00:00Saudara kegagalan Timnas lolos ke Piala Dunia 2026,
00:05manajer Timnas pun menyatakan bahwa akan melakukan evaluasi, terutama evaluasi pelatih.
00:10Kita bahas bagaimana drama kekalan Timnas bersama dengan analis sepak bola,
00:14Bung Anton Sanjoy yang telah bergabung bersama saya di Studio Kompas TV,
00:17dan nanti saya akan menyapa ada Mas Zainal Arifin, mantan pemain Timnas melalui sambungan Zoom.
00:22Selamat petang semuanya.
00:24Selamat petang.
00:24Selamat petang.
00:26Oke, saya ke Bung Joy dulu.
00:27Bung Joy, tadi di paruh pertama berbincang dengan manajer Timnas,
00:31Pak Sumarji yang langsung menyatakan bahwa akan melakukan evaluasi,
00:34terutama mengevaluasi pelatih, Patrick Clever.
00:37Menurut Anda, ini langkah tepat?
00:39Ya, tentu harus dievaluasi.
00:42Bahkan saya kemarin mengatakan di salah satu stasiun televisi,
00:45evaluasinya menurut saya harus sangat dalam,
00:50menyangkut juga opsi penggantian pelatih.
00:53Saya agak berat sebetulnya mengatakan itu,
00:58karena sebetulnya kalau kita lihat perjalanan Patrick Clever dari bulan Januari sampai sekarang,
01:04itu saya tidak melihat ada perubahan yang signifikan dalam cara bermain Indonesia misalnya.
01:10Atau saya melihat begitu seringnya tim ini bergonta-ganti formasi,
01:16bukan taktikal gamenya, formasi 4-2-3-1 atau 3-4-3 atau apalah,
01:22tetapi memang formasi orang-orang yang berada di dalam taktikal itu.
01:26Pemain-pemainnya itu selalu berganti-ganti.
01:28Ini yang membuat saya, ini ketika melawan Arab misalnya,
01:32formasinya 4-2-3-1 oke, gak masalah.
01:35Tapi kenapa ada misalnya, ada Mark Locke di situ?
01:38Kenapa bukan Tom Haye misalnya?
01:40Pertanyaan-pertanyaan itu juga berada di masyarakat.
01:44Lalu tidak ada Nathan di formasi 2-3.
01:48Tidak pernah terjawab, kenapa tidak ada Nathan?
01:50Kenapa Tom Haye tidak tampil sejak menit pertama?
01:55Dia memang tidak bisa, banyak orang mengatakan,
01:58pernah tersebut juga, dia kurang bisa bermain untuk 2x45.
02:03Tapi kenapa dia tidak bermain sebagai starter?
02:05Karena ketika melawan Arab-Saudi, ketika Tom Haye masuk,
02:08ketika Ole Romene masuk,
02:10kan perubahan dalam menyerang Indonesia sangat signifikan.
02:15Bahkan bisa mencetak satu gol lewat titik penalti
02:17karena ada perubahan yang mendasar di sisi pergantian pemain.
02:21Jadi kalau saya bilang tadi,
02:23kalau manajer Pak Marji mengatakan bahwa harus evaluasi,
02:28termasuk evaluasi pelatih,
02:29bahkan saya bilang harus ada opsi untuk mengganti.
02:31Oke, jadi Anda tidak hanya mendorong evaluasi,
02:33tapi mendorong untuk mengganti pelatih saat ini,
02:36Patrick Clever, ya?
02:37Betul, karena sejak awal kan tim ini bekerja secara tim, ya.
02:42Ada tiga orang yang sebetulnya betul-betul bertanggung jawab.
02:45Patrick Clever, Danny Lanzard,
02:47dan Alex Pastur.
02:48Tapi kan kita jengar juga yang harus masih dikonfirmasi,
02:51apakah benar dua jam menjelang pertandingan melawan Arab Saudi
02:55terjadi perdebatan yang cukup sengit
02:57antara Danny Lanzard, Alex Pastur, dan Patrick Clever
03:00menyangkut susunan pemain.
03:02Ini kan yang harus dikonfirmasi.
03:04Saya yakin itu ada.
03:06Meskipun belum ada yang mengkonfirmasi.
03:08Kalau ada Pak Marji, saya mau tanya.
03:09Benar nggak itu?
03:10Nanti kita tanyakan ke Pak Marji.
03:11Saya ke Mas Zainal dulu sebagai mantan pemain timnas.
03:14Anda sepakat evaluasi dilakukan ke pelatih,
03:18yaitu Patrick Clever,
03:19atau langsung sepakat dengan apa yang disampaikan Bung Joy
03:22mengganti pelatih Patrick Clever
03:24atas hasil Indonesia gagal ke piala dunia?
03:26Iya, kalau dari sudut pandang para pemain,
03:32ya sebetulnya kalau kegagalan ini sebetulnya kegagalan semua.
03:35Jadi harapan sih,
03:37kalaupun memang harus ada evaluasi,
03:39evaluasi ya dari mulai pelatih yang mungkin juga sepakat sama Bung Joy,
03:47tetapi saya mengatakan di sini,
03:49bahwa evaluasi itu menyangkut,
03:52ya selama ini kan harus ada dasarnya ya.
03:54Atau mungkin masalah taktikal,
03:56yang kedua juga selama ini juga terlalu banyak perjudian,
03:59menurut kacamata kita.
04:01Alangkah lebih baiknya kalau melihat hasil yang sebetulnya di luar ekspektasi kami.
04:06Patrick Clever bersetar jajarannya lebih baik,
04:10lebih kesatria,
04:11dan akan mendapat kehormatan kalau dia langsung menyatakan mengundurkan diri.
04:16Oke, ada opsi beda nih dari Bung Zainal gitu,
04:20daripada dievaluasi dan dipecat,
04:22mending berbesar hati begitu untuk mengundurkan diri.
04:27Tapi tadi seperti yang Bung Joy sampaikan bahwa,
04:29kalau mengevaluasi berarti ada hal yang salah dan harus diperbaiki.
04:32Ini puncaknya pada pertandingan Indonesia lawan Arab Saudi,
04:37atau memang gara-gara pertandingan itu,
04:39taktik party clever yang salah menempatkan orang-orang,
04:42atau menurut Anda seperti apa?
04:43Puncaknya memang pada pertandingan melawan Arab Saudi,
04:45karena pertandingan melawan Irak menurut saya adalah dampak dari hasil pertandingan melawan Arab Saudi.
04:50Meskipun harus saya katakan pertandingan melawan Irak jauh lebih bagus daripada pertandingan melawan Arab Saudi,
04:56dalam cara bermain, dalam susunan pemain, dalam taktikalnya.
05:00Jadi saya melihat ini adalah rentetan panjang dari ketidakmampuan Clever menurut saya,
05:06untuk menghimpun potensi-potensi yang ada di dalam tim nasional ini,
05:14menjadi sebuah kekuatan yang mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak.
05:18Karena itu sebetulnya dua perjalanan yang tinggal selangkah lagi ya perjalanan itu,
05:25dan sangat pendek gitu loh sebetulnya, hanya 180 menit.
05:29Berbeda dengan 86, memang dua laga,
05:31tapi dua tim yang masih harus dihadapi, tapi empat laga.
05:35Jadi memang ini lebih maju satu step.
05:37Nah persoalannya adalah, bukan hanya persoalan bagaimana Clever dan timnya ini meramu tim,
05:45tapi juga ada masalah yang sangat mendasar juga misalnya,
05:49bagaimana saya selalu tanya tuh ketika Clever pertama kali datang,
05:52bagaimana membuat tim ini kohesinya full?
05:56Karena mereka jarang berkumpul.
05:58Nah ini kan persoalan juga ada di federasi, ada di tim nasional saya.
06:02Jadi ini juga bagian dari tanggung jawab PSSI untuk ke depannya,
06:07karena kan memang kalau dalam sepak bola modern, mereka kumpul nggak terlalu lama.
06:11Tapi Indonesia ini agak unik, karena pemainnya kan mencar-mencar,
06:15dan bukan pemain kelas satu dunia.
06:17Beda dengan Leo Messi atau yang Lamin Yamal.
06:21Skillnya udah oke, jadi ketika dikumpulin langsung bisa,
06:23chemistry-nya langsung oke gitu ya.
06:25Ini kan levelnya kita agak berbeda.
06:26Nah ini yang harus, artinya pekerjaannya menjadi lebih keras,
06:30lebih rumit, lebih complicated.
06:33Nah ini juga perlu dievaluasi sebetulnya,
06:35karena kita akan menghadapi hal-hal yang sama,
06:38untuk nanti apapun piala Asia,
06:40atau penyisian piala dunia,
06:41kurang lebih persoalannya sama.
06:43Ibarat kata jangan sampai jatuh ke lubang yang sama begitu ya.
06:46Betul, jadi nggak boleh lagi terulang masalah-masalah
06:49yang dihadapi oleh Clever dan timnya ketika memegang tim nas.
06:53Oke, dan tadi sudah jelas disampaikan oleh
06:55manajer tim nas Indonesia, Sumarji,
06:57yang menyatakan bahwa gagal lolos ke piala dunia
06:59sangat mengecewakan,
07:01dan pelatih Patrick Clever pun harus dievaluasi.
07:04Kami putarkan kembali keterangan dari Sumarji.
07:07Ya tim pelatih kalau saya.
07:10Pemain kan hanya menjalankan institusi pelatih.
07:13Strategi apa yang disampaikan,
07:15yang harus dijalankan oleh pemain itu kan dari pelatih.
07:18Saya kebetulan kan lama, cukup lama.
07:20Lama-lama sekali saya di tim ini,
07:22dan berkati pelatih pun juga saya ada di situ.
07:24Boleh dikatakan, ibaratnya sejak lahir,
07:27sejak lahir ya saya ngomong,
07:29mengawali dari round 1,
07:31kita lawan Brunei,
07:32sampai dengan saat sekarang ini kan saya selalu ada.
07:35Kalau misalnya, evaluasi apa ya?
07:37Pelatih yang dikevaluasi.
07:39Saya ke Mas Zainal.
07:40Mas Zainal, Anda juga,
07:42apakah melihat hal yang berbeda,
07:43bahwa memang evaluasi ini dilakukan
07:45karena kemarin kegagalan Patrick Clever
07:47dalam melempatkan taktik saat melawan Arab Saudi?
07:50Ya, kalau kegagalan,
07:53kita tidak berbicara di masalah pertandingan kemarin saja ya.
07:57Kita berbicara masalah,
07:58walaupun ada sempat ada hasilnya bagus,
08:00tetapi secara permainan,
08:02kita tidak terlihat seperti apa.
08:04Game modelnya itu seperti apa.
08:05Seperti yang dikatakan oleh manajer Pak Sumardi,
08:08bahwa itu adalah evaluasi.
08:10Ya, memang itu hak prioritif seorang manajer ya,
08:12karena itu pertanggung jawaban.
08:13Pertanggung jawabannya kepada seluruh rakyat Indonesia tentunya.
08:16Jadi, kalau sudah seperti ini,
08:19kalau manajer sudah menyatakan seperti itu,
08:21ya kita tunggu saja.
08:23Dan alangkah lebih baik yang saya sampaikan tadi,
08:25seorang pelatih kalau sudah dinyatakan gagal,
08:29lebih baik secara kesatria,
08:31lebih baik mundur secara terhormat mungkin ya.
08:35Jadi Anda mendorong ya,
08:36menyatakan bahwa Patrick Clever,
08:37Anda sudah gagal membawa Indonesia ke Piala Dunia 226,
08:40dan sebaiknya Anda mengundurkan diri begitu ya?
08:44Ya, gini ya,
08:45karena memang ekspektasi rakyat Indonesia berharap
08:49timnas kita itu bisa berbicara di event dunia.
08:53Yang tadinya juga optimisme yang sangat menjunjung,
08:56maksudnya optimisme yang diharapkan.
09:00Mungkin saya, Bung Anton juga sependapat di situ,
09:03masalah Indonesia berharap ya timnas kita bisa berbicara lebih
09:06di level yang lebih tinggi.
09:08Tetapi ya itu tadi gitu kan,
09:09ekspektasinya harapannya tidak sesuai,
09:12ya mau apa lagi?
09:13Mau apa lagi yang harus dipertahankan?
09:14Kecuali kalau misalkan ke depannya,
09:17kita punya targetnya,
09:20misalkan KB Al-Asia seperti ini,
09:22nah harapannya sih di situ pun,
09:24kalau seandainya nanti gagal lagi gitu,
09:26sampai kapan gitu.
09:28Tentu saja kita berharap ini tidak terulang lagi begitu ya,
09:31kekecewaannya cukup sampai di pertandingan melawan IRA kemarin ya.
09:34Pertanyaan yang sama ke dua narasumber saya,
09:36saya ke Bung Zainal sendiri.
09:38Menurut Anda apakah ketum PSSI,
09:40Eric Toyer harus segera menyampaikan pernyataan resminya terkait dengan evaluasi yang dilakukan,
09:44sehingga bisa ya sedikit mengobatilah kekecewaan publik terhadap hasil timnas ini?
09:48Iya,
09:50kalau menurut saya sih,
09:52apa yang disampaikan manajer Pak Sumari itu juga mewakili dari Pak Eric Toyer sebagai keuntungan PSSI,
09:57karena mau bagaimanapun,
09:59statement yang sudah disampaikan,
10:01itu sesuatu hal yang sudah disepakati sepertinya ya.
10:04Kalaupun misalkan ada statement lain,
10:06silahkan,
10:07karena itu mungkin kita sebagai penonton nih sekarang,
10:10sebagai penikmat sepak bola,
10:12ya kita ingin menunggu seperti apa sih evaluasi yang akan dilakukan oleh PSSI itu sendiri.
10:19Oke,
10:19Bung Joy.
10:20Ya,
10:21sebetulnya masih banyak pertanyaan publik,
10:24saya pun mungkin juga ada pertanyaan-pertanyaan besar.
10:27Yang harus dijelaskan oleh Patrick Clifford adalah,
10:31apa sih kendalanya untuk menghandle,
10:33kumpulan pemain yang sekarang menurut saya,
10:36ini adalah yang terbaik yang kita punyai,
10:39terlepas apakah dia pemain diaspora atau bukan,
10:42tapi ini adalah sekumpulan pemain yang terbaik sekarang.
10:44Dengan modal seperti ini,
10:46sebetulnya kita melihat bahwa ada dalam tanda kutip ketidakmampuan dia
10:51untuk mengelola sumber daya yang sudah sangat baik ini,
10:54menjadi sebuah tim yang andal.
10:56Ini kan yang kita,
10:57kita nggak pernah lihat backbone-nya ini benar-benar di,
11:00di apa ya,
11:02di,
11:02dimainkan secara,
11:05apa,
11:06dengan taktikal yang benar-benar fix,
11:09dan kemudian kalau taktikal A tidak jalan,
11:11ada taktikal B,
11:12ada taktikal C.
11:14Dan kelihatan dengan sejumlah lawan misalnya.
11:16Saya tidak menghitung lawan Australia dan Jepang,
11:18itu sangat,
11:19tidak saya masukkan,
11:21karena situasinya sangat tidak ideal.
11:23Tapi pertandingan,
11:24katakanlah lawan Libanon,
11:26lawan Cina,
11:27lawan Bahrain,
11:28itu saya tidak melihat tim ini semakin lama semakin baik.
11:32Mainnya menurut saya nggak,
11:34nggak oke gitu.
11:35Ini yang,
11:36meskipun pernah lawan Bahrain,
11:37lawan Cina,
11:38tapi tidak membuat publik yakin bahwa tim ini mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak.
11:43Dan itu dibawah kepemimpinan Patrick Klaiver.
11:46Dibawah kepemimpinan Patrick Klaiver.
11:48Padahal,
11:49tim ini menurut teman-teman di PSSI adalah tim yang terbaik,
11:52yang katanya mereka pernah punya.
11:54Saya pun sempat berpikiran demikian,
11:56waduh ini timnya kuat.
11:57Bahkan ada Simon Tahamata,
11:59ada Grave di sana.
12:01Saya lihat tapi tidak jalan.
12:03Ada,
12:03menurut saya kemudian berpikir,
12:05apakah ini soal kapabilitas?
12:07Apakah ini soal kemampuan head coach
12:10untuk meramu semua kekuatan dan sumber daya ini
12:13menjadi kekuatan yang betul-betul disegani
12:15dan mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak?
12:18Dan itu yang kita nantikan ya,
12:19seperti apa?
12:20Kita berharap nanti Patrick Klaiver juga menyampaikan pernyataan
12:22kepada pernyataan resminya juga ya,
12:24pasca pertandingan,
12:25setelah pernyataan yang sudah disampaikan
12:26dan kita lihat nih,
12:27seperti apa evaluasi yang dilakukan PSSI
12:30pasca drama kegagalan timnas melaju ke Piala Dunia 2026.
12:34Terima kasih, Bung Joy.
12:35Sama-sama.
12:35Terima kasih, Bung Zainal,
12:37telah berbagi informasi.
12:38Kita obatilah rasa kekecewaan kita ini
12:40dengan terus optimisme ya.
12:42Timnas masih terus mengudara
12:44ataupun terus mendunia begitu.
12:46Amin.
12:46Terima kasih semuanya telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.