Skip to playerSkip to main content
Jourdy Pranata berbagi kisah menarik bagaimana perannya sebagai Gerry dalam film Yakin Nikah memberi pengaruh pada pandangannya tentang pernikahan. Dengan karakter yang memiliki konflik internal tentang komitmen, hubungan keluarga, dan luka masa lalu, Jourdy melihat kemiripan antara kehidupannya sendiri dan karakter tersebut yang kemudian memicu refleksi baru.

Selain itu, Jourdy juga membahas fase hidupnya di usia 30-an: antara mengejar karier, menghormati ibunya, dan mencari kesiapan dalam aspek mental, fisik, spiritual, serta finansial. Ia percaya bahwa menikah bukan sekadar “waktu yang tepat”, melainkan hasil dari kesadaran diri dan kesiapan batin. Simak ulasan lengkapnya di voi.id

#voitaiment #entertainment

Category

😹
Fun
Transcript
00:00Subtitling by SUBS Hamburg
00:10Setelah ibu pikir, kamu harus tunda pernikahan kamu deh.
00:15Pak Mali, tunggu kakak dulu.
00:18Kamu gak kepikiran nikah sama Arya?
00:22Udah tiga tahun kan jalan sama Arya?
00:25Aku tuh masih proses menilai, apakah Arya mirip sama bokap gue atau enggak?
00:30Tua maksud anda?
00:32Aduh-duh-duh-duh!
00:33Keram nih, keram!
00:35Intro
00:54Oke, aku Jordi Pranata, berperan sebagai Gary.
00:58Gary ini secara singkat adalah orang dari masa lalu, orang dari masa lalunya Nikan.
01:05Which is mantan dia pas SMA yang kembali hadir di hidupnya Nikan sekarang.
01:10Secara karakter, dia orangnya impulsif, fun.
01:17Terus punya komitmen issue karena bercermin dari kehidupan orang tuanya.
01:24Gary bisa dibilang broken home, bapak ibunya sudah bercerai dari dia SMA.
01:31Jadi banyak dia menyerap proses itu untuk dia terhadap hubungan relationship dia semenjak proses itu.
01:42Orang lebih begitulah karakternya, makanya ada impulsif, ada takut berkomitmen, tapi sayang, setia, kayak gitu.
01:54Oke, awalnya tuh aku memandang soal pernikahan tuh masih kayak, ah masih lama, masih lama gitu.
02:01Jadi hal yang ringan aja gitu.
02:02Tapi semenjak belajar dan menyelami Gary, jadi kayak semakin yakin gitu.
02:09Oh ternyata tuh pernikahan memang, memang tidak, bukan keputusan yang mudah.
02:15Terus tidak ada faktor yang lebih penting kecuali memang itu munculnya dari dalam diri sendiri gitu.
02:21Karena itu yang Gary alami kan, dia yakin karena sudah ada orangnya gitu.
02:25Tidak ada orangnya gitu, tapi bukan yakin karena dari dalam gitu.
02:29Kebetulan aja ada orangnya, mungkin kalau tidak ada orangnya dia tidak akan nikah gitu.
02:33Jadi faktor menikah tuh bukan dari luar, bukan dari orang tua, bukan dari teman-teman sosial, agama.
02:40Semuanya tuh bukan, tapi dari dalam diri sendiri.
02:42Itu yang aku bisa pelajari dari Gary.
02:45Kebetulan, Gary dan Jordi itu sama-sama tinggal dan hidup bersama satu orang ibu.
02:56Bedanya, papaku mau meninggal kalau Gary bercerai.
03:01Jadi yang aku pelajari dan yang aku lakukan saat meriset soal Gary itu kayak bagaimana caranya dia memprioritaskan orang tuanya,
03:10which is tinggal satu gitu kan, terus bagaimana caranya Gary itu tuh,
03:18karena kan kalau udah tinggal satu tuh pasti gue prioritasin ibu gue deh gitu.
03:24Tapi gue udah umur segini, gue juga pengen menikah, tapi pengen kerja juga gitu.
03:31Jadi kayak gue harus dengerin yang mana ya gitu.
03:33Nah itu tuh yang aku lihat ke kehidupan aku juga gitu.
03:36Aku prioritasin mamaku, tapi mamaku kayak ayo dong mana jodohnya gitu.
03:41Sedangkan kayak ini lagi asik kerja.
03:43Tapi kita tahu permintaan ini tuh muncul dari orang yang kita sayang, yang kita prioritasin gitu.
03:49Tapi apakah itu membuat seorang Jordi jadi, ya udah deh gue besok nikah.
03:53Nggak juga gitu kan, walaupun ini munculnya dari istilahnya the queen of my life gitu.
04:00Kayak ini nyokap yang minta.
04:01Tapi ya gitu, balik lagi banyak-banyak self reflect gitu kayak udah siap belum, udah siap belum.
04:08Gitu juga Gary kan.
04:09Gary tuh kurangnya dia kurang self reflect gitu.
04:12Dia cuma kayak, oh impulsif gitu.
04:15Oh orang tua gue pernah gagal, oke gue belajar.
04:18Oh ada nikah di depan mata gue, cobain deh gitu.
04:22Jadi bukan yang kayak, are you ready girl gitu.
04:25Kayak, lo udah siap belum sih sebetulnya?
04:27Lo sudah memperbaiki diri lo yang dimasalah, lo belum sih gitu.
04:32Kayak gitu.
04:33Jadi kan kita harus siap secara mental dulu.
04:36Nah Gary tuh belum di situ gitu.
04:39Jadi itu sih yang aku lihat dari kehidupan aku pribadi, dari orang-orang segala macam.
04:44Sangat, sangat, sangat.
04:46Karena berada di stage usia dan kehidupan yang sama kan sebetulnya.
04:50Tinggal perbedaan prioritas dan point of view hidup aja sebetulnya.
04:55Ya kalau aku boleh beropini gitu di saat usia aku sudah nyentuh kepala tiga.
05:05Terus melihat sekarang jamannya juga bukan yang kayak, mungkin ya mungkin kalau aku nggak salah gitu.
05:13Dulu kan kita cowok tuh umur 21 udah nikah atau umur 25 tuh udah nikah.
05:19Kalau ketua nanti apa-apa kayak gitu.
05:22Tapi kan sekarang enggak gitu.
05:23Aku sekarang malah melihat bener-bener pernikahan adalah proses kita menemukan diri kita sendiri.
05:32Proses kita menemukan kesiapan itu atau enggak gitu.
05:35Jadi kalau balik lagi aku ulang-ulang.
05:38Kalau berdasarkan tuntutan tuh kayaknya bukan itu deh yang harus kita lakukan untuk mengambil keputusan pernikahan.
05:44Kayak gitu.
05:46Dan aku rasa zaman sekarang semua anak-anak seusia aku atau di atasku sedikit atau di bawaku sedikit tuh udah melek.
05:53Akan itu.
05:54Happiness kita tuh yang harus didengar gitu.
05:56Apakah kita akan bahagia ketika kita menikah.
05:59Apakah mimpi-mimpi yang udah kita tulis itu sudah checklist semua.
06:02Atau mental, fisik, ekonomi semuanya tuh udah siap.
06:08Itu tuh kayaknya udah mulai udah melek gitu orang akan hal itu.
06:11Jadi aku bener-bener memperlataskan happiness aku sih.
06:15Jadi ketika yang tadi balik lagi pertanyaan sebelumnya.
06:18Mamaku nanya kok belum nikah.
06:21Terus kayak semua orang kayak.
06:22Kok udah mateng nih ntar kematengan busuk.
06:24Kayak.
06:25Ya kalau busuk pilihan gue gitu.
06:27Maksudnya kayak yang penting gue happy.
06:29Gue tau apa yang gue mau.
06:30Gue percaya apa yang gue lakukan sekarang adalah munculnya dalam diri gue.
06:34Jadi kenapa enggak.
06:35Betul.
06:36Nah itu juga pentingnya komunikasi antara orang tua gitu.
06:40Bagaimana cara kita bing.
06:42Apa adanya.
06:43Tidak ada niat dibalik itu.
06:44Nah di film Yakin Ika tuh akan ada pelajaran itu.
06:47Bagaimana kita harus menjalin komunikasi yang baik di keluarga.
06:52Di support system kita untuk.
06:54Sebetulnya mereka tuh tau.
06:56Aslinya kita tuh kayak apa gitu.
06:58Tidak ada yang ditutup-tutupi.
06:59Tidak ada people pleaser gitu tuh.
07:01Sebetulnya tuh nggak boleh kayak gitu.
07:05Aku sudah tuh anggap.
07:09Aku kan kalau ngambil project tuh.
07:13Melihat.
07:15Apa nih yang bisa aku kasih.
07:17Buat project ini.
07:18Mungkin.
07:19Tahun ini bukan.
07:20Bukan kebetulan.
07:21Tapi memang.
07:22Akhirnya adalah cerminan seorang Jordi yang sudah melek.
07:25Dan sudah mulai melihat.
07:27Untuk siap.
07:29Isu-isu.
07:30Iya.
07:31Untuk siap melihat.
07:32Apa ya.
07:33Aku bisa lebih sedikit melihat.
07:34Ini.
07:35Pernikahan ini.
07:36Sudah semakin dekat.
07:37Kayak gitu.
07:38Mungkin ya.
07:39Karena aku juga nggak nyadar.
07:40Kalau.
07:41Iya ya film gue.
07:42Tahun ini dua film.
07:43Semuanya soal pernikahan gitu.
07:44Iya mungkin.
07:45Di usia aku yang sekarang.
07:46Tuh udah lebih berani.
07:47Karena memang sudah fasenya gitu.
07:49Dulu waktu umur-umur 25.
07:51Kayaknya nggak berani kan.
07:52Ngambil.
07:53Pernikahan.
07:54Karena sama sekali nggak relate.
07:55Fokusnya lagi nggak di situ.
07:56Nah mungkin sekarang.
07:57Karena sudah.
07:58Sudah berani.
07:59Karena umurnya sudah.
08:00Memang di.
08:01Di usia aku sekarang.
08:02Jadi ya.
08:03Udah berani ngambil proyek-proyek.
08:05Yang mengangkat isu.
08:06Soal pernikahan.
08:07Gak ada sih selama ini.
08:12Aku tidak pernah mengkotak-kotakan.
08:14Oh umur 30.
08:15Berarti jadi bapak anak satu.
08:16Jadi.
08:17Pasangan suami istri baru.
08:18Gitu gitu.
08:19Tuh nggak.
08:20Lebih ke.
08:21Malah aku senang sih.
08:22Senangnya tuh kayak.
08:23Oh berarti.
08:24Range aku secara umur.
08:26Lebih believable nih.
08:27Kalau udah menjadi suami istri.
08:29Atau jadi bapak anak satu.
08:30Kalau dulu waktu di umur 25-26.
08:32Kan kayak.
08:33Bapak anak satu kayak belum deh jor.
08:34Gitu.
08:35Tapi sekarang range-nya semakin.
08:36Semakin terbuka.
08:37Karena physically sudah memenuhi.
08:39Gitu.
08:40Walaupun aku lebih senang lagi.
08:41Kalau dapat karakter anak SMA.
08:43Misalnya.
08:44Kayak gitu.
08:45Jadi.
08:46Disini sempat pakai seragam.
08:47Aku juga kayak.
08:48Mbak Prita.
08:49Ini seragaman.
08:50Oh nggak.
08:51Ini memang.
08:52Anak umur 30-an.
08:53Yang nostalgia.
08:54Pake baju SMA.
08:55Kayak gitu.
08:56Ya jadi.
08:57Justru semakin senang.
08:59Karena range-nya semakin luas.
09:01Aku nggak pernah ada mengotak-otakan.
09:02Oke ini saatnya gue.
09:03Perannya ini-ini aja.
09:04Gitu.
09:05Enggak sih.
09:06Malah.
09:07Malah senang kalau misalnya.
09:08Masih.
09:09Masih ada.
09:10Project yang kayak.
09:11George jadi SMA.
09:12Gitu.
09:13Wow.
09:14Berarti gue masih muda.
09:15Physically masih believable.
09:16Aku pernah bilang.
09:17Semakin yakin untuk N.
09:18Semakin yakin untuk nikah.
09:19Iya.
09:20Karena seperjalanan aku.
09:21Berproses di film.
09:22Yakin nikah.
09:23Itu jadi.
09:24Banyak mendengar.
09:25Mendengar.
09:26Mendengar point of view orang yang sudah menikah.
09:33Kayak Om Tora.
09:34Enzi.
09:35Gitu.
09:36Banyak cerita dan sharing soal pernikahan mereka.
09:39Terus kayak.
09:40Ada sekecil di dalam perasaan aku tuh yang kayak.
09:45Jadi gue udah siap dong gitu.
09:47Berarti.
09:48Ehm.
09:49Kayaknya skeptisnya udah dikurangin deh.
09:51Jor.
09:52Kayaknya nih.
09:53Lu udah harus.
09:54Udah harus coba buka sedikit.
09:55Kasih fokus sedikit.
09:56Ke arah sana.
09:57Mungkin.
09:58Gak ada yang tau.
09:59Tahun depan.
10:00Atau lima tahun lagi.
10:01Karena lu akan mengalami fase itu.
10:02Gitu.
10:03Jadi.
10:04Ya aku udah lebih aware.
10:05Dan.
10:06Dan lebih.
10:07Yakin.
10:08Maksudnya aku percaya sama pernikahan.
10:09Itu tuh.
10:10Ehm.
10:11Juga membuat kita.
10:12Menjadi orang yang lebih baik.
10:13Gitu.
10:14Jadi.
10:15Jadi lebih kayak.
10:16Boleh deh.
10:17Ada kesempatan.
10:18Atau misalnya emang.
10:19Ada rasa.
10:20Aduh udah siap.
10:22Nah.
10:23Itunya tuh didengerin.
10:24Karena selama ini kan gak didengerin kan.
10:25Kayak.
10:26Siap siap apaan.
10:27Karir belum ada.
10:28Ini belum ada.
10:29Kayak gitu loh.
10:30Sekarang kayak.
10:31Ya mungkin boleh.
10:32Dikit banget.
10:33Mungkin taruh.
10:34Mungkin dijodohin.
10:35Cik gitu.
10:36Itu dia tadi tanya jawab.
10:38Sama aku Jordi Pranata.
10:39Jangan lupa nonton film Yakin Nikah.
10:41Yang akan tayang di tanggal 9 Oktober 2025.
10:44Dijamin.
10:45Akan menghibur.
10:46Dan menjawab semua keresahan kalian.
10:48PENGOTIK.
10:49PENGOTIK.
10:50PENGOTIK.
Be the first to comment
Add your comment

Recommended