Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan Israel menghentikan pengeboman ke wilayah Gaza setelah Hamas menyatakan menerima sebagian poin proposal damai yang diajukan Amerika Serikat.

Lewat akun media sosialnya, Trump menegaskan bahwa Israel harus menghentikan pengeboman di Gaza agar proses pertukaran tahanan dapat berlangsung cepat dan aman.

Sebelumnya, AS mengajukan proposal perdamaian di Gaza yang salah satunya meminta Hamas melucuti senjatanya, sebagaimana dikutip dari BBC.

Kantor Perdana Menteri Israel menyebut militer telah diperintahkan untuk mengurangi operasi ofensif ke Gaza.

Apakah perintah Presiden Donald Trump ini bisa menjadi pintu masuk gencatan senjata IsraelPalestina? Isu ini akan dibahas bersama pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah.

Baca Juga Hamas Setuju Bebaskan Sandera Israel Tersisa, namun Inginkan Revisi di Rencana Perdamaian Trump di https://www.kompas.tv/internasional/621096/hamas-setuju-bebaskan-sandera-israel-tersisa-namun-inginkan-revisi-di-rencana-perdamaian-trump

#trump #israel #gaza #gencatansenjata #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/621198/full-pakar-hi-bongkar-instruksi-trump-ke-israel-hentikan-pengeboman-gaza-pintu-gencatan-senjata
Transkrip
00:00Apakah perintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar Israel menghentikan pengemboman ke Gaza bisa menjadi pintu masuk gencatan senjata Israel-Palestina?
00:10Kita bahas bersama pengamat hubungan internasional Universitas Payajaran, Tengku Reza Syah, Pak Tengku, selamat petang.
00:17Selamat petang, salam dari Antartika.
00:19Baik, terima kasih Pak Tengku.
00:20Pak Tengku, bahwa kita tahu Amerika ataupun Donald Trump sudah meminta kepada Israel untuk menghentikan pengemboman.
00:26Apakah ini akan segera diikuti oleh Israel?
00:30Saya tidak yakin ya, karena Israel itu terbiasa menggunakan momentum ya.
00:36Tentunya dia mengatakan perintah dari Amerika Serikat itu adalah satu hal,
00:40tapi di lapangan Israel melihat ada hal-hal yang tidak sesuai dengan skenario yang dimiliki Israel.
00:47Jadi saya tidak yakin statement Amerika Serikat ini akan berdampak pada Israel.
00:51Walaupun sebenarnya Hamas sudah memberikan toleransi yang luar biasa.
00:54Seperti yang kita lihat dalam tujuh paragraf yang telah dibuatnya 24 jam terakhir.
01:00Jadi saya tidak yakin perdamaian akan segera terwujud,
01:05tapi bagaimanapun juga Hamas sudah mengendorkan diri.
01:09Di mana Hamas sudah menyatakan kesetiaannya kepada hukum internasional,
01:13kemudian dia menghargai upaya negara-negara Arab, negara-negara Islam, dan upaya internasional,
01:18dan juga secara khusus menghargai Presiden Amerika Serikat Donald Trump guna mengakhiri perang di Gaza.
01:24Cuma masalahnya, kalau kita berbicara perihal tukar-menukar tawanan tersebut,
01:30Hamas mengharapkan itu dalam satu paket.
01:33Bukan hanya saling tukar-menukar tawanan,
01:35tapi memasukkan bantuan dari luar di Permuda,
01:39kemudian juga menolak penjajahan Gaza lebih lanjut,
01:42dan juga menolak pemindahan penduduk Palestina dari wilayah tersebut.
01:45Jadi, harapan Hamas ini bagaimanapun juga harus dia mengerti,
01:50mungkin karena dianggap terlalu keras oleh Israel,
01:53maka Israel akan mencoba mengubah important statement dari Hamas tersebut.
01:59Pak Taku, saya ingin masih membahas soal instruksi dari Donald Trump kepada Israel,
02:04karena kita tahu juga bahwa memang nyatanya masih ada sejumlah pengeboman
02:08yang kemudian dilakukan Israel di Gaza.
02:10Apa sesungguhnya yang harus dilakukan oleh Amerika Serikat
02:12untuk betul-betul memastikan Israel ini menghentikan serangannya?
02:17Bila hal ini dilakukan, maka lembaga eksekutif Amerika Serikat,
02:21entah itu Presiden Donald Trump, kemudian Kementerian Luar Negeri,
02:25Kementerian Pertanian harus dengan tegas,
02:27bisa menyatakan untuk waktu yang tidak ditentukan,
02:30maka akan menyetop pengiriman bantuan luar negeri ke Israel.
02:36Kemudian juga menekan Benjamin Netanyahu untuk tunduk kepada aturan-aturan misalnya ICC.
02:46Kemudian juga mengatakan akan benar-benar menyaring informasi intelijen yang selama ini diberikan kepada Israel.
02:55Jadi statement Donald Trump itu harus dibuat lebih tegas,
02:59sehingga dengan demikian benar-benar membuat Israel menghargai aturan-aturan internasional.
03:03Oke, tidak hanya sekedar lisan, tetapi juga harus dengan tindakan.
03:07Saya ingin apa yang kemudian sudah Anda singgung tadi soal Hamas
03:10yang sudah menerima beberapa poin proposal yang kemudian ditawarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
03:17Apakah kemudian ketika memang masih ada pengeboman,
03:20mungkin saja sikap Hamas bisa kembali berubah dan semangat untuk perdamaian ini menjadi sulit?
03:26Tepat sekali.
03:28Tentunya Hamas juga melihat ya, saya sudah sangat melunak,
03:32di mana dalam hal ini secara khusus menghargai nama baik Donald Trump,
03:37kemudian juga secara khusus menghargai pihak-pihak internasional
03:41yang mengupayakan perdamaian di kawasan itu.
03:43Cuman Hamas tidak menyebut negara-negara tersebut ya,
03:46tapi juga Hamas mengatakan apa yang dia lakukan ini merupakan bukti tanggung jawabnya
03:51agar namanya genosida dan agresi Israel itu segeranya dari bumi Gaza, begitu kan.
04:00Kemudian juga Hamas mengatakan sikapnya ini sudah dibuat berdasarkan konsultasi
04:05dengan banyak pihak sekaligus.
04:07Jadi ini menunjukkan Hamas sebenarnya sudah sangat siap untuk berunding.
04:11Cuman masalahnya kalau Israel terus-menerus menekan,
04:14maka Hamas menurutnya akan menggunakan tahanan itu juga untuk tidak dengan cepatnya dilepas.
04:20Apalagi Hamas mengatakan ada tahanan yang masih hidup maupun yang sudah menjadi jenazah.
04:26Jadi untuk itu, saya khawatir semakin keras Israel melakukan pemboman,
04:32maka Hamas juga akan semakin keras.
04:35Oke, tentu kita harap perdamaian dunia segera terjadi dan terrealisasi di Timur Tengah.
04:39Terima kasih pengamat hubungan internasional Universitas Paya Jarang,
04:42Pak Tukur Zasya, telah bergabung di Kompas Petang.

Dianjurkan