JAKARTA, KOMPAS.TV Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando menyinggung soal pelantikan Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M. Qodari.
Hal itu ia sampaikan saat menanggapi isu "orang dari Geng Solo" disingkirkan dari kabinet Presiden RI, Prabowo Subianto.
"Siapapun menyebut tentang orang-orang Geng Solo disingkirkan," ujar Ade Armando dalam program Bola Liar KompasTv pada Jumat (19/9/2025).
"Saya akan menyebut Pak Purbaya itu gimana, dia menempati posisi yang sangat menentukan sekarang. Yang namanya Qodari, gimana, KSP," lanjutnya.
Sementara itu, Roy Suryo menyoroti kekompakan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming.
Baca Juga Roy Suryo ke Jokowi: Introspeksi Dong Kenapa Banyak Digugat di https://www.kompas.tv/nasional/618562/roy-suryo-ke-jokowi-introspeksi-dong-kenapa-banyak-digugat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/618573/roy-suryo-soroti-kekompakan-prabowo-gibran-ade-armando-singgung-soal-purbaya-qodari-bola-liar
00:00Kalau apakah hubungan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi itu retak?
00:03Sebenarnya tidak retak.
00:05Memang itu adalah hak prioritas beliau untuk mengganti pembantu-pembantu beliau ya.
00:10Kalau dikatakan Mas Gibran tidak hadir,
00:12dia ada tugas khusus di Papua,
00:14dan kemudian mengganti presiden,
00:16apa mengganti akting.
00:17Sebagai presiden untuk hadir di PNG,
00:21kan beliau yang menggantikan Pak Prabowo hadir dalam ulang tahun,
00:2550 tahun PNG.
00:27Nah, kalau kita lihat dari situ,
00:29urgent change negara itu kan
00:30apa artinya pembagian,
00:34tugas-tugas itu dijalankan.
00:37Kalau dikatakan,
00:38kenapa Mas Gibran dua kali resavel tidak hadir,
00:41ya itu kan haknya presiden.
00:43Biar bagaimana juga WAPRES itu kan juga pembantu juga presiden.
00:46Berarti kan begitu.
00:47Dan ini tugas mungkin yang mendesak,
00:49yang dia harus lakukan,
00:51harus penuhi sebagai kajemen,
00:54sebagai WAPRES untuk menggantikan Pak Presiden
00:56di PNG maupun tugas-tugasnya di Papua.
00:59Kan beliau kan diserahkan untuk hal-hal yang mengenai di Papua,
01:03segala persoalan dan sebagainya itu kan diserahkan kepada WAPRES,
01:08sebagai penanggung jawab di situ.
01:10Nah, kalau kita lihat lagi,
01:12bagaimana sih ntar ke depannya seperti apa ya.
01:15Ya kalau kita lihat ini,
01:17fokus dari presiden,
01:18fokus dari wakil presiden ini,
01:20bagaimana sih bisa mewujudkan
01:22yang asacitanya itu.
01:23Kalau mungkin ada orang yang nyentuh-nyentuh,
01:26ya itu ya riak-riaknya saja gitu.
01:29Ya dialektika yang dia bangun itu,
01:32memang sih tujuan akhirnya,
01:34bagaimana yang namanya pendukung-pendukung Pak Jokowi,
01:38yang dikatakan poros dari Solo itu,
01:41bisa terdowngrade.
01:43Dan intinya ini kan memenjangkan panjang ini sebetulnya,
01:45sampai 2029.
01:47Tapi ingat ya,
01:48bad news is a good news.
01:51Bad news is a good news.
01:53Dalam komunikasi juga pasti karena kataan itu.
01:55Semakin dibicarakan,
01:57pasti itu akan naik terus.
01:59Akan diingat oleh masyarakat.
02:01Dan bagaimana sikap ya,
02:04bagaimana dia mencontoh seperti
02:06ayahnya Pak Jokowi yang turun ke bawah,
02:08itu kan melekat kepada hati masyarakat untuk itu.
02:11Jadi kalau saya lihat adalah,
02:13presiden dan wakil presiden sekarang ini,
02:17berjalan sesuai dengan,
02:18parialitan yang ada.
02:20Oke, Bang Ade,
02:21hari ini,
02:22mantan presiden Jokowi Dodo mengatakan,
02:25bahwa akan mendukung Prabowo Gibran sampai 2029 nanti.
02:29Apakah ini adalah langkah perlawanan,
02:31mendeligitimasi Gibran?
02:33Enggak,
02:34ini kan cuma sekedar dia ingin mengatakan kepada publik,
02:36eh gak ada masalah kok antara saya dengan Prabowo.
02:40Dan sebetulnya kita juga harus ingat,
02:42siapa sih yang bikin narasi bahwa ada perpecahan antara Prabowo dan Jokowi,
02:48ada perpecahan antara Prabowo dan Gibran,
02:51itu menurut saya adalah konstruksi.
02:53Sama sekali tidak benar bahwa mereka itu berseteru atau bertetangan.
02:58Sama sekali enggak yang minta Mas Gibran jadi wakil presidennya Prabowo adalah Pak Prabowo sendiri.
03:05Dia memang senang dengan kehadiran Prabowo sebagai orang yang akan ketika itu menaikkan suara dia,
03:12sehingga dia memenangkan pertarungan.
03:14Sampai sekarang pun misalnya tadi Anda menyebut atau siapapun menyebut tentang orang-orang geng Solo disingkirkan.
03:21Ya saya akan menyebut Pak Purbaya itu gimana?
03:25Ya dia menempat di posisi yang sangat menentukan sekarang.
03:28Yang namanya Kaudari gimana?
03:31Sekarang jadi KSB, saya enggak bilang bahwa itu artinya orang-orang geng Solo,
03:37karena saya juga enggak percaya seorang geng Solo sebenarnya,
03:39itu naik ke atas permukaan.
03:41Enggak, ini adalah keputusan yang tadi disebut prerogatifnya Pak Prabowo.
03:46Pak Jokowi itu tidak pernah menitipkan nama-nama pada Pak Prabowo.
03:51Ada sih satu orang, tapi saya enggak perlu sebut namanya.
03:55Nah ada orang yang sedemikian penting.
03:58Kan saya sebut, ada sih satu orang.
04:00Nah tapi sebetulnya cerita tentang Pak Jokowi menempatkan Budi Ari, bla bla bla.
04:06Itu sebetulnya enggak pernah terjadi.
04:09Itu cuma di karang-karang.
04:10Dan kemudian udah, dan kemudian udah Anda enggak perlu ke sini lagi.
04:14Udah jelas banget.
04:15Dia ngasih bencana, dia ngasih bencana, dia ngasih bencana, dia ngasih bencana.
04:17Pak, pak jelas ya.
04:19Terus satu menteri itu yang jelas tadi disitu.
04:21Mana cerita itu ada.
04:22Dicopot sudah jelas, enggak ada apa-apa.
04:24Tahu-tahu yang namanya Judi Ari itu dicopot.
04:26Karena dia terlibat Budi online.
04:28Oke, baik.
04:29Itu jelas banget.
04:30Padahal kan dia tadinya mau bikin partai pro-judi online ya.
04:34Akhirnya partai pro-judi online, pro-jol itu enggak jadi.
04:36Oke, baik.
04:37Pro-jol kalau jadi enggak ada apa-apa.
04:39Bang Rey, pertakan hubungan Prabowo dengan Jokowi ini hanyalah sebuah konstruksi belaka.
04:46Konstruksi maksudnya gimana?
04:48Siapa yang konstruksi saya tanya, dia bilang enggak enak sama yang di depan.
04:51Dia bilang dengan menyebut bahwa Pak Prabowo dengan Pak Gibran, Pak Jokowi, Pak Prabowo dengan Gibran itu harmonis itu juga konstruksi.
04:59Iya, betul.
05:01Jadi mereka keretak itu juga konstruksi.
05:03Betul.
05:04Sama-sama.
05:05Tapi menurut Anda lagi keretak apa enggak?
05:06Oh saya sejak Pak Prabowo menemui Ibu Mega pada malam lebaran Idul Fitri yang kemarin, saya juga mengatakan sinyal kuat bahwa terjadi keretakan.
05:16Cuma saat itu masih 10 persen.
05:19Nah sekarang ada berapa?
05:20Sekarang sudah sampai ke angka 70 persen.
05:23Nanti terbelahnya 20, 7, 28 itu.
05:28Itu bukanlah geretak, terbelah.
05:31Kalau retak itu kan tetap menyatu.
05:34Iya, siatannya.
05:35Ini retak nih, menyatu.
05:37Tapi kalau udah terbelah, terkeping-keping.
05:40Pecah ke sana, pecah ke sini.
05:42Kapan itu nanti?
05:432008, diujuk ke 2009.
05:45Apa bukti Prabowo dan Jokowi itu retak?
05:48Ini menarik nih.
05:50Saya mau menjelaskan di situ.
05:52Lalu dipancing oleh Buk Ade.
05:53Satu adalah kunjungan Pak Prabowo sendiri kepada Ibu Mega.
05:57Itu buktinya.
05:59Bukan bukti.
06:01Namanya juga analisis kan sinyal-sinyal.
06:03Iya, iya.
06:04Petunjuk.
06:04Nah, petunjuk.
06:06Yang kedua adalah berlanjutlah sampai ke soal orang-orang yang dianggap dekat dengan Pak Jokowi selama ini sekarang dikeluarkan dari contoh yang lain.
06:18Oke.
06:19Yang ketiga adalah, ada nggak Partai Gerindra menolak soal rencana Pemak Zulan Joko Prabowo Gibran?
06:28Nggak ada.
06:29Ada nggak menerima dia?
06:31Justru menariknya, kalau mereka menerima just enggak mungkin.
06:36Iya.
06:37Kenapa?
06:37Tapi kalau mereka nggak berbicara menolak, itu menarik.
06:41Jadi menurut Anda?
06:42Itu artinya mereka membuka kemungkinan.
06:45Tergantung kapan.
06:46Kalau sebetulnya mereka menolak, dari awal mereka mengatakan kami nolak itu.
06:52Seperti dilakukan oleh Golkar.
06:54Gerindra nggak?
06:58Soal ijazah, baiknya berhubungan dengan Pak Jokowi, maupun yang berhubungan dengan Gibran sekarang nih.
07:05Yang sekarang mulai itu.
07:07Ada nggak orang-orang dari Gerindra yang tampil ke depan seperti Bung Ani dan Bung Adi Armando?
07:12Nggak ada.
07:14Justru yang menerima ada.
07:16Boleh komentar nggak?
07:17Boleh.
07:19Nah itu yang saya sebut tadi.
07:20Boleh, tapi?
07:21Ciri-ciri yang saya sebut tadi.
07:23Retaknya sudah di 70%.
07:25Termasuk yang ini tadi.
07:29Nggak lazim dong.
07:31Dua kali menteri diangkat, wakil presiden nggak ada.
07:35Nggak lazim dong.
07:37Acara maulid Nabi Muhammad, presiden di sini, wakil presiden di sana, di tengah-tengahnya.
Jadilah yang pertama berkomentar