Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Seluruh pelajar korban keracunan akibat mengonsumsi menu MBG sudah dipulangkan, Jumat pagi.

Pelajar berasal dari 4 sekolah di Kecamatan Kadungora, Garut, yang sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Leles.

Sejak keracunan massal di 4 sekolah di Garut, yaitu SDN Talagasaeri 3, SMP PGRI Kadungora, SMP Negeri 1 Kadungora, dan SMA An-Nisa Kadungora, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat hingga Jumat pagi total yang terkena keracunan mencapai 307 orang.

Dari jumlah itu, seluruh pelajar yang dirawat di Puskesmas Kadungora dan Leles telah dipulangkan.

Hanya tersisa 2 orang yang masih dirawat di RSUD dr. Slamet, Garut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdinyana, bilang status KLB masih diberlakukan dan akan dicabut jika benar-benar sudah selesai seluruhnya.

Selain itu, di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebanyak 110 orang yang merupakan murid TK, SD, dan guru jadi korban keracunan, diduga akibat mengonsumsi menu MBG.

Pemkab Agam telah menetapkan kasus keracunan massal ini sebagai kejadian luar biasa yang berlaku sampai kondisi dianggap aman.

Pemerintah Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, menyurati BGN agar menutup sementara tujuh dari sembilan SPPG di Kabupaten Agam karena ditemukan belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi atau SLHS.

#mbg #keracunaanmbg #bgn

Baca Juga Proses Evakuasi Korban Ponpes Roboh Gunakan Ekskavator | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/620931/proses-evakuasi-korban-ponpes-roboh-gunakan-ekskavator-kompas-siang



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/620935/bertambah-korban-keracunan-mbg-di-garut-mencapai-307-orang-kompas-siang
Transkrip
00:00Anda kembali menyaksikan Kompas Siang, saudara bersama saya, Yagin Fidianto.
00:04Seluruh pelajar korban keracunan akibat mengonsumsi menu MBG sudah dipulangkan.
00:09Jumat pagi, pelajar berasal dari 4 sekolah di Kecamatan Kadungora, Garut
00:14yang sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Leles.
00:19Sejak keracunan masal di 4 sekolah di Garut, yaitu SDN Talaga Seri,
00:243 SMP PGRI Kadungora, SMP Negeri 1 Kadungora, dan SMAN Anisa Kadungora,
00:31Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, mencatat hingga Jumat pagi total yang terkena keracunan mencapai 307 orang.
00:38Dari jumlah itu, seluruh pelajar yang dirawat di Puskesmas Kadungora dan Leles telah dipulangkan.
00:44Hanya tersisa 2 orang yang masih dirawat di RSUD Dr. Selamat Garut.
00:49Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdiniana, bilang status KLB masih diberlakukan
00:55dan akan dicabut jika benar-benar sudah selesai seluruhnya.
01:03Ya KLB sebetulnya kita melihat sejauh mana proses ini selesai.
01:07Kalau ini memang potensi itu ada, bisa saja kita juga melakukan upaya-upaya
01:12persiapan antisipasi komunikasi penjadian seperti ini.
01:15Sehingga hari ini, mohon maaf kami pemerintah Kabupaten Garut melalui infeksi Bupati
01:19agar semua penjama, sebenarnya penjama ya, penjama atau yang menolak terkait dengan masak tadi,
01:26itu kita didik, mereka didik.
01:28Jadi kami Dinas Kesehatan sudah mendidik kurang lebih kemarin di 15 SPBG yang kita sentuh.
01:35Di Kabupaten Agam, Saudara Sumatera Barat, sebanyak 110 orang yang merupakan murid TK, SD, dan guru
01:43jadi korban keracunan diduga akibat mengonsumsi menu MBG.
01:47Pemkap Agam telah menetapkan kasus keracunan masal ini sebagai kejadian luar biasa
01:52yang berlaku sampai kondisi dianggap aman.
01:55Pemerintah Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat menyurati BGN
01:59agar menutup sementara 7 dari 9 SPBG di Kabupaten Agam
02:04karena ditemukan belum memiliki sertifikat layak hijin, sanitasi, atau SLHS.
02:14Berarti ada 7 dapur yang memang tidak punya izin sampai hari ini, tapi tetap beroperasi.
02:20Maksudnya bukan tidak punya izin, SLHS-nya.
02:23Tidak ada berarti?
02:24Tidak ada, layak sanitasinya, inginnya sih.
02:27Kalau izinnya saya tidak ada, itu kawainya BGN.
02:33Tadi kan kita meminta agar yang 7 itu ditutup.
02:37Ya harapan hasilnya seperti itu, supaya cepat mengurus itu saja.
02:41Itu kewenangannya dari BGN.
02:44Kita melaporkan, hari ini kan sudah saya laporkan semua.
02:47Jadi semua yang dikatakan tadi, maksudnya saya tutup, sudah saya laporkan hari ini kan.
02:52Kalau nanti BGN lakukan lagi, itu kewenang BGN.
02:54Saudara kasus keracunan makan bergisi gratis terus berulang.
03:00Sejumlah daerah pun menetapkan status kejadian luar biasa.
03:03Tak hanya menelusuri warga yang keracunan untuk segera diobati,
03:06kepala daerah juga menurunkan tim Satgas untuk investigasi dugaan penyebab keracunan ini.
03:11Puskesmas Kadungora Garut, Jawa Barat, kembali menerima 6 pelajar korban keracunan
03:26setelah mengonsumsi makan bergisi gratis.
03:29Pelajar yang keracunan memiliki gejala yang sama,
03:32yakni mual, sesak, pusing, dan diare.
03:35Kepala Puskesmas Kadungora menyatakan total korban keracunan di Garut berjumlah 307 orang.
03:45Seluruh pasien korban keracunan yang dirawat pada Selasa dan Rabu sudah dipulangkan.
03:49Sementara 6 korban keracunan MBG lainnya masih dirawat di Puskesmas Kadungora,
03:54Puskesmas Leres, dan RSUD Dokter Selamat.
03:57Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebelumnya menetapkan status kejadian luar biasa atau KLB
04:23keracunan masal akibat menu MBG di Kecamatan Kadungora.
04:28Bupati Garut, Abdusi Syakuramin meminta seluruh kepala desa
04:32menelusir warga yang keracunan untuk segera ditangani
04:35dengan seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah.
04:40Saya minta tolong sama Kaposek dengan babin tanginya ya,
04:46dan juga sama Dan Amir dengan babin tanginya,
04:49lakukan monitoring. Kita nggak mau di tolongan sampai orang tidak datang ke Puskesmas
04:53karena tidak tahu atau tidak ada biaya atau karena takut ada apa namanya tidak perhatikan.
05:00Sementara itu, 80 murid SD dan TK di Kabupaten Agam, Sumatera Barat,
05:04hidup keracunan setelah menyantap menu program MBG.
05:07Siswa dirawat di Puskesmas, Manggopoh, dan RSUD Lubuk Basung.
05:12Mengalukan sakit perut dan diarai,
05:14diduga setelah mengonsumsi MBG yang berasal dari dapur SPPG Kampung Tangah.
05:20Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi,
05:22menurunkan tim Satgas untuk investigasi dugaan penyebab keracunan peluang murid di Kabupaten Agam.
05:28Selama investigasi, kegiatan operasional dapur satuan pelayanan SPPG yang diduga bermasalah akan dihentikan.
05:34Alhamdulillah Pak Bupati Agam langsung menggerakkan Satgasnya
05:43untuk menggerakkan tindakan terhadap peristiwa yang terjadi di Kabupaten Agam.
05:49Di salah satu dapur, dan informasi terakhir,
05:52tadi ada di antara anak kita yang sudah pulang ke rumah,
05:56dan salah sehingga ada pelasan-pelasan yang masih dirawat.
06:00Berulangnya kasus keracunan MBG,
06:05Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI mengusulkan dua pilihan sebagai langkah penanganan keracunan MBG.
06:11Salah satunya, menghentikan sementara program MBG di daerah yang berstatus KLB.
06:18Program ini dihentikan dulu, terutama di daerah-daerah KLB.
06:23Dihentikan ini bisa, satu minggu, dua minggu.
06:26Dan kalau sudah kita evaluasi menyeluruh, termasuk anak-anak yang keracunan ini kembali pulih begitu ya.
06:33Nah, itu mungkin akan lebih baik seperti itu.
06:37Ketua DPR RI, Puan Maharani, menilai opsi moratorium atau pemberhentian sementara program MBG
06:43masih belum diperlukan.
06:45Puan meminta semua pihak memberi kesempatan kepada Badan Gizi Nasional
06:49untuk evaluasi menyeluruh mengatasi problem ini.
06:52Apa saja yang akan dilakukan, bahkan sudah akan turun untuk melibatkan kementerian lembaga terkait
07:02untuk itu bisa berpartisipasi sehingga tidak terjadi hal yang kemudian kemarin terjadi
07:08seperti keracunan dan lain sebagainya.
07:10Kita beri kesempatan dulu untuk evaluasi yang bisa terjalan di lapang.
07:14Pada 30 September 2025, Badan Gizi Nasional mengungkap
07:206.457 orang terdampak keracunan MBG
07:24dari wilayah di Pulau Sumatera, Jawa, dan Indonesia Timur.
07:29Dengan jumlah 4.147 orang atau kasus terbanyak ditemukan di Pulau Jawa.
07:36Tim Liputan, Kompas TV
07:38Akibat konsumsi menu MBG di dua wilayah,
07:47kita bergabung bersama Jurnalis Kompas TV
07:49ada Ridwan Mustafa di Garut, Jawa Barat
07:51dan Jurnalis Kompas TV Rio Johannes
07:52dari Padang, Sumatera Barat.
07:55Kita ke Garut terlebih dahulu dengan Ridwan Mustafa di sana.
07:57Ridwan, Sekda Kabupaten Garut
07:59menyebut bahwa status KLB masih berlaku
08:01dan akan dicabut jika benar-benar sudah selesai seluruhnya.
08:05Hingga saat ini, bagaimana situasi di sana?
08:06Ya, legenda juga saudara
08:10pangka keracunan masal
08:12yang menimpa
08:13lebih dari 300 siswa
08:16tepatnya 307 siswa
08:18hasil dari rilis Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
08:21pada Jumat pagi ini
08:23bahwa hari ini
08:24semua pasien yang ada di
08:27puskesmaskan war dan juga puskesmasleles
08:29telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
08:32Jadi hari ini hanya tinggal
08:34dua pasien korban keracunan
08:36yang masih dirawat di RSUD, Dokter Selamat.
08:40Hasil wawancara kami dengan
08:42Sekretaris Daerah Kabupaten Garut
08:43Tudiana mengatakan bahwa memang
08:45saat ini status KLB di Kabupaten Garut
08:48akibat keracunan pasca
08:50menyantap menu MBG
08:51masih diberlakukan di Kabupaten Garut
08:53dan belum disabut.
08:55Karena penyebut tersebut
08:56akan dilakukan bila memang
08:57betul-betul
08:58kasus MBG
08:59atau kasus keracunan MBG
09:01di Kabupaten Garut
09:01betul-betul selesai.
09:03Maka dari itu pasca keracunan yang terjadi
09:05pada selasa beberapa yang lalu
09:08pemerintah Kabupaten Garut
09:09melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
09:11telah menggelar pelatihan
09:13bagi para penjabah makanan
09:15atau relawan yang bekerja
09:16di SPPG
09:17yang berada di Kabupaten Garut.
09:20Total ada 15 SPPG
09:22yang telah mengikuti latihan
09:24berkaitan dengan
09:25supaya padahannya
09:27kejadian serupa berkaitan dengan
09:29keracunan tidak terjadi
09:30di Kabupaten Garut.
09:31Itu demikian, LJ.
09:32Baik, Ridwan
09:33lalu hingga saat ini
09:35bagaimana kondisi
09:35dua orang
09:36yang masih menjalani perawatan
09:38di RSUD Dr. Selamat Garut?
09:40Untuk dua orang pasien
09:42yang masih dirawat
09:43di RSUD Dr. Selamat Garut
09:45kondisinya saat ini
09:46terus membaik
09:47dan hasil dari
09:48pemeriksaan dokter
09:50yang berada di RSUD Dr. Selamat Garut
09:51tidak akan lama lagi
09:53mereka berdua
09:54akan dipulangkan
09:55ke rumahnya
09:56masing-masing.
09:57Dan berdua demikian
09:58tentunya
09:58pemerintah Kabupaten Garut
10:00tidak diam
10:00dan terus melakukan upaya-upaya
10:02supaya pada akhirnya
10:03kejadian ini tidak terulang kembali
10:04dan juga
10:05pihak prosespa
10:06baik itu prosespa
10:07sekadu ngora
10:08yang memang kemarin
10:08melayani ratusan pasien
10:10terus melakukan koordinasi
10:12dengan pihak sekolah
10:13karena untuk mengantisipasi
10:14kejadian serupa
10:15terulang kembali
10:16pada kesempatan
10:17yang akan datang
10:18seperti itu
10:18LG.
10:19Baik, terima kasih Ridwan.
10:20Selanjutnya kita beralih
10:21dengan jurnalis Kompas TV
10:23Rio Johannes
10:23dari Padang, Sumatera Barat.
10:25Rio,
10:25110 orang
10:26jadi korban keracunan
10:27yang diduga
10:28akibat mengonsumsi
10:29menu MBG
10:29lalu bagaimana
10:30kondisinya saat ini?
10:31Ya, LG dan juga saudara
10:34memang sejak
10:35Rabu selera itu
10:36terjadi keracunan masal
10:38di Kabupaten Agam
10:39dari data awal itu
10:41ada 30-80 orang
10:43siswa
10:43mulai dari siswa
10:45TK
10:46hingga SD
10:47yang mengalami keracunan masal
10:48yang diduga
10:48akibat
10:49mengonsumsi
10:50menu makanan
10:51dari dapur MBG
10:52dan hingga
10:54Kamis sore
10:55itu data bergerak
10:56karena ada persian lagi
10:57yang datang
10:57pada Kamis sore
10:58siang dan sore
10:59hingga jumlahnya
11:00bertambah menjadi
11:01110 orang
11:02namun hingga pagi ini
11:03itu
11:04sebagian besar dari
11:05pasien-pasien
11:06korban-korban
11:07yang diduga keracunan
11:09menu makanan
11:10MBG ini
11:10sebagian besar
11:11sudah dipulangkan
11:12dan dari data terakhir itu
11:13pemerintah Provinsi
11:14Sumatera Barat
11:15Gubernur Mas Yairdi
11:16menyebutkan bahwasannya
11:17ya hingga saat ini
11:18tersisa
11:1911-11an
11:2011-11an orang lagi
11:21masih dirawat
11:22di dua
11:22pelayanan kesehatan
11:24di Kabupaten Agam
11:25yaitu di
11:26di daerah
11:27di Puskesmas Manggopo
11:29dan juga di rumah sakit
11:30hubung daerah
11:30Lubu Pasung
11:31seduanya masih
11:32melampakkan
11:32pelayanan
11:33kesehatan
11:33dan memang
11:34ini
11:35sudah memulai
11:36membaikkan
11:36baik Rio
11:38lalu ke depan
11:39langkah apa
11:39yang diambil
11:40Pemkap Agam
11:41agar hal serupa ini
11:42tidak terjadi lagi
11:43Rio
11:43ya untuk
11:45antisipasi memang
11:46sejauh ini
11:46di tingkat provinsi
11:48pun sudah melakukan
11:49rapat koordinasi
11:50dan memutuskan
11:50bahwasannya
11:51SPPG yang menjadi
11:53persoalan ini
11:54persoalan ini
11:55SPPG di
11:56Kampung Tangga
11:57itu ditutup
11:57sementara
11:58dan
11:58Kabupaten Agam
12:00juga melakukan
12:00penelusuran
12:02investigasi ke dalam
12:03dan juga ditemukan
12:04adanya
12:047
12:05dari
12:069 SPPG
12:07yang ada di
12:08Kabupaten Agam
12:08itu tidak
12:09mengantongi
12:09sertifikat
12:10laik
12:10higienis
12:11sanitasi
12:12nah inilah
12:13sudah
12:13di
12:14di
12:14di
12:15di
12:15di
12:16di
12:16di
12:17di
12:17di
12:18maksudnya
12:19Kabupaten Agam
12:19pemerintah
12:20Kabupaten Agam
12:20menuruti
12:21FPG
12:22agar memberikan
12:23penghentian sementara
12:25kerjakan untuk
12:25penghentikan sementara
12:267 dari
12:27SPPG
12:28yang tidak
12:28mengantongi
12:29sertifikat
12:31laik
12:31higienis
12:32sanitasi ini
12:32agar
12:33kejadian serupa
12:34tidak terulang
12:34di Kabupaten Agam
12:35demikian
12:36baik terima kasih
12:38untuk informasinya
12:39Rio Johannes dari Padang
12:40dan sebelumnya
12:40ada Ridwan Mustafa
12:41dari Garut
12:42selamat bertugas kembali
12:43terima kasih

Dianjurkan