Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Salah satu hotel di Surabaya, Jawa Timur, berkreasi membuat menu olahan ikan patin kuah kuning kacang kenari dan kohu-kohu khas Ambon. Dua hidangan ini mengusung rasa otentik Nusantara dengan penyajian yang disesuaikan dengan selera lidah penikmatnya.

Menu di Indonesia Timur ini biasanya dibuat menggunakan ikan tuna, namun kali ini ikan patin dijadikan bahan utama pengganti ikan tuna karena daging ikan patin juga memiliki tekstur lembut seperti ikan tuna.

Untuk menciptakan kelezatan menu yang satu ini, sejumlah bumbu dan rempah-rempah digunakan seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit yang dihaluskan.
Ditambahkan serai, daun jeruk, dan kacang kenari untuk memberikan citarasa gurih, lalu dimasak dengan api kecil.

Sementara itu, menu kohu-kohu Ambon terdiri dari sayuran kukus, kelapa parut berbumbu cabai rawit, dan suwiran ikan tongkol asap dengan perasan jeruk limo yang segar.
Perpaduan rasa gurih dan segar mampu menggoda lidah penikmat kuliner Nusantara.

Inovasi kuliner ini bukan sekadar soal rasa, tetapi juga cara melindungi warisan kuliner Nusantara agar tetap hidup dan dinikmati lintas daerah.
Rasa menu khas Timur Indonesia kini hadir dan menambah banyak pilihan menu di Kota Pahlawan.

#ponti #esmamanglegend #esmamang

Baca Juga Cicip Lezatnya Ikan Patin Kuah Kuning & Kohu-Kohu | KOMPAS PAGI di https://www.kompas.tv/regional/623419/cicip-lezatnya-ikan-patin-kuah-kuning-kohu-kohu-kompas-pagi



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/623421/segarnya-es-mamang-legend-khas-pontianak-kompas-pagi
Transkrip
00:00Ya menarik sekali ya tadi informasi terkait dengan ikan patin kuah kuning.
00:04Nah kalau tadi terkait dengan ikan patin kuah kuning mungkin sekarang butuh yang seger-seger ya Nanda ya?
00:09Boleh.
00:09Nah kita ada rekomendasi lainnya nih saudara, hadir sejak tahun 1970.
00:14Es Mamang Legend terus digemari lintas generasi di kota Pontianak, Kalimantan Barat.
00:19Rasa otentik dan kesan nostalgia membuat es ini tetap jadi incaran warga.
00:24Seperti apa nikmatnya? Berikut liputannya untuk Anda.
00:30Cuaca panas siang hari di kota Pontianak tak menyurutkan minat warga mengantre di depan gerobak sederhana penjual es legendaris di depan Pasar Dahlia Sungai Jawi.
00:40Es ini dikenal dengan sebutan es Mamang Legend karena sudah berjualan sejak tahun 1970-an milik pasangan suami istri Mamang Sunari dan Ibu Asma.
00:50Meski sejak tahun 1970-an berjualan dengan gerobak sederhana, namun segarnya es Mamang Legend tak lekang oleh waktu dan tetap jadi salah satu pilihan untuk melepas dahaga.
01:01Es yang diparut secara manual dengan cita rasa khas serta campuran tiga isian yakni tapai ubi, cendol, kacang merah bersantan yang kemudian ditambah es serut dan sirup ini dijual dari 6.000 hingga 10.000 rupiah.
01:17Salah satu pelanggan setia Rukiah menyebut es Mamang selalu jadi jajanan favoritnya dari sejak harga masih 2.000-an.
01:26Selain rasanya yang khas dan konsisten, es ini juga tidak terlalu manis.
01:31Pemilik es Mamang Legend Ibu Asma menyebut, lebih dari 5 dekade berlalu, es Mamang Legend tetap bertahan di tengah derasnya persaingan.
02:01Dengan jajanan modern dan setia menjaga cita rasa serta kepercayaan pembeli.
02:06Dalam satu hari, es bisa terjual puluhan gelas dengan omset lebih dari 1 juta rupiah, terlebih saat akhir pekan atau hari libur dalam waktu tiga jam sudah habis terjual.
02:16Jualan tahun 70, dari harga 500 sampai harga sekarang 10.000.
02:27Punya dari mamanya anak yang masih kecil-kecil gini, biasanya kan kalau mamanya belanja itu anaknya dititipkan di tempat saya minum es.
02:34Sekarang yang dititipkan segini ini sudah punya anak.
02:38Sudah beli juga.
02:40Sekarang memang ketanya saya dulu dibawa mama saya masih kecil, sekarang saya bawa anak saya, katanya binti es.
02:45Punya dari jam 9.00 sampai jam 2.00 lah.
02:50Sudah lagi rame, jam 12.00, sudah habis.
02:53S-Memang Legend buka jam 8.30 hingga 2.00 siang dan jam 11.00 siang di hari libur tergantung hari dan antusias warga.
03:03Sucia Lucinda, Kompas TV, Pontianak, Kalimantan Barat
03:07Terima kasih.

Dianjurkan