00:00Dan untuk mengetahui perkembangan kasus kematian Prada Luki Namo, sudah bergabung bersama kami melalui sambungan Zoom.
00:08Kakak dari Prada Luki, ada Novilda Luciana Heti Nina Namo. Selamat malam, Kak Novilda.
00:15Selamat malam, Mbak.
00:17Iya, Kak Novilda, tadi seperti apa kalau melihat dari proses persidangan yang berlangsung?
00:22Kalau tadi saya kebetulan menyaksikan lewat tayangan live dari pengadilan militer punya,
00:36saya lihat saksi yang hadir tadi itu kebanyakan kayaknya mereka sudah banyak yang dia punya keterangan itu tidak sesuai.
00:52Nah, saya lihat saksinya banyak, tidak tahu jawaban tidak tahunya.
00:59Oh, oke. Nah, dari sejumlah keterangan saksi di persidangan tadi, apakah sudah mulai terlihat kronologi kejadian?
01:08Karena kan ini juga pasti keluarga sudah menyoroti keterangan-keterangan yang disampaikan sejak beberapa hari terakhir ini.
01:14Iya, Mbak. Kalau untuk keterangan-keterangannya itu dari sidang minggu lalu itu sudah cukup jelas.
01:25Terus ini yang mulai hari dengan besok dan hari Rabu itu nanti keterangan dari saksi tambahan.
01:33Terus besok juga itu nanti dihadirkan, saya sempat dengar tadi bilang Mama Asuhnya itu, Mama Iren.
01:43Besok juga hadir, terus dengan dokter Batalion, dengan dokter rumah sakit juga nanti dimintai keterangan juga.
01:53Mbak Novilda, tadi Anda meyakini bahwa keterangan-keterangan yang disampaikan oleh saksi ini ada yang sudah tidak sesuai.
02:04Apa itu? Dan kemudian apa yang diakini oleh keluarga dari peristiwa ini sebenarnya?
02:10Kalau kami keluarga, yang kami yakin itu, itu murni penyiksaan, terus masuk juga pembunuhan berencana.
02:23Karena mereka ketika menyiksa itu mereka tahu dan sadar.
02:29Terus disaksikan juga beberapa orang, tetapi karena terhalang mereka punya pangkat juga.
02:37Makanya beberapa orang itu yang dijadikan saksi itu, mereka hanya sebatas melihat saja.
02:45Mau tegur tapi terhalang senior, junior.
02:50Keterangan saksi tadi memang mereka mengakui melihat, tapi tidak mengakui secara rinci gitu ya?
02:58Untuk runtutannya seperti apa gitu kakak?
03:00Iya Mbak. Untuk yang tadi mereka bilang, mereka lihat itu memang banyak sekali.
03:09Ini yang dari yang saksi, ini hari ya Mbak.
03:13Ini hari ini kebanyakan, padahal itu mau dibilang kanit provosnya ya.
03:18Pasti kalau dia sebagai kanit ya seharusnya dia bertanggung jawab penuh dengan dia punya bawahan.
03:27Apalagi kan lukini kan dia punya junior.
03:32Nah seharusnya dia dengar begitu tuh seharusnya dia ambil tindakan.
03:35Karena dia kan kanit.
03:37Kalau kanitnya pastinya kan kepala unit bagian provos.
03:42Nah tetapi dia dengar juga dia diam saja.
03:45Ya seperti tadi yang sudah disampaikan lewat paket berita sebelum kita wawancara ini ya.
03:51Jadi memang ada teriakan perminta ampun begitu ya.
03:56Tapi kemudian tidak di-stop oleh pimpinan dari Prada Luki.
04:01Begitu kak maksudnya ya?
04:03Iya.
04:03Tapi kalau melihat terdakwa tadi di dalam sidang, bagaimana kak Nufilda dan juga keluarga?
04:13Kalau menurut kami ya dia salah satu yang bertanggung jawab penuh.
04:20Karena dia itu komendan kompinya langsung.
04:23Nah seharusnya komendan kompinya langsung itu yang terdakwa dan kifaisal itu seharusnya dia bisa larang.
04:33Dia punya bawahan.
04:35Nah ini kan dia yang buka jalan untuk dia punya bawahan.
04:38Berbuat seperti itu dan dia juga tidak melarang juga.
04:43Jadi yang bawahan juga merasa oh kami punya atasan tidak melarang.
04:47Kami pasti lanjut saja.
04:49Karena atasan kalau larang pasti mereka mengikuti.
04:52Nah ini yang di atas saja diam.
04:55Pasti mereka juga di bawah ya lanjut terus mereka punya perbuatan.
05:02Sekarang begini ya ini baru mereka cuci tangan.
05:07Apalagi dia punya danki itu, dia punya danki faisal itu saya lihat dia itu rasa tidak bersalah sekali tuh faisal itu.
05:15Iya.
05:16Persidangan memang masih berlangsung panjang.
05:18Dan pasti bercampur pula emosi yang dirasakan keluarga.
05:24Hingga saat ini kondisi keluarga seperti apa?
05:27Kak Novilda kalau boleh cerita.
05:28Karena kan tidak dipungkiri.
05:31Termasuk juga keluarga besar Kompas TV mengucapkan duka yang mendalam.
05:35Apa yang dirasakan oleh pihak keluarga.
05:37Seperti apa kondisi keluarga di tengah duka yang pasti masih dirasa hingga saat ini?
05:42Kalau untuk di keluarga itu yang pastinya yang paling terpukul itu saya punya mama ya Mbak.
05:51Soalnya saya juga kebetulan kerja di luar juga sudah dari tahun 2022.
05:59Terus di rumah itu saya punya mama kebanyakan dengan luki dengan saya punya adik yang kecil orang.
06:06Jadi setiap hari itu saya punya mama ya menghabiskan waktu dengan luki.
06:11Terus luki tes juga saya punya mama yang temani dia sampai saya punya mama dia tidur lat-latu karena temani luki tes.
06:23Karena kan ketika mereka tes kesehatan terus tes jahat apalagi sampai parade itu kan itu sampai tengah malam.
06:31Tentu lah jadi kebanyakan ya dia dengan saya punya mama.
06:36Jadi makanya kemarin tuh saya punya mama yang lebih terpukul karena kita tahu saja perjuangan seorang ibu itu kan pasti setengah mati Mbak.
06:48Mau dari melahirkan dia bertaruh nyawa terus kehilangan seperti ini pasti terpukul sekali.
06:55Iya perjuangan dukungan dari pihak keluarga utamanya dari seorang ibu terhadap karir anaknya ini juga terlihat bagaimana sang ibunda ini mengawal kasus ini.
07:08Kemudian juga kami sama semuanya menjadi saksi seperti apa kedekatan dari ibunda dan juga Prada Luki.
07:16Kakak Novilda kalau boleh cerita selain ada kedekatan yang dibangun oleh Prada Luki dan juga kemistri begitu ya yang terbangun antara Prada Luki dan juga ibunda dan juga kedekatan dengan keluarga besarnya pasti.
07:31Apa nilai-nilai yang selalu diingat keluarga dari Prada Luki yang tentu bisa menjadi inspirasi?
07:36Kalau nilai-nilai dari almarhum saya punya adik itu salah satunya dia orangnya penyayang Mbak.
07:47Apalagi dengan perempuan itu dia penyayang sekali.
07:51Mau dengan dia punya mama atau dia punya kakak bahkan dia punya keluarga selain itu juga dia penyayang sekali anaknya.
08:01Dia kalau ketemu dengan orang baru itu dia tidak rasa kayak camung.
08:09Kalau kita kan ketemu orang baru kan pasti ada rasa oh belum kenal jadi mau dekat juga pasti kan rasa kita kenal dulu.
08:19Tapi kalau Luki dia kenal satu kali sudah dia akrab.
08:22Dengan saya punya teman-teman juga dia akrab.
08:24Terus itu dengan yang lain juga di Akram Haidat pergaulannya itu kan luas.
08:32Terus di kawan-kawan juga banyak.
08:35Oke.
08:36Terakhir singkat saja.
08:38Apa harapan dari keluarga atas sidang yang besok juga akan mulai disenggarakan kembali?
08:44Harapan kami keluarga yang pastinya keadilan untuk Luki Mbak.
08:53Kami berharap para terdakwa itu dikenai hukuman yang sesuai dengan apa yang mereka perbuat.
09:02Karena ini murni penyiksaan terus masuk juga pembunuhan berencana.
09:08Karena ini mereka ini ya kita mau bilang kalau pembinaan ini ini sudah tidak masuk pembinaan lagi.
09:16Karena ini sampai sudah menghilangkan nyawa orang.
09:20Jadi kami hanya berharap semoga Bapak Hakim, Bapak Auditor bisa memberikan hukuman yang sepantasnya bagi para pelaku.
09:33Nah jangan sampai mereka punya hukuman itu tidak sesuai dengan yang mereka buat.
09:40Karena sesuai keterangan saksi kunci yaitu Prada Richard sudah kasih tahu semua juga mereka punya perbuatan-perbuatan.
09:54Dan itu sangat sadis sekali.
09:56Jadi kalau mereka jatuhkan hukuman yang ringan ya pastinya kita keluarga juga akan tolak itu mereka punya putusan.
10:08Jadi kami berharap ya semoga Bapak Hakim dan Bapak Auditor kasih hukuman yang setimpal.
10:14Baik kita harapkan persidangan berlangsung secara objektif, keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya dan kita kawal bersama proses persidangan dari lanjutan kasus meninggalnya Prada Luki.
10:27Terima kasih sudah berbagi cerita bersama kami di Kompas Malam.
10:30Kakak dari Prada Luki, Novil, Dallusiana, Hattinina, Namo.
10:35Salam sehat selalu, terima kasih.
10:36Terima kasih Mbak, semuanya.