Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Otoria IKN, Basuki Hadimuljono mengenang momen bernegosiasi dengan Sultan Hamengku Buwono X ketika membangun proyek rute jalan Tol Bawen-Yogyakarta.

Momen negosiasi itu, kenang Basuki, Sultan Hamengku Buwono X tak ingin rakyatnya jsutru menjadi korban pembangunan Tol.

Ia mengaku belajar mengenai bagaimana pemimpin perlu memahami penderitaan rakyat dari momen negosiasi tersebut.

"Saat kami menentukan rute jalan tol Bawen-Yogya itu enggak mudah karena saya harus mentaklukkan Ngarsa Dalem. Beliau sangat menentukan, memperhatikan nasib rakyatnya yang dilewati jalan tol tersebut, akhirnya saya yang takluk," ujarnya di acara Dialog Kebangsaan untuk Indonesia Damai, Gedung Sasono Hinggil Dwi Abad, Yogyakarta, Minggu (26/10/2025) kemarin.

Baca Juga Ahmad Dofiri Kenang Sultan HB X Tak Ingin Diistimewakan saat Buat Laporan Polisi di https://www.kompas.tv/nasional/627551/ahmad-dofiri-kenang-sultan-hb-x-tak-ingin-diistimewakan-saat-buat-laporan-polisi

#basukihadimuljono #sultanhbx #yogyakarta

Video Editor: Rizal

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/627552/basuki-hadimuljono-kenang-momen-negosiasi-dengan-sultan-hb-x-soal-bangun-jalan-tol-bawen-yogya
Transkrip
00:00Jadi kami persilakan kepada Bapak Basuki Hadi Mulyono, Pak Bas, monggo, Pak Basuki menteri favorit yang sering kita lihat dulu ketika menjadi Menteri PUPR dan sekarang sebagai Kepala Badan Otorita IKN.
00:15Masih ya Pak Bas ya?
00:16Masih.
00:17Silahkan Pak Bas, monggo.
00:18Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, narsat dalam yang kami sayangi dan kami banggakan.
00:25Mesiratu, Ibu abad sekalian yang kami muliakan.
00:31Saya salah satu orang yang harus bersyukur karena sempat tinggal di Jogja selama kurang lebih 7 tahun.
00:40Setelah masa kecil saya ada di Palembang selama 6 tahun, kemudian itu SD SMP, kemudian SMP SMA di Papua sebelum saya sekolah di Jogja ini.
00:52Jadi saya kira Jogja telah memberikan pelajaran.
00:57Kalau saya sekolah di Gajah Mada itu mendapatkan ilmu, tapi kalau saya tinggal di Jogja mendapatkan aura kebudayaan dalam mengaruhi hidup saya ke depan.
01:09Dan sampai sekarang,
01:09Arsa Dalam yang kami hormati, tadi sudah sampaikan oleh beberapa testimoni dan juga beberapa pendapat.
01:20Saya ingin mentestomanikan, baru saya dapatkan di sini, tentang leadership tadi, Manung Galing Kalwuro Langusti.
01:31Itu artinya, pemimpin harus tahu, harus sayang pada rakyatnya atau anggotanya.
01:41It's a must, itu Nabi Muhammad.
01:45Pemimpin harus tidak tahan melihat penderitaan rakyatnya.
01:50Inilah Ngarso Dalam.
01:53Contohnya, pada saat kami menentukan rute jalan tol, Jogja, Solo Jogja, Bawen Jogja, itu tidak mudah.
02:03Karena saya harus mentaklukkan Ngarso Dalam.
02:10Beliau sangat menentukan, beliau sangat memperhatikan nasib rakyatnya yang diluati oleh jalan tol tersebut.
02:18Tapi akhirnya saya yang takluk.
02:22Jadi saya harus mengikuti, walaupun agak tertunda, tapi akhirnya rute itulah yang paling bijaksana harus kita tempuh.
02:28Dalam arti, melindungi rakyat Yogyakarta.
02:31Termasuk misalnya dalam pengadaan pembebasan lahan.
02:36Jogja sangat terbatas setelahannya.
02:40Kalau harus selalu dibebaskan, akan ngurangi tanah.
02:43Jadi kita lewatkan dari elevated, sehingga meminimalkan pembebasan lahan, walaupun harganya agak mahal.
02:53Jadi sekali lagi, itulah Manunggaling, Kauulolan Gusti, dan beliau lah.
03:01Pemimpin yang sangat paham tentang penderitaan rakyatnya, dan beliau gak mau melihat rakyatnya menderita hanya karena kelewatan jalan tol.
03:13Jalan tol harus tetap menghidupi warganya yang dilewati.
03:16Ini harus tantangan injenir.
03:19Jadi kalau kami biasanya bikin tol, bus gitu aja kan Pak?
03:25Ini di Jogja beda.
03:27Jadi ini kita harus berinovasi supaya jalan tol itu tetap jadi, tapi tidak mematikan ekonomi masyarakatnya.
03:36Itu yang pertama tentang Manunggaling, Kauulolan Gusti yang dilakukan oleh beliau.
03:41Terima kasih Pak Ngarzata Alam.
03:45Yang kedua, saya diundang ini sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Gajah Mada.
03:54Ikatan alumni yang menyebabkan namanya keluarga hanya Gajah Mada.
03:58Lainnya ikatan alumni, ikatan alumni.
04:01Keluarga Gajah Mada.
04:02Simbolnya yang saya bawa, tidak cukup hanya rukun guyub.
04:10Kalau rukun guyub itu hanya untuk kita sendiri.
04:13Tapi kerukunan keguyuban kita harus menggunani untuk orang lain.
04:18Baru itu namanya kita bermanfaat bagi masyarakat.
04:21Itulah keagama yang kami selalu bawa.
04:24Sehingga ini adalah jiwa-jiwa kerakyatan.
04:27Karena Jogja ini kalau Universitas Gajah Mada terkenalnya adalah Universitas Deso, Universitas Kerakyatan.
04:36Tapi itulah kekuatan Jogjakarta.
04:39Universitas Kerakyatan semuanya harus bisa bermanfaat bagi rakyat.
04:44Kalau tidak, tidak ada gunanya kita rukun, tidak ada gunanya kita guyub.
04:48Kalau tidak, menggunani buat masyarakat.
04:50Terima kasih Jogja yang telah membentuk.
04:52Saya kalau ngomong ini pasti masih nangis.
04:54Pasti itu Pak.
04:56Karena selalu pasti saya ingat kalau saya yang saya lakukan dalam melakukan tugas,
05:01yang saya ingat pasti Gajah Mada Al-Mamater, Jogjakarta, kota saya.
05:06Terima kasih.
05:07Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
05:09Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
05:11Terima kasih Pak Bas yang selalu nyentrik dan menyenangkan.
05:14Terima kasih.

Dianjurkan

1:41