Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SIDOARJO, KOMPAS.TV - Korban jiwa robohnya mushala Ponpes Al Khoziny bertambah satu orang.

RSUD Notopuro Sidoarjo menyiagakan tenaga kesehatan dan dokter tambahan untuk melayani korban.

Satu korban meninggal dunia atas nama Mochamad Mashudul Haq asal Madura.

Almarhum tiba pagi tadi di RS, sempat mendapat perawatan sebelum mengembuskan napas terakhir.

Data sementara, ada 40 korban robohnya mushala ponpes yang dirawat dengan rincian satu orang meninggal, 9 orang rawat inap dan sisanya rawat jalan.

Sejumlah korban masih tertimbun di antara puing-puing bangunan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang ambruk.

Untuk mengetahui informasi terkini, kita sudah terhubung dengan Jurnalis KompasTV, Kyka Madona.

Baca Juga Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk, Puluhan Santri Terjebak Reruntuhan | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/regional/620437/ponpes-al-khoziny-sidoarjo-ambruk-puluhan-santri-terjebak-reruntuhan-sapa-malam

#ponpes #ponpesalkhoziny #sidoarjo

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/620461/datangi-tkp-wagub-jatim-emil-dardak-dialog-dengan-keluarga-korban-ponpes-ambruk
Transkrip
00:00Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dadak, yang sedang berdialog dengan masyarakat atau mungkin orang tua dari para siswa korban ambruknya musola di Pondok Pesantren Al-Khozini Buduran Sidoarjo, Jawa Timur.
00:17Dan saudara, ini adalah visual terkini, kunjungan dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dadak, pasca ambruknya musola di Pondok Pesantren Al-Khozini Buduran Sidoarjo.
00:41Sebelumnya, ambruknya musola ini terjadi kemarin sore, saudara.
00:47Tapi mereka masih tanda-tanda kehidupan, masih bisa menjangkau air, masih bisa bernafas.
00:53Mereka bahkan menurut saya sudah sangat berani, artinya sesuatu yang kelihatan mentok tidak berhenti mereka.
01:18Mereka tambah lagi alat, dipahat. Jadi alat itu kayak ini gitu, pakai tangan kayak air, tapi dok, dia kebuka sedikit dia bisa tarik.
01:29Dan nggak lambat, karena apa? Karena kan itu butuh tenaga ya.
01:34Jadi kalau misalnya sudah terlalu lama dia, ditarik paksa komandannya harus ganti orang baru.
01:41Karena kalau nggak, sudah nggak konsentrasi bahaya. Nanti malah membahayakan mereka yang masih ada di lapangan, adik-adik kita yang masih di dalam.
01:49Jadi timnya ini sudah dari Jakarta, Semarang juga sudah datang.
01:53Ya, alat-alatnya juga sudah disupport tambahan lagi.
01:56Tadi ini satu ini, memberi gambaran, mungkin masih ada 6 lagi, selain yang satu ini.
02:09Sampai saat ini aja sudah 11 kan yang berhasil dikeluarkan.
02:12Susah-susah, titiknya susah banget.
02:14Susah banget.
02:15Dan bukan cuma di satu titik ya, sebenarnya dari 5 titik, 3 titik udah dicoba akses itu.
02:21Yang dua betul-betul nggak mungkin.
02:22Bayangan kita mungkin kan, saya maksanya, saya bawa ekskavator.
02:28Bayangan saya tinggal di, ternyata begitu dinyalain ekskavator, mau ambruk.
02:32Kalau ambruk malah yang masih di dalam.
02:37Maaf.
02:37Terima kasih.
02:38Terima kasih.
02:39Terima kasih.
03:07Terima kasih.
03:37Tapi mereka bukannya berhenti, nggak melambat.
03:50Ini makin intensif di lapangan.
03:53Semakin, karena mereka makin bisa membaca adanya di dalam.
03:57Terima kasih.
03:58Terima kasih.
03:59Terima kasih.
04:00Saya, ya, mohon maaf betul ini kuasa kemampuan kami udah dimaksimalkan, ya.
04:06Tapi nggak berhenti, ya.
04:07Terima kasih.
04:08Pak, jadi untuk hari ini, untuk update evakuasi yang dilakukan seperti apa?
04:34Kita mengapresiasi luar biasa kinerja Basarnas yang operasi ini penuh risiko.
04:43Saya dan tim kita sampai sudah bawa ekskavator.
04:46Bayangan kita, kita angkat-angkatin pakai alat berat.
04:50Ternyata baru di setata aja, lendutan dari beton balok yang segini itu menunjukkan instabilitas dan bisa ambles.
05:00Sedangkan banyak tanda-tanda kehidupan.
05:02Dari kerja yang luar biasa, area yang sangat sempit dan berbahaya, karena kita bicara potongan-potongan dari pelat bajanya yang dengan leher mungkin dekat sekali itu.
05:13Bapak Tugas, mereka sudah mengevakuasi.
05:17Kita lihat kurang lebih ada lima titik akses, dua betul-betul tidak mungkin, tiga mereka bergerak secara simultan.
05:24Dan dari satu titik ada dua, dari sini ada, dari sini ada dua lagi, dari sini ada, total bahkan sudah sampai sebelas.
05:31Dan saat ini, mohon doa berjuang.
05:34Estimasi dari satu yang sedang saat ini sudah bisa diakses, diberikan roti di dalam, dia bisa makan sendiri.
05:42Estimasi sekitar enam lagi.
05:43Tapi angka ini tidak bisa dijadikan pegangan, karena ini estimasi dari tanda-tanda kehidupan yang dideteksi tim Basarnas.
05:49Tapi kalau misalkan dilihat dari lokasi, kira-kira ada berapa banyak orang lagi yang sekiranya bisa terdeteksi di sana?
05:57Ini secara perpetual kan kita melihat, sebelah sudah ditambah ini sekitar enam sampai tujuh.
06:02Jadi kan itu total bisa.
06:03Tapi begitu kita bilang sekian, begitu ada tanda-tanda kehidupan, teman-teman Basarnas maksudnya.
06:10Karena kami ini dari Pemdaya ini memberikan dukungan posko, dukungan logistik, dan kelancaran dengan polda, dengan TNI untuk lalu lintasnya, dan sebagainya agar mobilisasi menjadi lebih lancar.
06:23Jadi kami belum bisa mengebutkan angka, karena dari apa yang telah terjadi dari kemarin sore sampai sekarang, kita ketemu sekian, ternyata ada tanda kehidupan.
06:34Dan kita, saya salut dengan teman Basarnas, dicari terus tanda kehidupan.
06:39Bayangannya kan mungkin mereka bekerja tinggal tiga lagi.
06:41Bukan begitu, cari lagi, cari lagi sebanyak-banyaknya.
06:45Karena itulah mereka yang sudah terlalu lama di dalam, di lorong itu, itu ditarik paksa, harus istirahat.
06:53Karena kognitifnya harus terjaga untuk bisa bekerja secara optimal di dalam ruang yang terbatas itu.
07:00Mas, secara mediannya seperti apa sih Pak? Artinya apakah itu juga kemudian upaya untuk sterilisasi juga diperluas?
07:06Mas, sepertinya waktu itu tidak diperluas?
07:08Ya betul, tadi mungkin saya, salah menggunakan terminologi ya, ketegasan itu perlu.
07:13Dan ya mohon maaf, kadang orang menangkapnya mungkin keras, tapi gimana?
07:16Karena kalau tidak di sterilisasi, tadi kejadian sekali ada relawan coba-coba masuk dengan santri,
07:21tiba-tiba dia menjatuhkan barang, barang itu kemudian menimbulkan gemuruh,
07:26yang kemudian bisa menyebabkan instabilitas.
07:28Tapi sekarang sudah kerja kembali semua tim, tidak terlalu lama tadi,
07:32break karena gemurnya tidak terlalu lama, mereka kembali.
07:35Tapi kita, perimeter ini semakin ketat lagi kita jaga.
07:38Semakin ketat tidak boleh.
07:40Karena kita bayang, saya banyak tadi, terutama yang laki-laki, anggota keluarga,
07:44sudah pengen robos masuk Pak, saya siap, kenapa-napa di dalam.
07:46Bukan, Anda yang kenapa-napa.
07:48Tapi petugas Basarnasnya, Damkarnya, BPBD-nya, TNI Porinya,
07:53dan juga adik-adik kita ini yang masih punya harapan hidup, yang bisa dibahayakan kalau ada yang coba-coba masuk.
07:59Pak, tadi kan juga sudah bertemu dengan orang tua, wali murid dari korban.
08:03Penguatan seperti apa, Pak, yang diberikan, Pak?
08:05Kejujuran.
08:06Mengenai apa yang betul-betul sedang kita ikhtiarkan.
08:10Mereka tidak butuh kata-kata lain selain kejujuran.
08:13Mereka bisa merasakan kita menyampaikannya sebenarnya atau enggak.
08:17Kesulitannya adalah memang mereka tidak bisa melihat langsung.
08:20Karena tidak mungkin sebanyak ini, itu tidak membuat Basarnas tidak bisa bekerja.
08:25Nah, itu yang saya, kita harus punya empati.
08:28Bagaimana mereka tidak tahu apakah anggota keluarganya masih hidup atau tidak.
08:33Kami, tim kami semua berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan informasi yang paling update
08:39dan menyampaikan dengan penuh kejujuran kerja keras dan kerja berisiko yang sedang dilakukan oleh Basarnas saat ini.
08:46Pak, masih terus berlanjut ya, Pak?
08:47Terus tidak berhenti dari kemarin sore.
08:50Terima kasih.
08:50Terima kasih untuk waktu yang bersama kami.
08:51Ini setelah ini mau meninjau kemana, Pak?
08:53Ya, dapur umum.
08:55Sebentar, ini dari Dinas Sosial.
08:57Kementerian Sosial juga tadi sudah datang.
08:58Terima kasih.
09:00Dari semua elemen ini, semua turun memberikan bantuan.
09:02Karena memang kompleksitas dari kejadian ini sangat tinggi.
09:06Terima kasih untuk waktu bersama kami di Kompas TV.
09:10Sepertilah itulah tadi yang juga kemudian Anda saksikan, Saudara, di layar kaca
09:14bahwa ada beberapa hal yang juga kemudian menjadi poin yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur,
09:19Emil Elis Tianto Dardak.
09:20Di antaranya adalah penguatan dan juga kejujuran.
09:22Berupaya untuk menyampaikan informasi sejujur mungkin atau seakurat mungkin kepada para keluarga korban
09:28yang saat ini juga masih menantikan kabar dari anggota keluarga mereka yang diduga masih terjebak
09:33di dalam reruntuhan pondok pesantren Al-Kozini di Sidoarjo, Jawa Timur.
09:39Demikian kembali kepada Anda, Imron.
09:42Oke, terima kasih.
09:44Jonex Kompas TV Kika Madona dari Sidoarjo, Jawa Timur.

Dianjurkan

2:02
Selanjutnya