Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Buntut dari maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis di Tanah Air, Presiden Prabowo Subianto akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional.

Di sisi lain, Prabowo juga mewanti-wanti jangan sampai ada politisasi masalah MBG. Prabowo menegaskan, MBG diluncurkan dengan tujuan baik, yakni memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.

Untuk mengetahui informasi terkini terkait kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Bandung Barat, Jawa Barat, kami terhubung langsung dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Vini Adiani Dewi.

Dalam wawancara ini, Ibu Vini menjelaskan bahwa hingga hari ini masih ada sejumlah korban yang menjalani perawatan medis akibat insiden keracunan tersebut.

#mbg #bgn #keracunanmbg #kadinkesjabar

Baca Juga BGN Buka Hotline untuk Kritik dan Aduan MBG, Ini Nomornya di https://www.kompas.tv/info-publik/619986/bgn-buka-hotline-untuk-kritik-dan-aduan-mbg-ini-nomornya



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/620007/full-kadinkes-jabar-update-32-orang-yang-masih-dirawat-pasca-keracunan-mbg
Transkrip
00:00Sorotan lainnya saudara, buntut dari maraknya kasus keracunan makan bergizi gratis di tanah air.
00:05Presiden Prabowo Subianto akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.
00:12Di sisi lain, Prabowo juga mewanti-wanti jangan sampai ada politisasi masalah MBG.
00:17Prabowo menegaskan MBG diluncurkan dengan tujuan baik, yakni memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
00:301.315 orang menjadi korban keracunan masal makan bergizi gratis di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
00:46Jumlah ini menjadi catatan kasus terbanyak dibandingkan beberapa daerah lain di Indonesia yang mengalami kasus serupa.
00:53Lab Gesta Jawa Barat pun bergerak cepat memeriksa 288 sampel menu MBG dari 12 kota dan kabupaten di Jawa Barat.
01:04Hasilnya 23 persen sampel mengandung bakteri seperti fibrio cholera, E. coli, dan basilus cereus.
01:12Kepala Lab Gesta Jabar bilang faktor risiko makanan terkontaminasi bakteri adalah dari kebersihan air dan bahan makanan serta SDM dapur SPPG.
01:23Laboratorium Mikrobiologi hasil positif itu dari bakteri-bakteri pembusuk memang.
01:30Yang paling banyak didominasi oleh Salmonella dan juga satu lagi adalah basilus cereus.
01:41Nah kalau dari lingkungannya, dari kimianya, yang positif adalah nitrik.
01:46Memang paling banyak dari daging-dagingannya ya.
01:49Rentetan kasus keracunan masal MBG membuat Presiden Prabowo Subianto harus turun tangan.
01:56Setibanya dari kunjungan luar negeri, Prabowo menyatakan bakal segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.
02:04Di sisi lain, Prabowo juga mewanti-wanti jangan sampai ada politisasi terkait program MBG.
02:11Prabowo menegaskan MBG diluncurkan dengan tujuan baik, yakni memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
02:19Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan.
02:31Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dalam awal, tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik.
02:46Kita harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi.
02:52Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan.
03:02Mungkin kita-kita ini makan lumayan, mereka tuh makannya hanya nasi pakai garam.
03:09Ini yang harus kita atasi.
03:14Sementara itu, epidemiolog Diki Budiman mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap program makan bergizi gratis untuk mencegah terjadinya potensi keracunan makanan.
03:24Pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, dan pendistribusian sesuai dengan standar operasional menjadi kunci untuk menjaga kualitas MBG.
03:34Kita dalam program, sebutnya programnya bagus ini ya, tapi jangan sampai juga terus mebebani guru.
03:43Karena harusnya ada petugas lain yang dilibatkan, apa itu civil society dan lain sebagainya, yang bisa memastikan distribusi makanan pada siswa ya, ini juga terjadi.
03:56Termasuk juga, harus ada lah tim keamanan pangan sekolah yang juga bertugas memantau penerimaannya, memastikan ya, kemudian juga apa.
04:07Sejak program makan bergizi gratis diluncurkan pada Januari, sampai September 2025 saja sudah lebih dari 5.000 siswa di 16 provinsi jadi korban.
04:18Fenomena keracunan MBG ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.
04:22Evaluasi dan pengawasan harus dilakukan, mulai dari rantai pasok paling awal, hingga saat siswa menerima MBG.
04:31Tim Liputan Kompas TV
04:32Untuk mengetahui informasi terkini terkait keracunan MBG di Bandung Barat, Jawa Barat, kita sudah terhubung dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Ibu Vini Adiani Dewi.
04:47Selamat siang, Ibu Vini.
04:50Ibu, hingga saat ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, ada berapa orang yang masih dirawat pasca keracunan MBG khususnya di Bandung Barat.
04:58Dan bagaimana penanganan korban saat ini, Ibu?
04:59Alhamdulillah, jadi dari hari pertama, di mana kita tahu bahwa pada saat keracunan MBG di KPP ini, atau di Bandung Barat ini, ada sebetulnya ada 3 SPPG yang terlibat dan berlangsung selama 4 hari.
05:20Jadi, di hari pertama, Ibu Bapak sekalian, di mana yang terlibat adalah di Kecamatan Cipongkor, pada tanggal 22, di mana pada saat itu yang terlibat adalah dari SPPG Makhmur Jaya.
05:42Dan selanjutnya, di hari Rabu, pada saat itu yang terlibat memang ada 2 SPPG Makhmur Jaya dan di Kecamplas.
05:57Jadi, memang dengan SPPG yang berbeda dan kecamatan yang berbeda juga.
06:00Nah, untuk total secara keseluruhan, itu ada kurang lebih sekitar 1.470-an, ya.
06:09Di mana di hari ini masih dirawat di beberapa rumah sakit, 32 orang.
06:15Dan Alhamdulillah sudah banyak mengalami perbaikan, gitu.
06:20Gejalannya seperti apa sih, Ibu? Yang masih dirawat ini atau semakin memburuk atau seperti apa?
06:24Alhamdulillah sudah mengalami banyak perbaikan, ya.
06:28Memang kebanyakan terjadi kepada anak-anak yang punya masalah dalam lambungnya, gitu.
06:37Karena diagnosen terbanyak ternyata ada di masalah lambung, gitu.
06:41Ibu, dari Lab Keseda Provinsi Jawa Barat kemarin mengatakan setelah ada hasil uji labnya itu,
06:47ditemukan bakteri Bacillus cereus dan juga Salmonella.
06:51Pak, dari Dinas Kesehatan ini juga sebenarnya kan kalau dikatakan dari Lab Keseda,
06:55bisa bersumber dari sumber daya yang berada di SPPG, ada juga dari bahan makanan.
07:00Kalau dari Dinas Kesehatan, seperti apa hasilnya, Bu?
07:03Ya, jadi sebetulnya untuk perlu kita ketahui bahwa,
07:09kalau saya perhatikan begitu ya, Bapak sekalian,
07:12dari mulai kejadian keracunan itu, sebetulnya di awali ketika kami melakukan pemeriksaan,
07:19jadi pada pemeriksaan itu ada dua sampel, Kang.
07:22Sampel pertama adalah sampel yang disiapkan oleh para SPPG ini,
07:28yang memang harus disiapkan, disimpan selama 2x24 jam.
07:32Dan yang kedua adalah sampel yang kami ambil ketika kejadian dugaan keracunan makanan ini terjadi, begitu.
07:39Nah, dari hasil keseluruhan sampel yang kami lakukan,
07:44ini jadi yang baru ada itu sebetulnya pemeriksaan sampel secara jad kimiawi dalam hal ini.
07:51Karena kalau mikrobiologi itu memerlukan waktu yang agak lama ya, kurang lebih 5 hari.
07:57Jadi memang untuk hasil tepatnya, untuk mikrobiologi ini baru ada hari Senin, gitu Bapak sekalian.
08:02Jadi kalau dilihat dari hasil pemeriksaan, itu untuk ke arah jad kimianya hampir semuanya negatif apa sekalian.
08:10Jadi mungkin kalau saya perhatikan, ini kebanyakan terjadi karena pada saat mulai memasak,
08:18sampai makanannya masak dan distribusikan ke mahasiswa, itu kebanyakan terlalu lama, lebih dari 4 jam, begitu.
08:28Karena apa hal itu saya sampaikan, karena tidak semua orang yang makan masakan MPG ini jadi sakit, begitu ya.
08:38Contoh misalnya di hari Senin di Desa Cipongkor, dari 3.800 yang dimasak oleh mereka,
08:48itu yang mengalami kesakitan itu ada sekitar 393, begitu.
08:55Juga di Desa Ciam Pelas, begitu dari 3.228, ini yang mengalami masalah keracunan ini tidak semuanya, gitu.
09:05Jadi memang terjadi pada anak-anak yang memakan makanan yang didistribusikannya lebih dari 4 jam, gitu.
09:14Jadi kalau yang awal-awal didistribusikan, itu tidak terjadi dugaan keracunan makanan.
09:19Baik, berarti salah satu dugaannya adalah jarak waktu dari saat memasak hingga penyajian dan juga distribusinya, begitu Bu Fini ya.
09:27Bu Fini, saat ini pemerintah Kabupaten Bandung Barat sudah mencabut status KLB terkait dengan keracunan makanan MPG.
09:35Lalu tindak lanjutnya seperti apa? Apakah penyajian MPG ini akan kembali diberlakukan besok?
09:42Ya, kalau kami pada prinsipnya menunggu keputusan dari pusat, ya.
09:50Tetapi salah satu yang kami siapkan sesuai dengan surat edaran, baik itu yang disampaikan oleh Kementerian Provinsi dan Kota Kabupaten,
10:01sudah bersiap untuk melakukan perbaikan-perbaikan di SPPG tersebut, ya.
10:09Dari mulai misalnya kita melakukan infeksi kesehatan lingkungannya, lalu persiapan juga untuk beberapa yang belum dilakukan pelatihan bagi penjamahnya,
10:19kami siapkan untuk pelatihan.
10:21Lalu juga kami dalam hal ini ketat begitu ya, untuk mengawasi masalah SOP atau terbitnya SLHS ya, Standard Like Hygiene Sanitasi yang merupakan salah satu persyaratan.
10:35Jadi memang karena kami tahu bahwa MPG ini kan luar biasa begitu ya, ketika dampaknya nanti dirasakan oleh masyarakat,
10:46tidak saja anak sekolah, tapi juga tentu ibu hamil, ibu menyusui, anak balita.
10:52Dan ini memang sangat diperlukan begitu ya, untuk yang saya rasakan ya, sebagai Kepalian Sihatan Provinsi Jawa itu saya merasakan bahwa
10:58ketika kandungan gizi, dalam hal ini anak-anak atau ibu-ibu rentan yang memerlukan bantuan dari kita,
11:03itu sebetulnya sangat baik dengan program MPG ini.
11:06Jadi kami kalau dalam hal ini menunggu keputusan pusat juga, baik dari Kementerian Kesehatan ataupun BGN,
11:13tapi dari sekarang kami sudah mulai begitu ya, mulai menata bahwa untuk perbaikan-perbaikan SPPG ini kita lakukan.
11:22Persiapan tadi untuk penyiapan IKL, SOP, LSAS, latihan penjama, itu yang akan kami tingkatkan ke depan untuk mengurangi dampak ini.
11:32Baik, itu artinya evaluasi dilakukan, perbaikan diupayakan untuk program MBG ini berjalan semakin baik,
11:39dan dari Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bandung Barat,
11:42hingga siang hari ini masih ada 32 orang yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan.
11:47Terima kasih atas informasi yang Anda bagikan di Kompas siang hari ini,
11:50Kadinkes Provinsi Jawa Barat, Ibu Vinia Diani Dewi.
11:53Selamat siang, Ibu.
11:54Ya, selamat siang.
11:55Selamat-selamat, hati-hati-hati.

Dianjurkan