Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelapor ijazah palsu Jokowi, Roy Suryo mengatakan salinan ijazah yang diterima olehnya bersama Bonatua Silalahi dan Tifa dari KPU DKI Jakarta merupakan bukti baru dari kasus ijazah palsu.

"Ini akan kami masukan lagi karena ini termasuk alat bukti baru, novum baru yang mana ini adalah kita akan kita cek," ujar Roy Suryo di KPU DKI Jakarta, pada Senin (13/10/2025).

Lebih lanjut, Roy Suryo menegaskan bahwa kunjungannya ke makam ibunda Jokowi adalah bagian dari penelitian.

Baca Juga Bonatua dan Tifa Terima Salinan Ijazah Jokowi dari KPU DKI Jakarta, Begini Tampilan Ijazahnya di https://www.kompas.tv/nasional/622729/bonatua-dan-tifa-terima-salinan-ijazah-jokowi-dari-kpu-dki-jakarta-begini-tampilan-ijazahnya

#ijazahjokowi #jokowi #roysuryo

Produser: Ikbal Maulana

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/622733/roy-suryo-blak-blakan-usai-terima-salinan-ijazah-jokowi-dari-kpu-dki-jakarta-ini-bukti-baru
Transkrip
00:00Ya, mau kosong, mau kosong, mau kosong, mau kosong, mau kosong, ini nih, alhamdulillah, silahkan Pak Roy, sini Pak Roy, lihat, ya, alhamdulillah, udah tadi, udah nih, sudah, sudah, ya, maksudnya gini, ya, alhamdulillah, hari ini, untuk kedua kalinya, kami mendapatkan salinan resmi, ya, dari berkas yang pernah dipakai,
00:22kali ini adalah dipakai oleh Joko Widodo ketika mengikuti Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, ya, jadi ini akan menjadi bukti sangat kuat bagi kami untuk meneruskan perjuangan kami, karena apa yang ada di berkas ini adalah sama atau identik dengan yang sudah kami teliti dan kami berkesimpulan 99,9% ini adalah palsu, ya, gitu, jadi artinya apa?
00:48Dari sisi dimensi, meskipun ini adalah fotokopi, tetapi fotokopi itu tidak merubah yang namanya jarak, struktur, dan sebagainya, dan di sini sangat kelihatan bagaimana huruf Z itu ada agak ke atas, dan di mana huruf A-nya itu keluar dari logo, mecotot keluar, artinya apa?
01:07Ini berbeda dengan tiga ijazah membanding lainnya, 11-15 milik Frono Jiwo, 11-16 milik Almarhum Hari Mulyono, yang beberapa waktu yang lalu kami bersiarah ke sana, kami itu bersiarah, ya, jadi laknat kalian yang menyebarkan fitnah bahwa kami merusak makam, itu luar biasa, jahatnya, ya, dan ijazah nomor 11-17 miliknya Sri Murtinesi,
01:37dan ini tidak sama, jadi apakah pasok akal, apakah logis, ketika empat ijazah yang katanya sama-sama lulus pada tanggal 5 November 1985, itu ternyata yang tiga sama, yang satu berbeda, jadi kalau yang satu berbeda, itu pasti cetakannya berbeda, pada hari yang berbeda, jadi itu 99,9% palsu.
02:03Jadi terima kasih Pak Dr. Boratua yang sudah mengupayakan, terima kasih Dr. Tifa, dan terima kasih seluruh tim, ya, seluruh kuasa hukum yang ada di sini, terutama juga Pak Al-Katiri yang luar biasa,
02:14membersamai kami, dan juga tim anti-kriminalisasi, dan juga anti, apa namanya, apa namanya, pendekat kepada para yang aktivis, membersamai kami selama ini di bawah Mas Kosinudin.
02:28Jadi saya kira itu, ada tambahan lain.
02:30Ya, ya, kami sebenarnya kesana itu untuk satu, siara, dan kedua untuk melihat, ya, karena apa, karena menurut penduduk sekitar, yang sempat diwancar,
02:42secara eksklusif oleh Dr. Tifa, itu ada sesuatu, ada sesuatunya, belum akan kami ceritakan sekarang, karena itu merupakan bahan bagi buku kami selanjutnya.
02:51Tujuannya adalah penelitian, penelitian, penelitian, jadi penelitian ilmiah, ya, jadi kami itu ilmiah, nggak ada sirik sama sekali, nggak ada kemudian apa, tujuan jahat, fitnah, dan di fitnah oleh para termul-termul jahat itu, ya gitu.
03:07Jadi, ya, kami berterima kasih juga kepada Wapres, ya, juga, yang ternyata justru sedikit lebih pintar daripada termul-termul, ya, yang mengetahui kondisi kami ketika kami ziarah ke sana.
03:20Itu ya.
03:21Update yang di baris krim berada di mana?
03:23Update yang di baris krim kami kemarin ke sana, kemudian memberikan untuk supaya itu dibuka kembali, tapi terus terang sama dengan hari ini, belum ada update.
03:32Ini, ini, ini akan kami masukkan lagi, karena ini termasuk alat bukti baru, ya, nofum baru, ya, yang mana ini adalah, nanti akan kita cek, ya, ya, ya, ya, ini juga di, di, di, nomernya nggak ada juga.
03:47Nomernya nggak ada, semua juga ditutup-tutupi, dan kemudian akan kita cek.
03:51Apakah betul bahwa Prof. Dr. Insinyur Muhammad Naim ini aktif dekan pada tahun 2012?
04:01Ya, gitu, kalau aktif ya, Alhamdulillah.
04:02Tapi kalau kemudian ini, nanti akan kita lihat periodisinya, ya, ya, karena, karena pengesahnya juga berbeda, ketika yang 2019 yang kita dapatkan dari KPU Pusat, itu, apa, yang menandatangannya adalah Dr. Budiadi.
04:16Kalau soal baris krim, ini yang beliau, Pak Alkafiri yang itu coba tambahan.
04:20Mungkin ada, ada tambahannya, Pak Alkafiri, mungkin, Pak, tentang baris krim.
04:23Kedepan, Pak Alkafiri.
04:23Ini, sini, sini.
04:24Gantian, gantian.
04:25Gantian, gantian.
04:25Mau tanya apa?
04:27Ya, update dari baris krim.
04:28Baris krim.
04:29Baris krim.
04:29Baris krim.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan