampaikan bahwa akan bergabung dengan partai politik yang dipimpin Pak Prabowo, ya tentunya itu Gerindra, ya itu bukan sesuatu hal yang besar, bagi kami bukan sesuatu yang patut dipermasalahkan.
07:23Tetapi, Budi Ariki kemarin memang menyampaikan untuk meminta izin kepada kawan-kawan di arena kongres bahwa Budi Ariki mau bergabung dengan Gerindra.
07:36Tapi, Bang Handoko kan juga bilang kalau ketua umumnya masuk Gerindra masih iya bawahannya.
07:40Enggak, itu disampaikan juga oleh Pak Budi Ariki tadi. Itu gimana dong?
07:44Saya pikir tidak begitu ya. Saya sendiri ini kader partai Golkar.
07:48Kebetulan saya juga pengurus, saya salah satu ketua di Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
07:53Jadi, itu biasa saja. Tetapi, kita lihat nanti perkembangannya.
07:58Karena, bagi kami, proyek ini dalam ADRT yang kita sepakati dulu, itu kita memang tidak menjadi underbought dari salah satu partai.
08:10Ya kan, jadi, tetapi kami terbuka saja dengan siapapun yang menjadi kader partai, tetapi kemudian mempunyai ideologi yang sama,
08:21cita-cita yang sama tentang kakyatan, tentang Indonesia.
08:25Kemudian, kita bergabung di, apa namanya...
08:29Di parlay politik ya? Oke.
08:32Oke. Kalau Mas Adi, sebenarnya bagaimana Anda membaca sinyal manuver dari seorang Budi Ari?
08:37Tepatkah kalau misalnya tujuannya adalah untuk menjaga eksistensi dan relevansi?
08:40Ya, saya kira ada dua hal. Pertama harus diakui, sepertinya Pak Budi Ari mulai realistis membaca anatomi kekuatan politik di negara kita memang salah satu instrumen terkuatnya adalah partai politik.
08:53Jabatan-jabatan politik strategis apapun di negara kita, bergen dan proses politiknya itu dalam banyak hal ditentukan dan dikedalikan oleh partai politik.
09:03Mulai dari konfigurasi soal pilpres, pilek, pilkada, dan seterusnya, dan seterusnya.
09:09Termasuk juga jabatan-jabatan politik pasca pertarungan politik itu selesai.
09:13Jadi ini yang sepertinya membuat kenapa sosok seperti Pak Budi Ari yang dulu mungkin tidak terlampau terafiliasi dengan salah satu partai politik tertentu, akhirnya memutuskan bergabung dengan partai.
09:24Kenapa memilih gerenda? Ya tentu karena gerenda partai pemenang pemilu, partainya Bang Hindarsam, partainya pemenang pilpres.
09:31Jadi siapapun pastinya punya intensi dan tertarik untuk menjadi bagian dari partai pemenang pemilu.
09:36Dan ini adalah sesuatu yang terulang.
09:38Dulu waktu PDP yang berkuasa, banyak yang ingin pindah ke PDP.
09:41Sebelumnya lagi ketika Demokrat berkuasa, banyak sekali yang kemudian pindah ke Demokrat.
09:46Ini adalah magnet yang memang dimiliki oleh partai pemenang pemilu dan partai penguasa yang saya kira semua elemen politik jika ingin terjun ke partai, pastinya ingin bergabung di dalamnya.
09:56Tapi Mas Adi, kalau melihat manuvernya ini sebenarnya hanya ingin merapat ke kekuasaan?
10:00Atau mau mulai melepaskan, kan logonya saja diganti, dari Pak Jokowi kayaknya mau diganti, atau mau melepaskan sejarah yang lama?
10:08Nah itu faktor yang kedua yang ingin saya sampaikan.
10:11Memang kalau kita membaca percakapan publik di media sosial, ataupun komentar-komentar di media online,
10:17saya kan hampir men-tracking satu per satu tiap hari ya.
10:20Omongan publik, netizen di media sosial, memang harus diakui ada tiga variable yang kemudian ditengarai oleh publik.
10:28Ini semacam langkah politik yang secara perlahan dilakukan oleh kawan-kawan Projo yang mencoba untuk meninggalkan langkah politik Jokowi secara perlahan.
10:37Bukan hanya soal Pak Budi Ari yang ingin bergabung dengan partai, seperti Gerindra, tapi adanya transformasi politik katanya,
10:45yang kemudian menghilangkan siluet foto Jokowi di logo mereka.
10:48Itu kan adalah sebagai penegas betapa Projo ini seakan-akan tidak ingin teridentifikasi lagi sebagai bagian dari Pak Jokowi.
10:56Padahal publik taunya dulu ya Projo itu adalah Jokowi.
11:00Dan bahkan kita seringkali mendengarkan putih kata Jokowi, putih pula kata Projo.
11:05Merah kata Jokowi, merah pula kata Projo dan seterusnya.
11:10Jadi ketika itulah kemudian publik bertanya-tanya, kalau memang ingin terus tegak lurus bersama dengan Jokowi,
11:16ya tentu pilihan politiknya bukan Gerindra, tetap misalnya bersama dengan PSI.
11:20Atau bersama dengan PSI yang sangat dekat dengan Jokowi.
11:24Termasuk juga soal logonya nggak perlu diubah.
11:27Bahkan kita mendengarkan hari ini satu pernyataan yang semakin eksplisit bagaimana Projo itu
11:32seakan-akan semakin menghilangkan bagaimana jejak politik Jokowi di relawan politik ini.
11:38Ketika nama Projo itu tidak lagi dikaitkan dengan Projo Kowi.
11:42Tapi katanya didasarkan atas bahasa Sansakarta, berbahasa negeri ataupun rakyat dan seterusnya.
11:49Tiga variable inilah yang kemudian para hadir ini sindi yang kemudian dikongklusikan oleh publik
11:53bahwa Projo di kongresnya yang ketiga secara perlahan memang ya meninggalkan langkah politik Pak Jokowi.
11:59Dimana sudah mulai ada diferensiasi dari Pak Jokowi pindah ke haluan yang saat ini sedang berkuasa.
12:06Nah tapi oke, artinya juga seberapa kuat Projo dan juga seorang Budiari akan memperkuat orientasi politik
12:12seberapa kuat akan mendukung Gerindra?
12:14Tapi jangan dijawab dulu, Bapak-Bapak semua nanti kita akan kembali lagi tetap bersama kami di Sapa Indonesia Malam.
12:19Saya mau lanjutkan lagi pertanyaannya ke Mas Adi.
12:21Mas Adi sebenarnya seberapa kuat sih daya tawar seorang Budiari Setiadi dan juga Projo
12:26untuk mendongkrak sebuah partai politik yang sudah punya presiden?
12:29Ya saya kira memang dalam konteks demokrasi elektoral secara langsung
12:34dimana Pilpres, Pileg ataupun Pilkada dipilih one man one food
12:39saya kira kekuatan politik apapun menjadi penting sendiri
12:42karena yang menjadi salah satu kekuatan politik mereka adalah elemen-elemen yang terakumulasi
12:47sebagai kekuatan politik mereka.
12:50Sekalipun misalnya tidak terlampau terdeteksi secara digit
12:53sejauh mana kekuatan politik relawan seperti Projo
12:56tapi dalam banyak hal, apa yang mereka lakukan dalam banyak hal tentu
13:00dianggap sebagai bagian dari untuk menganyam sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh partai politik
13:06karena kalau kita melakukan kerja-kerja politik yang dilakukan oleh partai
13:10misalnya kita cek satu persatu
13:12ada misalnya basis konstituen termasuk juga soal isu-isu politik
13:16yang tidak tergarap secara signifikan
13:18baik oleh partai ataupun bagian dari yang dilakukan oleh kekuasaan hari ini.
13:23karenanya posisi relawan menjadi penting dalam konteks itu
13:26karena pemilihan secara politik di Indonesia melibatkan orang per orang secara langsung
13:31ya sekalipun orang juga banyak bertanya soal
13:34seberapa kuas sih sebenarnya posisi Projo
13:37tidak seperti partai yang diukur
13:39perolehannya 20 persen, 19 persen
13:41punya perwakilan di parlemen
13:43ada yang di provinsi, kabupaten, dan kota
13:45tapi bagi saya secara prinsip memang hard diakui
13:49simpul-simpul politik semacam ini
13:51memang dalam banyak hal semacam katalisator
13:53mulai dari kerja-kerja politik termasuk juga pembangunan isu yang secara signifikan
13:58betul bahwa hari ini memang Green Rail itu punya sosok yang cukup powerful
14:03do one and only Pak Prabu Subianto
14:05tapi tentu pada cat yang bersama
14:07jika ada kelompok dan relawan politik tertentu menjadi bagian di dalamnya
14:11tentu akan semakin membuat betapa partai ini akan begitu banyak
14:15mendapatkan dari dukungan-dukungan dari elemen politik yang lain
14:19jadi itulah yang saya sebut sekecil apapun dalam konteks demokrasi elektoral langsung
14:24pastinya itu sangat signifikan
14:26terutama untuk menunjukkan betapa ada bertambahnya kekuatan politik yang
14:30sudah mulai tumbuh di berbagai tempat
14:33oke, nah kalau dari Bang Hendarsan
14:34Bang Hendarsan, Projo kan sejauh ini selalu identik dengan relawannya Pak Jokowi
14:38ketika identitas itu masih melekat sampai saat ini
14:41ini akan menjadi nilai plus atau akan jadi
14:44atau apa ya, akan malah jadi beban juga untuk Gerindra sebenarnya
14:48saya nggak bisa menilai hal tersebut ya
14:52karena kapasitas saya tidak untuk menilai apakah
14:56secara elektoral atau secara pragmatis ini bisa menongkrak atau mendowngrade suara
15:01tapi yang pasti setiap orang atau insan yang ingin masuk ke Partai Gerindra
15:07harus mempunyai kesamaan tentang masalah ideologi yang sama dulu
15:13saya rasa seperti itu ya kan
15:14nilai-nilai perjuangan yang sama dengan kita
15:17kemudian baru bisa nge-blend tuh
15:20ya kan, oleh karena itu ketika mempunyai kesamaan ideologi
15:25ya apakah, ini kan kita ngomongin Pak Budiari ya
15:29Pak Budiari mempunyai kesamaan ideologi dengan Gerindra
15:33dan memahami ideologi-ideologi Gerindra
15:35oleh karena itu manifestasinya itu mungkin lah
15:40baru bisa terlihat pada saat beliau menjadi anggota
15:43dan mengimplementasikan hal tersebut
15:46tapi ketika Projo sudah menyatakan dukungannya
15:49untuk Pak Prabowo di 2029
15:51itu tidak cukup untuk menggambarkan ideologi dari Pak Budiari
15:54kan seperti tadi sudah disampaikan oleh
15:58apa nama itu, Bang Handoko tadi
15:59sampaikan bahwa
16:01ini kan saya nggak tahu ya
16:03sepengetahuan saya baru Pak Budiari-nya aja
16:06Bang Budiari aja nih
16:08Bang Budi aja yang baru menyatakan hal tersebut
16:11apakah Projo secara organisasi ini resmi ya kan
16:17secara ofisial masuk ke apa namanya tuh
16:20ke dalam menjadi anggota
16:24otomatis menjadi anggota Parti Gerindra
16:25saya belum sampai setahu saya tidak
16:28belum
16:28baru beliau saja yang minta izin kan
16:30kepada kader-kader yang lain
16:33nah apakah itu nanti diikuti
16:34dan sifatnya wajib atau tidak
16:36kita tunggu
16:38seperti kata Pak Dasko ya
16:40menyatakan bahwa
16:42kita dengar dulu baru kita bisa tanggapi kan
16:45mungkin baru kita bisa tanggapi ya masalah
16:47Bang Budiari
16:48oke kalau gitu saya ke Bang Handoko dulu
16:50Bang Handoko
16:51ini kan sudah menyuarakan dukungan juga
16:53untuk Pak Prabowo di 2029
16:55muncul juga kemudian kesannya
16:56jangan-jangan Projo mau melepaskan dari yang lama
16:59kemudian merapat ke Pak Prabowo
17:01tanggapan Anda bagaimana?
17:06Bang Handoko
17:07suaranya kayaknya masih di mute
17:08sorry-sori
17:09oke silahkan
17:10saya mau tanggapin itu ya
17:12jadi pertanyaannya sendiri
17:14tadi seolah-olah
17:16Projo ini
17:19kemarin di Pak Jokowi
17:20terus kemudian berganti
17:21mendukung Pak Prabowo
17:23begitu ya
17:24padahal kan realita politiknya
17:25nggak begitu
17:26kami ini di 2022
17:29ya kan
17:30dan kita diskusi panjang
17:32dengan Pak Jokowi
17:33segala macam
17:34kita menggelar namanya
17:35Musra
17:36Musawarah Rakyat
17:37di 30 kota di Indonesia
17:40ya kan
17:41di 30 provinsi
17:42dari situlah kemudian
17:44kita mendeklarasikan
17:45dukungan
17:46kepada Pak Prabowo
17:49untuk menjadi
17:50calon presiden
17:51di 2024
17:52jadi
17:53apa yang saya mau bilang
17:55adalah bahwa
17:56tidak ada itu
17:57kemudian istilah
17:58kami meninggalkan
18:00Pak Jokowi
18:01kemudian berpindah
18:03tidak begitu
18:04kami ini adalah memang
18:06dari
18:07dari
18:07hasil Musra itu kan
18:09kemudian kita sadari
18:10bahwa kami ini ya
18:11Pak Jokowi itu adalah
18:12bagian
18:13dari sejarah kami
18:15yang tidak
18:15tidak bisa kita
18:16pisahkan
18:18tanpa ada Pak Jokowi
18:19juga nggak mungkin
18:19ada Projo
18:20kan begitu
18:21tetapi kemudian kami
18:23para pendukung
18:24Pak Jokowi
18:24yang bergabung
18:25dalam
18:26namanya Projo
18:27ini
18:28di 2024
18:29mendukung
18:30Pak Prabowo
18:31begitu
18:32jadi ini tidak ada
18:33perpindahan
18:33tidak ada perpindahan
18:35karena
18:36kami
18:36posisinya disitu
18:38tapi Bang Handoko
18:39kalau misalnya memang
18:40masih loyal ke Pak Jokowi
18:41apakah artinya
18:42setiap manuver dari Projo
18:43juga akan tetap
18:44menunggu restu
18:45dari Pak Jokowi
18:45pasti
18:47ya
18:48kami
18:49misalnya begini
18:50minggu lalu
18:51kami ke Solo
18:52ya kan
18:53sebelum kami
18:53menggelar Kongres
18:55kami ke rumah Pak Jokowi
18:56kami diskusi
18:57dengan beliau
18:58tadi pagi pun
19:00ya kan
19:00di hadapan kami
19:02Pak Jokowi
19:04dan Budiari
19:06melakukan komunikasi
19:08via telepon
19:08kami dengarkan
19:09bersama-sama
19:10ya kan
19:11dan habis ini juga
19:13kami sudah
19:14sudah bilang
19:15Pak Jokowi
19:16Pak
19:17habis ini kami akan
19:18melaporkan
19:19hasil Kongres
19:20kebetulan
19:21saya ini kan
19:23ketua setiring komite
19:25di Kongres
19:26ya kan
19:27jadi
19:27habis ini kami juga
19:29akan ke Pak Jokowi
19:29untuk melaporkan
19:30hasil Kongres
19:31jadi jangan
19:32jangan
19:33salah
19:34kemudian
19:35kita
19:36mendukung
19:37Pak Prabowo itu
19:38meninggalkan Pak Jokowi
19:41tidak
19:42gitu loh
19:43jadi tidak begitu
19:44tapi Bang Andoko
19:45berarti kalau ditanya
19:46berarti Projo ini
19:47akan tegak lurusnya
19:48ke Pak Prabowo
19:48atau masih ke Pak Jokowi
19:50dong
19:50ya kan itu
19:52kalian masih
19:53mendekotomi kan
19:54ini bukan
19:54satu kesatuan ya
19:55sebenarnya
19:56ya ini kan
19:57memang
19:57kenapa saya
19:58seringkali bilang
20:00ya kan
20:01kan di Piljuan
20:02Pemerintahan
20:03Prabowo-Gibren
20:04yang keberlanjutan
20:05ya kan
20:06kemudian
20:07Pak Jokowi
20:10dan Pak Prabowo
20:10ini kekuatannya
20:11nyatu
20:11di Pilpres
20:12kemarin
20:13itu kan
20:14fakta politik
20:15nah sekarang
20:16janganlah kemudian
20:18narasi ini
20:19kemudian
20:19seolah-olah
20:19ini dua
20:20dua
20:21kutub yang berbeda
20:23tidak
20:23ini kan
20:24narasi-narasi
20:25yang berusaha
20:25menaruh
20:27Pak Jokowi
20:28sama Pak Jokowi
20:28Pak Jokowi
20:29dengan Pak Prabowo
20:30dalam dua kutub
20:31yang berhadapan
20:32kan gak begitu
20:33padahal
20:33mas Adi berarti
20:36Anda membaca
20:37sikap Projo
20:38ini bagaimana
20:38ini memang adalah
20:39satu kesatuan
20:40akan tetap
20:40seirama
20:42seiring seirama
20:43atau gimana
20:43rumit sebenarnya
20:45membaca sikap
20:46politik Projo
20:47ya betul bahwa
20:48mendukung Prabowo
20:49tanpa harus
20:50meninggalkan
20:51Pak Jokowi
20:51itu adalah
20:52rumus sustainability
20:53memang
20:54karena memang
20:55Jokowi dan Prabowo Subianto
20:56adalah satu kesatuan
20:58koalisi dalam
20:58Pilpres 2024
20:59hingga saat ini
21:00tapi kan publik
21:01tanpa henti
21:02bicara soal
21:02kenapa
21:03logo Projo itu
21:04menghilangkan
21:05foto siluet Pak Jokowi
21:06dan Projo bukan
21:08Projo Kowi
21:08tapi pro rakyat
21:10ataupun pro masyarakat
21:11sesuatu yang baru
21:12muncul dalam
21:13Kongres Projo
21:14yang ketiga hari ini
21:15dan kemarin
21:16itulah yang sebenarnya
21:17menjadi kerumitan-kerumitan
21:19sendiri
21:19karena namanya
21:20Projo itu adalah
21:21nama yang sangat
21:21identik dengan Jokowi
21:2311-12
21:24makanya dulu
21:25waktu
21:25kita melihat logo Projo
21:27ada tulisan Projo
21:28di bawahnya ada fotonya
21:29Pak Jokowi
21:30itu kan gegap gembita
21:31betul disambut oleh
21:32kawan-kawan keseluruhan
21:34yang ada di relawan
21:35Jokowi ya
21:36tapi pada hari ini
21:37kita mendengarkan
21:38itu kan seakan-akan
21:39secara perlahan
21:40bahwa Jokowi itu
21:41secara perlahan
21:42memang ingin ditinggalkan
21:43bekas dan langkah-langkah
21:44politiknya
21:45dan lebih
21:45mengarah kepada
21:46kekuasaan politik
21:47hari ini
21:48maka tidak
21:48mengherankan
21:49kalau kemudian
21:50publik itu
21:50berkesimpulan pada
21:52dua hal
21:52satu
21:53memang ini adalah
21:53langkah politik
21:54yang berbeda dari
21:55Jokowi
21:56yang dilakukan oleh
21:57Projo
21:58yang kedua
21:58ya Projo harus berubah
21:59dong namanya
22:00jangan Projo lagi
22:01tapi Probo
22:02karena Projo itu
22:03masih identik dengan
22:04presiden yang lama
22:05Probo adalah
22:06presiden masa depan
22:07hari ini berkuasa
22:08dan sangat mungkin
22:09akan menjadi presiden
22:10dua periode
22:11karena akan maju kembali
22:12di 2029
22:13hal-hal semacam ini
22:15mesti clear
22:15disampaikan kepada publik
22:16Bang Handoko
22:17karena
22:17kalau kita mau jujur
22:19sebenarnya
22:19per hari ini
22:20publik punya satu
22:21keyakinan persis
22:22ini adalah
22:23langkah yang cukup
22:24tebal dari Projo
22:25sinyal yang kuat
22:26betapa Projo
22:27sudah menganggap
22:28Pak Jokowi
22:28adalah presiden
22:29masa lalu
22:30sudah dianggap
22:30tidak terlampau penting
22:31variable-variable
22:33politiknya
22:33dan sudah mulai
22:34menjadi bagian
22:35dari kekuasaan
22:36politik hari ini
22:37kok hanya ingin
22:38menegaskan bahwa
22:40Projo mendukung
22:41penuh
22:41kekuatan politik
22:42agenda-agenda
22:43politik Pak Prabowo
22:44saya kira
22:44ini sudah tergambar kok
22:46dalam pilpres
22:472024 yang lalu
22:48karena Projo
22:49mendukung Prabowo
22:50dan Gibran
22:50dan kita juga tahu
22:51Pak Budiari
22:52adalah bagian dari
22:53salah satu menteri
22:54yang dulunya
22:55menjadi menteri kooperasi
22:57sekalipun kemarin itu
22:58sempat direserval
22:59jadi bagiannya
23:00ini hanyalah
23:01semacam
23:01argumen
23:02untuk menutupi
23:03bagaimana Projo
23:04itu tidak dituduh
23:05meninggalkan Pak Jokowi
23:07dan lebih memilih
23:08kekuasaan hari ini
23:08oke
23:09manuvernya juga
23:09masih kita nantikan
23:10ada yang Bang Handoko
23:11terima kasih
23:12Bang Hendra Samaran Toko
23:13Bang Handoko
23:14dan juga Mas Adi Praitno
23:15sudah berbagi bersama kami
23:16di Sapa Indonesia Malam
23:17sehat selalu semuanya
23:18selamat menikmati
Dianjurkan
1:29
|
Selanjutnya
1:16
1:50
3:33
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
5:35
26:48
3:43
1:41
6:56
4:54
5:34
13:05
2:50
4:05