00:00Kita kesorotan lainnya, saudara, dinding bukan sekedar tembok.
00:04Bagi Daniel Parasaudi, seniman grafiti asal Indonesia, dinding adalah warisan.
00:10Seperti apa kisah dibalik grafiti unik, yakni bercita rasa rendang yang mewarnai Berlin ini?
00:17Berikut liputan dari jurnalis DW Indonesia selengkapnya untuk Anda.
00:20Ini adalah Daniel Parasaudi, pria asal Sukabumi Jawa Barat ini berantau ke Jerman sejak 4 tahun silam.
00:32Apa yang ia lakukan?
00:33Karena kecintaanku terhadap rendang, dan aku harus pindah ke negara yang dimana sulit untuk mencari rendang,
00:41akhirnya aku mencoba untuk masak sendiri.
00:45Bahan-bahan yang aku pakai untuk bikin rendang pun bisa aku adaptasiin ke warna-warna yang biasa aku pakai.
00:52Contohnya kayak kunyit, kunyit itu kuning, cabai merah, santan yang bisa biasa putih atau krem juga aku pakai di situ.
01:02Dan proses akhirnya rendang yang jadi marun.
01:04Sebelum memutuskan untuk menjadi seniman grafiti penuh waktu,
01:08ia bekerja di bagian dapur di salah satu restoran di Berlin untuk menyambung hidup.
01:12Aku mengawali di sini itu tidak sebagai seniman, jadi perantau dan insting bertahan hidup.
01:18Jadi aku mencoba bekerja di beberapa restoran juga.
01:24Itu pun bagian dari hobiku juga ya, aku senang masak, aku senang gambar.
01:29Jadi aku juga nggak bisa ngebayangin diriku di luar dua profesi tersebut.
01:36Di balik setiap warna yang ia goreskan di atas kanvas atau tembok, tersimpan makna dan kisah tersendiri.
01:40Bahkan karyanya diminati kolektor dari luar Jerman.
01:44Jadi ini karya lukis realisku, modelnya istriku juga.
01:49Kalau yang ini, ini tuh lukisan, sebenarnya ini udah di print,
01:55tapi lukisan aslinya udah dibeli sama kolektorku dari Poland.
01:59Di luar ekspetasi ternyata ada satu kolektor yang suka sama karyaku gitu.
02:05Dan dia siap ngeluarin uang banyak buat beli karya itu gitu.
02:10Dan itu jadi patokanku, oh ternyata aku pameran di Berlin sendiri,
02:16bagiku kayaknya aku nggak bisa ekspek untuk jual karya.
02:19Tapi untuk di luar Berlin, ya aku siap sih.
02:22Meski tak mudah menjadi seniman grafiti di negeri orang, Daniel selalu punya alasan yang menguatkannya.
02:27Ini bunker, jadi studio pertama aku disini.
02:35Aku dulu berkarya, kerja, ngabisin waktu selama winter disini.
02:43Kalau dari support system yang jelas, dari apresiasi bener-bener hebat sih disini, salut banget gitu.
02:50Dan terutama dari keluarga ya, keluarga sendiri.
02:53Dan kebetulan keluarga besar juga memang semua seniman.
02:57Jadi untuk support dalam berkarya bener-bener lebih dari 100 persen gitu.
03:03Kayaknya kalau di Indonesia tuh stigmanya lu kerja tuh harus pakai setelan kemeja,
03:08pakai selana panjang, pakai pantofel, segala macem.
03:11Tapi kalau disini kan ya ginilah, setelan kerja gua gitu.
03:15Jadi kayaknya lebih open mind aja.
03:17Dari Berlin, Jerman, Levi Wardana, Sorta Karolin, Dewi Indonesia melaporkan untuk Kopas TV.