Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
GAZA, KOMPAS.TV - Asap mengepul usai serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (29/10/2025) waktu setempat.

Menurut petugas rumah sakit setempat, sedikitnya 60 orang tewas, termasuk anak-anak.

Serangan terjadi usai Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk melakukan "serangan dahsyat" di Gaza setelah mengklaim bahwa Hamas telah melanggar gencatan senjata.

Militer Israel mengatakan pada hari Rabu (29/10/2025) waktu setempat, gencatan senjata kembali terjadi di Gaza setelah melancarkan serangan udara besar-besaran di wilayah Palestina yang menewaskan 104 orang, termasuk 46 anak-anak menurut pejabat kesehatan setempat.

Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober.

Petugas Rumah Sakit Al-Awda di Gaza Tengah mengatakan menerima 30 jenazah, termasuk 14 anak-anak.

Perjanjian damai kesepakatan gencatan senjata menjadi rapuh ketika Israel mulai kembali menyerang Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukannya untuk melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza pada hari Selasa (28/10/2025).

Serangan Israel menargetkan area di dekat Rumah Sakit Shifa, yang merupakan pusat medis terbesar di Gaza.

Serangan terbaru ini merupakan yang terbesar selama gencatan senjata.

Menanggapi serangan Israel ke Gaza pasca gencatan senjata, Presiden AS, Donald Trump membela tindakan tersebut.

Menurut Trump, gencatan senjata menjadi lemah karena tudingan pembunuhan seorang tentara Israel oleh Hamas.

Baca Juga Update! Proses Pengiriman 96 Ton Bahan Pangan ke Jalur Gaza | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/internasional/626939/update-proses-pengiriman-96-ton-bahan-pangan-ke-jalur-gaza-kompas-siang

#gaza #israel #gencatansenajata

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/626994/104-warga-gaza-tewas-akibat-serangan-di-tengah-gencatan-senjata-trump-bela-israel
Transkrip
00:00Fidi Batlolone masih bersama anda di Kompas Yang.
00:03Kita ke informasi dari mancanegara.
00:05Asap mengepul usai serangan Israel di jalur Gaza, Palestina pada Rabu waktu setempat.
00:10Menurut petugas rumah sakit setempat sedikitnya 60 orang tewas termasuk anak-anak.
00:17Serangan terjadi usai, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
00:20memerintahkan militer untuk melakukan serangan dasyat di Gaza
00:24setelah mengklaim bahwa Hamas telah melanggar gencatan senjata.
00:28Militer Israel mengatakan pada Rabu waktu setempat
00:31gencatan senjata kembali terjadi di Gaza
00:34setelah melancarkan serangan udara besar-besaran pada Rabu malam
00:37di wilayah Palestina yang menewaskan 104 orang
00:41termasuk 46 anak-anak menurut pejabat kesehatan setempat.
00:47Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan
00:49sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober.
00:53Petugas rumah sakit Al-Auda di Gaza Tengah mengatakan
00:56menerima 30 jenasa termasuk 14 anak-anak.
01:00Perjanjian damai kesepakatan gencatan senjata menjadi rapuh
01:04ketika Israel mulai kembali menyerang Gaza.
01:08Awalnya Israel menuduh Hamas telah menyerang pasukan Israel.
01:13Hamas menyangkal tuduhan itu dan menegaskan
01:16masih mematuhi perjanjian gencatan senjata.
01:19Setelah itu Israel menuduh Hamas menipu
01:22soal pengembalian Sandra asal Israel baik yang hidup maupun tewas.
01:27Persoalan terjadi ketika Israel menuduh Hamas
01:29mengembalikan jasad yang keliru.
01:32Hamas lalu menggencarkan pencarian jenasa Sandra Israel.
01:36Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
01:38memerintahkan pasukannya untuk melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza
01:42pada hari selasa waktu setempat.
01:44Hal ini diumumkan setelah Netanyahu menuduh Hamas
01:49telah melanggar gencatan senjata.
01:51Hanya beberapa jam setelah perintah Netanyahu
01:54militer Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza
01:57pada selasa 28 Oktober.
02:00Serangan Israel menargetkan area di dekat remasa Kesifa
02:04yang merupakan pusat medis terbesar di Gaza.
02:07Serangan terbaru ini merupakan yang terbesar
02:10selama gencatan senjata.
02:12Menanggapi serangan Israel ke Gaza
02:13pasca gencatan senjata,
02:15Presiden Amerika Serikat Donald Trump
02:17membela tindakan tersebut.
02:19Menurut Trump,
02:20gencatan senjata menjadi lemah
02:22karena tudingan pembunuhan seorang tentara Israel oleh Hamas.
02:26Trump, sebagai salah satu mediator gencatan senjata,
02:30justru membuat pernyataan di luar nalar
02:32yakni memaklumi adanya balasan Israel.
02:35Well, as I understand it,
02:38they took out an Israeli soldier.
02:41I was just, I just heard about it a little while ago.
02:45They took out, they killed an Israeli soldier,
02:47so the Israelis hit back,
02:49and they should hit back.
02:50When that happens, they should hit.
02:52Do you think that worked enough for you
02:53about the ceasefire?
02:55Does that jeopardize the ceasefire?
02:56No, no, nothing's gonna jeopardize it.
02:58That's, you have to understand,
03:00Hamas is a very small part of peace in the Middle East.
03:02Sejak awal konflik pada Oktober 2023,
03:08serangan Israel di Gaza telah melewaskan
03:10lebih dari 68.500 warga Palestina,
03:14sebagian besar diantaranya perempuan dan anak-anak,
03:17serta melukai lebih dari 170.000 orang lainnya.

Dianjurkan