- 19 jam yang lalu
- #bnpb
- #ponpesambruk
- #alkhoziny
- #sidoarjo
SIDOARJO, KOMPAS.TV - Proses pencarian dan evakuasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo masih terus berlangsung.
Tim SAR terus menemukan dan mengevakuasi korban meninggal di antara reruntuhan.
Tim SAR harus mengangkat puing-puing dan memotong rangka bangunan untuk mengevakuasi korban robohnya bangunan ponpes. Evakuasi dilakukan secara hati-hati karena korban tertimbun material di bawah reruntuhan bangunan.
Pusat Data BNPB terbaru per Minggu (5/10/2025) mencatat total korban reruntuhan bangunan di Ponpes Buduran ada 167 orang korban dan yang ditemukan meninggal dunia berjumlah 37 orang.
Baca Juga Blak-Blakan! BNPB Soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Gagal Struktur Total! di https://www.kompas.tv/regional/621355/blak-blakan-bnpb-soal-ambruknya-ponpes-al-khoziny-sidoarjo-gagal-struktur-total
#bnpb #ponpesambruk #alkhoziny #sidoarjo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/621357/full-data-terbaru-korban-ponpes-ambruk-bnpb-jumlah-korban-167-orang-37-di-antaranya-meninggal
Tim SAR terus menemukan dan mengevakuasi korban meninggal di antara reruntuhan.
Tim SAR harus mengangkat puing-puing dan memotong rangka bangunan untuk mengevakuasi korban robohnya bangunan ponpes. Evakuasi dilakukan secara hati-hati karena korban tertimbun material di bawah reruntuhan bangunan.
Pusat Data BNPB terbaru per Minggu (5/10/2025) mencatat total korban reruntuhan bangunan di Ponpes Buduran ada 167 orang korban dan yang ditemukan meninggal dunia berjumlah 37 orang.
Baca Juga Blak-Blakan! BNPB Soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Gagal Struktur Total! di https://www.kompas.tv/regional/621355/blak-blakan-bnpb-soal-ambruknya-ponpes-al-khoziny-sidoarjo-gagal-struktur-total
#bnpb #ponpesambruk #alkhoziny #sidoarjo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/621357/full-data-terbaru-korban-ponpes-ambruk-bnpb-jumlah-korban-167-orang-37-di-antaranya-meninggal
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Proses evakuasi korban podok pesantren Al-Kozini yang amruk di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur.
00:07Visual yang Anda saksikan, Saudara, ini merupakan visual terbaru,
00:10di mana proses evakuasi ini masih terus dilakukan,
00:14namun karena ada puing-puing yang menutupi jalur masuk ke titik-titik yang juga merupakan titik korban berada,
00:23maka tiga alat berat ini dikerahkan oleh tim syaragabungan untuk membersihkan puing-puing.
00:30Dan untuk mengetahui informasi terbaru dari proses evakuasi korban podok pesantren Al-Kozini yang amruk di Sidoarjo, Jawa Timur,
00:39kita akan berbincang dengan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari.
00:47Selamat siang, Pak Aan.
00:50Selamat siang, Putu.
00:51Ya, kita sudah enam hari melakukan proses evakuasi, kita ikuti sama-sama,
00:58sekaligus kami juga mau mengkonfirmasi, terakhir disampaikan ada penambahan satu korban meninggal dunia dan masih ada 26 yang hilang.
01:08Nah, dari data BNPB sendiri, untuk data terbarunya seperti apa, Pak?
01:12Apa betul ada 26 korban yang masih dinyatakan hilang?
01:16Ya, berdasarkan data kami, per tanggal 5 Oktober hari ini pukul 13.00 itu jumlah korban 167 orang,
01:32kemudian 104 itu dalam kondisi selamat, kemudian meninggal 37.00,
01:45jadi mungkin tadi pagi dalam press release yang dilakukan oleh POSKO BNPB, POSKO Gabungan,
01:51serta Basak Nas dan Polri itu masih menyatakan 36,
01:54kemudian ada penemuan satu jenazah yang sudah dibawa ke RS Bayangkara, Polri, Surabaya,
02:01menjadi 37.00.
02:03Dengan penambahan 37 ini, berarti dari data kita sebelumnya yang berbasis pada absensi santri,
02:11itu yang masih dilakukan pencarian jumlah total 26 orang.
02:16akan tetapi kita juga sudah menemukan dua body part putu,
02:26jadi ada dua anggota tubuh kaki kanan dan satu lagi pinggul sampai ke kaki.
02:34Nah ini masih juga kita identifikasi apakah nanti masuk dalam penambahan atau tidak,
02:41tergantung nanti dari identifikasi identitas dari jasad-jasad
02:45atau korban yang sudah dibawa,
02:47ataupun kita harapkan yang sudah akan bisa kita selesaikan di hari atau malam nanti.
02:56Jadi secara total meninggal dunia 37, masih dalam pencarian 26,
03:00selain itu kita sudah membawa ke RS Bayangkara dua body part putu.
03:06Kemarin kan di proses evakuasi ini sempat dibagi ke beberapa sektor begitu ya,
03:11dan kemudian pendekatannya juga berbeda-beda begitu ada yang menggunakan deteksi suara,
03:16sensor kehidupan.
03:17Nah di hari ke-6 ini, memasuki hari ke-7, apa indikasi mengenai keberadaan 26 korban ini Pak?
03:23Apakah sudah diketahui ada di sektor mana?
03:26Kemudian kalau kita lihat sore ini, siang ini yang digunakan adalah kendaraan berat begitu ya,
03:33alat berat.
03:34Nah ini apakah memang berubah metode pencariannya Pak?
03:36Iya, sejak kita mengkonfirmasi tidak ada lagi respon kehidupan,
03:43meskipun kemudian tim SAR tetap melakukan beberapa metode ya,
03:48untuk memastikan itu, salah satunya kalau misalkan kita sebutkan dengan
03:55side conflict wall scanner, multi-size leader, dan seterusnya,
03:59ketika tidak ada lagi kita temukan respon yang menandakan ada tanda-tanda kehidupan
04:09dari di bawah puing-puing, maka alat berat kita kerahkan.
04:13Nah tetapi, kendala di lapangan itu sebenarnya hanya tinggal mempertimbangkan satu hal.
04:21Jadi nah dalam visual seperti ini, ini sebelah kiri layar pemirsa ini itu ada satu part,
04:27satu segmen yang itu masih tersambung dengan bangunan yang masih berdiri saat ini.
04:34Jadi ada rangkaian betonnya yang masih tersambung dengan bagian di sebelahnya,
04:38bagian yang bangunan yang masih berdiri.
04:41Sehingga untuk melakukan pemotongan itu,
04:43Tim Sar meminta pertimbangan kepada ahli struktur yang sudah juga mendampingi kita
04:49dari hari kedua dari Institut Teknologi 10 November Surabaya,
04:55bagaimana supaya ini benar-benar kita pastikan aman,
04:58jadi pemotongan nantinya itu tidak berpengaruh pada stabilitas dari gedung
05:03atau bangunan yang tersangkut atau yang terkait ikatan betonnya.
05:07Nah di segmen ini saja terakhir pencarian kita,
05:11segmen sebelahnya itu sudah clear, sudah rata dengan tanah.
05:14Kalau ini bisa kita selesaikan, insya Allah kita sudah bisa selesaikan seluruh pencarian.
05:20Boleh dijelaskan juga Pak, supaya kami ada gambaran,
05:23gedung yang tersambung dengan lantai yang rubuh ini,
05:27ini merupakan gedung apa Pak?
05:28Apakah masih ada aktivitas di sana atau disterilisasi karena masih rawan runtuh?
05:34Seluruh aktivitas di sini sudah disterilisasi.
05:36Jadi tidak ada lagi aktivitas baik itu di gedung-gedung yang masih ada,
05:41tidak terdampak pun sekarang sudah disterilisasi.
05:44Jadi tidak ada aktivitas belajar-mengajar di lingkungan PONPES Ashozini ini
05:49dari hari pertama kejadian.
05:52Tetapi yang harus kita pertimbangkan bahwa tim personil di lapangan tentu ada di sekitar ini.
05:59Dan juga keberadaan atau lokasi dari gedung PONPES ini
06:06itu sangat menempel dengan rumah masyarakat di pinggir-pinggirnya, di luar, di luar kawasan.
06:11Nah ini harus kita pertimbangkan ketika kita nanti menarik coran beton dari posisi saat ini,
06:20itu jangan sampai kemudian menggeser atau men-trigger rubuhnya gedung yang masih terikat,
06:25ikatan betonnya dengan lantai coran beton yang saat ini sudah ambruk.
06:29Itu saja yang jadi proses pemotongan dari ikatan ini,
06:32nanti proses pemotongan tiang-tiang bajanya, tiang-tiang besinya,
06:37itu benar-benar kita tidak, karena tim Basarnas bukan ahli struktur,
06:42maka kita juga meminta pendampingan dari ahli struktur yang benar-benar berpengalaman
06:47yang bisa menjamin tidak hanya keselamatan struktur di sebelahnya tidak ikut ambruk,
06:53tapi juga keselamatan personil semua yang masih dikerja di lapangan.
06:56Oke, semua keselamatan termasuk juga tim Sargabungan di lapangan harus menjadi faktor utama yang dijaga ya Pak.
07:04Nah yang kemudian jadi pertanyaan juga nih Pak,
07:06ini kan banyak keluarga yang masih sangat berharap untuk bisa segera bertemu dengan keponakannya,
07:13dengan anaknya yang sampai dengan hari ini masih dinyatakan hilang.
07:16Berkaitan dengan proses penggunaan alat berat, apakah tadi disampaikan bahwa ya ini sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan,
07:26maka kemudian alat berat dikerahkan.
07:27Nah apakah ini juga penggunaan alat berat ini sudah juga dengan seizin atau sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga Pak?
07:37Ya, dalam setiap tahapan tim Sargabungan selalu bersekusi dan minta persetujuan dari keluarga inti,
07:50orang tua dari santri.
07:52Dan kita juga selalu menyampaikan langkah-langkah yang akan kita ambil pada hari yang bersakutan,
07:58itu pada pagi hari, pada pagi hari ketika kita melakukan press conference di pagi hari.
08:02Apa yang akan kita lakukan, bagaimana metodanya, di segmen-segmen mana yang akan kita prioritaskan, dan seterusnya.
08:09Nah memang dalam 3x24 jam pertama, pertimbangan kita itu kita masih menemukan respon dari santri yang terjebak di bawah reruntuhan.
08:22Dan ini sudah disisir dari 8 sisi, tentu saja ketika kita berbicara operasi pencarian dan penyelamatan,
08:29namanya juga operasi pencarian dan penyelamatan, diselamatkan.
08:33Artinya hidup harus diselamatkan.
08:35Nah ini menjadi prioritas.
08:37Ketika kita mau mengakselerasi proses itu, maka kita berhadapan dengan tadi yang seperti saya bilang,
08:43ada komponen-komponen yang tidak bisa serta-merta kita angkat begitu saja dengan menggunakan alat berat.
08:49Karena kita harus bayangkan ada beton coran 40 cm, 3 lapis di atas itu, itu ambruk ke bawah.
09:00Sehingga kalau kita tarik, kita salah menarik segmen, bisa-bisa, kemudian upaya pencarian berakibat pada fatalitas yang baru.
09:09Nah inilah kemudian, pada 3x24 jam pertama itu, tim kemudian memutuskan caranya manual.
09:14Dibuka sedikit demi sedikit, celah di bawah, kemudian begitu terangkat, disanggah dengan kayu,
09:20dicoba lagi terangkat, disanggah dengan kayu.
09:23Nah inilah yang kita lakukan.
09:24Dan alhamdulillah, bahwa itu dari respon di segmen yang kita masih mengidentifikasi,
09:32ada respon kehidupan itu, kita berhasil mengevakuasi 7 korban.
09:375 di antaranya selamat.
09:395 di antaranya kita selamatkan.
09:40Tim benar-benar luar biasa.
09:422 di antaranya sudah meninggal.
09:45Nah begitu segmen ini sudah berhasil dikeluarkan semua,
09:49yang tadi 7, 5 selamat, 2 meninggal itu,
09:53kemudian kita sisir lagi, tim sisir lagi untuk melihat apakah masih ada respon-respon kehidupan tersebut.
10:00Beberapa kali, berbagai metode,
10:02sehingga begitu dipastikan tidak,
10:04tim di lapangan tidak lagi mendapatkan respon kehidupan,
10:09atau respon dari pemanggilan,
10:11atau respon dari alat-alat yang kita gunakan,
10:14perlulah kemudian tim meminta izin kepada keluarga untuk menggunakan alat berat.
10:22Penggunaan alat berat tentu ada risiko.
10:25Risikonya ini pun harus kita minimalisasi.
10:28Karena bagaimanapun ketika kita mengevakuasi atau mengangkat struktur-struktur beton
10:34yang beratnya mungkin di atas 10, di atas 20 ton,
10:38itu juga tidak bisa serta-merta.
10:40Harus di cutting dulu, harus dipotong dulu,
10:42jadi satu-satu hingga 2 ton, ini yang kemudian diangkat.
10:45Kenapa harus di cutting dulu?
10:46Karena supaya nanti ketika kita,
10:49kalau kita lakukan pengangkatan secara sporadis,
10:52ini juga akan ambruk ke bawah.
10:53Nah, nanti juga akan menimbulkan masalah baru untuk nanti mengidentifikasi korban.
11:00Sehingga ini yang tahapan demi tahapan,
11:02tapi tahapan ini juga kita akselerasi tim bekerja 24 jam di lapangan.
11:08Kita bisa bayangkan 24 jam di lapangan.
11:10Jadi benar-benar ini sebenarnya sudah hampir seluruh kemampuan yang bisa kita lakukan,
11:21itu benar-benar kita lakukan agar tidak hanya percepatan proses
11:28yang merupakan harapan dari orang tua, dari santri korban ini yang bisa kita wujudkan,
11:34tetapi seluruh proses bisa kita percepat dan keamanan tim di lapangan bisa kita pastikan.
11:40Mbak Kutu.
11:41Oke, berarti targetnya kalau untuk hari ini memang akan fokus untuk membersihkan puing-puing
11:47dan juga menyelesaikan tiga lantai beton yang patah itu ya Pak ya?
11:53Baru nanti akan dilanjutkan lagi ketika jalanan atau jalurnya sudah mulai terbuka lagi,
11:58baru akan mulai dievakuasi secara manual lagi, begitu Pak?
12:00Itu sudah terakhir.
12:02Jadi kalau misalkan yang segmen yang masih menempel di gedung itu bisa kita potong,
12:06segmen betonnya atau peruntuhan puingnya bisa kita angkat,
12:14tidak menempel lagi, itu sudah segmen terakhir, itu sudah bisa kita pastikan,
12:17bisa kita angkat dan kita harapkan semua sudah bisa kita ratakan dengan tanah.
12:21Kalau semua sudah bisa kita ratakan dengan tanah,
12:23harinya kita sudah bisa membersihkan seluruh tempat di mana kita identifikasi korban terperangkap.
12:30Yang jadi pertanyaan juga tadi kami sempat berbincang dengan keluarga korban yang ada di POSKO
12:37adalah terkait dengan waktu dan juga proses pencarian peristiwa ini atau insiden ini.
12:43Kalau dari BNPB sendiri mentargetkan proses pencarian ini akan dilakukan hanya tujuh hari,
12:50empat belas hari atau seperti apa Pak, jangka waktunya nanti?
12:53Kalau SOP dari satu operasi pencarian dan penyelamatan itu tujuh kali 24 jam,
13:02tetapi kemudian sekiranya masih ada indikasi lokasi yang ada korban di satu titik yang belum terjangkau,
13:15maka itu akan diteruskan sampai seluruh titik yang diduga masih ada terdapat korban itu bisa kita bersihkan
13:24dan seluruh indikasi-indikasi titik-titik di mana mungkin masih ada korban melakukan aktivitas pada saat kejadian berlangsung itu
13:37sudah bisa kita jangkau semua, nanti kita akan diskusi lagi dengan keluarga.
13:42Tentunya ini nanti saat kita akan saling silang konfirmasi dengan data absensi tadi, Mbak Putu.
13:50Jadi nanti dari keseluruhan kalau misalkan secara fisik dari jasad sudah memenuhi angka tadi,
13:58biasanya itu tidak akan persis ya, bisa jadi lebih atau bisa jadi kurang.
14:04Ketika misalkan sudah semua lokasi sudah kita bersihkan, tapi ternyata angkanya tidak match,
14:09nanti kita akan berdiskusi lagi dengan pengurus ponpes dan kita akan berdiskusi juga dengan orang tua.
14:18Pengurus ponpes kita perlukan nanti di mana lagi, titik-titik yang memang memungkinkan aktivitas santri
14:25yang pada saat nanti operasi kita sudah selesaikan, itu masih belum atau diduga masih ada di satu titik dan seterusnya.
14:32Kira-kira prosesnya demikian, Mbak Putu.
14:33Pak Aan, di area pondok pesantren ini kan juga ada posko yang kemudian ditinggali oleh keluarga korban.
14:43Yang kemudian menjadi pertanyaan tentu saja dari insiden ini bukan hanya mengembalikan kesehatan fisiknya saja,
14:50tapi juga mentalnya, baik untuk keluarga korban apalagi untuk korban yang selamat.
14:55Dari BNPB sendiri apakah ada pendampingan psikologis untuk keluarga korban ataupun juga korban selamat?
15:01Ya, dalam satu operasi kedaruratan bencana kita sudah punya kluster-kluster yang berkaitan dengan
15:11kementerian, lembaga, atau badan yang memang mempunyai intusi di situ.
15:16Saat ini BNPB dan Mbak Sanas fokus pada operasi pencarian dan pertolongan,
15:21tetapi termasuk juga menyediakan dukungan dalam konteks ini logistik dasar permakananan dan non-permakanan
15:28bagi keluarga yang masih ada di lokasi.
15:30Mungkin yang mendampingi atau menunggu hasil operasi pencarian.
15:34Kita sudah menggeser atau men-dropping dan saat ini sudah digunakan
15:39matras, limut, dan seterusnya logistik permakananan maupun non-permakanan.
15:45Nah, untuk antisipasi trauma psikososial dan kemudian juga tentu saja ada
15:51permasalahan-permasalahan berkaitan dengan psikologis sebagai orang tua ya.
15:57Artinya sudah sekian lama menunggu, proses masih belum ada anak yang masih belum diketahui kamarnya dan seterusnya.
16:05Memang ini menjadi ujian buat kita semua ya dan kami tentu saja tetap memohon kesabaran bagi orang tua santri
16:17yang terdampak pada kejadian ini.
16:22Mohon percayakan kepada kita prosesnya.
16:25Ini satu hal yang mungkin kita perlu sampaikan juga Mbak Putu bahwa tim besar yang bekerja di sini
16:31adalah tim besar yang benar-benar sangat profesional di bidang ini.
16:39Mereka tidak hanya pernah kita deploy, pernah beroperasi di Indonesia.
16:44Masukan ataupun juga pengingatlah supaya lembaga pendidikan, entah itu pondok pesantren
16:51ataupun sekolah-sekolah yang memang mondok begitu, supaya peristiwa ini bisa tidak terjadi lagi.
16:58Apa yang harus dilakukan Pak? Apakah memang harus ada audit struktur bangunan,
17:02kemudian misalnya kolaborasi begitu untuk memantau bagaimana kesehatan dalam tanda kutip
17:10bangunan-bangunan yang akan digunakan oleh santri-santri ataupun juga anak-anak ketika sekolah?
17:16Ya, sebenarnya ini lebih banyak. Kalau kita berbicara teknis, sudah pasti jawabannya ini adalah gagal struktur.
17:24Gagal struktur secara total. Kita bisa lihat tebal, ini yang di visual sekarang ini tebal corannya mungkin
17:32hingga 60 cm, hampir setengah tinggi orang dewasa, tetapi besi yang dipakai mungkin besi yang tidak sesuai
17:40dengan kriteria pembebanan yang harus digunakan dengan kondisi cor seperti itu.
17:47Dan ini ada tiga lantai dan seterusnya. Jadi kalau kita berbicara teknis, ini gagal struktur.
17:52Kalau gagal struktur itu pasti perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang tidak tepat, tidak sesuai dengan
17:58sebagaimana mestinya. Nah tetapi lebih jauh dari itu, ini sebenarnya lebih banyak didorong oleh
18:05permasalahan sosial sebenarnya. Permasalahan sosial yang artinya memang hampir semua proses kalau kita
18:13bicara rural area di Indonesia atau bahkan di perkotaan rumah-rumah masyarakat yang sifatnya
18:22apa aset pribadi atau aset kelompok itu mungkin dibangun sendiri oleh cara pribadi atau kelompok itu sendiri.
18:31Hal-hal seperti ini tentu saja harus kita pertimbangkan ke depan. Kalau misalkan itu berkaitan dengan aset pribadi,
18:40ya mungkin ya akan berisiko adalah diri sendiri atau keluarga. Tapi ketika itu berkaitan dengan
18:46keperluan atau akan digunakan untuk aktivitas-aktivitas yang akan melibatkan sangat banyak orang di situ,
18:56satu hal yang harus kita ingat adalah buat siapapun kita, penanggung jawab ponpes,
19:01bahwa kita yang santri ada di situ, orang tua, para santri bahwa ketika kita berbicara struktur,
19:09itu tidak ada tawar-menawarnya. Bahwa kesalahan kita dalam memastikan struktur itu kuat akan berakibat
19:17pada faktoritas yang mungkin berakibat pada kematian berbagai puluhan orang yang akan beraktivitas di situ.
19:24Jadi ketika kita berbicara struktur yang akan digunakan secara publik, aktivitas sekian banyak orang,
19:29maka keselamatan, kesesuaian, kedetilan, dan perhitungan-perhitungan
19:34sebagaimana mestinya struktur itu dibangun harus kita lakukan.
19:38Kalau proses investigasi Pak akan berjalan bersama, paralel dengan proses evakuasi dana juga pertolongan
19:46atau akan nanti dilakukan setelah proses evakuasi ini selesai?
19:50Investigasi mungkin itu di APH ya. BNPB saat ini fokus pada operasi pencarian dan pertolongan
19:58dan memastikan bahwa korban dan keluarga korban bisa terangani dengan baik.
20:02Oke, kalau soal bantuan, biasanya kalau di bencana ada anggaran khusus begitu ya
20:07untuk membantu rumah-rumah yang terkena bencana.
20:10Nah, dengan insiden ini Pak, apakah BNPB juga akan memberikan bantuan
20:16terkait dengan rekonstruksi dari pondok pesantren?
20:20Untuk rekonstruksi bangunan yang sifatnya sarana pendidikan
20:25itu biasanya dilakukan oleh kementerian lembaga yang mengampu lembaga pendidikan itu.
20:31Misalkan ketika kita ada bencana di Cianjur misalkan ya,
20:37maka berkaitan dengan sekolah dasar, SMP negeri, SMA negeri,
20:41maka itu akan ditangani oleh kemendik dasmen, pada saat itu kemendik bud misalkan.
20:48Untuk madrasah, maka itu akan didukung pembangunan ulangnya kembali oleh kementerian agama.
20:54Jadi itu akan dilakukan, difasilitasi, didukung oleh kementerian di mana
21:00atau yang mengampu lembaga pendidikan itu, Mbak Putu.
21:04BNPB sendiri kalau itu berkaitan dengan aset masyarakat seperti rumah
21:08atau aset publik seperti jalan dan nyebatan, maka itu akan difasilitasi oleh BNPB.
21:16Salah satu hal yang kemudian menarik juga Pak, di POSKO ini ada masyarakat yang kemudian datang
21:22untuk memberikan bantuan pakaian, memberikan bantuan makanan dan juga minuman
21:27untuk keluarga dan juga kerabat yang saat ini masih menunggu di POSKO.
21:31Nah, untuk masyarakat Pak yang ingin berkontribusi ataupun juga memberikan update informasi,
21:38apa saluran resmi dari BNPB untuk informasi-informasi real time begitu
21:42dengan adanya insiden PONPES Al-Kozini ini Pak?
21:47Ya, untuk masyarakat khususnya mungkin yang tidak berada di Curabaya
21:55atau Sido Arjun tidak bisa ke lokasi jika ingin mendapatkan informasi secara langsung
22:02itu bisa ke call center BNPB 117 atau nanti kita juga selalu merilis informasi resmi
22:11dua kali sehari pagi jam 8 dan kemudian sore jam 18 waktu Indonesia Barat
22:16tentang hasil upaya pencarian pada hari berjalan.
22:20Terima kasih.
22:26Ada POSKO gabungan di sekitar 20 meter dari lingkup dari lokasi pencarian
22:38itu POSKO gabungan, BNPB, Basarnas, Kementerian Sosial
22:42dan seluruh stakeholder pemerintah Jawa Timur, PMK Sido Arjo.
22:46Jadi bisa ke sana jika ingin berdonasi atau output
22:51semua informasi ada di situ dan semua penggunaan atau penyeloran bantuan
22:56juga transparan kita catat dan semua bisa mengakses dengan melihat secara langsung
23:00ada di POSKO.
23:01Mbak Putu.
23:02Oke, baik.
23:03Terima kasih sudah berbincang dengan Kompas TV.
23:07Kita tadi banyak berbicara dari mulai proses evakuasi sampai
23:11dengan bagaimana target dalam waktu dekat.
23:14Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Mulhari.
23:18Terima kasih sudah berbagi dengan Kompas TV.
23:21Kita harapkan proses evakuasi segera selesai, korban bisa ditemukan
23:25dan juga segera kembali ke keluarga.
23:27Terima kasih Pak Abdul Muhari.
23:30Terima kasih Pak Putu.
Dianjurkan
1:21
|
Selanjutnya
6:06
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
3:18