Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPASTV - Memasuki hari ketujuh pelayaran Global Sumud Flotilla dari Tunisia menuju pantai Gaza, sejumlah kapal kemanusiaan yang membawa relawan Indonesia masih tertahan di pelabuhan Portopalo, Sisilia, Italia.

Kondisi cuaca buruk yang melanda kawasan tersebut sempat menghambat perjalanan misi kemanusiaan yang membawa bantuan dari rakyat indonesia untuk warga sipil di jalur Gaza.

Cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi membuat beberapa armada yang berangkat dari tunisia terpaksa bersandar untuk melakukan perbaikan.

Salah satu di antaranya adalah kapal yang mengangkut relawan asal Indonesia.

Evaluasi tim panitia Global Sumud Flotilla menyatakan bahwa sejumlah kapal tidak layak melanjutkan pelayaran, sehingga sebagian aktivis memilih kembali ke negara masing-masing.

Meski demikian, sebagian lainnya termasuk Relawan Indonesia seperti Wanda Hamidah memilih bertahan dan dijadwalkan akan melanjutkan pelayaran dengan menumpang kapal lain yang telah disiapkan oleh panitia.

Relawan dari Aqsa Working Group, Muhammad Fatur Rohman, menyatakan bahwa tim global sumud flotilla tetap berkomitmen untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, termasuk amanah dari rakyat indonesia, langsung menuju jalur Gaza.

Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!

Video Editor: Novaltri

#gaza #relawanindonesia #globalsumudflotilla

Baca Juga Perbaikan Tol Semanggi Hampir Rampung, Lalu Lintas di Jakarta Kembali Normal | SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/regional/619658/perbaikan-tol-semanggi-hampir-rampung-lalu-lintas-di-jakarta-kembali-normal-sapa-pagi



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/619666/cuaca-ekstrem-kapal-relawan-indonesia-tertahan-di-italia
Transkrip
00:00Terdapat masalah yang terjadi di lapangan karena tidak semua kapal yang ada di Pelabuhan Portopalo ini dapat melanjutkan perjalanan menuju Gaza.
00:30Terima kasih telah menonton!
01:00Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hari ini tanggal 23 September hari Selasa jam 7 malam.
01:08Saya Wanda Hamidah masih berada di Portopalo, Sicilia, Italia. Hari keempat kami menunggu kapal yang akan memperangkatkan kami ke Gaza.
01:19Hari ke-7 semenjak pelayaran kami dari Tunisia. Dan hari ke-23 semenjak keberangkatan kami dari Jakarta.
01:314 hari di Portopalo ini kami menunggu perbaikan kapal. Dan ternyata ada banyak beberapa kapal yang stranded di sini, terpaksa harus berlabuh di sini.
01:46Di antaranya kapal X-1, ada Familia Boat, Observer Boat, ada kapal Yemen, ada kapal Aladin, ada kapal X-1, dan beberapa kapal lainnya.
02:00Kondisi di sini diperkirakan akan mengalami penurunan jumlah aktivis.
02:11Karena sebagian aktivis memilih pulang kembali ke Tunisia dengan pesawat dan mengambil visa sementara untuk kemudian terbang kembali ke Tunisia.
02:25Dan sebagian aktivis lainnya seperti saya masih berharap ada kapal yang akan memberangkatkan kami besok ke Gaza.
02:36Insya Allah sejauh ini yang kami dengar ada satu kapal tambahan yang akan disiapkan oleh organizer.
02:51Dan insya Allah kami masih berharap, sangat berharap akan berangkat esok hari.
02:59Insya Allah doakan kami dari Indonesia.
03:03Assalamualaikum.
03:04Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
03:05Permirsa, hari ini adalah hari ke-7 saya berlayar dari Tunisia.
03:10Dan ini adalah hari ke-2 saya berada di pelabuhan Portopalo, Italia.
03:15Setelah kemarin beberapa kapal yang dijaduakan akan berangkat tertunda karena beberapa cuaca yang cukup buruk,
03:23angin dan ombak cukup besar yang mengakibatkan gelombang laut tinggi.
03:27Namun yang kami dapatkan informasi terbaru adalah kurang lebih terdapat 6 kapal yang berada di pelabuhan Portopalo ini termasuk kapal Komar.
03:36Selain kapal Komar ada kapal Yaman, Asia, Aladin, Kaiser, dan X-1.
03:43Dan beberapa kapal lainnya yang mungkin saya belum sebutkan itu berada di pelabuhan Portopalo ini.
03:49Namun terdapat masalah yang terjadi di lapangan karena tidak semua kapal yang ada di pelabuhan Portopalo ini dapat melanjutkan perjalanan menuju Gaza.
04:01Salah satunya adalah kapal kami, itu kapal Komar, itu tidak dapat melanjutkan perjalanan menuju Gaza.
04:08Karena spesifikasi yang sebenarnya belum memenuhi syarat untuk dapat mengikuti konvoy saat ini.
04:18Karena yang dibutuhkan saat ini adalah kapal dengan kecepatan yang minimum berada di 7 hingga 8 knots.
04:25Sedangkan kapal Komar adalah kapal selingboot yang mungkin jika menggunakan mesin atau layar hanya berada di 6 sampai 7 knots ini.
04:32Ini mungkin akan menjadi masalah tersendiri jika nanti pada saat konvoy tertinggal dalam barisan terbelakang dan itu akan menjadi bahaya untuk para aktivis yang berada di atasnya.
04:44Kemudian disayangkan juga beberapa aktivis yang berada di kapal yang tidak bisa melanjutkan seperti kapal Kaiser, kapal Aladin, dan Yaman kemungkinan tidak akan bisa melanjutkan.
04:56Beberapa aktivis pulang ke negaranya, sedari kemarin kita lihat sudah mengurus kepulangan dengan menghubungi panitia untuk mengurus kepulangannya.
05:15Saya Harjuno Pramudito.
05:18Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital PTV dan media streaming lainnya.
05:24Kompas TV, independen, terpercaya.
05:26Terima kasih.

Dianjurkan