- 3 bulan yang lalu
- #bankindonesia
- #dpr
- #rupiah
- #breakingnews
JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan penyebab melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Senin (22/9/2025).
"Di hari-hari terakhir ada tekanan dari global dan domestik sehingga rupiah melemah menjadi Rp16.500," ujar Gubernu BI, Perry Warjiyo.
"Komitmen kami adalah tren nilai tukar ke depan akan bergerak stabil dan bahkan ada kecenderungan menguat," lanjutnya.
Baca Juga Menkeu Purbaya Sindir Ekonom Ragu Data BPS Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12%: Dia Tak Seberapa Ngerti di https://www.kompas.tv/nasional/618886/menkeu-purbaya-sindir-ekonom-ragu-data-bps-pertumbuhan-ekonomi-ri-5-12-dia-tak-seberapa-ngerti
#bankindonesia #dpr #rupiah #breakingnews
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/618888/depan-dpr-gubernur-bi-beber-biang-kerok-rupiah-babak-belur
"Di hari-hari terakhir ada tekanan dari global dan domestik sehingga rupiah melemah menjadi Rp16.500," ujar Gubernu BI, Perry Warjiyo.
"Komitmen kami adalah tren nilai tukar ke depan akan bergerak stabil dan bahkan ada kecenderungan menguat," lanjutnya.
Baca Juga Menkeu Purbaya Sindir Ekonom Ragu Data BPS Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12%: Dia Tak Seberapa Ngerti di https://www.kompas.tv/nasional/618886/menkeu-purbaya-sindir-ekonom-ragu-data-bps-pertumbuhan-ekonomi-ri-5-12-dia-tak-seberapa-ngerti
#bankindonesia #dpr #rupiah #breakingnews
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/618888/depan-dpr-gubernur-bi-beber-biang-kerok-rupiah-babak-belur
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan anggota Dewan yang terhormat atas terselenggaranya rapat kerja ini dalam rangka memberikan penjelasan terkait laporan kinerja Bank Indonesia Tiduruan 2020-25.
00:16Saya lengkap dari Dewan Gubernur, ada Budes Tridama Yanti, Deputi Gubernur Pak Yudha, Deputi Gubernur Aida Budiman, Deputi Gubernur Fidanese Hintarpa, dan Deputi Gubernur Riki Gozali.
00:32Jadi laporan kinerja Tiduruan 2020-25 secara tertulis sudah kami sampaikan kepada Bapak Presiden dan juga Komisi 11 DPR RI yang itu saja bukunya juga sudah kami sampaikan secara lengkap.
00:52Ada tiga buku utama, yang pertama adalah mengenai fungsi tugas pemenang capaian program kerja dan indikator kinerja utama, yang kedua adalah anggaran, dan yang ketiga adalah kinerja Dewan Gubernur dan anggota Dewan Gubernur.
01:11Kalau slide-nya bisa ditampilkan, silahkan kawan-kawan, itu saja.
01:18Oleh karena itu, pimpinan dan anggota Komisi 11 DPR RI yang kami hormati pada slide berikutnya, dalam kesempatan ini perkenankanlah kami untuk melaporkan lima hal.
01:32Yang pertama, kami sampaikan kembali untuk pengingat kita bersama, sistem tata kelola kebijakan dan kelembagaan yang menjadi dasar kami di Bank Indonesia melakukan amanah undang-undang.
01:44Yang kedua adalah perkembangan ekonomi terkini dan respon bauran kebijakan Bank Indonesia.
01:50Baru yang ketiga adalah mengenai laporan pelaksanaan tugas program dan indikator kinerja.
01:56Keempat, laporan pelaksanaan anggaran.
02:00Dan yang kelima, laporan kinerja Dewan Gubernur dan anggota Dewan Gubernur.
02:06Kami akan mulai masuk bagian pertama, yaitu sistem tata kelola kebijakan dan kelembagaan.
02:14Tolong slide-nya mengikuti Bapak ya.
02:16Bapak pimpinan dan anggota Komisi 11 DPR RI yang terhormat, Bank Indonesia senantiasa mengutamakan prinsip tata kelola yang baik dan profesional yang sesuai amanah undang-undang.
02:29Dan pelaksanaan tata kelola ini diatur dalam peraturan Dewan Gubernur tentang sistem tata kelola kebijakan dan kelembagaan Bank Indonesia atau kami singkat disebut Sistapel.
02:43Pengaturan dimaksud mencapap tujuan, sasaran, area, prinsip, elemen, dan strategi dalam kami melakukan tugas dan pewenang yang diamatkan undang-undang.
02:55Tujuan sistem tata kelola ini adalah tentu saja sesuai undang-undang mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
03:13Kemudian dari areanya, sistem tata kelola ini ada area kebijakan dan ada area kelembagaan.
03:24Prinsipnya di sana kesimbangan antara independensi, konsistensi, koordinasi, akuntabilis, dan transparansi.
03:33Dan kemudian dari sisi strateginya, ada strategi perumusan, strategi pelaksanaan, dan strategi pengendalian untuk baik kebijakan maupun kebijakan utama, kebijakan bank sentra, maupun kebijakan kelembagaan.
03:54Yang di dalamnya termasuk strategi bagaimana kami melakukan koordinasi dan juga akuntabilis dan transparansi.
04:02Penerapan strategi untuk tata kelola kebijakan dituangkan dalam kerangka bauran kebijakan bank sentra yang mengintegrasikan kebijakan moneter, sistem pembayaran, dan makrobresel untuk mencapai tujuan stabilitas nilai rupiah,
04:18memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
04:29Sementara untuk strategi untuk tata kelola kelembagaan, itulah bauran kebijakan kelembagaan yang mengintegrasikan kebijakan organisasi,
04:41yaitu rencana strategis, program kerja, dan proses binis, sumber daya, baik keuangan, SDM, maupun aset, dan tata kelola yang baik,
04:50yaitu ketersediaan peraturan ketentuan, manajemen risiko, dan audit internal untuk mewujudkan lembaga Bank Indonesia yang profesional dan bertata kelola yang baik.
05:03Slide berikutnya, kemudian dalam melakukan tugas dan wawonannya, Bank Indonesia menerapkan sistem perencanaan strategis,
05:12baik jangka menengah dan jangka pendek di area kebijakan dan kelembagaan.
05:18Tentu saja dijabarkan dari undang-undang menjadi visi misi, kemudian arah pandangan Dewan Gubernur ke depan secara kolektif,
05:27atau sekitar kami sebut strategic foresight, dan prosesnya dilakukan sesuai dengan proses pengambilan keputusan
05:35yang dimulai dari proses inisiasi, verifikasi oleh satuan kerja, rekomendasi oleh komite, dan persetujuan dalam rapat Dewan Gubernur.
05:47Ini yang kemudian dikomunikasikan ke seluruh satuan kerja dalam forum komunikasi lingkup Bank Indonesia yang kita sebut rapat kerja,
05:58baik tengah tahun maupun akhir tahun.
06:01Perencanaan strategis jangka menengah dijabarkan ke dalam rencana bisnis strategis Bank Indonesia untuk jangka waktu lima tahun.
06:09Kami baru saja tahun lalu merumuskan rencana strategis yang baru untuk 2026 sampai 2030.
06:17Di dalamnya rencana bisnis strategis itu ada respon kebijakan maupun transformatif.
06:24Dituangkan dalam rencana strategis lima tahun, cetak biru seperti blue brain, dan rencana induk.
06:31Ini yang kemudian menjadi perdoman untuk perencanaan tahunan maupun juga perdoman kami semua
06:37untuk bagaimana mengarahkan Bank Indonesia secara bersama menuju destination statement,
06:44sasaran akhir lima tahun dengan strategi utama maupun program kerja,
06:49dan setuga tahapan dan waktu pencapaian.
06:52Dari rencana bisnis strategis lima tahun itu kami susun penyusunan rencana kerja tahunan Bank Indonesia.
07:00Prosesnya ada aran tahunan Gubernur Bank Indonesia yang berkaitan dengan perakiraan lingkungan strategis,
07:07kemudian sasaran strategis tahunan yang perlu dicapai,
07:10maupun juga strategi utama dan program utama yang perlu menjadi prioritas untuk tahun yang akan datang.
07:18Dan kemudian, Bank Indonesia, ada 12 program strategis yang mencakup area kebijakan
07:26dan area kelembagaan yang bersifat respon kebijakan maupun transformatif.
07:32Setiap program strategis dimaksud memuat antara lain,
07:35fokus sasaran strategis tahunan yang perlu dicapai,
07:38indikator kinerja utama, program kerja,
07:41serta satuan kerja koordinator dan anggarannya.
07:46Setelah memasukkan anggaran yang diperlukan,
07:48itulah perencanaan tahunan Bank Indonesia,
07:51yang kemudian dirumuskan dalam program kerja anggaran tahunan Bank Indonesia,
07:56yang kemudian untuk anggaran operasional,
07:59kami mohon persetujuan dari DPR RI, Komisi 11,
08:04dan untuk anggaran kebijakan, kami juga sampaikan untuk informasi.
08:09Setelah mendapat persetujuan dari Komisi 11,
08:12kemudian program kerja Bank Indonesia menjadi acuan dalam rencana kerja dan satuan kerja.
08:21Selain berikutnya, bagaimana untuk dari sistem perencanaan,
08:25lima tahun dan tahunan tadi,
08:27kemudian dijabarkan dalam sistem pengambilan keputusan di Bank Indonesia.
08:34Bapak pimpinan dan anggota Komisi 11 DPR RI yang terhormat,
08:37guna memujukkan tata kelola yang baik dan profesional dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
08:44sistem perencanaan Bank Indonesia sudah dituangkan dalam peraturan Dewan Gubernur nomor 3 tahun 2025
08:50tentang sistem pengambilan keputusan di Bank Indonesia dan bagaimana untuk peran anggota Dewan Gubernur.
08:59Pengambilan keputusan di Bank Indonesia ada secara berjenjang sesuai dengan kadarnya,
09:07apakah itu kebijakan prinsipil dan strategis di Dewan Gubernur,
09:10kemudian implementasi kebijakan prinsipil dan strategis yang nanti dituangkan dalam masing-masing ADG
09:17maupun juga bagaimana yang tidak melakukan, tidak dinyatakan prinsipil dan strategis.
09:25Jenjangnya ada tahapan inisiasi dan verifikasi yang kemudian itu dirumuskan rapat pimpinan satuan kerja,
09:34kemudian rekomendasinya dibahas dalam rapat komite dan kemudian pengambilan keputusannya
09:41untuk rapat Dewan Gubernur baik bulanan maupun mingguan.
09:44Itu yang berkaitan dengan kebijakan prinsipil dan strategis.
09:51Semua proses pengambilan keputusan Bank Indonesia baik dalam rapat komite maupun RDG
09:57itu mendasarkan pada prinsip musawarah untuk memufakat dengan menerapkan prinsip kolektif kolegial.
10:07Proses pengambilan keputusan di Bank Indonesia dan juga tadi sistem perencanaan tadi
10:12kemudian menjadi dasar untuk bagaimana pembagian tugas dan wawanan Bank Indonesia oleh Dewan Gubernur.
10:21Selain berikutnya, ketentuan lebih lanjut ini ada dalam peraturan Dewan Gubernur
10:27sesuai dengan amanat dalam undang-undang.
10:32Dalam pengaturan PDG tersebut, dapat kami sampaikan peran dan Dewan Gubernur itu ada empat peran.
10:45Yang pertama tentu saja adalah rapat Dewan Gubernur.
10:49Sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi, RDG, rapat Dewan Gubernur menetapkan
10:55kebijakan prinsipil dan strategis, melakukan evaluasi kebijakan,
11:00dan atau meminta laporan atas kebijakan untuk diketahui.
11:05Pengambilan keputusan di Dewan Gubernur atas dasar musawarah dan memufakat,
11:12dan kemudian masing-masing anggota ada hak suara yang sama,
11:16dan keputusan Dewan Gubernur adalah mengikat seluruh anggota Dewan Gubernur
11:21karena itu keputusan Bank Indonesia.
11:23Di jenjang komite, dalam komite, komite diketahui oleh salah satu anggota Dewan Gubernur
11:31dengan wakil ketua dan anggota terdiri dari anggota Dewan Gubernur
11:35sesuai dengan lingkup tugasnya.
11:37Misalnya Bu Destri ini salah satunya adalah ketua komite bawahan kebijakan utama
11:44di mana semua anggota ADG, termasuk saya, itu sebagai anggotanya.
11:48Pak Yuda, itu adalah ketua komite kebijakan makronisnya,
11:52antara lain juga ada komite yang lain, termasuk digital,
11:56dan kemudian kami yang lain juga sebagai anggotanya.
12:00Bu Aida, sebagai ketua kebijakan ekonomi moneter,
12:04dan yang lain juga sebagai anggotanya.
12:08Dan Bu Vili, itu ketua komite stabilitas pembayaran,
12:12dan juga ada komite yang lain,
12:14dan yang lain menjadi anggotanya, Pak Rigi,
12:18salah satunya adalah komite kebijakan untuk keuangan ekonomi dan keuangan daerah
12:24maupun yang lain-lain.
12:26Dan saya banyak kemudian di komite SDM, komite Tata Kelola,
12:31dan juga komite berkaitan dengan perencanaan strategis.
12:36Sebagaimana kewenangannya komite adalah merekomendasi kebijakan prinsipil dan strategis
12:42sebelum mendapat persetujuan dari RDG.
12:45Dan ini akan meningkatkan kekualitas dan juga efisiensi dari rapat RDG.
12:53Dan pengambilan keputusannya juga musyarah untuk pembuhakat secara prinsip kolegal.
12:59Kemudian yang ketiga adalah setiap anggota Dewan Kemenur,
13:02itu sebagai pengarah program strategis dan program transformasi.
13:07Seperti tadi kami sampaikan, Pak Nusa, ada 12 program strategis
13:11di mana kemudian masing-masing ADG itu sebagai ketua pengarah dari program strategis tersebut.
13:19Tentu saja sesuai dengan kewenangannya.
13:22Program strategis 1 dan 2 itu diketuai oleh Bu Aida.
13:26Program strategis 3-4 makrobilis oleh Pak Yuda.
13:305 dan 6 adalah Bu Vilianing Seh, kemudian adalah 7 dan 8 itu Bu Destri,
13:399 Bu Vilianing Seh, dan juga ada yang lain-lain.
13:44Jadi itu sebagai ketua pengarah.
13:46Baru yang keempat adalah sebagai koordinator pelaksanaan tugas operasional dari Satuan Kerja
13:53dalam pengambilan keputusan mengenai pelaksanaan operasional dimaksud,
13:59itu tentu saja disesuai dengan tugas pokok dan proses kerja masing-masing Satuan Kerja
14:09yang sudah diatur dalam proses bisnis.
14:13Itulah yang dapat kami sampaikan sistem pengambilan keputusan
14:16di mana ada unsur-unsur quality assurance, ada cek balan,
14:22dan kemudian bagaimana peran dan anggota Dewan Gubernur bersama.
14:26Kami membawa Bank Indonesia menuju rencana strategis 5 tahunan
14:30dengan program kerja tahunan dan dalam rangka menjalankan mandat Bank Indonesia
14:36sesuai dengan undang-undang.
14:39Oleh karena itu, kenapa kami sudah ada terjadwal rapat Dewan Gubernur Bulanan
14:47yang kami lakukan, baik yang sikupnya adalah untuk kebijakan setiap bulan,
14:54sementara rapat Dewan Gubernur Kelembagaan itu secara triulanan.
14:59Sementara itu juga untuk evaluasi dan pengambilan kebijakan-kebijakan
15:04prinsip-kebijakan strategis yang lain,
15:05kami setiap minggu dua kali rapat Dewan Gubernur Mingguan,
15:09yaitu hari Selasa dan Kamis.
15:12Demikian juga kami terus juga ada berbagai forum untuk sinergi dan koordinasi
15:16bersama mitra kerja di dalam negeri maupun kerjasama internasional.
15:21Itu bagian pertama yang dapat kami sampaikan,
15:25karena ini penting kami sampaikan kembali bagaimana dari undang-undang,
15:30mandat dan wawonan menjadi perencanaan strategis 5 tahun dan tahunan,
15:34dan kemudian sistem pengambilan keputusan,
15:38dan bagaimana kami secara kolektif-kolegial,
15:41musyarah mufakat di Dewan Gubernur,
15:44memimpin Bank Indonesia,
15:46dan juga pemimpin-pemimpin satuan kerja yang bersama kami,
15:50ini full team,
15:51semua yang di baris kedua,
15:53ini adalah pemimpin-pemimpin satuan kerja,
15:55kami yang itu saja sangat mereka yang sangat dedicated untuk melakukan tugas-tugas ini
16:03untuk menjalankan amanat undang-undang.
16:07Kami akan berlanjut kepada bagian yang kedua,
16:11selain berikutnya,
16:13yaitu adalah lingkungan strategis,
16:16yaitu perkembangan ekonomi terkini dan bauran kebijakan Bank Indonesia,
16:19yang tentu saja ini nanti menjadi bagian dari pelaksanaan program,
16:25dari perencanaan strategis,
16:27pengambilan keputusan,
16:29respon kebijakan,
16:30dan juga bagaimana kami membawa berbagai kemajuan di Bank Indonesia.
16:37Kami akan masuk dari perkembangan ekonomi terkini dan bauran kebijakan,
16:42yaitu dari kondisi global.
16:45Slide berikutnya,
16:48sebagaimana kami sampaikan dalam berbagai kesempatan terakhir pada saat rapat pembahasan asumsi makro,
16:55bahwa perekonomian dunia dalam tren melambat,
16:59akibat dampak penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat dan ketidakpastian yang masih tinggi.
17:06Berdasarkan asesian kami dalam rapat Dewan Gubernur 16-17 yang kemarin,
17:12kami melihat kembali yang menunjukkan bahwa berbagai indikator menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di sebagian besar negara,
17:22disertai dengan disparitas pertumbuhan antar negara.
17:27Di Amerika Serikat,
17:28keyakinan para pelaku ekonomi menurun,
17:30seiring dengan implementasi kebijakan yang tarif yang berdampak pada melamahnya konsumsi.
17:36Demikian juga di Tiongkok juga melambat akibat menurunnya ekspor,
17:42terutama ke Amerika Serikat sebagai dampak tarif resiprokal,
17:46dan juga di ekonomi Eropa dan Jepang juga dalam tren menurun.
17:50Sementara ekonomi India sedikit meningkat karena stimulus foskal dalam mendorong konsumsi.
17:57Tentu saja secara kesuruhan itu berdampak pada ekonomi Indonesia.
18:03Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2025 akan berpontensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di bawah sekitar 3%.
18:14Di Amerika, prospek ekonominya juga melambat dengan kemudian ada mulai turunnya tekanan inflasi dan meningkatnya unemployment,
18:28dan karenanya Fed Fund Rate sudah memulai penurunan suku bunganya terakhir kemudian di September,
18:35dan kami perkirakan bahwa di tahun ini setidaknya, Bu Aida ya, mungkin sekali lagi sebagian pasar mengatakan dua kali,
18:44tapi kami baseline-nya ada satu kali, tahun depan kemungkinan ada dua kali penurunan Fed Fund Rate.
18:51Dan tentu saja ini juga perlu kita cermati.
18:56Di pasar keuangan global, US Treasury juga menurun sejalan dengan ekspektasi penurunan,
19:03dan untuk jangka kedepannya dalam tren ini, indeks mata uang dolar Amerika surkat juga ada trennya adalah menurun,
19:14meskipun dalam waktu ke waktu, minggu-minggu memang mata uang dolar dipengaruhi oleh dinamika ekonomi dan politik yang terjadi.
19:24Oleh karena itu, kenapa aliran modal ke global, ke emerging market memang masih terjadi volatilitas,
19:32dan karenanya dampak rambatan global itu terus kita waspadai dan perlu diantisipasi untuk bagaimana kami di Bank Indonesia
19:41merumuskan respon kebijakan untuk memperkuat ketahanan dengan stabilitas,
19:48tapi juga tetap bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
19:53Selain berikutnya, pertumbuhan ekonomi di dalam negeri cukup baik,
19:58namun demikian kita harus bersama-sama meningkatkan karena tingkat pertumbuhan yang ada sekarang masih di bawah kapasitas perekonomian.
20:08Setelah pada triwulan 2, sebagaimana kita ketahui pertumbuhan ekonomi kita 5,12 persen,
20:16sesuatu yang perlu kita syukuri.
20:19Sementara pada triwulan 3, 20, 25 ini sejumlah indikator masih menunjukkan upaya yang perlu kita terus lakukan.
20:29Misalnya, konsumsi rumah tangga masih belum kuat karena ekspektasi konsumen,
20:34konsumen, kelompok menengah ke bawah, serta terbatasnya ketersediaan lapangan kerja.
20:40Demikian juga, investasi juga perlu diperkuat dengan realisasi berbagai program-program prioritas,
20:46termasuk pengembangan kawasan ekonomi khusus.
20:50Sementara ekspor itu masih cukup baik dengan kenaikan produk pertanian dan manufaktur khususnya,
20:58CBO ke India.
20:59Oleh karena itu, untuk ke depan, kami di Indonesia terus melakukan sinergi dengan pemerintah
21:07agar kebijakan-kebijakan pelonggaran yang kami tempuh dari sisi Bank Sentral
21:12dapat bersinergi dengan stimulus fiskal dan sektoril dari pemerintah
21:18dan karenanya untuk bersama mendorong pertumbuhan ekonomi
21:21dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian.
21:24Dari sisi fiskal, kami menyambutkan baik rencana pemerintah
21:28untuk meningkatkan belanja pemerintah
21:32dengan juga pelaksanaan dari paket kebijakan ekonomi pemerintah
21:38dan kami perkirakan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di sektoril.
21:45Kami terus akan memperkuat bauran kebijakan.
21:49Seluruh bauran kami adalah untuk mendorong pertumbuhan
21:52baik di moneter, makrobusial, maupun sistem pembayaran
21:55dan karenanya sinergitas itu menjadi sangat penting.
21:59Secara keseluruhan kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kiri di tahun 2025 ini
22:05dapat berada di atas titik tengah kisaran 4,6 sampai dengan 5,1 persen.
22:12Kami perkirakan itu 5,1 persen atau sedikit lebih tinggi
22:19dari yang secara keseluruhan untuk tahun 2025.
22:27Selain berikutnya, ketahanan eksternal ekonomi Indonesia
22:31cukup kuat untuk menghadapi dampak global
22:34dari neraca pembayaran yang tetap sehat
22:37maupun juga stabilitas nilai tukar rupiah
22:41yang terus kami lakukan langkah-langkah stabilisasinya.
22:45Dari neraca pembayaran,
22:47suruh plus neraca perdagangan masih relatif tinggi.
22:50Demikian juga transaksi modal dan finansial
22:53itu khususnya dari investasi langsung itu cukup bagus
22:57dan tentu saja suruh plus dari investasi Portofilio
23:01meskipun memang terjadi volatilitas.
23:04Pada investasi Portofilio ke SPN,
23:08kalau kita lihat year to date 432 juta dolar Amerika Serikat
23:14terutama ke SPN.
23:17Untuk nilai tukar, kami laporkan tetap terkendali.
23:22Kami, komitmen kami untuk melakukan stabilisasi
23:25karena ketidakpastian yang tinggi
23:28baik dari global maupun dari domestik
23:31kami terus melakukan intervensi
23:33baik di pasar luar negeri
23:35melalui offshore non-delivery forward
23:38maupun pasar dalam negeri
23:40melalui transaksi secara tunai atau spot-spot
23:43domestic non-delivery forward
23:45maupun juga bagaimana kami melakukan pembayaran SPN
23:49di pasar sekunder.
23:50Secara keseluruhan nilai tukar rupiah
23:52terhadap dolar pada September
23:54menguat 0,30% dari Agustus
23:58meskipun minggu-minggu ini terjadi tekanan
24:01baik dari sisi global maupun dari sisi domestik.
24:06Komitmen kami bahwa tren nilai tukar ke depan
24:09akan bergerak stabil
24:11dan bahkan ada kesendurungan menguat
24:14sejalan dengan komitmen Bank Risa
24:16dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
24:19Imbal hasil yang menarik
24:20Inflasi yang rendah
24:21dan prospek pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.
24:26Setelah berikutnya
24:27inflasi itu rendah dan terkendali dalam sasaran
24:30sebagaimana kita ketahui
24:32inflasi Agustus tercatat rendah 2,31%
24:36bahkan inflasi inti itu juga rendah 2,17%
24:42semua faktor-faktor itu mendukung terkendalinya inflasi
24:48yang perlu dicermati adalah inflasi volatil food
24:53atau harga pangan yang memang terjadi peningkatan
24:56pada bulan kemarin menjadi 4,47%
25:00oleh karena itu memang sinergitas Bank Risa
25:03dengan tim pengendalian inflasi pusat dan daerah
25:07itu terus kami lakukan
25:09termasuk melalui 46 kantor-kantor Bank Indonesia
25:12di seluruh Indonesia
25:14kami meyakini bahwa inflasi tahun 2025-2026
25:18tetap akan rendah dalam sasaran
25:202,5% plus minus 1%
25:23termasuk inflasi inti
25:24yang tetap rendah
25:26karena ekspektasi inflasi yang terjangkar
25:28kapasitas ekonomi yang masih besar
25:30imported inflation yang terkendali
25:32dan dampak positif dari digitalisasi.
25:36Selain berikutnya
25:37di bidang stabilitas sistem keuangan
25:39secara keseluruhan itu terjaga
25:41pertumbuhan kredit ada peningkatan
25:44tapi memang perlu upaya bersama
25:46untuk mendorong pertumbuhan kredit
25:49dan agar juga berkontribusi
25:51terhadap pertumbuhan ekonomi.
25:54Ketahanan perbankan tetap kuat
25:56dan juga likuiditas juga lebih dari cukup
26:00sehingga secara keseluruhan mendukung
26:02stabilitas sistem keuangan.
26:03ketahanan itu terlihat
26:07dari rasio permodalan yang tinggi
26:09capital adequacy ratio 20,88%
26:13kondisi likuiditas juga longgar
26:16alat likuid terhadap DPK
26:18dana pihak ketiga 27,25%
26:21dan risiko kredit juga relatif rendah
26:24dengan rasio kredit bermasalah
26:26yang rendah secara gross 2,28
26:29sesaraan itu 0,86%.
26:33grafik kanan dan kiri menunjukkan
26:35kiri bawah menunjukkan pertumbuhan kredit
26:38yang memang di bulan Agustus kemarin
26:42meningkat 7,56% dari 7,03%
26:46tapi kami berpandangan
26:49ini perlu terus kita dorong
26:51agar kredit ini bisa mendukung
26:54pertumbuhan ekonomi.
26:55kalau dari sisi jenisnya kredit investasi cukup baik
26:5913,86%
27:00tapi kredit modal kerja itu
27:03tumbuhnya 3,53%
27:06intinya itu saja
27:06dari korporasi
27:08itu memang untuk kebutuhan modal kerjanya
27:11tumbuhnya memang tidak terlalu besar
27:14konsumsi 7,89%
27:16kemudian dari sisi segmennya
27:18korporasi itu 11,66%
27:21sementara untuk komersial
27:23konsumsi dan UMKM
27:24tumbuhnya relatif rendah
27:27dari sisi sektor ekonomi
27:29pertumbuhan kredit terutama
27:30berorientasi ekspor
27:32seperti pertambangan 20,04%
27:35maupun orientasi domestik khususnya
27:38untuk transportasi
27:3917,48%
27:42dan jasa sosial 26,8%
27:46tapi sektor-sektor lain
27:47kredit industri
27:487,88%
27:51perlu kita dorong
27:52pertanian 5,54%
27:54perlu kita dorong
27:55perdagangan
27:561,94%
27:57juga kita perlu dorong
27:59di samping kemudian
28:00sektor-sektor yang lain
28:02slide berikutnya
28:04digitalisasi sistem pembayaran
28:06kami terus lakukan
28:08sejalan dengan blueprint
28:09sistem pembayaran
28:10yang sudah kami perpanjang
28:12ke 20-30
28:14dimana memang dasarnya
28:16bagaimana kami terus
28:18mendorong
28:19pengembangan
28:20infrastruktur
28:21sistem pembayaran
28:22konsolidasi industri
28:24kemudian
28:25memperbanyak
28:26inovasi
28:27kemudian juga
28:28kerjasama internasional
28:29maupun rencana
28:30untuk rupiah
28:32digital
28:32Indonesia termasuk
28:34yang cepat
28:35di dalam melakukan
28:36digitalisasi sistem pembayaran
28:38dan itulah juga
28:39mendukung
28:40digitisasi ekonomi
28:42keuangan nasional
28:42dan mendukung
28:43pertumbuhan ekonomi
28:45volume transaksi
28:46pembayaran digital
28:47mencapai 4,43 miliar
28:49transaksi
28:49atau tumbuh
28:5139,8%
28:54dan juga
28:55didukung oleh
28:56peningkatan
28:57dari berbagai
28:58elemennya
28:59terutama
29:00mobile
29:01dan internet banking
29:02termasuk
29:03menggunakan QR
29:04Indonesian Standard
29:05yang cepat
29:06QR Indonesian Standard
29:08atau CRIS
29:08penggunanya
29:09hampir 60 juta
29:13lebih dari 57 juta
29:15kemudian
29:16penggunanya
29:17adalah 40 juta
29:18dimana
29:19sebagian besar
29:20adalah merchant
29:20menunjukkan
29:21digitalisasi ekonomi
29:23yang kami lakukan
29:23melalui sistem
29:24pembayaran
29:25itu memang
29:26mendorong
29:27pertumbuhan ekonomi
29:28berkelanjutan
29:29termasuk
29:29inklusif
29:30termasuk
29:31UMKF
29:31dan ini terbukti
29:32juga
29:33masyarakat
29:35semakin gemar
29:36menggunakan
29:37penyelesaiannya
29:39melalui BI
29:39Fast Payment
29:40yang tumbuh
29:41sangat tinggi
29:4127,54%
29:44dan kemudian
29:46ketersediaan
29:46uang rupiah
29:47juga kami pastikan
29:48di berbagai
29:49pelosok
29:50Indonesia
29:51termasuk
29:52daerah terluar
29:54terdepan
29:55dan terpercil
29:56kami terus
29:57mendorong
29:58digitalisasi
29:59pembayaran ini
30:00yang memang
30:01difokuskan
30:02sesuai
30:03blueprint
30:03sistem pembayaran
30:04kami adalah
30:05bagaimana
30:06infrastruktur yang
30:07stabil
30:08struktur di
30:09industri yang
30:09sehat
30:10maupun juga
30:11kesimbangan
30:11antara
30:12inovasi
30:13dan kemudian
30:14keamanan
30:15dalam
30:15bertransaksi
30:16kami terus
30:17bekerjasama
30:18berkolaborasi
30:19dengan industri
30:20khususnya
30:21melalui
30:21asosiasi
30:22sistem pembayaran
30:23nasional
30:24untuk bersama-sama
30:25mendorong
30:26digitalisasi
30:27ekonomi
30:27termasuk juga
30:28kerjasama
30:29secara
30:30internasional
30:31itulah
30:32termasuk juga
30:33yang kami
30:34sampaikan
30:35di sini
30:35adalah bagaimana
30:36kami juga
30:37melakukan
30:37elektronifikasi
30:39transaksi
30:39keuangan
30:40pemerintah
30:40daerah
30:41kanan bawah
30:42menunjukkan
30:42496
30:44pemda
30:45itu sudah
30:45melakukan
30:46digitalisasi
30:47sehingga
30:47bisa
30:48mendukung
30:50penerimaan
30:51pajak
30:51maupun
30:52juga
30:52efisiensi
30:53dan tata
30:53kelola
30:54pengeluaran
30:54keuangan
30:55daerah
30:56itulah
30:57yang terus
30:58kami
30:58dorong
30:59melalui
31:00kantor-kantor
31:01Bank Indonesia
31:01di
31:0246
31:02di
31:03wilayah
31:04Indonesia
31:05jadi
31:05secara keseluruhan
31:06seluruh kebijakan
31:07kami adalah
31:09mendorong
31:10pertumbuhan
31:11ekonomi
31:11dengan tetap
31:12menjaga
31:13stabilitas
31:14CC
31:15keuangan
31:15itulah slide berikutnya
31:17yang
31:17kami rumuskan
31:19dalam
31:20bauran
31:21kebijakan
31:22Bank Indonesia
31:23yang kami
31:24terus
31:24perkuat
31:25dan diarahkan
31:26untuk mendorong
31:27pertumbuhan ekonomi
31:28dengan tetap
31:29menjaga
31:30stabilitas
31:31perekonomian khususnya
31:32inflasi
31:32dan nilai
31:33tukar
31:33dan mendukung
31:35bersih
31:35dengan program
31:37asacita
31:38pemerintah
31:40segera
31:41gambar kiri
31:42atas
31:42menunjukkan
31:43bagaimana
31:44kebijakan
31:44moneter
31:45ditempuh
31:46kami tempuh
31:46melalui penurunan
31:47suku bunga
31:48BI
31:48stabilisasi
31:49nilai
31:49tukar rupiah
31:50dan ekspansi
31:51liquiditas
31:52moneter
31:52di kebijakan
31:53makronisial
31:54kami juga
31:55terus melakukan
31:56insentif
31:56liquiditas
31:57makronisial
31:58untuk mendorong
31:59kredit
31:59pembiayaan
32:02termasuk
32:03sektor-sektor
32:05strategis
32:05pemerintah
32:06dan digitasi
32:07kami terus
32:08lakukan
32:08untuk ekonomi
32:10keuangan digital
32:10nasional
32:11dan elektronisasi
32:12keuangan
32:13daerah
32:14dan ini
32:15kami juga
32:16terus sinergi
32:16di kantor
32:18pusat
32:18maupun
32:1946 kantor-kantor
32:20bangunan
32:21dan 6 kantor
32:22perwakilan
32:23di dalam
32:24secara ringkasnya
32:25secara intinya
32:27Bapak
32:27pimpinan
32:28dan anggota
32:29komisi 11
32:30DPRK
32:31kami laporkan
32:32bahwa
32:33Bank Indonesia
32:34all out
32:34kami all out
32:35untuk mendorong
32:37pertumbuhan ekonomi
32:38melalui
32:39kewanangan-kewanangan
32:39yang ada di
32:40kami
32:41dengan tetap
32:42menjaga
32:43inflasi yang rendah
32:44dan stabilitas
32:45nilai tukar
32:46ada 6 poin
32:48yang dapat
32:49kami tekankan
32:50di sini
32:50dari berbagai
32:51kebijakan-kebijakan
32:53yang kami
32:53telah
32:54tempuh
32:55untuk
32:55bersama
32:56pemerintah
32:57mendukung
32:59pelaksanaan
33:02dari program-program
33:03astasita
33:04tadi
33:04yang pertama
33:05kami telah
33:07menurunkan
33:08suku bunga
33:09kebijakan
33:09menurutnya
33:10BI
33:10RIT
33:10kali
33:11jumlahnya
33:131,5%
33:14atau
33:15150
33:15basis point
33:17menjadi
33:174,75%
33:19dan ini adalah
33:20level yang terendah
33:22sejak tahun
33:232022
33:24kami telah
33:27memutuskan
33:28September
33:282024
33:29kemudian
33:30Januari
33:31Mei
33:31Juli
33:32Agustus
33:33dan September
33:34masing-masing
33:3425
33:36basis point
33:37yang terakhir
33:39kami putuskan
33:3916-17
33:41Desember
33:41kemarin
33:42bahkan
33:42kami juga
33:43menurunkan
33:44suku bunga
33:45deposit facility
33:46turunnya
33:48lebih besar
33:4850 basis point
33:503,75%
33:51untuk
33:52lebih mendorong
33:53bagaimana
33:54perbankan
33:54lebih memanfaatkan
33:56pelonggaran
33:57liquiditasnya
33:57untuk penyaluran
33:58kredit
33:58dan ke
33:59sektor
34:00real
34:00kami melihat
34:02bahwa
34:03keputusan ini
34:03sejalan
34:04karena inflasi
34:052025-2026
34:07akan tergandali
34:08dalam sasaran
34:09dan perlunya
34:10kami
34:10turut mendukung
34:12pertumbuhan
34:13ekonomi
34:14ke depan
34:14oleh karena itu
34:15kami
34:16ke depan
34:16kami akan terus
34:17mencermati
34:18prospek
34:19pertumbuhan
34:19ekonomi
34:20dan inflasi
34:21dalam memanfaatkan
34:23ruang penurunan
34:24suku bunga
34:24BI rate
34:25lebih lanjut
34:25dengan mempertimbangkan
34:27stabilitas
34:28nilai tukar
34:29rupiah
34:30kedua
34:31kami terus
34:33berkomitmen
34:34menjaga
34:34stabilitas
34:35nilai tukar
34:36rupiah
34:37baik
34:38seperti tadi
34:38disampaikan
34:39intervensi
34:40di luar negeri
34:41pasar non-delivery
34:42forward
34:43luar negeri
34:44maupun transaksi
34:44dalam negeri
34:45secara tunis
34:46spot
34:46maupun domestik
34:47non-delivery
34:48forward
34:49dan kemudian
34:51juga
34:51disertai
34:53dengan
34:54pembelian
34:54SPN
34:55dari pasar
34:56sekunder
34:56dan untuk
34:58meningkatkan
34:58liquiditas
34:59dapat kami
35:00laporkan
35:00memang dalam
35:01beberapa hari
35:02terakhir
35:02ada tekanan-tekan
35:03global
35:04maupun juga
35:05faktor-faktor
35:06domestik
35:06tapi kalau kita
35:07lihat
35:08nilai tukar rupiah
35:09yang pada
35:09awal April
35:102025
35:11dimana pada
35:12waktu itu
35:13pertama kali
35:14diumumkan
35:15kebijakan
35:15resipro
35:16tarif
35:17pada waktu itu
35:18pernah mencapai
35:19sekitar
35:20Rp17.000
35:21bahkan
35:21di atas
35:22Rp17.000
35:23dan kemudian
35:24kami kemarin
35:25telah
35:26melakukan
35:29stabilitasi
35:31sehingga
35:31kemarin
35:32menguat
35:32ke Rp16.300
35:35beberapa hari
35:36yang lalu
35:37dan kemudian
35:38memang kemudian
35:39di minggu
35:40hari-hari terakhir
35:41ada tekanan
35:42dari global
35:42dan domestik
35:43sehingga kemudian
35:44melemah
35:45menjadi Rp16.500
35:47kami
35:48kami terus
35:48berkomitmen kuat
35:50untuk menjaga
35:51stabilitas
35:51nilai tukar rupiah
35:52karena kami memandang
35:54bahwa
35:54stabilitas nilai tukar rupiah
35:56adalah bagian
35:57salah satu bagian
35:58penting
35:58dari stabilitas
35:59perekonomian
36:00dan stabilitas
36:01dari negara
36:02kesatuan
36:03Republik Indonesia
36:04nomor tiga
36:05kami
36:07melakukan
36:08ekspansi
36:09likuiditas
36:10moneter
36:10yaitu
36:12melalui strategi
36:13operasi moneter
36:14promarket
36:15untuk
36:15memperkuat
36:17efektivitas
36:18transisi penurunan
36:19suku bunga
36:20meningkatkan likuiditas
36:21dan juga
36:21mempercepat
36:22pendalaman
36:23pasar keuangan
36:24yang ini kami lakukan
36:26dengan penyelesaian
36:27penyelesaian
36:28struktur suku bunga
36:29instrumen moneter
36:30maupun juga
36:31meningkatkan
36:32likuiditas
36:32dengan penurunan
36:34sekuritas rupiah
36:35Bank Indonesia
36:35dan pembelian
36:37SPN
36:37di pasar sekunder
36:38secara terukur
36:39maupun juga
36:40dealer-dealer utama
36:41kami terus
36:42dorong
36:43untuk
36:44bertransaksi
36:45di pasar
36:46uang
36:47di pasar
36:48sekunder
36:48dapat kami
36:49laporkan
36:50ekspansi
36:51likuiditas
36:51moneter
36:52melalui operasi
36:53moneter
36:53itu
36:54tercemen
36:55dari penurunan
36:57sekuritas rupiah
36:58Bank Indonesia
36:59kalau kita
37:00bandingkan
37:01awal tahun ini
37:02dan sekarang
37:02telah turun
37:04200,35 trion
37:07jadi kami
37:07sudah ekspansi
37:08likuiditas
37:09moneter
37:09melalui penurunan
37:10SRBI
37:11itu
37:12200,35 trion
37:14pada waktu itu
37:15SRBI
37:17awal tahun
37:18916,97 trion
37:21sekarang ini
37:21sekitar
37:22716,62 trion
37:25per
37:2515
37:26centenberg
37:27oleh karena itu
37:28seperti tadi kami
37:29sampaikan
37:30agar
37:30likuiditas yang kami
37:31sampaikan
37:32ke pasar uang
37:33dan perbankan ini
37:34terus dialirkan
37:36ke sektor
37:36real
37:37makanya kemarin
37:38di
37:38RDG
37:3916-17
37:40Desember
37:40kami putuskan
37:41deposit
37:42fasilitenya
37:42turun lebih tinggi
37:43yaitu
37:4450 bisnis
37:45menjadi
37:453,75
37:46sehingga
37:47kelebihan
37:48likuiditasnya
37:48Bank Indonesia
37:49ini
37:49perbankan
37:52kami dorong
37:53untuk
37:54menggunakannya
37:55ke sektor
37:56real
37:56agar betul-betul
37:57pertumbuhan
37:58ekonomi
37:59yang lebih tinggi
38:00yang keempat
38:00kami juga
38:02setelah
38:03melakukan
38:03pembelian
38:04SBN
38:06dari
38:06pasar
38:07sekunder
38:08totalnya
38:09adalah
38:09217,10
38:12trion
38:12sejak
38:13Januari
38:13termasuk
38:14di dalamnya
38:15dari pasar
38:16sekunder
38:16dan
38:16debt
38:16switching
38:17160,07
38:19trion
38:20kami tegaskan
38:21disini
38:21bahwa
38:22pembelian
38:23SBN
38:24Bank Indonesia
38:24di pasar
38:25kunder
38:25adalah sejalan
38:27dengan
38:27kebijakan
38:28moneter kami
38:29yang ekspansif
38:30melalui penurunan
38:32suku bunga
38:33moneter
38:33dan ekspansi
38:34liquiditas
38:35itu yang sejalan
38:36kami melakukan
38:38program
38:38moneter
38:39berapa besar
38:40kami bisa
38:41lakukan
38:41dan ini
38:42sebagai
38:43realisasinya
38:45pembelian SBN
38:46juga
38:46sesuai mekanisme
38:47pasar
38:47terukur
38:48transgasan
38:49dan konsisten
38:50kami setiap bulan
38:51dalam komperensi
38:52kami mengumumkan
38:53berapa
38:54pembelian SBN
38:56dari pasar
38:56sekunder
38:57dan
38:58sejalan dengan
38:59program moneter
38:59untuk menjaga
39:00stabilitas
39:01tentu saja
39:02dengan
39:03pembelian SBN
39:04dari pasar
39:05sekunder
39:06ini
39:06sebagai
39:08bagian dari
39:08sinergi erat
39:09kami
39:09dari
39:10kebijakan
39:11bank
39:11nisa
39:11moneter
39:12maupun
39:12kebijakan
39:13fiskal
39:13pemerintah
39:14karena dengan
39:15pembelian SBN
39:16dari pasar
39:17sekunder
39:17ini
39:17membantu
39:18pemerintah
39:19dalam
39:19pembiayaan
39:20fiskalnya
39:21nanti kami
39:22laporkan
39:22dari
39:23sebagian
39:24dari SBN
39:25tersebut
39:26dipergunakan
39:27untuk
39:27pendanaan
39:28program
39:29ekonomi
39:29kerayaan
39:30dalam
39:30asasita
39:31seperti
39:32perumahan
39:32rakyat
39:33dan
39:33kooperasi
39:33desa
39:34merah putih
39:34sekali lagi
39:35pembelian SBN
39:36dari pasar
39:37kuning yang
39:37dilakukan
39:38bangsa
39:38sejalan dengan
39:39arah
39:40kebijakan
39:40moneter
39:41yang ekspansif
39:42melalui penurunan
39:43suku bunga
39:44BI rate
39:46dan ekspansi
39:47liquiditas
39:48moneter
39:48yang kelima
39:49di bidang
39:51makro
39:51misal
39:51seperti tadi
39:52kami juga
39:52melakukan
39:54insentif
39:55liquiditas
39:55makro
39:55misal
39:56berupa
39:57penurunan
39:57giro wajib
39:58minimum
39:59dari 9%
39:59ke 4%
40:01tapi kami
40:01hanya
40:02berikan
40:03kepada
40:03bank-bank
40:04yang
40:04menyalurkan
40:06kredit
40:06ke sektor-sektor
40:07prioritas
40:08termasuk
40:09dalam mendukung
40:10asasita
40:11jumlahnya
40:12sampai sekarang
40:13sudah
40:14Rp383,6
40:16triliun
40:17ini juga
40:18ekspansi
40:20liquiditas
40:20dan sekaligus
40:21mendorong
40:23bank-bank
40:23agar menyalurkan
40:25kredit
40:25ke sektor-sektor
40:26prioritas
40:27contohnya
40:28itu
40:29untuk sektor
40:30perumahan
40:30Rp103,4
40:32triliun
40:33kami
40:34sudah
40:34berikan
40:35insentif
40:35liquiditas
40:36kepada
40:36perbankan
40:37sektor
40:37pertanian
40:38perdagangan
40:39dan industri
40:39Rp124,8
40:42triliun
40:43sektor
40:44transformasi
40:45pariwisata
40:45dan ekonomi
40:46kreatif
40:46Rp22,7
40:48triliun
40:48dan
40:49untuk sektor
40:50OMKM
40:51mikro
40:51dan hijau
40:52itu
40:53itu adalah
40:53yang paling
40:54besar
40:54yaitu
40:55Rp132,1
40:57triliun
40:59ini adalah
41:00bagian
41:01bauran
41:03kebijakan
41:03moneter
41:04dan
41:04makrobodisial
41:05moneternya
41:06mendorong
41:08pertumbuhan
41:09ekonomi
41:09dengan tetap
41:10mencapai
41:11inflasi
41:11dan stabilitas
41:12nilai tukar
41:13dan makrobodisial
41:14juga
41:14longgar
41:15ini
41:16kami
41:17lakukan
41:17bauran
41:18moneter
41:18makrobodisial
41:19untuk
41:19mendorong
41:21penurunan
41:22suku bunga
41:22meningkatkan
41:23lingkaran
41:23dan mendorong
41:24kredit
41:24pembiayaan
41:25untuk agar
41:26mendorong
41:27pertumbuhan
41:28ekonomi
41:28yang lebih
41:29tinggi
41:30kami juga
41:31assessment
41:32transformasi
41:33SBDK
41:33kami terus
41:34lakukan
41:34setiap
41:35bulan
41:35keenam
41:36akselerasi
41:37sistem
41:38pembayaran
41:38terus kami
41:39tempuh
41:39sebagaimana
41:40kami
41:40sampaikan
41:41tadi
41:41kris
41:42itu semakin
41:43dikembari
41:44masyarakat
41:45dan sebagai
41:45juga
41:47penguatan
41:49sebagai
41:49kedalatan
41:50NKRI
41:52termasuk
41:53juga
41:53inovasi
41:54kris
41:55tanpa
41:55pindah
41:56atau kris
41:56tap
41:57demikian
41:57juga
41:57kerjasama
41:58kris
41:59setelah
41:59dengan
41:59Malaysia
42:00Singapura
42:00dan Thailand
42:01kami sudah
42:02perluas
42:02dengan Jepang
42:03dan sekarang
42:04dalam uji
42:04coba
42:05dengan Tiongkok
42:06dan kami
42:06juga
42:07terus
42:07melakukan
42:09koordinasi
42:10dan
42:11kolaborasi
42:12mohon doa
42:13dari itu
42:14ada juga
42:14kris
42:16itu bisa
42:16dipakai
42:17di Saudi Arabia
42:19khususnya
42:19nanti
42:20untuk
42:20jemaah
42:21umrah
42:21sehingga
42:22itu
42:22bisa
42:22dilakukan
42:23juga
42:23dengan
42:24India
42:24untuk
42:25menarik
42:25pariwisata
42:26dari
42:26India
42:27juga
42:28berkaitan
42:29dengan
42:29PIFAS
42:30yang tadi
42:30kami
42:30sampaikan
42:31termasuk
42:32juga
42:32elektronomisi
42:33transaksi
42:34keuangan
42:34pemerintah
42:35daerah
42:36tentu saja
42:37sinergitas
42:38kami terus
42:39lakukan
42:39dengan
42:39pemerintah
42:40Bank Indonesia
42:42fiskal
42:43sektorial
42:43dan juga
42:44dengan
42:45KSSK
Jadilah yang pertama berkomentar