Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 2 hari yang lalu
KOMPAS.TV- Perdebatan antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyedot perhatian masyarakat. Hal itu terjadi karena Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tengah memasang mata pada dana sejumlah pemerintah daerah yang mengendap di bank.

Pernyataan Menteri Purbaya mengenai dana yang mengendap tersebut disinggung saat rapat pengendalian inflasi tahun 2025 di Kantor Kemendagri, Senin, 20 Oktober 2025.

Menteri Purbaya bilang, realisasi belanja yang lebih lambat membuat dana daerah menumpuk di perbankan mencapai sejumlah Rp234 triliun di bank.

Terpisah Gubernur Jawa Barat menanggapi dengan membeberkan keterangan resmi dari pihak Bank Indonesia, dan menyampaikan lewat akun instagram pribadinya @dedimulyadi71 Rabu, 22 Oktober 2025, Kita sudah selesai mendapat penjelasan dari Bank Indonesia, tidak ada dana Rp4,1 triliun dalam deposito yang mengendap. Dedi melanjutkan, bahwa adanya anggapan dana yang mengendap itu hanya salah paham dalam administratif dan bukan soal penyimpangan anggaran.

Sementara itu melansir dari Breaking News Kompas TV Menteri Keuangan Purbaya menegaskan, data yang benar adalah dari Bank Sentral, dan mengimbau para kepala daerah tersebut untuk memeriksa dana perbankan mereka.

Sahabat Kompas TV, berikan pendapat Anda mengenai berita tersebut. Tulis dengan bijak di kolom komentar ya!

Baca Juga [FULL] Menkeu Purbaya Beber Kritik Presiden Prabowo, Tinjau Fasilitas Bea Cukai di https://www.kompas.tv/nasional/624634/full-menkeu-purbaya-beber-kritik-presiden-prabowo-tinjau-fasilitas-bea-cukai

Editor Video: Joshua Victor

#menterikeuanganpurbaya#menterikeuanganpurbayavsdedimulyadi#dedimulyadi#menkeupurbaya#apbdmengendap

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/624637/kronologi-menkeu-purbaya-dan-gubernur-jabar-dedi-mulyadi-adu-argumen-soal-apbd-yang-mengendap
Transkrip
00:00PURBAYA YUDISA DEWA
00:30Gelar sarjana dari jurusan teknik elektro di Institut Teknologi Bandung atau ITB
00:35Kemudian mendapat gelar Master of Science atau MSC
00:39Dan gelar doktor di bidang ilmu ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat
00:45Bicara sepak terjang Menteri Keuangan PURBAYA
00:47Belum lama ini, ia saling membalas argumentasi dengan Gubernur Jawa Barat, Denny Mulyadi
00:52Perdebatan argumentasi tajam terjadi antara Menteri Keuangan PURBAYA
00:57Dengan Denny Mulyadi soal dana anggaran mendapatan dan belanja daerah atau APBD
01:02Yang diduga mengendap
01:03Antara Denny dan PURBAYA, sama-sama mengklaim memiliki data yang akurat
01:09Keduanya saling tantang untuk membuktikan kebenaran data soal dana anggaran mendapatan dan belanja daerah atau APBD Jawa Barat
01:15Sebesar 4,17 triliun yang disebut mengendap di bank dalam bentuk deposito
01:21Denny Mulyadi Pak, kan Bapak ditantangin buat buka data yang dana mengendap itu Pak
01:26Kan Dedy katanya udah ngecek deposito jabar, gak ada Pak dana mengendap di sana
01:32Tanya aja ke bank sentral, itu kan data dari sana
01:34Harusnya dia cari, mungkin besar anak banyak juga ngibulin dia loh
01:38Kalau itu kan dari laporan perbankan kan, data Pemda, Sekia, Nesekian, Nesekian
01:44Sepertinya data saya sama dengan data Pak Tito, waktu saya ke Pak Tito kemarin tuh
01:49Kan pagi Pak Tito jelaskan kan, data di perbankan ada berapa, angkanya mirip kok
01:55Jadi, Pak Dedy tau semua bank, kan dia hanya tau jabar aja kan
02:00Saya gak pernah describe data jabar kan
02:03Kalau dia bisa turunkan sendiri, saya gak tau dari mana datanya
02:07Terpisah, Denny Mulyadi menanggapi argumentasi perubaya dengan bantahan
02:12Denny tegas mengatakan bahwa tidak ada dana APBD yang tersimpan dalam bentuk deposito
02:16Bahkan, Denny Mulyadi menantang Menteri Keuangan Perubaya membuka datanya secara terbuka
02:21Terkait soal adanya dana yang mengendap di bank yang disampaikan oleh Pak Perubaya sendiri
02:26Sebenarnya itu begini loh, gini, setiap pernyataan itu kan harus disampaikan dalam bentuk dasar
02:34Kalau dana mengendap itu apa, apakah dana mengendap itu dana yang tidak ada peruntukannya atau dana ada peruntukannya
02:46Karena ketika uang masuk ke kas daerah, itu kan tidak otomatis langsung dibelanjakan
02:51Harus ada misalnya gini, uangnya dibelanjakan untuk membangun jalan, nilainya 4 triliun
02:57Kan membangun jalan nilai 4 triliun tidak langsung 4 triliun dibayarkan
03:01Dia ada tender, ada pembayaran pertama, kedua, ketiga, keempat
03:06Kan gitu, nah itu yang dimaksud yang mana?
03:10Kalau kemudian di perjalanan, misalnya di Januari sampai Desember
03:14Di Januari sampai Desember itu, penyerapan anggaran itu tidak mungkin
03:19Habis setiap bulan, habis setiap bulan itu tidak mungkin
03:21Karena apa? Karena kegiatannya itu akan nanti biasanya bertumpuk di akhir, di Desember
03:27Kan makanya ada perubahan anggaran segala macam kan seperti itu
03:30Nah tetapi, ada juga misalnya kepala daerah
03:33Karena uangnya tidak akan dulu dibelanjakan dalam waktu cepat
03:37Karena proses tender, kan misalnya pengerjaan dari tender sampai ke pembayaran terakhir itu 6 bulan
03:43Maka uangnya itu disimpannya tidak dalam bentuk giro
03:46Karena kecil keuntungannya untuk daerah
03:49Disimpan dalam bentuk deposito
03:51Biasanya tiap bulan dicairkan, tiap bulan dicairkan
03:55Tapi di daerah mana sebutin aja
03:57Kalau Jawa Barat misalnya di data Bank Indonesia saya lihat termasuk provinsi yang ngendap itu
04:01Saya malam tuh cek, saya langsung cek ke kepala badan pengelakuan daerah
04:08Uang yang dijabar hari ini itu hanya 2,4 triliun
04:13Nah, saya tanya 2,4 triliun lebih itu untuk apa?
04:17Pembayaran yang untuk bulan ini Pak, itu sekitar 5 triliun
04:21Artinya masih kurang, gitu loh
04:24Nunggu dari mana?
04:25Nunggu dari dana bagi hasil pemerintah pusat
04:27Nunggu maksudnya dana yang disumul dari pendapatan daerah
04:31Sampai akhir Desember, kita masih perlu lagi sekitar 5 triliun lagi
04:365 sampai 6 triliun
04:38Jadi nanti di Desember itu
04:40Mungkin bisa malah kurang kalau saya dorongin terus pembangunannya
04:43Makanya kita mulai agak hati-hati
04:45Takut apa?
04:46Takut terlalu jebol
04:48Tapi takut minus malah
04:49Sehingga hari ini strateginya adalah dikas kita
04:52Untuk belanja barang dan biasa kita rem
04:55Tapi untuk belanja modal tanpa rem
04:58Itu makanya
05:01Nah kemudian juga kita bertanya juga
05:03Apakah dana yang tersimpan itu yang belum dibelanjakan sepenuhnya
05:08Hanya ada di kabupaten, kota, dan provinsi
05:10Apakah di kementerian hari ini sudah habis dananya?
05:14Ya dicek aja
05:15Di sisi lain, Perubaya juga mantap bahwa data soal APBD tersimpan di bank
05:20Sama dengan data yang dikemukakan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
05:24Data tersebut dijelaskan dalam rapat pengendalian inflasi daerah
05:282025 yang digelar di kantor Kemendagri
05:32Menteri Perubaya bilang
05:34Kepala daerah umumnya hanya mengetahui data anggaran di daerahnya saja
05:37Bukan data dari semua pemerintah daerah
05:39Maka Perubaya mempertanyakan
05:42Dari mana data yang dikatakan oleh Deddy Mulyadi
05:44Yang berbeda dengan bank sentral
05:46Saya nggak tahu
05:48Jadi saya nggak pernah bilang jabat segit berapa kan
05:51Saya bilang data di perbankan sekian punya pemenda
05:55Dan data itu dari laporan
05:57Bukan laporan apa sih
05:58Sistem keuangan bank sentral
06:00Dia ada
06:01Saya lupa namanya
06:02BI apa sih
06:04Di situ ada tuh
06:05Ada flagnya
06:06Punya pemenda sekian
06:08Punya pemerintah pusat sekian
06:09Even punya pemerintah pusat juga
06:11Orang saya masih nggak percaya segitu
06:13Saya akan masih suruh periksa lagi
06:14Itu uang apa sebetulnya
06:16Tapi kan dari Pak Dini bilang
06:18Itu nggak ada disimpan depositor
06:20Tapi dia nggak menjelaskan secara langsung disimpan di mana
06:22Apakah nanti akan ada koordinasi
06:23Misalnya apa khusus nih
06:25Jadi kan dia udah bilang kayak gitu
06:26Apakah dari kemengkir akan khusus melihat data
06:29Uang pendanya si Jabar
06:31Atau ditaruh kemana gitu
06:32Saya bukan pegawai pendanya Jabar
06:34Kalau mau dia periksa
06:36Periksa aja sendiri
06:36Itu data dari sistem monitoring BI
06:41Yang dilaporkan oleh perbankan
06:42Setiap hari kali ya
06:45Setiap berapa minggu sekali
06:46Itu seperti itu datanya
06:48Dan di situ ada flag
06:49Ada contrengan nih
06:51Data punya siapa
06:51Punya siapa
06:52Punya pemenda
06:54Jenisnya apa
06:55Deposito
06:56Giro dan lain-lain
06:57Jadi jangan Pak Dini
06:58Nyuruh saya kerja
06:59Tak hanya itu
07:01Purbaya juga menegaskan
07:02Tidak akan melakukan koordinasi
07:04Dengan benda Jabar
07:05Soal kepastian yang gara tersebut
07:06Menanggapi apa yang disampaikan oleh
07:09Menteri Purbaya
07:09Dedy Mulyadi tidak bergeming
07:11Gubernur Jawa Barat
07:13Dedy Mulyadi
07:13Menantang Menteri Keuangan Purbaya
07:15Untuk dapat membuktikan
07:17Adanya dana APB de Jabar
07:18Sebesar 4,17 triliun
07:21Yang mengendap jadi deposito
07:22Ada pun dalam pernyataannya
07:24Di Universitas Indonesia
07:25Dedy mengungkapkan
07:27Sisa APB de Jabar
07:28Yang disebut mengendap itu
07:29Sebesar 2,4 triliun
07:31Dalam bentuk giroaktif
07:33Berarti 4 triliun tadi itu sebenarnya
07:35Bukan 4 triliun
07:352,4
07:36Oh kalau
07:37Data terakhir saya baca 4 triliun
07:39Ya itu makanya data
07:40DI-nya sumber
07:41Oh tapi alhamdulillah
07:42Kalau di BI masih ada
07:44Dana Pemprov Jabar
07:454 triliun
07:45Hanya siniin dong
07:46Kita cuma punya 2,4
07:49Saya lihat datanya
07:49Data saya ada
07:50Sama tiap hari
07:51Kulatotin duit
07:52Takut kurang
07:54Data kita ini
07:55Data kita ini
07:55Ini data
07:58Ini data
07:592,418
08:012 triliun
08:02418 miliar
08:04701 juta
08:05749.621 rupiah
08:07Segitu
08:09Ini kan ada
08:10Keterangannya di tangga
08:11Saldo giro
08:13Saldo giro
08:14Itu gak ada
08:15Gak ada
08:17Cuma segitu-gitunya
08:18Makanya kalau data BI muncul
08:20Pemprov Jabar punya 4 triliun
08:22Ya alhamdulillah
08:24Berarti kan bisa saya tarik dong
08:26Saya besok bikin anggaran baru lagi
08:27Berarti 2,4 triliun ini
08:30Lagi rencananya diprotesan ke proyek mana?
08:33Ya bukan diprotes ke proyek mana?
08:35Semua proyek yang dibiayai oleh APBD Provinsi
08:38Ya harus dibayar
08:39Karena sudah kontrak dan sudah dikerjakan
08:41Makanya total belanja sampai bulan Desember ini
08:44Kita kekurangan 5 sampai 6 triliun lagi
08:48Artinya kalau dilihat dari 2,4
08:50Kita minus
08:51Kita minus sekitar 5 sampai 6 triliun
08:55Dimana minus itu menutupi
08:56Ya nunggu pendapatan daerahnya masuk
08:59Dana transfer dari pemerintah pusatnya masuk
09:02Termasuk juga
09:04Kurang bayarnya pemerintah pusat pada Provinsi Jawa Barat
09:08Dana DBH yang tahun yang lalu
09:10Belum lunas bayarnya
09:11Masih 191 miliar lagi
09:14Belum lunas
09:14Belum sampai disitu
09:18Dili juga bilang lewat akun Instagramnya
09:20Bahwa ia akan bertindak tegas
09:22Pada pemangku jabatan di Jawa Barat
09:24Yang tidak memiliki integritas
09:25Assalamualaikum
09:27Sampu Rasu
09:28Ini oleh Jeng Enjing
09:29Wargi Jabar
09:30Dan seluruh warganet dimanapun berada
09:33Semoga pagi hari ini
09:35Pagi yang memberikan harapan
09:37Rasa bahagia
09:39Rasa nyaman
09:40Dan penuh optimisme
09:41Menanggapi polemik
09:43Dana yang tersimpan
09:45Dalam bentuk deposito
09:474,1 triliun
09:49Dan
09:50Saya akan terus melakukan langkah-langkah penanganan
09:53Secara sungguh-sungguh
09:55Yang pertama adalah
09:56Hari ini
09:57Saya akan mengumpulkan seluruh pejabat
09:59Pemprov Jabar
10:00Untuk bertanya sekali lagi
10:02Mereka itu
10:03Berkata jujur
10:04Data dan fakta
10:06Atau berbohong
10:08Yang kedua
10:09Saya akan bertemu hari ini
10:11Juga dengan
10:11Kemendagri
10:12Untuk memastikan data yang dimiliki oleh
10:14Kemendagri
10:15Yang ketiga
10:16Hari ini saya juga akan bertemu dengan
10:18Pimpinan Bank Indonesia
10:20Untuk menanyakan sumber data tersebut
10:23Dari seluruh rangkaian itu
10:25Saya bersikap tegas
10:27Apabila ada staff saya yang berbohong
10:29Tidak menyampaikan fakta dan data yang sesungguhnya
10:32Menyemunyikan data yang seharusnya diketahui oleh masyarakat
10:37Dan terbuka
10:38Saya tidak akan segan-segan
10:39Saya berhentikan pejabat itu
10:41Dan ini adalah komitmen saya
10:43Untuk menjaga integritas keuangan di Provinsi Jawa Barat
10:46Mau sekdanya salah
10:47Mau kepala badan pengelola keuangannya salah
10:51Mau kepala badan pendapatan daerahnya salah
10:55Siapapun
10:56Yang tidak memiliki integritas
10:59Pasti saya berhentikan
11:00Tak mau berlarut-larut
11:03Deddy Mulyadi kembali memberikan jawaban
11:05Soal dugaan dana
11:06Yang mengendap di Bank Sentral itu
11:08Ia langsung menuju Bank Sentral
11:10Untuk membuktikan argumentasinya
11:11Ini kita sudah selesai
11:15Mendapat penjelasan dari Bank Indonesia
11:18Bank Indonesia ini adalah Bank Sentral
11:21Jadi jangan sampai ada pertanyaan
11:23Atau ada pernyataan
11:24Kang Deddy datangnya ke Bank Sentral
11:26Bukan ke Bank Indonesia
11:27Nah jadi ada enggak duit yang 4,1 triliun yang deposito?
11:34Tidak ada Pak
11:35Tidak ada?
11:36Tidak ada
11:36Yang ada adalah
11:39Pelaporan keuangan
11:41Siap
11:41Di tanggal 30 September
11:44Ada dana yang tersimpan di kas daerah
11:49Dalam bentuk giro
11:50Sebesar 3,8 triliun
11:53Sisanya
11:54Dalam bentuk deposito BLUD
11:58Di luar kas daerah
12:00Yang menjadi kewenangannya BLUD masing-masing
12:04Jadi
12:05Uang yang diendapkan itu tidak ada
12:08Tidak ada
12:08Karena uang yang 3,8 triliun ini
12:11Hari ini sudah dipakai
12:13Untuk bayar proyek
12:15Gaji pegawai
12:16Belanja perjalanan dinas
12:18Belanja bayar listrik
12:20Belanja bayar air
12:22Belanja para pegawai outsourcing
12:24Ya kan?
12:25Jadi
12:26Saya
12:27Merasa
12:28Tidak enak nih
12:30Soalnya
12:31Tadinya mau ada lowongan sekda
12:32Sekarangnya tidak ada
12:33Jadi ada enggak duit
12:354,1 triliun tersimpan?
12:38Saat ini tidak ada
12:39Tidak ada
12:39Jadi
12:40Apa yang dinyatakan bahwa
12:41Uang yang ada di kas daerah
12:43Hari ini adalah 2,5 triliun
12:47Kemarin 2,3
12:49Ya kan?
12:50Kemudian kemarinnya lagi 2,4
12:52Itu yang
12:53Benar
12:54Jadi
12:55Dan tidak ada
12:56Pengendapan
12:58Atau penyimpanan
12:59Uang
12:59Pemerintah provinsi
13:01Disimpan di dana deposito
13:03Untuk diambil bunganya
13:04Tidak ada
13:05Tidak ada ya?
13:05Tidak ada
13:06Awas ya?
13:07Siap
13:07Sudah lihat
13:08Begitu ya?
13:09Terima kasih
13:09Terpisah Menteri Keuangan Purba
13:13Yang menanggapi
13:13Bahwa data dari Bank Sentral
13:15Yang benar
13:16Dan mengibam mereka
13:17Untuk memerisa kembali
13:18Data-data yang sudah ada
13:19Apa sih?
13:20Pak Bobi Nasudian
13:21Gubernur Sumatera Utara
13:23Oh iya
13:23Itu dana dari BI
13:27Itu dicek sama BI
13:28Harusnya betul seperti itu
13:29Mereka harus cek lagi
13:31Seperti apa dana di perbankannya mereka
13:33Kalau dilihat datanya berbeda
13:36Berarti yang didapatkan oleh
13:37Yang gubernur
13:37Sama yang
13:38Itu kan dari data dari Bank Sentral
13:42Itu laporan dari bank
13:43Yang dilaporkan setiap saat
13:45Ke Bank Sentral
13:46Harusnya itu yang betul
13:51Terima kasih

Dianjurkan