00:00Jadi saya kira kalau kita gak mereform diri kita sendiri, tentunya seberapa hebat pun komite ataupun komisi yang dibentuk orang-orang yang ada di dalamnya,
00:16kalau kita gak mau mereform kita sendiri ya percuma. Jadi justru dengan kita bentuk tim yang kemudian memiliki semangat yang sama untuk melakukan reform, melakukan transformasi perbaikan,
00:32tentunya ini menjadi penting karena semangatnya ini kemudian menjadi sama dengan apa yang menjadi harapan dan kebijakan dari Presiden pada saat membentuk tim komite.
00:44Dan juga ini saya pikir juga ini yang menjadi harapan publik. Sekali lagi, reform itu memang harus dilakukan dari dalam, oleh kita.
00:59Aspinawati, Pak Kapolri bilang reform, reform, transformasi. Dalam bayangan Anda, reformasi seperti apa sih yang Anda bayangkan sebenarnya?
01:08Sebetulnya sederhana tapi susah luar biasa. Pertama, apakah orang kalau masuk kantor polisi merasa aman?
01:15Oke.
01:15Karena terus terang aja, sebagai pengacara pun saya merasa terancam keadaan-keadaan.
01:19Terancam.
01:19Iya, gak semua tentunya tidak semua ya. Karena pendekatan militeristik.
01:23Nah, kemudian harus ada quick win yang cepat.
01:27Misalnya?
01:27Ya, misalnya kalau ada orang hilang barang, lapor polisi ketemu.
01:32Dan cepat. Ada orang melapor tindak bidana, tidak ada andu delay.
01:37Atau penundaan berlarut, langsung ada penegakan hukumnya.
01:42Atau juga penegakan hukum ketika orang jadi tersangka itu secara berkeadilan ya.
01:46Kan kita dengar ada kriminalisasi.
01:48Nah, jadi saya pikir kalau hal-hal yang menyangkut masyarakat itu langsung terasa,
01:53pasti dukungan kepada Polri juga akan...
01:55Sekarang sudah terasa belum?
01:56Ya, kalau kita lihat keluhan-keluhan masyarakat, data-data LBH,
02:02itu jauh panggang dari api ya.
02:04Misalnya ada banyak sekali kriminalisasi, ada...
02:07Saya pernah dikonsultasi, dia membawa kurir narkoba yang biaya untungnya cuma 15 ribu.
02:16Jadi ini kecil banget nih, miskin banget.
02:18Dan dia disuruh bayar 80 juta.
02:19Bingung lah, belingsatan lah keluarganya.
02:21Dan akhirnya karena gak punya uang, ya harus merelakan itu ya.
02:25Nah, jadi saya pikir ini ada hal-hal yang saya menghargai ada luar biasa itu, banyak sekali.
02:34Tapi juga harus ada yang cepat yang dirasakan masyarakat.
02:37Misalnya soal pembebasan aktivis gitu?
02:39Ya, betul.
02:40Karena misalnya saya baru dari Jawa Timur ya.
02:42Ya, Paul.
02:42Iya, betul. Yang ditanya apa, Fahru Rozi itu?
02:46Keterlibatan di dalam organisasi.
02:49Pertanyaannya, apakah terlibat dalam organisasi suatu hal yang salah?
02:53Tidak.
02:53Tidak ada perbuatan melawan hukum.
02:55Apakah terlibat dalam aksi perbuatan yang salah?
02:57Tidak.
02:58Apakah mengajak aksi perbuatan yang salah?
02:59Tidak.
03:00Apakah, karena begini, kalau kata aksi kita ganti menjadi piknik.
03:04Apakah mengajak piknik, membiayai piknik adalah suatu perbuatan yang salah?
03:08Tidak ada sifat melawan hukum di sini.
03:09Jadi itu quick win yang Anda maksud kira-kira?
03:11Betul.
03:11Oke, Pak Ito, gimana?
03:12Ini ada harapan publik, quick win itu adalah penangguan penahanan aktivis yang ditahan.
03:17Itu gimana kalau Pak Ito lihat?
03:18Kalau saya melihat secara umum dulu ya, Mas Budiman, bahwa buku quick win itu sudah ada.
03:24Ya, buku quick win yang hasil dari tim reformasi.
03:27Tapi saya kebetulan tidak bawa.
03:28Oke.
03:28Nah, itu disampaikan Mbak tadi.
03:30Tapi betul, yang disampaikan saya sangat memahami ya.
03:33Karena apa?
03:34Saya juga kan sekarang sudah menjadi masyarakat biasa ya, setelah punawirawan.
03:37Saya juga bisa merasakan bagaimana hal-hal yang perlu untuk dibenahi ya, terutama dalam hal pelayanan, dalam hal penegakan hukum.
03:47Nah, itulah yang kemarin dibahas bersama dengan kompornas untuk bagaimana menghilangkan yang tadi permasalahan-permasalahan dihadapi oleh masyarakat saat ini.
03:58Terutama dalam hal pelayanan, baik penegakan hukum, kemudian juga baik dalam masalah memberikan perlindungan.
04:03Nah, kalau dikatakan masalah aktivis, itu Pak Kapoli sudah menjanjikan bahwa sekarang sedang dipelajari.
04:09Dipelajari.
04:10Kalau memang tidak terkait dengan masalah yang berpotensi atau yang terkait dengan masalah kriminal, tentunya kita akan ada satu kebijakan.
04:19Kalau kriminal kan harus diproses.
04:21Negara kita kan negara hukum ya.
04:23Saya kira itu memberikan pembelajaran edukasi buat masyarakat juga.
04:26Jadi bukan berarti seorang aktivis terus harus dilepaskan semua, tidak.
04:30Tapi harus betul-betul dilakukan pendalaman apakah yang bersangkutan ini masih bisa dibina atau tidak.
04:36Oke, Mas Tirman.
04:37Ini kembali kepada concern dari Aspin ya, soal aktivis ya.
04:41Kalau Pak Presiden kan mengatakan evils gitu.
04:43Bahkan yang merusuh itu menjadi musuh gitu kan sebetulnya.
04:46Tapi kenapa ini ada Sinta Nuria, Bu Sinta, ada banyak orang minta penangguhan tidak direspon juga sebetulnya.
04:51Sebagai bentuk quick win.
04:53Menarik tadi yang disampaikan oleh Pak Kapoli ya.
04:56Beliau katakan, hebat apapun tim bentukan Pak Presiden, kalau di dalam tidak merespon tidak ada gunanya.
05:05Kurang lebih begitu lah.
05:06Menurut saya itu statement of resistance.
05:10Statement of resistance.
05:11Ini sikap resisten dari internal kepolisian, defensif.
05:15Kenapa?
05:15Kebalik Pak Kapoli, justru masyarakat ingin mengatakan, you have problem gitu.
05:22You have problem.
05:23Jadi katanya begini, perubahan itu dimulai dengan yang namanya burning platform.
05:29Platformnya kebakaran.
05:30Apakah polisi sekarang platformnya kebakaran?
05:32Yes!
05:33Contoh.
05:3410 orang meninggal.
05:35Sampai hari ini.
05:37Apakah ada pertanggung jawaban?
05:39Pertanggung jawaban.
05:40Dan sahabat saya Pak Nasir Jamil mohon kiranya,
05:45komisi tiga segera membentuk pansus atau panja untuk mengusut itu semua.
05:49Satu.
05:50Kalau mundur ke belakang sedikit, dua kali pemilu berturut-turut,
05:53kita mengenal istilah baru namanya parcok.
05:55Saya sakit hati Pak.
05:57Sebagai rakyat, pembayar pajak.
05:59Polisi yang kita bayar untuk melindungi rakyat,
06:01malah digunakan sebagai alat politik gitu.
06:03Mundur lagi sedikit ke belakang.
06:05Ada kasus Freddy Sambo,
06:09ada kasus Teddy Minahasa,
06:11ada kasus Cicak Buaya.
06:13Semuanya itu deretan dari bahwa,
06:15we have problem with polisi gitu.
06:17Jadi kalau Pak Kapurin mengatakan,
06:20sehebat apapun tim dari luar,
06:22kemudian dikatakan tidak akan ada gunanya,
06:25menurut saya ini persoalan besar.
06:28Dan karena itu tadi,
06:30hal-hal yang kecil, bukan kecil ya.
06:31Hal yang di depan mata sebetulnya memang harus dilakukan seperti itu.
06:35Kemudian masuk ke dalam untuk melakukan satu introspeksi
06:39dan mengundang orang-orang luar untuk masuk ke dalam.
06:43Itu baru akan ketemu di dalam.
06:45Oke, Bang Nasir.
06:46Ini juga sama,
06:47DPR ini kelihatannya agak apa?
06:50Gak banyak bergerak lebih memilih untuk diam, tenang, tentrem.
06:55Sehingga Bang Derman tadi mengatakan,
06:56bentuklah pansus, bentuklah panja.
06:59Bahkan sampai sekarang pun belum ada rapat dengar pendapat dengan Pak Kapurin ya sebetulnya.
07:02Ya, memang beberapa masa sidang ini tidak ada agenda.
07:06Tidak ada agenda?
07:07Tidak ada agenda.
07:08Yang nentuin agenda siapa?
07:09Kapurin, ya tentu pimpinan.
07:10Pimpinan? Pimpinan itu siapa ya?
07:12Komisi 3?
07:13Komisi 3 yang mengagendakan,
07:15sehingga kemudian kita lebih fokus ke daerah-daerah.
07:19Oh, ke daerah-daerah.
07:21Kenapa lebih fokus ke daerah?
07:22Ya, karena juga masalahnya ada di daerah.
07:24Oh, para hara Agustus bukan masalah?
07:26Ya, sebenarnya kalau di wilayah ini bisa diselesaikan masalahnya,
07:30dia tidak akan sampai ke atas.
07:31Bahwa kemudian ada masalah soal para hara Agustus,
07:34ya, dan itu juga kan sedang dibicarakan.
07:36Jadi secara tidak resmi, kita beberapa teman, anggota komisi 3 misalnya,
07:41dan lintas praksi dan komisi juga sedang membicarakan soal itu.
07:45Ya, upaya-upaya untuk mendorong.
07:48Ya, untuk mendorong.
07:49Nah, ya tentu saja bukan dia diam dalam arti sembunyi-sembunyi,
07:53tapi kita coba matangkan.
07:57Oke, tapi respon dari Bung Dirman tadi mengatakan bentuk pansus,
08:00bentuk panja, soal para hara Agustus gitu?
08:02Ya, tentu saja kita pertimbangkan ya.
08:05Sebab kan di DPR itu kan kolektif-kolegial gitu ya.
08:08Tidak bisa saya sendiri kemudian ujuk-ujuk begitu.
08:11Kan harus kita ajak teman-teman.
08:12Usiawaran bufakat gitu?
08:13Ya, bukan.
08:14Ya, usiawaran bufakat itu kan bahagian pengambilan keputusan.
08:16Tapi ini kan soal bagaimana kita menyamakan
08:19cara kita berpikir dan melihat peristiwa itu.
08:22Dan kemudian kita coba mitigasi kendala-kendala
08:26yang kita hadapi kalau misalnya
08:27ada kendala terkait dengan upaya
08:29seperti yang disampaikan oleh Mas Dirman tadi itu.
08:33Oke, baik.
08:33Mas Anam,
08:34jadi orang sipil sebetulnya menginginkan
08:37agar perahara Agustus ini dibuka sebetulnya.
08:39Tim independen akhirnya juga udah hilang begitu saja kan.
08:43Sampai Mas Dirman meminta Bang Nasir
08:45agar DPR-nya berteriak lebih agresif dikit lah.
08:48Kan mewakili rakyat gitu.
08:49Nah, kalau Kompolnas dengan komite ini,
08:51apakah ini bisa terungkap?
08:52Sebetulnya perahara Agustus itu apa yang terjadi?
08:54Saya kira kalau bayangan kami,
08:57ya kerja komite adalah kerja-kerja yang konseptual,
09:01roadmap bagaimana perubahan.
09:04Dan sama dengan yang di internal.
09:06Tapi kalau yang di internal itu kan sebenarnya
09:07kalau kami berinteraksi dengan pihak Mabes ya,
09:10dengan Pak Kapolri CS,
09:12itu dia mempersiapkan bahan,
09:15karena memang saking banyaknya mempersiapkan bahan,
09:17agar kalau komite ini Anda,
09:20akselerasinya cepat.
09:21Jadi memang komitmennya akselerasi percepatan dari kerja komite.
09:26Tapi kalau soal TGPF,
09:28ya kami sangat setuju.
09:31Biar ini diungkap,
09:32biar kita bisa belajar apa sebenarnya yang terjadi.
09:35Misalnya begini,
09:35Anda sekian ribu orang
09:37diamankan,
09:40ditangkap,
09:41karena ada yang lebih dari satu hari.
09:43Terus ada sampai terakhir ini ada sekian ratus orang,
09:46ya di seluruh Indonesia yang masih berproses.
09:49Nah, kemarin kami dialog dengan teman-teman Mabes,
09:52sederhana kok sebenarnya.
09:53Apakah dalam momentum seperti itu,
09:56kita masih menggunakan
09:57kekakuan perspektif pidana.
10:01Padahal polisi itu,
10:03fungsinya tidak hanya penegak hukum.
10:05Polisi juga punya fungsi-fungsi yang
10:08jauh lebih humanis,
10:10jauh lebih memasarakat.
10:12Misalnya,
10:13pakelah karakter dari cara berpikirnya Pak Babin misalnya.
10:17Jadi ada problem solving.
10:19Nah, ini gimana caranya misalnya
10:20kalau banyak orang ditangkep,
10:22yaudah.
10:24Kalau memang mereka pas
10:26aksi kayak kemarin,
10:27karena saya di lapangan ya,
10:29Anda yang membakar dan sebagainya,
10:30sampai limit tertentu,
10:31ya panggil gurunya,
10:32balikin ke sekolah.
10:34Jadi satu komunitas bersama,
10:36ekosistem bersama.
10:38Jadi kita punya kebutuhan memang,
10:40ekspresi pendapat itu masih tetap bisa berjalan,
10:44tapi keamanan,
10:45ketertiban juga masih bisa
10:47ditunggu kembangkan kesadarannya.
10:49Siapa yang beresin ini?
10:51Tidak hanya polisi,
10:52kita semua.
10:53Tapi polisinya memang,
10:55jangan terlalu kaku
10:57menggunakan dikit-dikit,
10:58ini memunyai unsur,
10:59dikit-dikit memunyai unsur,
11:00ya ribet nantinya.
11:01Oke, baik.
11:01Aslin, tadi kelopak itu akan mengatakan reformasinya sudah selesai,
11:04diselesai minimal dalam bentuk dokumen ya,
11:07tapi kan Anda merasakan belum,
11:08sebetulnya masih banyak pekerjaan.
11:10Gimana Anda berharap lebih jauh terhadap komitenya Pak Prabowo,
11:13maupun timnya apa,
11:15di kepolisian?
11:16Ya, pertama,
11:17kalau saya percaya bahwa keamanan harus dipegang oleh polisi.
11:21Karena ada banyak kan nuansa-nuansa,
11:24ayo kita kembalikan tentara.
11:25Saya tidak berada pada posisi itu,
11:27itu sangat berbahaya.
11:28Jadi polisi harus didukung untuk terus memegang keamanan.
11:31Nah, karena itu,
11:33polisi juga harus menunjukkan
11:34bahwa dia bisa dipercaya kepada masyarakat,
11:36dan dia bisa dicintai oleh masyarakat.
11:39Gitu ya, misalnya menurut saya,
11:40memang ada kadar-kadar yang polisi kaku.
11:44Tapi ada hal-hal tertentu,
11:45kriminalisasinya nggak kaku.
11:46Karena saya mengajar hukum pidana,
11:48itu ada yang namanya sifat melawan hukum,
11:50kausalitas.
11:52Itu kausalitasnya apa?
11:53Orang ngajak aksi,
11:56terus kemudian ada orang ngebakar.
11:58Kan dia nggak ngajak membakar.
12:00Orang menggerakkan itu hanya yang dia gerakkan.
12:02Kalau dia ngajak orang jalan-jalan,
12:04orang itu nabrak orang,
12:05kan dia nggak bertanggung jawab atas nabrakan.
12:07Jadi saya pikir,
12:08kasus yang paling nyata ini,
12:10Agustus ini,
12:11akan menumbulkan lagi kepercayaan publik.
12:14Dan sesudah itu,
12:16kasus-kasus pendegakan hukum itu adalah jantungnya dari kepolisian.
12:20Karena tugas keamanan dan ketertiban itu,
12:23yang paling terasa adalah pendegakan hukum.
12:26Jangan melakukan kriminalisasi.
12:29Jangan meminta uang dalam kasus-kasus di kepolisian,
12:35dan lain-lain.
12:36Jangan melakukan kekerasan.
12:37Ada banyak sekali torture yang masih terjadi di Polres, di Polda.
12:40Oke, jadi apa sebetulnya ending dari Komite Reformasi,
12:45yang akan dibentuk oleh Presiden,
12:46maupun tim internal kepolisian,
12:48apakah akan berujung pada sebuah reposisi,
12:50atau reformasi di tubuh kemudian,
12:53melalui reposisi undang-undang Polri,
12:55kita bahas setelah jeda berikut ini.
12:56Terima kasih.