Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Prabowo Sebut Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi

Link terkait:
https://www.suara.com/news/2025/09/27/212553/prabowo-akui-keracunan-mbg-masalah-besar-minta-tak-dipolitisasi


Presiden Prabowo Subianto mengakui kasus keracunan Makan Bergizi Gratis di sejumlah daerah sebagai masalah besar, namun ia meminta agar persoalan ini tidak dipolitisasi.

Usai tiba di Lanud Halim Perdanakusuma dari lawatan luar negeri, Presiden menyampaikan bahwa dirinya terus memantau perkembangan kasus dan akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional serta pejabat terkait untuk membahas penanganan.

Ia menilai program MBG memang masih memiliki kekurangan sejak awal, tetapi yakin hambatan itu dapat diperbaiki agar tujuan memberi makanan bergizi bagi anak-anak tetap tercapai.


#Prabowo #MBG #MakanBergiziGratis #KeracunanMBG


Host/Video Editor:Tyas/Matthew
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom
Transkrip
00:00Prabowo sebut keracunan MBK masalah besar, minta tak dipolitisasi.
00:05Presiden Prabowo Subianto mengakui kasus keracunan makanan berkisi gratis
00:10di sejumlah daerah sebagai masalah besar.
00:14Namun, ia meminta agar persoalan ini tidak dipolitisasi.
00:18Usai tiba di Lanut Halim Perdana Kusuma dari lawatan luar negeri,
00:23Presiden menyampaikan bahwa dirinya terus memantau perkembangan kasus
00:28dan akan segera memanggil Kepala Badan Gisi Nasional
00:31serta pejabat terkait untuk membahas penanganan.
00:36Ia menilai program MBK memang masih memiliki kekurangan sejak awal.
00:41Tetapi, ia yakin hambatan itu dapat diperbaiki
00:44agar tujuan memberi makanan begisi bagi anak-anak tetap tercapai.
00:50Sementara itu, dalam beberapa pekan terakhir,
00:53nyaris 7.000 pelajar dilaporkan keracunan setelah mengonsumsi menu MBK.
00:59Kondisi ini memicu desakan agar program boros anggaran tersebut
01:03segera dievaluasi bahkan dihentikan.

Dianjurkan