Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Langkah Indonesia menuju Piala Dunia 2026 terhenti, usai takluk dari Irak 1-0 di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup B.

Pertandingan yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, berjalan ketat sejak awal laga.

Meski dua tim saling jual beli serangan, skor berakhir imbang 0-0 hingga babak pertama selesai.

Di babak kedua, Irak melakukan pergantian pemain dan tampil lebih menyerang.

Hasilnya, di menit ke-76, Zidane Iqbal berhasil mencetak gol ke gawang Indonesia yang dijaga kiper Marten Paes.

Hasil ini bertahan hingga akhir laga dan memastikan langkah Indonesia menuju Piala Dunia 2026 terhenti, karena di laga sebelumnya Indonesia juga takluk dari Arab Saudi dengan skor tipis 3-2.

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menyampaikan gagal lolos ke Piala Dunia sangat mengecewakan. Pelatih harus dievaluasi.

Kegagalan Timnas lolos ke Piala Dunia 2026, manajer Timnas pun bilang akan melakukan evaluasi, terutama evaluasi pelatih.

Kita bahas bagaimana drama kekalahan Timnas bersama analis sepak bola Anton Sanjoyo dan mantan pemain Timnas Zainal Arif.

Baca Juga [FULL] Firzie Idris Soal Laga Timnas Indonesia hingga Titik Kelemahan Irak! di https://www.kompas.tv/nasional/622654/full-firzie-idris-soal-laga-timnas-indonesia-hingga-titik-kelemahan-irak

#timnasindonesia #patrickkluivert #pssi #kualifikasipialadunia

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/622661/full-anton-sanjoyo-dan-zainal-arif-soal-evaluasi-kluivert-usai-skuad-garuda-kalah-dari-irak
Transkrip
00:00Saudara kegagalan Timnas lolos ke Piala Dunia 2026,
00:05manajer Timnas pun menyatakan bahwa akan melakukan evaluasi, terutama evaluasi pelatih.
00:10Kita bahas bagaimana drama kekalan Timnas bersama dengan analis sepak bola,
00:14Bung Anton Sanjoy yang telah bergabung bersama saya di Studio Kompas TV,
00:17dan nanti saya akan menyapa ada Mas Zainal Arifin, mantan pemain Timnas melalui sambungan Zoom.
00:22Selamat petang semuanya.
00:24Selamat petang.
00:24Selamat petang.
00:26Oke, saya ke Bung Joy dulu.
00:27Bung Joy, tadi di paruh pertama berbincang dengan manajer Timnas,
00:31Pak Sumarji yang langsung menyatakan bahwa akan melakukan evaluasi,
00:34terutama mengevaluasi pelatih, Patrick Clever.
00:37Menurut Anda, ini langkah tepat?
00:39Ya, tentu harus dievaluasi.
00:42Bahkan saya kemarin mengatakan di salah satu stasiun televisi,
00:45evaluasinya menurut saya harus sangat dalam,
00:50menyangkut juga opsi penggantian pelatih.
00:53Saya agak berat sebetulnya mengatakan itu,
00:58karena sebetulnya kalau kita lihat perjalanan Patrick Clever dari bulan Januari sampai sekarang,
01:04itu saya tidak melihat ada perubahan yang signifikan dalam cara bermain Indonesia misalnya.
01:10Atau saya melihat begitu seringnya tim ini bergonta-ganti formasi,
01:16bukan taktikal gamenya, formasi 4-2-3-1 atau 3-4-3 atau apalah,
01:22tetapi memang formasi orang-orang yang berada di dalam taktikal itu.
01:26Pemain-pemainnya itu selalu berganti-ganti.
01:28Ini yang membuat saya, ini ketika melawan Arab misalnya,
01:32formasinya 4-2-3-1 oke, gak masalah.
01:35Tapi kenapa ada misalnya, ada Mark Locke di situ?
01:38Kenapa bukan Tom Haye misalnya?
01:40Pertanyaan-pertanyaan itu juga berada di masyarakat.
01:44Lalu tidak ada Nathan di formasi 2-3.
01:48Tidak pernah terjawab, kenapa tidak ada Nathan?
01:50Kenapa Tom Haye tidak tampil sejak menit pertama?
01:55Dia memang tidak bisa, banyak orang mengatakan,
01:58pernah tersebut juga, dia kurang bisa bermain untuk 2x45.
02:03Tapi kenapa dia tidak bermain sebagai starter?
02:05Karena ketika melawan Arab-Saudi, ketika Tom Haye masuk,
02:08ketika Ole Romene masuk,
02:10kan perubahan dalam menyerang Indonesia sangat signifikan.
02:15Bahkan bisa mencetak satu gol lewat titik penalti
02:17karena ada perubahan yang mendasar di sisi pergantian pemain.
02:21Jadi kalau saya bilang tadi,
02:23kalau manajer Pak Marji mengatakan bahwa harus evaluasi,
02:28termasuk evaluasi pelatih,
02:29bahkan saya bilang harus ada opsi untuk mengganti.
02:31Oke, jadi Anda tidak hanya mendorong evaluasi,
02:33tapi mendorong untuk mengganti pelatih saat ini,
02:36Patrick Clever, ya?
02:37Betul, karena sejak awal kan tim ini bekerja secara tim, ya.
02:42Ada tiga orang yang sebetulnya betul-betul bertanggung jawab.
02:45Patrick Clever, Danny Lanzard,
02:47dan Alex Pastur.
02:48Tapi kan kita jengar juga yang harus masih dikonfirmasi,
02:51apakah benar dua jam menjelang pertandingan melawan Arab Saudi
02:55terjadi perdebatan yang cukup sengit
02:57antara Danny Lanzard, Alex Pastur, dan Patrick Clever
03:00menyangkut susunan pemain.
03:02Ini kan yang harus dikonfirmasi.
03:04Saya yakin itu ada.
03:06Meskipun belum ada yang mengkonfirmasi.
03:08Kalau ada Pak Marji, saya mau tanya.
03:09Benar nggak itu?
03:10Nanti kita tanyakan ke Pak Marji.
03:11Saya ke Mas Zainal dulu sebagai mantan pemain timnas.
03:14Anda sepakat evaluasi dilakukan ke pelatih,
03:18yaitu Patrick Clever,
03:19atau langsung sepakat dengan apa yang disampaikan Bung Joy
03:22mengganti pelatih Patrick Clever
03:24atas hasil Indonesia gagal ke piala dunia?
03:26Iya, kalau dari sudut pandang para pemain,
03:32ya sebetulnya kalau kegagalan ini sebetulnya kegagalan semua.
03:35Jadi harapan sih,
03:37kalaupun memang harus ada evaluasi,
03:39evaluasi ya dari mulai pelatih yang mungkin juga sepakat sama Bung Joy,
03:47tetapi saya mengatakan di sini,
03:49bahwa evaluasi itu menyangkut,
03:52ya selama ini kan harus ada dasarnya ya.
03:54Atau mungkin masalah taktikal,
03:56yang kedua juga selama ini juga terlalu banyak perjudian,
03:59menurut kacamata kita.
04:01Alangkah lebih baiknya kalau melihat hasil yang sebetulnya di luar ekspektasi kami.
04:06Patrick Clever bersetar jajarannya lebih baik,
04:10lebih kesatria,
04:11dan akan mendapat kehormatan kalau dia langsung menyatakan mengundurkan diri.
04:16Oke, ada opsi beda nih dari Bung Zainal gitu,
04:20daripada dievaluasi dan dipecat,
04:22mending berbesar hati begitu untuk mengundurkan diri.
04:27Tapi tadi seperti yang Bung Joy sampaikan bahwa,
04:29kalau mengevaluasi berarti ada hal yang salah dan harus diperbaiki.
04:32Ini puncaknya pada pertandingan Indonesia lawan Arab Saudi,
04:37atau memang gara-gara pertandingan itu,
04:39taktik party clever yang salah menempatkan orang-orang,
04:42atau menurut Anda seperti apa?
04:43Puncaknya memang pada pertandingan melawan Arab Saudi,
04:45karena pertandingan melawan Irak menurut saya adalah dampak dari hasil pertandingan melawan Arab Saudi.
04:50Meskipun harus saya katakan pertandingan melawan Irak jauh lebih bagus daripada pertandingan melawan Arab Saudi,
04:56dalam cara bermain, dalam susunan pemain, dalam taktikalnya.
05:00Jadi saya melihat ini adalah rentetan panjang dari ketidakmampuan Clever menurut saya,
05:06untuk menghimpun potensi-potensi yang ada di dalam tim nasional ini,
05:14menjadi sebuah kekuatan yang mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak.
05:18Karena itu sebetulnya dua perjalanan yang tinggal selangkah lagi ya perjalanan itu,
05:25dan sangat pendek gitu loh sebetulnya, hanya 180 menit.
05:29Berbeda dengan 86, memang dua laga,
05:31tapi dua tim yang masih harus dihadapi, tapi empat laga.
05:35Jadi memang ini lebih maju satu step.
05:37Nah persoalannya adalah, bukan hanya persoalan bagaimana Clever dan timnya ini meramu tim,
05:45tapi juga ada masalah yang sangat mendasar juga misalnya,
05:49bagaimana saya selalu tanya tuh ketika Clever pertama kali datang,
05:52bagaimana membuat tim ini kohesinya full?
05:56Karena mereka jarang berkumpul.
05:58Nah ini kan persoalan juga ada di federasi, ada di tim nasional saya.
06:02Jadi ini juga bagian dari tanggung jawab PSSI untuk ke depannya,
06:07karena kan memang kalau dalam sepak bola modern, mereka kumpul nggak terlalu lama.
06:11Tapi Indonesia ini agak unik, karena pemainnya kan mencar-mencar,
06:15dan bukan pemain kelas satu dunia.
06:17Beda dengan Leo Messi atau yang Lamin Yamal.
06:21Skillnya udah oke, jadi ketika dikumpulin langsung bisa,
06:23chemistry-nya langsung oke gitu ya.
06:25Ini kan levelnya kita agak berbeda.
06:26Nah ini yang harus, artinya pekerjaannya menjadi lebih keras,
06:30lebih rumit, lebih complicated.
06:33Nah ini juga perlu dievaluasi sebetulnya,
06:35karena kita akan menghadapi hal-hal yang sama,
06:38untuk nanti apapun piala Asia,
06:40atau penyisian piala dunia,
06:41kurang lebih persoalannya sama.
06:43Ibarat kata jangan sampai jatuh ke lubang yang sama begitu ya.
06:46Betul, jadi nggak boleh lagi terulang masalah-masalah
06:49yang dihadapi oleh Clever dan timnya ketika memegang tim nas.
06:53Oke, dan tadi sudah jelas disampaikan oleh
06:55manajer tim nas Indonesia, Sumarji,
06:57yang menyatakan bahwa gagal lolos ke piala dunia
06:59sangat mengecewakan,
07:01dan pelatih Patrick Clever pun harus dievaluasi.
07:04Kami putarkan kembali keterangan dari Sumarji.
07:07Ya tim pelatih kalau saya.
07:10Pemain kan hanya menjalankan institusi pelatih.
07:13Strategi apa yang disampaikan,
07:15yang harus dijalankan oleh pemain itu kan dari pelatih.
07:18Saya kebetulan kan lama, cukup lama.
07:20Lama-lama sekali saya di tim ini,
07:22dan berkati pelatih pun juga saya ada di situ.
07:24Boleh dikatakan, ibaratnya sejak lahir,
07:27sejak lahir ya saya ngomong,
07:29mengawali dari round 1,
07:31kita lawan Brunei,
07:32sampai dengan saat sekarang ini kan saya selalu ada.
07:35Kalau misalnya, evaluasi apa ya?
07:37Pelatih yang dikevaluasi.
07:39Saya ke Mas Zainal.
07:40Mas Zainal, Anda juga,
07:42apakah melihat hal yang berbeda,
07:43bahwa memang evaluasi ini dilakukan
07:45karena kemarin kegagalan Patrick Clever
07:47dalam melempatkan taktik saat melawan Arab Saudi?
07:50Ya, kalau kegagalan,
07:53kita tidak berbicara di masalah pertandingan kemarin saja ya.
07:57Kita berbicara masalah,
07:58walaupun ada sempat ada hasilnya bagus,
08:00tetapi secara permainan,
08:02kita tidak terlihat seperti apa.
08:04Game modelnya itu seperti apa.
08:05Seperti yang dikatakan oleh manajer Pak Sumardi,
08:08bahwa itu adalah evaluasi.
08:10Ya, memang itu hak prioritif seorang manajer ya,
08:12karena itu pertanggung jawaban.
08:13Pertanggung jawabannya kepada seluruh rakyat Indonesia tentunya.
08:16Jadi, kalau sudah seperti ini,
08:19kalau manajer sudah menyatakan seperti itu,
08:21ya kita tunggu saja.
08:23Dan alangkah lebih baik yang saya sampaikan tadi,
08:25seorang pelatih kalau sudah dinyatakan gagal,
08:29lebih baik secara kesatria,
08:31lebih baik mundur secara terhormat mungkin ya.
08:35Jadi Anda mendorong ya,
08:36menyatakan bahwa Patrick Clever,
08:37Anda sudah gagal membawa Indonesia ke Piala Dunia 226,
08:40dan sebaiknya Anda mengundurkan diri begitu ya?
08:44Ya, gini ya,
08:45karena memang ekspektasi rakyat Indonesia berharap
08:49timnas kita itu bisa berbicara di event dunia.
08:53Yang tadinya juga optimisme yang sangat menjunjung,
08:56maksudnya optimisme yang diharapkan.
09:00Mungkin saya, Bung Anton juga sependapat di situ,
09:03masalah Indonesia berharap ya timnas kita bisa berbicara lebih
09:06di level yang lebih tinggi.
09:08Tetapi ya itu tadi gitu kan,
09:09ekspektasinya harapannya tidak sesuai,
09:12ya mau apa lagi?
09:13Mau apa lagi yang harus dipertahankan?
09:14Kecuali kalau misalkan ke depannya,
09:17kita punya targetnya,
09:20misalkan KB Al-Asia seperti ini,
09:22nah harapannya sih di situ pun,
09:24kalau seandainya nanti gagal lagi gitu,
09:26sampai kapan gitu.
09:28Tentu saja kita berharap ini tidak terulang lagi begitu ya,
09:31kekecewaannya cukup sampai di pertandingan melawan IRA kemarin ya.
09:34Pertanyaan yang sama ke dua narasumber saya,
09:36saya ke Bung Zainal sendiri.
09:38Menurut Anda apakah ketum PSSI,
09:40Eric Toyer harus segera menyampaikan pernyataan resminya terkait dengan evaluasi yang dilakukan,
09:44sehingga bisa ya sedikit mengobatilah kekecewaan publik terhadap hasil timnas ini?
09:48Iya,
09:50kalau menurut saya sih,
09:52apa yang disampaikan manajer Pak Sumari itu juga mewakili dari Pak Eric Toyer sebagai keuntungan PSSI,
09:57karena mau bagaimanapun,
09:59statement yang sudah disampaikan,
10:01itu sesuatu hal yang sudah disepakati sepertinya ya.
10:04Kalaupun misalkan ada statement lain,
10:06silahkan,
10:07karena itu mungkin kita sebagai penonton nih sekarang,
10:10sebagai penikmat sepak bola,
10:12ya kita ingin menunggu seperti apa sih evaluasi yang akan dilakukan oleh PSSI itu sendiri.
10:19Oke,
10:19Bung Joy.
10:20Ya,
10:21sebetulnya masih banyak pertanyaan publik,
10:24saya pun mungkin juga ada pertanyaan-pertanyaan besar.
10:27Yang harus dijelaskan oleh Patrick Clifford adalah,
10:31apa sih kendalanya untuk menghandle,
10:33kumpulan pemain yang sekarang menurut saya,
10:36ini adalah yang terbaik yang kita punyai,
10:39terlepas apakah dia pemain diaspora atau bukan,
10:42tapi ini adalah sekumpulan pemain yang terbaik sekarang.
10:44Dengan modal seperti ini,
10:46sebetulnya kita melihat bahwa ada dalam tanda kutip ketidakmampuan dia
10:51untuk mengelola sumber daya yang sudah sangat baik ini,
10:54menjadi sebuah tim yang andal.
10:56Ini kan yang kita,
10:57kita nggak pernah lihat backbone-nya ini benar-benar di,
11:00di apa ya,
11:02di,
11:02dimainkan secara,
11:05apa,
11:06dengan taktikal yang benar-benar fix,
11:09dan kemudian kalau taktikal A tidak jalan,
11:11ada taktikal B,
11:12ada taktikal C.
11:14Dan kelihatan dengan sejumlah lawan misalnya.
11:16Saya tidak menghitung lawan Australia dan Jepang,
11:18itu sangat,
11:19tidak saya masukkan,
11:21karena situasinya sangat tidak ideal.
11:23Tapi pertandingan,
11:24katakanlah lawan Libanon,
11:26lawan Cina,
11:27lawan Bahrain,
11:28itu saya tidak melihat tim ini semakin lama semakin baik.
11:32Mainnya menurut saya nggak,
11:34nggak oke gitu.
11:35Ini yang,
11:36meskipun pernah lawan Bahrain,
11:37lawan Cina,
11:38tapi tidak membuat publik yakin bahwa tim ini mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak.
11:43Dan itu dibawah kepemimpinan Patrick Klaiver.
11:46Dibawah kepemimpinan Patrick Klaiver.
11:48Padahal,
11:49tim ini menurut teman-teman di PSSI adalah tim yang terbaik,
11:52yang katanya mereka pernah punya.
11:54Saya pun sempat berpikiran demikian,
11:56waduh ini timnya kuat.
11:57Bahkan ada Simon Tahamata,
11:59ada Grave di sana.
12:01Saya lihat tapi tidak jalan.
12:03Ada,
12:03menurut saya kemudian berpikir,
12:05apakah ini soal kapabilitas?
12:07Apakah ini soal kemampuan head coach
12:10untuk meramu semua kekuatan dan sumber daya ini
12:13menjadi kekuatan yang betul-betul disegani
12:15dan mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak?
12:18Dan itu yang kita nantikan ya,
12:19seperti apa?
12:20Kita berharap nanti Patrick Klaiver juga menyampaikan pernyataan
12:22kepada pernyataan resminya juga ya,
12:24pasca pertandingan,
12:25setelah pernyataan yang sudah disampaikan
12:26dan kita lihat nih,
12:27seperti apa evaluasi yang dilakukan PSSI
12:30pasca drama kegagalan timnas melaju ke Piala Dunia 2026.
12:34Terima kasih, Bung Joy.
12:35Sama-sama.
12:35Terima kasih, Bung Zainal,
12:37telah berbagi informasi.
12:38Kita obatilah rasa kekecewaan kita ini
12:40dengan terus optimisme ya.
12:42Timnas masih terus mengudara
12:44ataupun terus mendunia begitu.
12:46Amin.
12:46Terima kasih semuanya telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.

Dianjurkan