Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Lebih dari seribu orang jadi korban keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat dalam satu bulan terakhir.

Dan 107 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di daerah tersebut belum memiliki sertifikat laik higienis sanitasi.

Imbas dari keracunan, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akhirnya menutup sejumlah SPPG penyandang yang diduga menyebabkan keracunan sejumlah siswa.

Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan, SPPG harus memiliki sertifikat laik higienis sanitasi dalam kurun waktu satu bulan. BGN mengajak pemerintah daerah untuk memfasilitasi SPPG dalam memperoleh SLHS.

Di Sukabumi, Jawa Barat, dapur SPPG di bawah naungan Yayasan Sedia Sukse melayani permintaan menu dari penerima menu MBG untuk menarik antusias anak-anak menyantap menu MBG.

Di Makassar, Sulawesi Selatan, sejumlah kepala sekolah di Kecamatan Manggala diajak untuk berkeliling dapur SPPG Manggala Bangjala 3. Mereka melihat secara langsung proses penyajian dan standar kebersihan dari dapur MBG tersebut.

Para kepala sekolah juga diajak untuk mencicipi 10 menu yang berbeda, yang nantinya akan disajikan kepada siswa.

Hingga saat ini, total seluruh SPPG yang beroperasi di Indonesia sebanyak 11.592. Hingga awal Oktober, baru 198 SPPG yang mengantongi sertifikat laik higienis sanitasi.

Pemerintah harus memperketat mitra penyedia makanan dan menggebut sertifikat SPPG untuk menghindari kasus keracunan kembali terjadi.

#sppg #bgn #mbg

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/623571/demi-cegah-keracunan-mbg-bgn-semua-dapur-sppg-harus-bersertifikat-dalam-sebulan

Dianjurkan